Home / Romansa / BABU MILYARDER / Mertua Dzolim

Share

BABU MILYARDER
BABU MILYARDER
Author: Henya Firmansyah

Mertua Dzolim

last update Last Updated: 2022-09-30 19:44:48

BABU MILYARDER_1

#Pembalasan_mantan_TKW_

Mertua dzolim

"Hoahahahahaha hoahahahahaha"

“Akhirnya anakku bercerai Juga dengan si buluk itu!”

Tawa gembira mantan mertua memenuhi ruang sidang perceraian ini. Nur memandangnya jijik, mulutnya menganga lebar gigi tonggosnya kelihatan semua, hiih dasar Mertua dzolim!

Berjalan keluar ruang sidang dengan gontai. Suami menceraikan gegara hasutan Mertua dan adik ipar Perempuanku. Nur duduk dibangku koridor pengadilan dengan linglung tak tahu harus kemana.

“Syukurlah Bud, kamu sudah menceraikan istrimu yang tak berguna itu!”

Mantan ibu mertua, mantan suami dan mantan adik ipar berhenti di depannya, sepertinya mereka sengaja mau menghina!

“Iya mas Bud, coba lihat penampilannya, sudah jelek, bajunya lusuh, sepatunya bau, untung sudah dibuang, hahaha.”

Melihat penampilan sendiri memang buruk! Baju kaos lengan panjang lusuh, celana jins yang sudah pudar warnanya, kerudung paris tipis dan sepatu sendal buluk!

Mantan suami memandang Nur sinis, sepertinya dia jijik. Nur menunduk malu.

“Ngaca!”bentakan mantan suami mengagetkan Nur yang memandang dengan menghiba.

“Mas ...,"panggil perempuan lugu itu dengan tersendat.

“Apa Mas, Mes, he? Kamu itu sudah dicerai sama Budi! Sekarang minggat sana yang jauh, hussh!!”

Mantan ibu mertua mengibaskan tangan mengusir, lalu mereka bertiga berjalan dengan angkuh meninggalkan Nur.

“Mas, tunggu,”

 Nur mengejar mereka hingga berhenti, dan menatapnya.

“Ada apa, buluk?” tanya mantan mertua.

“Mas, aku mau minta harta gono-gini,” kata Nur memelas.

Nur menarik lengan kemeja mas Budi tapi, segera dia menepisnya dengan kasar.

“Jangan pegang pegang!” hardiknya mendelik.

“Heh?! Gono gini opo?? Kamu itu punya apa Nur? Kamu itu miskin ngaku-ngaku punya Gono gini hoahahahahaha.”kembali Nur ditertawakan.

Nada tawa mantan ibu mertua serasa penghinaan di telinga Nur!

“Tapi Bu, yang bangun rumah itu kan pakai duitku," memandang mereka.

“Duitmu dari mana? Ngimpi whooy, bangun whooy! tidurmu kemiringan Nur!” mantan Mertua berteriak seperti kesurupan.

Lela, adik mas Budi mendorong Nur sampai terhuyung. Berani sekali dia sekarang.

"Mas, bilang sama mereka, dulu waktu aku jadi TKW diHongkong aku selalu kirim uang padamu buat bangun rumah? Bilang mas!” Nur berseru pada Mas Budi.

Mengguncang guncang lengan mas Budi hingga tubuhnya bergerak-gerak, Mas Budi diam saja tapi, matanya melotot.

“Buktinya mana Nur, buktinya? Jangan asal ngomong kamu! Itu tanah milikku, yang membangun rumah Budi. Kamu itu upil Nur, kere tau!" Mantan Mertua menoyor kepala Nur. Keterlaluan!

Nur menelan ludah, "benar benar kesal aku pada mereka!" Dada Nur sampai naik turun menahan  marah denger hinaan mereka.

“Sudah, sudah! kita tinggalkan saja si buluk ini. Ayo!”

Ibu mertua memonyongkan bibir kemudian memerotkannya kesamping, meledek! "Huh tambah jelek saja mukanya!" Mereka bertiga menaiki mobil Ava***, kemudian menghilang di jalan raya.

Menatap mereka dengan pandangan penuh dendam, Nur bersumpah "akan kubalas mereka nanti!"

Mau kemana lagi Nur tidak punya tujuan. Duit di kantong cuma ada dua ribu perak, buat pulang kampung juga nggak cukup. Hp juga nggak punya lagi! Bakalan jadi gelandangan ini, pikirnya.

Merutuki nasib sendiri, enam tahun bekerja di negeri orang Nur selalu berhemat, menahan keinginan yang macam macam, meskipun tinggal di Hongkong. Penampilan sederhana, tidak seperti teman-temannya yang berpenampilan seperti artis Hongkong yang keren dan modis.

Bukannya tidak bisa ikut ikutan ngartis pake celana hotpants, stoking jala sama tanktop, tapi Nur sadar diri ke Hongkong untuk memperbaiki nasib, pingin punya rumah bagus dan mencarikan modal suami untuk buka usaha. Jadi mengirimkan semua gaji ke suaminya, mas Budi.

Sekarang aja Nur sudah nggak punya uang diceraikan! Dasar suami dan mertua nggak ada akhlaq! Ingin rasanya Nur membuldoser rumah itu, seperti kisah kisah viral di F* 'mantan TKW meratakan rumahnya dengan buldozer gegara lakinya selingkuh' Tapi gimana mau nyewa buldozer? Sekarang aja uangnya cuma dua rebu? Nasib.

Tiiiiiiin.. (suara klakson mobil)

Sebuah mobil hitam besar berada dalam jarak kurang dari lima meter melaju kearah Nur! "Gusti Allah, aku mau ketabrak mobil!" Kaki Nur langsung gemetaran, nggak bisa diangkat saking gugupnya. Nur pasrah saja, dan berjongkok sambil menutup wajah dengan kedua tangan.

Dciiiiiiiit ( suara rem mobil )

Duk!

"Aaaaaaa!"

Benda hitam itu menubruk Nur hingga rasanya seperti melayang dan terpental, sedetik kemudian, semuanya gelap! Nur mati??

Tidak Nur belum mau mati!

Membuka mata, samar-samar Nur lihat seorang perempuan berbaju putih putih. Itu pasti suster.

“Suster, aku ada di mana?”

“Sudah sadar, Nona?”

Perempuan berbaju putih yang disapa suster itu tersenyum. Nur berusaha mengumpulkan ingatan. "Aku tadi tertabrak mobil ya? Ah iya aku ingat!"

 Nur berusaha bangun dari tempat tidur. Ini rumah sakit, pikirnya. "aku harus segera pergi, aku tidak punya uang untuk membayarnya!" Uuuh, Nur melenguh pelan, badannya masih gemetaran semua.

“Nona mau kemana? Anda syok istrirahat dulu."

Suster itu membantu Nur berbaring.

“Tapi sus, saya nggak punya uang buat bayar biayanya,” Nur mulai terisak, takut.

“Tenang saja Nona, seseorang sudah menyelesaikan pembayaran, sebentar, saya panggilkan.”

Suster itu berjalan keluar. Tak lama seorang pemuda tampan memasuki kamar ini. Dia berkemeja biru, berdasi seperti orang kantoran, kulitnya putih, badan berisi dan tinggi.

“S_siapa kamu?” tanya Nur takut- takut.

“Mbaknya ini pembantu dimana biar saya antar pulang,” kata pemuda itu.

“A_aku bukan pembantu." Geleng Nur.

“Oh, kalau gitu mbaknya kerja kerja di warteg mana biar saya antar?”pemuda tampan itu masih asal menebak membuat Nur bete.

“Aku juga bukan tukang warteg” jawab Nur cemberut.

"Ngawur aja ni orang, nuduh aku pembantu sama tukang warteg. Nggak ada yang lebih keren apa? aku menatapnya curiga. Pasti dia ...,

“Masnya yang nabrak saya, ya?” Tuduh Nur dengan mata membulat.

Pemuda tampan itu menoleh, wajahnya kesal.

“Bukan saya yang salah, mbaknya yang meleng, melamun. Mbaknya yang nabrak mobil saya!” katanya kesal.

“Mana bisa begitu? Kalau saya yang nabrak mobil bunuh diri dong!" Nur nggak terima.

“kali aja situ mau bunuh diri mbak, nyebrang jalan nggak tengak tengok. Udah sekarang aku antar kemana mbak?”

“Aku nggak punya rumah,” jawab Nur pelan.

“Terserah mbaknya lah, aku mau balik ke kantor!” cemberut.

Pemuda itu mendekati tempat tidur, lalu menaruh beberapa lembar uang berwarna merah.

“Ini mbak, tolong diterima. Kalau masih ada yang sakit, uang ini bisa buat biaya kontrol," katanya.

Setelah selesai, pemuda itu pergi meninggalkan Nur. Mengambil uang pemberian, Nur bersyukur, "Alhamdulillah, ternyata Allah memberiku rejeki lewat tertabrak mobil dulu. Untung aku Gapapa." Nur menghitung uang di tangan, jumlahnya satu juta. "Hmmm baik hati juga tu si mas ganteng hehehe,"

Dengan terseok-seok, Nur berjalan keluar dari rumah sakit. "Aku mau ke mana lagi?" Nur berjalan hingga sampai di sebuah halte. Duduk disitu lama, hari semakin sore, Nur berpikir harus segera menemukan tempat tinggal.

Nur menoleh kesana kemari, "rupanya aku berada di ruas jalan protokol." Nur menghela nafas pikirannya satu,harus segera dapat tempat tinggal.

Nur menatap ke seberang jalan, ada terlihat banyak karangan bunga di sana, rupanya ada sebuah kantor baru buka di sana. "Siapa tahu ada pekerjaan? Lebih baik aku ke sana." Segera Nur menyeberang jalan menuju kantor baru itu.

Rupanya ini sebuah dealer mobil merk terkenal dengan bengkel resmi dan penjualan suku cadangnya. Pantesan besar sekali.

“Permisi Pak satpam, ada lowongan pekerjaan?” tanya Nur pada Satpam yang jaga di kandang monyet.

Satpam itu melihat penampilan Nur yang lusuh dari bawah sampai atas. "Apa dia sedang mengagumiku?" Pikir Nur bodoh.

“Apaan ngeliatin begitu pak?” mata Nur melebar, dia curiga satpam itu naksir dirinya, "huh! Mana mau aku?"

“Mbaknya mau kerja apa? Gak bawa lamaran, bajunya kotor!” Satpam itu melotot. Menunjuk baju lusuh yang dipakai Nur.

“B_bersih-bersih bisa pak,” jawab Nur sambil mengelap kausnya yang kotor karena terjatuh waktu ditabrak mobil tadi.

“Sebentar,”Satpam galak itu menelepon seseorang.

“Ayo, mbak ikut saya!” ajaknya sambil keluar dari kandang monyet.

Nur mengangguk dan berjalan di belakang satpam itu masuk ke ruangan kantor.

“Ini Bu, orangnya.”

Satpam membawa Nur kepada seorang perempuan cantik di dalam kantor. Ibu itu mengangguk dan menyuruh Pak satpam pergi.

“Namanya siapa, Mbak?”tanyanya ramah.

“Nuriah, Bu”

“Baik mbak, Nuriah, kami butuh orang untuk kerja sebagai cleaning service secepatnya. Mbak Nuriah bisa kerja mulai besok pagi. Masuk jam tujuh, ya?” melihat pada Nur.

Nur langsung mengangguk, senyum seketika mengembang di bibirnya. "Yeey! aku dapat kerjaan!"

“Mengenai tehnisnya besok biar di jelaskan oleh staff HRD, ya, makasih silahkan keluar.”

"Alhamdulillah dapat kerjaan." Nur bersyukur. "Lihatlah mas Budi dan mertuaku yang dzalim, aku tidak jadi gembel meski kau ceraikan dan kau usir dari rumah!" Darah Nur mendidih kalau ingat perlakuan mereka. "Tunggu pembalasanku, Mak lampir!"

Setelah ngobrol dengan pak satpam, akhirnya Nur diberi alamat kost-kostan yang dekat dengan kantor ini.

Bersambung

Comments (4)
goodnovel comment avatar
Muda Wamah
mf thor.jgn kandang monyet lah.kasihan Ms orang satpam di blg monyet
goodnovel comment avatar
Mayk Tjung
bagus ceritanya. tolong tambahkan koinnya
goodnovel comment avatar
Mochammad nur Alfian
Bagus alur ceritanya saya sangat suka
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BABU MILYARDER    Ketemu lagi

    BABU MILYARDER 2Pembalasan Mantan TKWKetemu lagiTergopoh-gopoh Nur membawa ember dan kain mop ke dalam ruang showroom. Hari ini Nur kesiangan. Sudah sebulan Nur kerja disini, barukali ini Nur kesiangan. Gegara nonton Drakor favorit.Nur menuangkan obat pel ke dalam ember berisi air, karena gugup uups! Nur menuangnya kebanyakan, "bisa licin ini lantainya, ah biarin ajalah, jam segini paling belum ada tamu." pikirnya. Menaruh ember pel sembarangan di depan pintu masuk, lalu Nur mulai mengepel dengan cepat.GUBRAAAK!!BRUUUK!Nur melompat kaget, lalu menengok kebelakang, seseorang terjatuh karena menabrak ember pel! "Waduh gawat gimana nih?" Nur ketakutan.Sambil membawa tongkat pel, Nur berlari mendekati pria yang jatuh terjerembab itu.M_maaf Pak,” bibir Nur bergetar ketika berbicara, dia sangat ketakutan. Ini salahnya menaruh ember pel di depan pintu. Tapi kenapa orang itu juga tidak melihatnya?Orang itu bangkit dan berusaha berdiri, bibirnya meringis menahan sakit. Nur melihat

    Last Updated : 2022-09-30
  • BABU MILYARDER    Menjadi Nurse Akong genit

    BABU MILYARDER 3 Bab 3#Pembalasan_mantan_TKW_Menjadi Nurse Akong genit “Mah, mamah!” berteriak.Seorang Tante paruh baya yang cantik terlihat berjalan menghampiri Nur dan Arka.“Mah, ni nurse-nya.” Arka menunjuk Nur, kemudian dia berjalan masuk meninggalkan Nur dan Tante cantik yang dipanggilnya Mama ini. Tante ini melihat Nur dari bawah sampai atas.Nur tersenyum padanya, "mau disuruh apa sebenarnya aku ini dibawa kemari?" "Jadi kamu nurse?”tanya Tante itu.“I_iya saya Nur, Bu, ehee,” jawab Nur meringis, karena menurut Nur, Arka dan Tante ini tidak bisa bilang Nur, bisanya nurse, seperti ada huruf S di belakangnya. "Padahal namaku cuma Nur."“Iya ... iya ...." Jawab Tante itu.“kamu mau kerja sini, jadi nurse buat Papi saya,”katanya lagi.Wah, kerja?? Seketika wajah Nur sumringah mendengar kata 'kerja' Itu artinya Nur nggak nganggur lagi. Bersyukur."Tapi ngomong ngomong kerja apa ya disini jadi nurse, apa itu? Padahal sudah dibilang dari tadi namaku itu NUR bukan Nurse!"“Bar

    Last Updated : 2022-09-30
  • BABU MILYARDER    Album lawas

    BABU MILYARDER 4#Pembalasan_Mantan_TKW_Bab 4Album lawas Pagi ini Nur berjalan jalan lagi dengan Akong mencari sinar matahari pagi yang menyehatkan. Seperti biasa, ke taman komplek lah ke mana lagi? "Kasian si Akong ni, orang kaya, anaknya kaya semua tapi mainnya cuma ke taman komplek."Nur mencari tempat duduk bangku. Membiarkan Akong dan kursi rodanya bermandi cahaya matahari pagi. "Aku mau nonton Drakor kesukaanku dulu," sesekali mata Nur mengawasi Akong. "Nyaman bener kerja begini eeuy." Tertawa.Dua orang cewek berpakaian nurse mendekati Nur. Nur yang sedang duduk mendongak dan tersenyum pada mereka.“Hei, gantinya mbak Susi, ya?”Salah seorang dari mereka bertanya pada Nur.“Emm, mungkin ya ... Soalnya aku nggak tahu nggantiin siapa kemaren” jawab Nur jujur.“Kenalan dong namaku Mariati tapi, kamu bisa panggil aku Mince.” nurse yang berambut panjang mengenalkan dirinya.“Kok Mince?” tanya Nur heran. Dia tidak tahu kalau bekerja di Jakarta boleh berganti nama yang lebih trend.

    Last Updated : 2022-09-30
  • BABU MILYARDER    Keselek onde-onde

    BABU MILYARDER 5BAB 5#Pembalasan_mantan_TKW_Keselek onde onde“Kong, ayo mandi”Nur mendorong kursi roda Akong ke depan pintu kamar mandi. Sekarang bagian terberat, mengangkat Akong masuk kamar mandi dan mendudukkannya di kursi khusus buat mandi.“Pegangan, Kong," katanya memberi aba-aba.Akong melingkarkan tangannya di leher Nur “Satu, dua, tiga, yups!”Dalam hitungan ketiga Nur sudah berhasil memindahkan Akong ke kursi dalam kamar mandi. Meskipun badannya kecil tapi, tenaga Nur kuat. Dari kecil hidupnya sudah susah, biasa menggendong kayu bakar sama rumput buat makanan kambing di kampung.Membuka pakaian Akong, termasuk baju dan celana dalamnya. Lalu dengan pelan menyiram kepalanya dengan air hangat.“Sekarang sabuna, kong." Tangan Nur mengambil sabun.“He_heh,”mengangguk.Akong nyengir, dia paling suka bagian ini. Karena Nur akan menggosok seluruh tubuhnya termasuk bagian intimnya dengan sabun. Licin. Seperti biasanya,tangan Akong selalu celamitan berusaha memegang bagian te

    Last Updated : 2022-09-30
  • BABU MILYARDER    Bertemu Mantan Suami

    BABU MILYARDER 6#Pembalasan_Mantan_TKW_Bab 6Bertemu Mantan SuamiPagi ini cuaca cerah, jatah Nur mengajak Akong jalan jalan ke taman. Mendorong kursi roda Akong memasuki taman komplek, sudah ada dua teman Nur yaitu Mince dan Desi dengan majikan jomponya masing-masing.Menjemur Akong di bawah sinar matahari pagi, lalu seperti biasa Nur mencari tempat duduk terdekat. Mainan HP.Desi dan Mince mendekat dan duduk di sebelah Nur sambil mengawasi majikan masing-masing. Kedua temannya mengajak mengobrol.“Nur, besok lu libur nggak?”“Aku gak pernah libur, gimana? Tanya Nur.“Kite mau ngajak lu jalan jalan ke mol Nur,” kata Mince“Iye Nur, represing, cuci mata sapa tau dapet cowok hehe,”tambah Desi tertawa.Nur tertarik dengan ajakan mereka, sudah lama juga nggak ngemol. Refreshing enak juga, pikirnya. “Iya deh, nanti gue minta ijin sama Nyonya, ntar, aku kabari kalian,”“Ntar kite janjian disini, ya?”kata Mince menunjuk taman.“Oke” jawab Nur mengangkat jempol.Satu setengah jam cukup

    Last Updated : 2022-09-30
  • BABU MILYARDER    Serangan jantung

    BABU MILYARDER 7Bab 7Pembalasan Mantan TKW Akong kena serangan jantung Hhih masih kesal Nur dengan penghinaan mas Budi kemaren,kamvret bener dia! Tapi nur merasa puas sudah memberinya cap telapak tangan dipipi Budi. Sesuatu yang dulu tak pernah berani Nur lakukan. Nur mengaduk-aduk gelas kopi dimeja sambil mikir bagaimana caranya balas dendam sama mantan suami durhaka dan mertua dzolim. "Andai aku kaya, pasti mereka tak akan berani merendahkan dan menghinaku!" Nur bercita-cita merebut rumah dan mengusir keluarga mantan Mertua ke jalanan! "Lalu mereka akan minta ampun dan menyembah di kakiku!"“Huahaha,” tak sadar Nur tertawa bahagia membayangkannya."Heh! sudah gila lu ketawa sendiri!”Astaga! ada babang ganteng di dapur pembantu sini, setdah! Nur sedang ketawa sendiri, pasti dikira otaknya geser.“A_ku nggak sengaja,” kata Nur sambil melengos, padahal maluu ... hehe.“Lagian, ngapain lu kesini pagi pagi?” melihat Arka masih memakai boxer dan kaos oblong.“Bikinin gua Milo cep

    Last Updated : 2022-10-17
  • BABU MILYARDER    Akong minta kawin

    BABU MILYARDER 8#Pembalasan_mantan_TKW_Akong minta kawinArka mendekati Nur yang sedang harap harap cemas menunggu kabar Akong. Tubuh jangkungnya sekarang ada dekat di depan Nur. Tangan kanannya menahan tembok di samping kiri kepala Nur. Desah nafasnya dekat sekali dengan wajah Nur, mau apa dia?“Denger ya, Nur, kalau sampai ada apa-apa sama Akong, gue bilangin Mama semuanya biar elu dibawa ke kantor polisi!” tatapnya tajam.“Kegh!” Arka menakuti dengan menggerakkan telapak tangannya melintang di leher.Cekgluk, Nur menelan ludah, Kepalanya mengangguk. "Kalau dilaporin polisi berarti ntar aku masuk penjara, hihhh," Nur menghela nafas, mau bagaimana lagi? Mungkin ini termasuk rangkaian nasib buruknya.“Dipenjara Lo, dua puluh lima tahun, mampus!”Melirik muka Arka, "sepertinya dia sedang menahan tawa, sebenarnya dia serius atau menggodaku sih? Ngeselin mukanya." Batin Nur dengan mengerutkan kening.Pintu kamar Akong terbuka, seorang perawat keluar, Nur dan Arka bergegas menghampiri

    Last Updated : 2022-10-19
  • BABU MILYARDER    PoV Akong

    BABU MILYARDER 9BAB 9POV AkongFlashback Akong koma“Nur, Makan dulu,”Kudengar setiap malam cucuku Arka membawa makanan untuk Nurse Nur yang setia menungguku ketika aku koma. Nur perempuan lugu yang masih polos, tingkahnya sedikit aneh tapi sejauh ini dia bekerja dengan baik.Aku tahu, cucuku Arka menaruh hati dengan Nurse Nur, kok bisa tahu? Ya karena sejak kecil cucuku itu ikut denganku akong nya, Arka terlahir dari blasteran anak bungsuku Lily dengan pria Italia bernama Augusto Valentino Rossi. Bukan pembalap lho ya, catet!Papanya Arka sudah meninggal karena kecelakaan pesawat di Eropa. Waktu Arka baru berusia lima tahun. Semenjak saat itu, Arka dan mamanya Lily tinggal bersamaku. Lily tidak menikah lagi setelah itu tapi, aku tahu dia menjalin hubungan tanpa status dengan beberapa laki laki. Sebenarnya aku kurang suka tapi, mau bagaimana lagi Lily sudah dewasa dan mengerti apa yang dilakukannya, tanggung jawab dan konsekuensinya.Kembali kepada cucuku Arka yang biasa dipanggil

    Last Updated : 2022-10-19

Latest chapter

  • BABU MILYARDER    End episode/ Menjadi Istri Sultan 2

    BABU MILYARDER 81Sekuel 2 bab 81SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 2End episode "Itu mau ditaruh mana, Mbak?" Tanya Pak Darman saat Nur bersama Emak dan Bapaknya duduk duduk di ruang tamu. "Apanya?" Tanya Nur nggak ngerti. "Itu!" Pak Darman menunjuk keluar pada sebuah truk engkel yang parkir di depan rumah. Nur pun berdiri untuk melihat. Sebuah truk engkel dengan bak berwarna kuning terlihat berhenti di luar halaman rumah orang tuanya. "Apa sih, Pak? Nggak ngerti saya," ucap Nur lagi sambil berjalan keluar diikuti oleh Emak dan Bapaknya.Dua orang tukang menurunkan barang dari truk, Nur melihatnya bengong. "Lho, aku nggak beli semua ini kok!" Nur panik, merasa nggak membeli barang segitu banyak. Emak dan Bapaknya juga takjub melihat satu truk penuh perabot."Sinyo yang beli, Mbak Nur ..." Ucap Pak Darman. "Sinyo?" Mata Nur melebar. Belum selesai kekagetannya Nur melihat Sinyo keluar menggandeng luna."Waah Mantuku ... Matur nuwun sudah borong mebel!" Te

  • BABU MILYARDER    Jadi Istri Sultan 1

    BABU MILYARDER 80Sekuel 2 bab 80SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 1"Bapak, Emak!" Nur berteriak dan berlari keluar menyambut kedua orang tuanya. Rasa haru menyelimuti benak perempuan hitam manis itu. Setelah sekian lama tidak bersua dengan kedua orang yang sangat dia sayangi. "Nur! MasaAllah!" Emak melempar rantang dari tangannya dan berlari juga menyambut anak gadis satu satunya. Adegan slow motion dimulai ....Nur dan Emaknya berpelukan dengan berderai air mata. Bapak Nur ikut nimbrung dengan memeluk dua perempuan di depannya. Huhuhu suara isakan tangis terdengar. Tangis bahagia dari tiga orang yang melepas rindu. Arka menatap sambil menggendong Luna. Lelaki itu sempat sempatnya merekam kejadian langka istrinya yang bertangisan haru seperti drama kumenangis dari ikan terbang. "Ayo masuk!" Ajak Pak Satiman sambil merangkul istri dan anaknya. Sampai di depan pintu, Emak dan Bapaknya Nur kaget melihat lelaki tampan, berkulit putih dan tinggi berdiri sam

  • BABU MILYARDER    Romantisme Pantai di Malam hari

    Romantisme Pantai di Malam hari Selepas maghrib Nur keluar berdua dengan Arka, Nur sudah berjanji akan mengganti baju-baju Arka yang sudah dia sumbangkan ke acara charity sale dulu. Arka mengomel sepanjang jalan, berisik."Lihat nih, gua nggak punya baju!" Katanya sembari menunjuk kaus oblong putih yang melekat di tubuhnya. Nur hanya melirik. Pingin tertawa tapi, takut dibejek Arka. Glek, Nur menelan ludah, Arka mengajaknya memasuki gerai pakaian pria dengan merk terkenal, "wah nol nya bisa banyak nih ntar di kasir," Nur membatin. Dengan lemas dan lesu, Nur menyeret kakinya mengikuti Arka memilih-milih celana, kemeja, kaos, jeans celana dalam dan sebagainya. Uh! Nur jadi keringetan.“Semuanya dua puluh juta tiga ratus ribu rupiah, Bu” kata kasir sembari tersenyum manis. “Hah? Berapa?” Nur menutup dompetnya lagi. "Nggak salah Cuma beli gombalan habis segitu?""Itu kan cuma satu bag saja, kenapa begitu mahal? Dua puluh juta kalau aku sudah dapat satu lemari." Nur lemes.“Bayar!”“E_

  • BABU MILYARDER    PoV Nyonya Lily/ Janji kepada Tuhan

    BABU MILYARDER 78Sekuel 2 Bab 78SEMALAM DENGAN SINYO ARKA PoV Nyonya LilyJanji kepada Tuhan Dengan menyewa jet pribadi aku dan koh Erick membawa Sinyo yang kritis ke Singapore. Aku sangat berharap Sinyo akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik di sana.Sampai di Singapore, kerabat Papi sudah mengatur semuanya. Sinyo mendapatkan rumah sakit terbaik di negeri Singa ini. Aku dan kakakku Erick segera bertemu dengan dokter specialist cancer di sana. Setelah melalui pemeriksaaan dan observasi mereka memutuskan segera melakukan proses transplantasi sum-sum tulang belakang untuk Sinyo. Aku terdiam, karena menurut dokter yang menangani kemungkinan berhasil Sama gagal adalah fifty-fifty. Tapi aku tetap harus memilih. Sulit bagiku untuk membuat keputusan. Ini bukan hanya tentang hidup dan mati anakku saja tetapi juga hidupku. Berbicara kemungkinan, andai berhasil itu adalah mukjizat tapi, andai kemungkinan terburuk yang terjadi dan aku akan kehilangan Sinyo untuk selamanya ..

  • BABU MILYARDER    Cubit aku kalau ini Mimpi

    BABU MILYARDER 77Sekuel 2 Bab 77SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Cubit aku kalau ini mimpi"Kok aku jadi berdebar-debar?" Nur membuka lebar pintu rumahnya. Laki-laki itu menoleh.Ya Allah?!Mimpikah aku???Sebuah senyum yang teramat manis mengembang di bibirnya yang indah. Nur mengerjapkan matanya beberapa kali, bahkan menguceknya. "Tuhan mimpi kah aku? Arka berdiri di depanku, ataukah ini jelmaan saja?"“Nur, peluk gua!” Arka membuka kedua tangannya. Lelaki itu tampak segar dan sehat.Nur masih terpaku di tempatnya. Matanya menatap tak percaya. Nur masih merasa seperti mimpi. “Nur, songong! gua capek berdiri terus." Arka memiringkan kepalanya. Bibirnya terus tersenyum. Arka tahu Nur pasti tidak percaya akan bertemu dengannya lagi."Hah, songong?! Beneran dia!" "ARKAA!! AAAAAA!" Aku berlari menubruk dan memeluk tubuh Arka erat. “Wow ... wow pelan-pelan, jatoh guaa ahahaha." Arka tertawa ngakak. Bahagia.Nur tak peduli, dia tetap memeluk Arka erat dan erat, "aku bahagia banget." Nur

  • BABU MILYARDER    Tamu Istimewa

    BABU MILYARDER 76Sekuel 2 Bab 76Tamu istimewa“May I sit here?”Nur mendongak kaget, si sipit itu ...."Alamak, ngapain dia ke sini?"“off course.” Nur mengangguk.“But, sorry, I have to go now." Nur berdiri dengan memberi senyuman. " Bukannya tidak sopan tapi, aku sedang tidak ingin mengobrol atau berkenalan dengan orang asing." Nur menyambar tasnya dan bergegas pergi meninggalkan si bule yang gigit jari. Bola mata Nur berputar mencari teman temannya. "Itu dia mereka!" Nur menghampiri teman-temannya yang sedang asyik bercanda dan minum di lantai bawah. “Eh Nur, dah dapet oppa belum?”seru Denok saat melihat kedatangan Nur. Temannya yang lain tertawa. Mereka menggoda Nur.“Apaan sih?”Nur mengambil tempat duduk di antara mereka. Wajahnya cemberut.“Tuh dibatas tadi ada yang bagus, dah kenalan belum lo?” Aline matanya mengerling memberi isyarat supaya Nur menanggapi. Nur cuma mencebikkan bibir. Hahaha.Teman-temannya seketika tertawa. Mereka semua bergembira dalam pesta bersama p

  • BABU MILYARDER    Kabar Burung

    BABU MILYARDER 75Sekuel 2 Bab 75Arka meninggal ?Nur terdiam dengan pertanyaan Jess. "Haruskah aku bercerita? Rasanya tidak usah, untuk apa? Untuk mencari simpati Jess?" “Arka sakit,” jawab Nur singkat. Jess mengerutkan kening. “Lalu di mana dia?" Jess melihat ke dalam rumah.“Dia sedang berobat di Singapore," jawab Nur lagi. Hatinya kembali perih. “Kenapa kamu tidak ikut ke sana?” Jess mencecar. Lelaki itu mencium sesuatu yang sedang disembunyikan Nur. “Ibu mertuaku sudah mengurusnya." Lagi- lagi jawaban Nur tidak memuaskan Jess. Jess menatap Nur. Nur mengalihkan pandangan darinya.Mertua kamu masih menyakiti kamu, Nur?” tanya Jess penuh selidik.“Tidak." Nur menggeleng."Lebih baik aku tidak cerita apa-apa dengan jess, aku tidak mau Jess mengasihani aku nantinya, sebab rasa cinta dan kasihan itu beda tipis. Lagian Jess sudah memiliki Stephanie, aku tidak ingin merusak hubugan mereka hanya karena Jess mengasihani aku." Pikir Nur.“Aku antar kamu ke Singapore Nur?” Jess menawar

  • BABU MILYARDER    Aku berjanji, Nyonya

    BABU MILYARDER 74Sekuel 2 Bab 74SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Saya janji, Nyonya. Apapun.Nyonya Lily berbicara sebentar kepada koh Erick dalam bahasa china, kemudian koh Erick menjauh. Nyonya Lily menyeret Nur dan membawanya duduk di sebuah bangku di taman depan rumah sakit. Nyonya Lily duduk agak jauh dari Nur. “Nur, kamu tau, saya benci sama kamu.”katanya dengan tanpa ekspresi. Datar.Nur diam saja, dia hanya menunduk. Hatinya masih gundah dengan perginya Arka.“Saya akan bawa Sinyo ke Singapore, kamu tahu kenapa?” Nyonya Lily menatap tajam. “T_tidak tahu, Nyonya.”Nur menggeleng. Masih menangis.“Keadaan Sinyo sangat parah, dia harus segera melakukan transplantasi sum-sum tulang belakang, dan semua ini gara-gara kamu!” suara Nyonya Lily meninggi. Nadanya kesal dan marah.Nur mengangguk, mengusap air matak dengan punggung tangannya. hikss ....“Nur, saya akan bawa Sinyo menjalani pengobatan yang terbaik. Jangan menganggu!” Nyonya Lily sangat geram dengan Nur.Nyonya Lily berhen

  • BABU MILYARDER    Dibawa ke Negeri Singa

    BABU MILYARDER 73Sekuel 2 Bab 73SEMALAM DENGAN SINYO ARKADibawa ke negeri SingaRumah sakitNur tergugu di sini di depan ruang UGD. Melihat hiruk pikuk petugas medis, dokter dan perawat yang keluar masuk menangani Arka. Sempat Nur melihat dokter melakukan prosedur kejut jantung tadi ketika pintunya terbuka sedikit. Dada Arka seperti melompat begitu berkali-kali. Nur tak kuasa menahan perasaan sedihnya."Ya Allah, selamatkan dia huhuhu."Mulut mantan babu itu tak berhenti berdoa dengan air matanya yang seakan tak bisa berhenti ini. Baru kali ini Nur merasakan dunianya seakan mau kiamat, "aku begitu takut kehilangan, aku begitu cemas, Arka, jangan tinggalkan aku ...." Huhuhuu."Aku mohon padaMu ya Allah, berilah Arka kesempatan lagi untuk hidup, untuk memperbaiki hidupnya, dulu pernah Kau berikan dia kesempatan hidup setelah kecelakaan maut itu, kali ini ijinkan aku memohon padaMu ya Allah, berilah dia hidup huhuhu." Nur memohon dengan hujan tangis air mata. Sebuah brankar (push bed

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status