Share

BAB 16. KEBOHONGAN (1)

Aku terkejut melihat wanita paruh baya sedang sibuk memarahi oom Herkules,” Telepon terus pelakor tidak tahu diri, menghalangi semua rencanaku kalau dibiarkan!”

“Hemm.” Aku mengeluarkan suara agar wanita paruh baya itu tahu aku ada di belakangnya.

“Rupanya si pelakor ke luar, Rinto kau bertugas menjaganya kok tidak tahu dia keluar? Jangan-jangan dia mencari mangsa baru?”

Oom Herkules yang sebenarnya bernama Rinto menunduk,”Maaf nyonya besar, saya khilaf.”

“Buka pintu apartemen anakku.” Bentak wanita paruh baya itu kepadaku.

“Saya rasa ibu tidak berhak masuk, ini diberikan anak ibu kepada saya.” Kataku.

“Apa? Beraninya dia mengaku pemilik apartemen ini?” teriaknya.

“Rinto, panggil manajer apartemen !”Perintah wanita paruh baya.

“Oom tidak usah panggil manajer, “ kataku melihat gestur oom Herkules yang serba salah, mengikuti perintah wanita paruh baya atau mendengar perkataan ku.

Aku langsung memasukkan kartu , pintu terbuka ,Wanita paruh baya yang bernama Soraya, mengedarkan pandanganny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status