Home / Romansa / BABY & SECRET DADDY / 6 - Halangan Pengaman (Mature Content)

Share

6 - Halangan Pengaman (Mature Content)

Author: Di_evil
last update Last Updated: 2021-06-09 14:41:37

"Hei, bangunlah."

Tidak ucapan lembut Sandisc yang menyebabkan Gerack langsung terjaga. Namun, sentuhan halus telapak tangan kekasih barunya itu di lengan kiri.

Ketika mata sudah membuka secara penuh, wajah menawan Sandisc dengan ekspresi kesal menjadi pemandangan utama yang dapat diabadikan. Ia beranjak dari posisi berbaring. Duduk di dekat Sandisc.

"Aku sudah bangun, Sayang." Gerack berucap dalam nada ceria. 

"Ada apa membangunkanku?"

Tak menunggu jawaban dilontarkan oleh Sandisc, tengkuk wanita itu segera diraihnya. 

Bibir mereka tak lama kemudian menyatu. Diberi pagutan yang lumayan cepat sembari memejamkan mata.

Saat Sandisc tidak membalas, ciuman pun diakhiri Gerack. Dipandang sang kekasih dengan tatapan heran. 

Kedua tangannya sudah menangkup wajah wanita itu. Mata mereka saling bersirobok.

"Apa yang membuatmu terganggu?" tanyanya lagi. Jelas merasa penasaran.

Semua hal menyangkut Sandisc adalah hal yang selalu ingin diketahuinya. 

Tentu, akan menawarkan bantuan juga pada wanita itu. Walaupun, Sandisc tidak meminta.

"Kau, membuatku terganggu."

Cara berkata dan ekspresi yang ditunjukkan, jelas memerlihatkan bagaimana ia memang sedang bahan kejengkelan Sandisc. Entah apa yang menyebabkan, belum diketahui.

"Aku melakukan apa?"

Sandisc memutar bola matanya seraya napas diembuskan panjang. "Kau benar tidak tahu apa kesalahanmu, Mr. Gerack?"

"Iya. Tidak tahu."

"Bilang padaku, Sayang." Gerack meminta dengan nada dan ekspresi seriusnya.

"Begini ...." Sandisc menjeda sejenak.

"Semalam ...." Sandisc kembali tak selesaikan ucapannya. Padahal, kalimat telah tersusun.

"Kau masih pakai pengaman 'kan?" Sandisc bertanya dengan nada selidik. 

Tatapannya semakin lekat diarahkan pada sosok Gerack, sedang menunggu apa sekiranya hendak ia katakan. Ekspresi pria itu tampak bingung sekaligus penasaran.

"Iya, aku pakai."

Sandisc menghela napas kembali untuk mengurangi serangan rasa panas di dalam dada karena kekesalan meningkat. Masih terus dipandangnya sosok Gerack.

Sementara, pria itu menampakkan ekspresi polos dan sorot mata lugu. Seperti tak bisa memahami alasan kejengkelannya. 

"Menyebalkan sekali." Sandisc menggerutu.

"Aku malas kalau kau sudah tidak peka, Mr. Gerack. Kau sungguh membuatku kesal."

Beberapa detik kemudian, Gerack langsung saja menunjukkan reaksi atas sindiran dari Sandisc. Bukan marah atau balik sebal, ia justru sudah menyiapkan rayuan.

Aksi dimulai dengan memberikan pelukan pada Sandisc. Lantas, mendaratkan kecupan di kening wanita itu. Mata mereka tetap saling bersitatap. Disuguhkan seringaian.

"Baiklah, aku minta maaf karena aku tidak bisa tahu apa yang kau mau, Sayang."

"Hm, apa kau akan terus marah?"

"Atau kau akan mau memaafkanku?" Nada suara pun Gerack alunkan dengan lebih serius.

Perlu hingga bermenit-menit baginya untuk menunggu respons dari Sandisc. Tangan kiri wanita itu digenggam. 

Pusat pandangan pun masih terarah penuh pada sosok Sandisc.

"Oke, aku akan memaafkanmu."

"Kalau, aku terus kesal, aku tidak akan bisa mendapat bayi darimu. Jadi, kita berbaikan."

Gerack tak kuasa menahan tawa. Namun, segera diredam, menghindari Sandisc yang bisa saja lagi jengkel padanya. 

Lalu, kepala diangguk-anggukan dengan gerakan santai.

Keterkejutan melanda Gerack sebab dirinya didorong oleh Sandisc hingga telentang di kasur. 

Dan, ketika sadar wanita itu hendak bergerak ke atas tubuhnya. Maka, segera saja ditunjukkan reaksi dengan sigap.

Menarik tangan Sandisc hingga wanita itu terjatuh juga, tepat di sampingnya. 

Gerack pun cekatan mengganti posisi. Ya, menindih wanita itu. Seringaian dipamerkan.

"Kau ingin kita bermain lagi sekarang?" tanya Gerack dalam nada godaan kental.

"Iya, sekarang. Dan, tanpa pengaman."

"Bukan sekadar bermain. Tapi, dalam upaya menghasilkan seorang bayi. Oke?"

Gerack terkekeh seraya anggukan kepala kuat-kuat. Wajah menawan Sandisc masih menjadi pusat pandangannya. Tidak ingin dialihkan ke objek lainnya.

Gerack mengangguk lagi. "Hmm, sebelum kita mulai, apa aku boleh minta sesuatu?"

"Apa itu?"

"Status kita diubah bagaimana? Tidak hanya sebagai rekanan di tempat tidur." Gerack meminta dengan raut sungguh-sungguh.

"Yang aku inginkan darimu bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan seks."

"Tapi, aku melibatkan perasaanku, Sandisc." Gerack menambahkan. Ekspresi kian serius.

"Aku ingin kita menjadi kekasih. Kau harus setuju, ya, Sayang?"

"Aku akan memberikan bayi untuk wanita yang berstatuskan sebagai kekasihku saja." Gerack mengimbuhkan. Suara lebih serius.

"Baiklah. Oke."

Gerack tak berkata-kata apa lagi. Namun, ia jelas sangat bahagia akan kesetujuan wanita itu. Sudah lama dinanti momen seperti ini, hampir sejak tiga tahun belakangan.

Sedetik kemudian, cumbuan sudah dimulai. Sedangkan, tangan bergerak membuka tali baju tidur digunakan oleh Sandisc. 

Ketika mendapati dibaliknya wanita itu tak mengenakan apa-apa di dalam, Gerack pun tertawa. Tetapi, tak dihentikan pagutan di bibir ranum milik Sandisc.

Pemanjaan pada buah dada dan areal paling sensitif wanita itu tidak ada. Langsung saja melakukan penyatuan di antara mereka. 

Pergerakan pun tak terlalu menggebu-gebu. Tempo pelan, namun menekan di titik-titik yang dapat meloloskan lenguhan Sandisc.

Tentu, bercinta tanpa pengaman memberi sensasi lebih nikmat lagi baginya.

"Kau akan mendapatkan bayi dariku, Miss Mikkler." Gerack berujar bangga.

"Memang harus kau berikan karena aku sudah memilihmu. Jangan kecewakan aku."

Lantas, kecepatan ditambah. Ingin segera mendatangkan puncak yang dahsyat untuk Sandisc. Dan juga menghasilkan Gerack junior tumbuh di rahim wanita itu.

"Aku akan memberikan bayi yang lucu." Dibisikkan kalimat manis di telinga Sandisc.

"Aku yakin kau bisa memberikan padaku."

Gerack memamerkan senyum sarat akan kebanggaan besar. Tentu, juga rasa percaya yang tinggi. 

Lalu, ia tertawa seraya mengecup-ngecup bibir ranum nan manis milik Sandisc.

"Bolehkah aku bertanya?"

Berupaya keras dibuka mata guna memberi tanggapan atas pertanyaan Gerack. Ingin menjawab, namun rintihan nikmat yang keluar dari mulutnya.

Disebabkan oleh sentakan demi sentakan Gerack semakin menggila di dalam dirinya. Tidak bisa berkonsentrasi.

"Soal apa? Hahh." Sandisc berhasil loloskan balasan, walau diiringi dengan desahan.

"Kenapa kau memilihku?"

Sandisc tersenyum lebar. "Karena kau itu pilihan yang paling baik dan unggul."

Related chapters

  • BABY & SECRET DADDY   7 - Pertentangan Orangtua

    "Kenapa kau terlambat sekali? Aku kira kau tidak akan jadi datang kemari."Sandisc mendapatkan sambutan pertanyaan bernada kesal dari sang kembaran, ketika Selena membukakan pintu rumah untuknya.Sandisc menyengir dengan ekspresi yang tak bersalah. "Aku terlambat 30 menit.""Kau bilang di pesan, kau hanya akan datang terlambat paling lama lima belas menit.""Yang penting aku sudah datang bukan? Kau cerewet sekali." Sandisc berujar dengan santai, tidak terpancing kekesalan Selena.Kedua kaki dilangkahkan semakin cepat agar bisa berjalan di samping Selena. Mudah dilakukan sebab sang kembaran melangkah dengan begitu santai, bahkan pelan."Harusnya kau senang aku jadi ke sini. Ka--""Iya, iya. Kau sudah datang."Sandisc tak akan pernah bisa menolak permintaan dari Selena untuk bertemu. Ia pun berupaya mengatur jadwal. Pekerjaan segera diselesaikan.Sekitar pukul lima sore, Sandisc sudah berhasil menuntaskan semua yang harus

    Last Updated : 2021-06-09
  • BABY & SECRET DADDY   1 - Teman Tidur

    Gerack merasakan debaran jantungnya yang kian kencang, seiring dengan tombol bel apartemen Sandisc Mikkler dipencetnya.Gerack sangat tegang. Berdiri kaku sembari memegang sebuah buket bunga mawar.Pandangan begitu tertuju lurus ke depan. Tepat pada pintu apartemen Sandisc yang belum dibuka juga oleh wanita itu.Sandisc ada di dalam. Sudah dikonfirmasi setengah jam lalu lewat pesan dikirimkan ke wanita itu. Tinggal ditunggu Sandisc keluar.Setiap detik berjalan terasa begitu cepat bagi Gerack. Tidak terasa sudah lima menit ia menanti sambutan Sandisc.Tak berniat menekan kembali bel supaya wanita itu segera membukakan pintu untuk dirinya. Gerack rela menanti lebih lama.Waktu yang ada, dimanfaatkannya untuk menyusun sejumlah kalimat sapaan dan pertanyaan nantinya pada Sandisc.Otak Gerack tidak bisa diajak memikirkan kata-kata puitis yang romantis. Ia jela

    Last Updated : 2021-06-07
  • BABY & SECRET DADDY   2 - Ide Hamil

    Sandisc harus mengakhiri tidur nyenyaknya karena handphone berdering. Ia pun segera beranjak turun dari ranjang dan mengambil ponsel yang diletakkan di meja sofa.Sandisc pun mengenakan jubah tidur untuk membalut tubuh telanjangnya. Tak dipakai bra ataupun celana dalam."Selena? Kenapa dia meneleponku begitu pagi?" gumam Sandisc pelan, setelah dilihat nama sang penelepon di layar ponselnya.Tak cepat diangkat panggilan dari saudara kembarnya itu. Sandisc justru tertarik untuk mengecek pesan dari Selena dulu. Dikirim oleh kembarannya, satu jam yang lalu."Aku hamil." Sandisc membaca dua patah kata dalam chat Selena. Selebihnya diisi oleh wanita itu dengan emoticon penuh senyum.Kemudian, Sandisc tertawa. Ia seperti bisa merasakan kebahagiaan yang menyelimuti saudara kembarnya itu.Tentu, harus dihubungi Selena kembali. Tadi sambungan telepon sudah

    Last Updated : 2021-06-09
  • BABY & SECRET DADDY   3 - Kemantapan Rencana

    "Maafkan aku, Mom, Dad. Suamiku sangat sibuk hari ini. Dia tidak bisa bergabung.""Tidak apa-apa, Nak. Mom mengerti.""Hihi. Trims, Mom." Selena menambah lebih lebar senyuman ke arah sang ibu."Tidak mudah menjadi pengusaha dengan bisnis yang mulai berkembang. Suamimu pasti akan semakin sibuk, Nak."Selena mengangguk. "Iya, Dad. Aku pasti akan selalu mendukungnya.""Kau manis sekali, Sayang."Pujian sang ibu, membuat Selena terkekeh. Ia lalu pamerkan senyum bangga. "Aku ini sudah menikah dan akan segera punya baby, Mom. Aku berhenti menjadi anak manis."Selena melirikkan mata cepat ke arah sang kembaran yang asyik makan. "Mom dan Dad masih punya satu anak perempuan lagi yang manis," candanya sembari tertawa."Dia belum menikah. Jadi, dia masih anak manis Mom dan Dad.""Sebentar lagi, Sandisc akan menikah, Nak. Mom

    Last Updated : 2021-06-09
  • BABY & SECRET DADDY   4 - Gerack Ayah Bayi

    Sandisc melangkah dengan cukup cepat dan tak sabaran, setelah keluar dari lift. Ia tidak masalah berjalan dengan laju yang kencang, walau memakai sepatu hak tinggi.Ruangan khusus restoran tengah ditujunya masih berjarak lima meter lagi. Terletak di paling ujung lantai tiga.Sandisc terus menambah kecepatan. Ia pun bertekad hitungan beberapa detik lagi akan sampai di sana. Masuk ke dalam guna temui Gerack yang sudah menunggunya.Sandisc tak dikatakan telat datang. Mereka sepakat acara makan malam akan dimulai pukul tujuh. Tapi, Gerack datang tiga puluh menit lebih awal.Saat menerima pesan dari pria itu, Sandisc sedang di jalan. Jadi, ia pun mengemudikan mobilnya dengan laju yang lebih cepat juga."Hai."Sandisc langsung berhenti melangkah, saat di depan pintu ruangan yang telah dipesan, Gerack berdiri menjulang. Pria itu kenakan kemeja putih dengan celana jeans.

    Last Updated : 2021-06-09
  • BABY & SECRET DADDY   5 - Percobaan Pertama

    Ketika handphone miliknya berdering, maka Sandisc segera mengambil benda tersebut yang ditaruh di atas kasur. Ia pun membuat posisi duduknya lebih sensual.Kedua kaki saling disilangkan. Bagian bawah lingerie diangkat ke atas guna menampakkan paha-paha putihnya. Dengan tujuan menunjukkan keseksiannya pada Gerack Brown."Aku sudah sampai, Sayang. Kau di mana?""Aku di kamar." Sandisc menjawab dengan nada biasa saja.Kontras dengan senyuman lebar yang terpatri di wajahnya. Bayangan sosok gagah Gerack pun sudah memenuhi benaknya.Memperkuat rasa rindu Sandisc. Dan, ingin segera berjumpa langsung pria itu pula."Tunggu aku, Sayang."Tidak dilontarkan balasan apa-apa. Bahkan, sambungan telepon langsung diakhiri.Memberikan kesan tak terlalu antusias akan kedatangan Gerack. Justru sebaliknya.

    Last Updated : 2021-06-09

Latest chapter

  • BABY & SECRET DADDY   7 - Pertentangan Orangtua

    "Kenapa kau terlambat sekali? Aku kira kau tidak akan jadi datang kemari."Sandisc mendapatkan sambutan pertanyaan bernada kesal dari sang kembaran, ketika Selena membukakan pintu rumah untuknya.Sandisc menyengir dengan ekspresi yang tak bersalah. "Aku terlambat 30 menit.""Kau bilang di pesan, kau hanya akan datang terlambat paling lama lima belas menit.""Yang penting aku sudah datang bukan? Kau cerewet sekali." Sandisc berujar dengan santai, tidak terpancing kekesalan Selena.Kedua kaki dilangkahkan semakin cepat agar bisa berjalan di samping Selena. Mudah dilakukan sebab sang kembaran melangkah dengan begitu santai, bahkan pelan."Harusnya kau senang aku jadi ke sini. Ka--""Iya, iya. Kau sudah datang."Sandisc tak akan pernah bisa menolak permintaan dari Selena untuk bertemu. Ia pun berupaya mengatur jadwal. Pekerjaan segera diselesaikan.Sekitar pukul lima sore, Sandisc sudah berhasil menuntaskan semua yang harus

  • BABY & SECRET DADDY   6 - Halangan Pengaman (Mature Content)

    "Hei, bangunlah."Tidak ucapan lembut Sandisc yang menyebabkan Gerack langsung terjaga. Namun, sentuhan halus telapak tangan kekasih barunya itu di lengan kiri.Ketika mata sudah membuka secara penuh, wajah menawan Sandisc dengan ekspresi kesal menjadi pemandangan utama yang dapat diabadikan. Ia beranjak dari posisi berbaring. Duduk di dekat Sandisc."Aku sudah bangun, Sayang." Gerack berucap dalam nada ceria."Ada apa membangunkanku?"Tak menunggu jawaban dilontarkan oleh Sandisc, tengkuk wanita itu segera diraihnya.Bibir mereka tak lama kemudian menyatu. Diberi pagutan yang lumayan cepat sembari memejamkan mata.Saat Sandisc tidak membalas, ciuman pun diakhiri Gerack. Dipandang sang kekasih dengan tatapan heran.Kedua tangannya sudah menangkup wajah wanita itu. Mata mereka saling bersirobok."Apa yang membuatmu terganggu?" tanyanya lagi. Jelas merasa penasaran.Semua hal menyangkut Sandisc ada

  • BABY & SECRET DADDY   5 - Percobaan Pertama

    Ketika handphone miliknya berdering, maka Sandisc segera mengambil benda tersebut yang ditaruh di atas kasur. Ia pun membuat posisi duduknya lebih sensual.Kedua kaki saling disilangkan. Bagian bawah lingerie diangkat ke atas guna menampakkan paha-paha putihnya. Dengan tujuan menunjukkan keseksiannya pada Gerack Brown."Aku sudah sampai, Sayang. Kau di mana?""Aku di kamar." Sandisc menjawab dengan nada biasa saja.Kontras dengan senyuman lebar yang terpatri di wajahnya. Bayangan sosok gagah Gerack pun sudah memenuhi benaknya.Memperkuat rasa rindu Sandisc. Dan, ingin segera berjumpa langsung pria itu pula."Tunggu aku, Sayang."Tidak dilontarkan balasan apa-apa. Bahkan, sambungan telepon langsung diakhiri.Memberikan kesan tak terlalu antusias akan kedatangan Gerack. Justru sebaliknya.

  • BABY & SECRET DADDY   4 - Gerack Ayah Bayi

    Sandisc melangkah dengan cukup cepat dan tak sabaran, setelah keluar dari lift. Ia tidak masalah berjalan dengan laju yang kencang, walau memakai sepatu hak tinggi.Ruangan khusus restoran tengah ditujunya masih berjarak lima meter lagi. Terletak di paling ujung lantai tiga.Sandisc terus menambah kecepatan. Ia pun bertekad hitungan beberapa detik lagi akan sampai di sana. Masuk ke dalam guna temui Gerack yang sudah menunggunya.Sandisc tak dikatakan telat datang. Mereka sepakat acara makan malam akan dimulai pukul tujuh. Tapi, Gerack datang tiga puluh menit lebih awal.Saat menerima pesan dari pria itu, Sandisc sedang di jalan. Jadi, ia pun mengemudikan mobilnya dengan laju yang lebih cepat juga."Hai."Sandisc langsung berhenti melangkah, saat di depan pintu ruangan yang telah dipesan, Gerack berdiri menjulang. Pria itu kenakan kemeja putih dengan celana jeans.

  • BABY & SECRET DADDY   3 - Kemantapan Rencana

    "Maafkan aku, Mom, Dad. Suamiku sangat sibuk hari ini. Dia tidak bisa bergabung.""Tidak apa-apa, Nak. Mom mengerti.""Hihi. Trims, Mom." Selena menambah lebih lebar senyuman ke arah sang ibu."Tidak mudah menjadi pengusaha dengan bisnis yang mulai berkembang. Suamimu pasti akan semakin sibuk, Nak."Selena mengangguk. "Iya, Dad. Aku pasti akan selalu mendukungnya.""Kau manis sekali, Sayang."Pujian sang ibu, membuat Selena terkekeh. Ia lalu pamerkan senyum bangga. "Aku ini sudah menikah dan akan segera punya baby, Mom. Aku berhenti menjadi anak manis."Selena melirikkan mata cepat ke arah sang kembaran yang asyik makan. "Mom dan Dad masih punya satu anak perempuan lagi yang manis," candanya sembari tertawa."Dia belum menikah. Jadi, dia masih anak manis Mom dan Dad.""Sebentar lagi, Sandisc akan menikah, Nak. Mom

  • BABY & SECRET DADDY   2 - Ide Hamil

    Sandisc harus mengakhiri tidur nyenyaknya karena handphone berdering. Ia pun segera beranjak turun dari ranjang dan mengambil ponsel yang diletakkan di meja sofa.Sandisc pun mengenakan jubah tidur untuk membalut tubuh telanjangnya. Tak dipakai bra ataupun celana dalam."Selena? Kenapa dia meneleponku begitu pagi?" gumam Sandisc pelan, setelah dilihat nama sang penelepon di layar ponselnya.Tak cepat diangkat panggilan dari saudara kembarnya itu. Sandisc justru tertarik untuk mengecek pesan dari Selena dulu. Dikirim oleh kembarannya, satu jam yang lalu."Aku hamil." Sandisc membaca dua patah kata dalam chat Selena. Selebihnya diisi oleh wanita itu dengan emoticon penuh senyum.Kemudian, Sandisc tertawa. Ia seperti bisa merasakan kebahagiaan yang menyelimuti saudara kembarnya itu.Tentu, harus dihubungi Selena kembali. Tadi sambungan telepon sudah

  • BABY & SECRET DADDY   1 - Teman Tidur

    Gerack merasakan debaran jantungnya yang kian kencang, seiring dengan tombol bel apartemen Sandisc Mikkler dipencetnya.Gerack sangat tegang. Berdiri kaku sembari memegang sebuah buket bunga mawar.Pandangan begitu tertuju lurus ke depan. Tepat pada pintu apartemen Sandisc yang belum dibuka juga oleh wanita itu.Sandisc ada di dalam. Sudah dikonfirmasi setengah jam lalu lewat pesan dikirimkan ke wanita itu. Tinggal ditunggu Sandisc keluar.Setiap detik berjalan terasa begitu cepat bagi Gerack. Tidak terasa sudah lima menit ia menanti sambutan Sandisc.Tak berniat menekan kembali bel supaya wanita itu segera membukakan pintu untuk dirinya. Gerack rela menanti lebih lama.Waktu yang ada, dimanfaatkannya untuk menyusun sejumlah kalimat sapaan dan pertanyaan nantinya pada Sandisc.Otak Gerack tidak bisa diajak memikirkan kata-kata puitis yang romantis. Ia jela

DMCA.com Protection Status