BABU MILYARDER 7
Bab 7Pembalasan Mantan TKWAkong kena serangan jantungHhih masih kesal Nur dengan penghinaan mas Budi kemaren,kamvret bener dia! Tapi nur merasa puas sudah memberinya cap telapak tangan dipipi Budi. Sesuatu yang dulu tak pernah berani Nur lakukan. Nur mengaduk-aduk gelas kopi dimeja sambil mikir bagaimana caranya balas dendam sama mantan suami durhaka dan mertua dzolim. "Andai aku kaya, pasti mereka tak akan berani merendahkan dan menghinaku!" Nur bercita-cita merebut rumah dan mengusir keluarga mantan Mertua ke jalanan! "Lalu mereka akan minta ampun dan menyembah di kakiku!"“Huahaha,” tak sadar Nur tertawa bahagia membayangkannya."Heh! sudah gila lu ketawa sendiri!”Astaga! ada babang ganteng di dapur pembantu sini, setdah! Nur sedang ketawa sendiri, pasti dikira otaknya geser.“A_ku nggak sengaja,” kata Nur sambil melengos, padahal maluu ... hehe.“Lagian, ngapain lu kesini pagi pagi?” melihat Arka masih memakai boxer dan kaos oblong.“Bikinin gua Milo cepetan!” arka menarik kursi didepan Nur dan duduk di situ.Nur beranjak ke dapur dan membuat Milo hangat untuknya. Kesukaan babang kalau pagi minum Milo, gak kayak Nur yang sukanya kopi Mbah dukun alias kopi item. Meletakkan Milo didepan Arka dan Nur kembali duduk di kursi tadi. Mereka berdua terdiam dengan pikiran masing-masing.“Nyo ...,"Kata Nur sesaat setelah terdiam. Arka menatap, alisnya dinaikkan keatas, mulutnya menyerutup Milo dari cangkir. Dengan menggerakkan dagu, Arka menyuruh Nur melanjutkan omongan.“Menurut elu, gue cantiik atau buluk?” tanya Nur dengan tatapan melas.Arka melihat, kali ini tatapannya lain, entahlah apa artinya. Nur mengerjapkan kedua mata, menunggu jawaban.“Menurut gue, elu nggak buluk Nur Cuma ... Buluk banget wkwkkk."Arka tertawa ngakak, ehehe Nur ikut tertawa tapi, tertawa garing. "Ternyata, emang gue buluk seperti yang dikatakan keluarga mantan suami gue," begitu kata Nur dalam hati. Ya sudah uterima saja. Nur berdiri dan memasukkan kursi ke dalam meja, meninggalkan Arka dengan wajah memelas.“Nur, tunggu!”Arka menjejeri langkah Nur.“Lu marah ya?”Nur menggeleng, menundukkan wajahnya yang jelek. Sebuah sentuhan tiba-tiba mengangkat dagu Nur, gadis itu mendongakkan wajah. Tepat di depannya wajah babang ganteng mendekat, tatapan matanya membuat Nur jengah, cepat Nur menundukkan pandangan.“Elu gak buluk kok, Nur, Cuma jelek, hehehe.” sedetik kemudian, Arka mengerlingkan sebelah matanya! Lalu dengan santai meninggalkan dengan langkah yang lebar.Hah?? Nur mengelus dagu yang tadi disentuh babang ganteng, "benarkah ini? Babang ganteng mengerlingkan matanya padaku??" Oooh, ini yang sedang ngigau Arka atau Nur yaa?**“Kong, duduk sini, ya, kita nonton tivi aja.”Nur mengunci kursi roda Akong di ruang keluarga dan menyalakan televisi. Hari ini Nur sedang tidak bersemangat. Pertama dia lagi mens jadi perutnya sakit, yang kedua pikiran kalau dirinya buluk masih menganggu pikiran.Akong menatap Nur, sepertinya dia tahu Nur lagi galau.“Nur_nurt” Akong memanggil, mendekatkan telinga dekat ke wajah Akong, Nur berpikir, "mau ngomong apa dia?"“Ke_na_pa?"Nur tersenyum mendengar perkataan Akong.“Kong, Nur cantiik gak?” tanyanya.“Ho'oh” Akong tertawa melengeh, kedua jempol tangannya diangkat.“Makasih kong, Cuma Akong yang bilang Nur cantiik,”Nur kembali termenung. Kalau Akong yang bilang cantik, Nur tidak tersanjung. Akong sudah uzur, paling juga matanya udah rabun bilang Nur cantik.“Uh..uh!” Akong mencolek lengan, Nur menoleh“Ce_ri_ta,” katanya.Nur menghela nafas,“Nur sedih Kong, banyak orang merendahkan dan menghina Nur, mentang-mentang Nur miskin nggak punya duit,” Nur menelan ludah, "ngapain juga curhat sama Akong? Bodohnya aku ...." Batin Nur setelah sadar.“Haaaa;” Setdah! Teriakan Akong mengagetkan Nur saja.“Napa, Kong, ngagetin aja!” gerutu Nur.Melihat Akong mengangkat tangannya, dia menempelkan ibu jari dan jari telunjuknya, membentuk simbol cinta ala Korea sarangheo! "Iiih jijik deh mulai centil lagi si Akong!" Wajah Nur berubah jutek.“Apaan sih, Kong?! Pakai menyatakan cinta sama Nur, sudah Nur tolak sebelum Akong ngomong tauk?!" Sungut Nur Kesal.“Heh_hheh.”Akong menggoyang goyangkan kursi rodanya seperti gemes, ibu jari dan jari telunjuknya masih menempel, tapi kali ini digesek gesek, Nur melihatnya tak mengerti. Kemudian dia mendekatkan telinga“Mau_uang?”Hah? Ternyata tangan Akong itu simbol uang, bukan simbol Cinta! "Owalah Kong ... Kong ... uang to? Tiwas tak tolak hehe." Nur tertawa sendiri.**“Kong, kemarin Nur beli speaker aktif nih buat dengerin musik.”Memamerkan speaker bluetooth aktif miliknya yang dibeli kemaren ke Akong. Nur lalu memutar lagu Life goes on milik BTS yang slow, melihat Akong yang menggoyang-goyangkan tangannya seperti menari, Nur menyangka Akong suka BTS.“Suka Kong?” tanyanya.“He'eh.” Akong mengangguk.“Kong, Nur mau kebelakang. Akong dengerin musik dulu, ya? Ini jangan dipegang pegang, ntar jatoh rusak.” Nur menunjuk speaker aktif yang masih baru.Memutar lagu fire yang iramanya menghentak, kulihat Akong semakin kencang bergoyang, suka banget dia dengar lagu yang menghentak. Nur segera keluar untuk ke kamar mandi.Sepuluh menit kemudian, Nur kembali ke kamar Akong, melihat Akong masih bergoyang diiringi lagu Dynamit. Curiga dengan goyangan Akong heboh banget, yaitu tangan dan kakinya menghentak hentak, sampai tubuhnya melorot dari kursi roda dan kepalanya miring Nur berpikir, "Wah gak beres nih!"Dengan cepat Nur mematikan speaker bluetooth. Musiknya mati tapi tangan dan tubuh Akong tetap menghentak hentak!“Akong ... akong ...” teriak Nur panik.Nur memegang tubuhnya, ternyata Akong kejang kejang kena serangan jantung!**Akong masuk RS“Tolong...tolong, bik Ijaah!!”Nur berteriak dan berlari keluar meminta pertolongan. "Ya Allah gimana ini,kalau Akong mati?" Nur takut sekali“Ada apa teriak teriak, Nur?”Bik ijah Bertemu Nur dilorong dapur.“Bik, Akong bik ... Akong!” Nur dengan cepat menarik tangan Bik Ijah ke kamar Akong. Di sana terlihat Akong sudah lemas dan lunglai di kursi roda, seperti tidak bertulang!“Astaga Nur?! Kenapa ini??"“A_aku tidak tahu, Bik” jawab Nur panik, air mata mulai menetes di pipinya.“Cepat telepon Sinyo, biar bibik panggilin satpam untuk membawa ke rumah sakit!” perempuan tua itu ternyata gesit dan cepat berpikirnya.“Iya, iya!” jawab Nur sambil menelepon Arka.“Hallo Ka, Akong pingsan cepetan pulang!” teriak Nur di telepon.“Kenapa Akong, Nur? Cepat bawa ke rumah sakit aku susul kesana.” suara Arka dari balik telepon.Tak lama dua satpam memasuki kamar Akong dan membawanya ke mobil. Selanjutnya menuju rumah sakit Nur ikut di dalamnya, kepala akong ditaruh di pangkuan Nur, Pak tua itu diam membisu seperti mati! Huhu huuuu Nur yang melihatnya menangis tersedu-sedu. Nur masih menangis, duduk sendiri menunggui akong yang belum sadar juga.“Akong?!”Tiba tiba Arka sudah masuk di kamar ini.“Lu cekik ya, Nur?” matanya melebar.“Sembarangan nuduh!” Nur juga melebarkan matanya.“Terus kenapa dong? Tadi pagi gue tinggal kerja gapapa,sekarang koma?” menatap tajam.Nur diem aja, "gak mungkin dong g aku bilang Akong kena serangan jantung gegara disetelin musik menghentak? Bisa di elus elus pakeparutan kelapa nanti sama Babang Arka". Mending Nur berpura pura bego, menjawab nggak tahu, nggak tahu aja sampai nyonya pulang, biar aman.Berkali-kali Arka mengusap ponselnya, dia sedang sedang menghubungi mamanya di Singapore. Matanya yang tajam tak henti melirik Nur, seolah gadis pembantu ini tersangkanya.“Nyo, Gimana Akong?”Seorang Om gagah dan seorang Tante cantik memasuki kamar VIP ini.“Om Erick? Akong belum sadar juga. Arka hubungi mama susah sekali” jawab Arka gusar.“Kamu sudah ketemu dokter?”“Belum. Om aja yang temuin dokter ya? Arka biar tunggu Akong aja ”“Oke lah” Om Erick keluar bersama isterinya. **Lima hari sudah Akong terbaring koma di rumah sakit. Nur yang selalu menunggunya. Om Erick dan Tante Evy kesini Cuma dua kali, nyonya Lily yang paling sering kalau pagi. Kasian Akong anak anaknya cuma peduli sedikit dengan dia. Padahal mereka kaya raya Juga tak lepas dari jerih payah Akong.Memegang tangan Akong, Nur merasa sepertinya hanya dia yang paling sedih di sini.“Kong, cepet bangun dong, jangan mati dulu. Kalau Akong mati, Nur kerja dimana? Nur tinggal dimana?” Hikss hikss Nur mulai menangis.Menyeka air mata, lalu melanjutkan curhatnya depan Akong yang sedang koma.“Nur ini dicerai dan diusir sama mantan suami Nur, kong, padahal itu rumah Nur yang bikin huhuhuu ”“Pokoknya, Akong jangan mati dulu, Nur masih mau kerja merawat Akong. Nur mau ngumpulin uang ntar buat balas dendam sama mantan mertua Nur yang dzolim itu! Nur mau tunjukin Nur bukan buluk, Nur bukan blangsak! Huaaa huaaa”Nur menangis sejadi jadinya, membayangkan kalau Akong mati dia bakal jadi gelandangan. Menutup wajah dengan kedua tangan, Nur menangis sampai tertidur di samping Akong.Nur tak pernah tahu bahwa Akong dalam koma nya mendengarcm curhatan dia, bahkan Akong sampai meneteskan air mata dalam tidurnya. “Nur... Nur... Bangun makan nih!”Suara Arka membangunkan Nur dari tidur. Menggeliat sebentar, Nur menyeka mulutnya yang basah dengan lengan baju.“Widiih ngiler Lo Nur? Jorok loh, hiih!"Arka bergidik melihatnya, Nur cuek saja mengambil plastik berisi makanan dan berjalan ke sofa untuk menyantapnya. Setiap malam Arka inibdengan setia mengantar makanan.“Nur, gue udah tau kenapa Akong kena serangan jantung!”Arka berjalan menghampiri dan berdiri di samping Nur.“Elu kan Nur?”tunjuknya tepat di hidung Nur.“Maksud, loh?” tanya Nur sambil memasukkan suapan terakhir makanan ke mulut.“Elu kan yang bikin Akong koma!”Nur berdiri, membuang sampah bekas makan lalu berdiri di hadapan Arka.“Buktinya apa?” menantang.“Belagu lo, gue udah puter CCTV di kamar Akong, gue lihat lu ninggalin Akong sendirian sambil elu setelin musik, iya kan?”Deg! Jantung Nur serasa mau copot.“Ngaku Nur, gue bilangin Mama biar lu dibawa ke kantor polisi!” melotot.“J_jangan nyo, tolong plis," Nur mendadak ketakutan. "Kalau dibawa ke kantor polisi bisa dipenjara dong gue, bisa tambah susah hidup gue.""Nggak bisa! Elu harus tanggung jawab!” berkacak pinggang.“Tolong dong nyo, kasihani aku ... Huhu." Nur mulai menangis.Nur dan Sinyo terlibat perdebatan, saling mengeyel ketika tiba-tiba ....Arrrrrgh ... aarrgh ....Suara apa itu? Nur dan sinyo saling berpandangan.“Akong!!”Seru mereka berdua bersamaan. Berlari mendekati ranjang Akong, terlihat Akong mengerang, badannya bergetar semua, matanya melotot.“Arka, cepat panggil dokter!” teriak Nur panik.Secepat kilat arka berlari keluar kamar. Nur masih melihat Akong kejang kejang dan melotot, matanya jadi putih semua, bola matanya keatas.“Akong ... Akong ... jangan mati Kong, huhuhuu.” Nur mengguncang bahu Akong sambil menangis.Dokter dan perawat sudah datang, mereka memasang alat kejut jantung. Seorang perawat menyuruh Nur dan Arka keluar kamar.Betul betul cemas rasanya. Arka berdiri dengan gelisah,dia berjalan mondar-mandir sesekali matanya menatap Nur tajam, membuat pembantu itu takut. "Tuhan tolong selamatkan Akong ... Doa Nur berkali-kali.BersambungBABU MILYARDER 8#Pembalasan_mantan_TKW_Akong minta kawinArka mendekati Nur yang sedang harap harap cemas menunggu kabar Akong. Tubuh jangkungnya sekarang ada dekat di depan Nur. Tangan kanannya menahan tembok di samping kiri kepala Nur. Desah nafasnya dekat sekali dengan wajah Nur, mau apa dia?“Denger ya, Nur, kalau sampai ada apa-apa sama Akong, gue bilangin Mama semuanya biar elu dibawa ke kantor polisi!” tatapnya tajam.“Kegh!” Arka menakuti dengan menggerakkan telapak tangannya melintang di leher.Cekgluk, Nur menelan ludah, Kepalanya mengangguk. "Kalau dilaporin polisi berarti ntar aku masuk penjara, hihhh," Nur menghela nafas, mau bagaimana lagi? Mungkin ini termasuk rangkaian nasib buruknya.“Dipenjara Lo, dua puluh lima tahun, mampus!”Melirik muka Arka, "sepertinya dia sedang menahan tawa, sebenarnya dia serius atau menggodaku sih? Ngeselin mukanya." Batin Nur dengan mengerutkan kening.Pintu kamar Akong terbuka, seorang perawat keluar, Nur dan Arka bergegas menghampiri
BABU MILYARDER 9BAB 9POV AkongFlashback Akong koma“Nur, Makan dulu,”Kudengar setiap malam cucuku Arka membawa makanan untuk Nurse Nur yang setia menungguku ketika aku koma. Nur perempuan lugu yang masih polos, tingkahnya sedikit aneh tapi sejauh ini dia bekerja dengan baik.Aku tahu, cucuku Arka menaruh hati dengan Nurse Nur, kok bisa tahu? Ya karena sejak kecil cucuku itu ikut denganku akong nya, Arka terlahir dari blasteran anak bungsuku Lily dengan pria Italia bernama Augusto Valentino Rossi. Bukan pembalap lho ya, catet!Papanya Arka sudah meninggal karena kecelakaan pesawat di Eropa. Waktu Arka baru berusia lima tahun. Semenjak saat itu, Arka dan mamanya Lily tinggal bersamaku. Lily tidak menikah lagi setelah itu tapi, aku tahu dia menjalin hubungan tanpa status dengan beberapa laki laki. Sebenarnya aku kurang suka tapi, mau bagaimana lagi Lily sudah dewasa dan mengerti apa yang dilakukannya, tanggung jawab dan konsekuensinya.Kembali kepada cucuku Arka yang biasa dipanggil
BABU MILYARDER 10Bab 10#Pembalasan_mantan_TKW_Tidak sudiSeperti biasanya pagi ini Nur memandikan Akong. Ada yang berbeda hari ini Akong anteng. Tangannya tidak celamitan memegang megang tubuh Nur lagi. Males bertanya, Nur langsung mengerjakan tugasnya saja.“Ayo kong, jalan jalan ke taman, cari sinar matahari ” ajak Nur. Dari jauh, Nur sudah melihat temannya sesama Nurse yaitu Mince dan Desi.“Akong disini, ya? Aku mau ngobrol sama temanku di sana,”tunjuk Nur pada kedua teman yang melambaikan tangan padanya.Mengunci kursi roda akong di tempat aman dan terkena sinar matahari pagi, lalu Nur menghampiri kedua temannya. Mencari tempat duduk di bangku taman tak jauh dari Akong.“Nur, lo dah dapet apa dari Akong mu itu?” Mince bertanya pada Nur.“Nggak dapet apa-apa” jawab Nur acuh, sambil bermain ponsel.“Porotin Nur, dia royal Lho," bisik Desi.“Hahah.” Nur tertawa garing.“Gamau morotin aki-aki gue,” biarpun Nur janda tapi, dia punya prinsip, nggak sudi dipegang-pegang orang mes
BABU MILYARDER 11#Pembalasan mantan TKW Bab 11Perjanjian PranikahDengan mengendap-endap, Nur membuka pintu belakang. Masih dengan sesenggukan dan dada yang berdebar-debar, Nur berjalan keluar, " kebih baik aku jadi gelandangan di jalanan, dari padak dikawinkan sama aki aki ganjen dan ngileran!" Gumam Nur. (Sok banget sih Nur? Jadi gelandangan beneran nangiss ntar)Setelah berhasil keluar rumah, sekarang masih ada satu rintanganblagi yang lebih berat, yaitu melewati pos satpam. Nur berjongkok di balik pot bunga yang besar sambil mikir gimana mengelabui satpam. Berjalan melipir untuk sampai ke pos satpam, Nur melihat satpam sedang tidur, kebetulan banget. "Dasar satpam, disuruh jaga malam malah tidur, gimana kalau ada maling?"Gegas Nur berlari ke pintu gerbang, "lho?? Kok nggak bisa buka?" Ternyata, itu adalah gerbang otomatis bukanya pakai remote . Merasa sial, Nur balik lagi ke pos satpam untuk menyalakan remote. "Duuh mana remote nya dikelonin satpam lagi dimeja!" terpaksa Nu
BABU MILYARDER 12#Pembalasan_mantan_TKW_Bab 12Menikah (lagi)Tiga puluh menit sebelumnya ....Kalau hari Sabtu Arka bangun agak siang. Karena libur ngantor. Dia langsung menuju dapur pembantu mencari Nur, untuk minta dibuatkan minuman Milo kesukaannya. Tetapi Arka tidak menemukan Nur didapur, cuma ada Bik Ijah saja yang sedang duduk termenung di kursi.Melihat kedatangan Arka, Bik Ijah langsung berdiri, berjalan menuju washbak dan menyibukkan diri dengan mencuci piring. Arka mengambil gelas dan membuat sendiri minumannya . Setelah selesai lelaki ganteng yang mengenakan kaus oblong putih dan celana pendek itu berdiri di samping Bik Ijah, karena Bik Ijah diam saja, Arka malah merasa ada yang aneh. Apa lagi dia sama sekali tidak melihat sosok Nur di sini.“Nur mana, blBik?” Arka bertanya pada perempuan yang pagi ini lebih pendiam. Biasanya, bik ijah akan menanyakan apa keperluan Arka bila dia muncul di dapur pembantu. Bik Ijah ini sudah lama ikut di keluarga Arka sehingga Arka sudah
BABU MILYARDER 13Bab 13#Pembalasan_mantan_TKW_Mendadak kaya rayaSeminggu setelah Nur resmi menjadi istri Akong, Nyonya Lily memanggilnya. “Iya Nyonya, ada apa?”tanya Nur sopan.Di lihatnya Nyonya Lily sedang memindahkan beberapa pakaian dan barang-barang ke dalam sebuah koper besar.“Nur, bantuin saya berkemas dong. Saya mau ke Eropa besok, dua Minggu lamanya,”kata Nyonya Lily.“Baik, Nyonya," Nur mengangguk.Dengan sigap Nur melipat pakaian nyonya Lily lalu memasukkan dan mengaturnya di dalam koper dengan rapi. Setelah beres, Nyonya Lily mengajak Nur ke ruang kerjanya.“Nur, ini buku tabunganmu." Nyonya Lily memberikan sebuah buku kecil berwarna biru. "Saya sudah memasukkan uang sebesar lima belas milyar untukmu, dan setiap bulan saya juga tetap akan mentransfer gajimu sebagai nurse,”kata perempuan cantik di depan Nur.Nur menerima buku tabungan dengan hati berdebar, "benar kah ini?" Gadis pembantu itu nyaris tak percaya. “Selama saya pergi tolong kamu urus Papi saya dengan ba
BABU MILYARDER 14Bab 14#Pembalasan_mantan_TKW_Panggil “Ama” Arka membaca pesan text di ponselnya. Pesawat Mama sudah terbang rupanya. Arka menyetir mobilnya pulang, dia mau mengambil pakaian dan beberapa barangnya yang masih ada di kamarnya. Tapi sesungguhnya dia juga ingin melihat keadaan Nur. Sudah beberapa hari setelah pernikahan Nur dan Akong, Arka memang menyingkir.Sepi sekali rumah? Arka langsung masuk ke kamarnya untuk mengambil barang yang dia butuhkan kemudian berjalan ke kamar Akong, ternyata kosong juga. "Pada kemana mereka?" Arka menyeret kakinya ke dapur pembantu. Hanya ada Bik Ijah yang sedang sibuk memasak.“Eh, Sinyo, kapan datang? Bibik sampai nggak tahu,” ujar Bik Ijah ramah.“Barusan Bik, kok sepi Akong kemana?” tanya Arka sambil duduk di kursi makan. sebenarnya dalam hati Arka pingin bertanya Nur kemana? Tapi dia gengsi.“Ooh, Nur ngajak akong jalan jalan naik mobil, tadi," Bik Ijah melirik anak majikannya itu.“Kemana Bik?”Arka mengambil sebuah apel merah di
BABU MILYARDER 15Bab 15#Pembalasan_mantan_TKW_Ciuman maut Akong memegang tangan Nur kemudian menarik tangan Arka dan menyuruh kami bersalaman. "Yaelah jadi minder aku, tangan ini digenggam erat Arka berasa lihat juadah bersanding dengan jenang," item putih.Akong berbicara sama Arka masih dalam bahasa kanton, aku nggak ngerti artinya. Arka melihatku sebentar, kemudian melihat Akong. Menghela nafas panjang lalu menganggukkan kepalanya. "Kira kira mereka ngomong apa ya? Coba pakaibasa jawa kan ngerti aku," batin Nur. Meski pernah tinggal di HK tapi Nur gak bisa bahasa Sono, maklum di sana Nur pake bahasa Tarzan, yang penting Majikan mudeng. Sebenarnya Akong menyuruh Arka untuk membantu rencana balas dendam Nur adalah akal akalannya Akong saja untuk mendekatkan Nur dengan Arka. Selama nyonya Lily tidak berada di rumah. Wah Akong so sweet ....**“Kong, lihat tivi sini, ya?” Nur mengajak Akong Duduk di ruang keluarga menonton televisi. Selanjutnya pembantu itu asyik bermain HP. T
BABU MILYARDER 81Sekuel 2 bab 81SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 2End episode "Itu mau ditaruh mana, Mbak?" Tanya Pak Darman saat Nur bersama Emak dan Bapaknya duduk duduk di ruang tamu. "Apanya?" Tanya Nur nggak ngerti. "Itu!" Pak Darman menunjuk keluar pada sebuah truk engkel yang parkir di depan rumah. Nur pun berdiri untuk melihat. Sebuah truk engkel dengan bak berwarna kuning terlihat berhenti di luar halaman rumah orang tuanya. "Apa sih, Pak? Nggak ngerti saya," ucap Nur lagi sambil berjalan keluar diikuti oleh Emak dan Bapaknya.Dua orang tukang menurunkan barang dari truk, Nur melihatnya bengong. "Lho, aku nggak beli semua ini kok!" Nur panik, merasa nggak membeli barang segitu banyak. Emak dan Bapaknya juga takjub melihat satu truk penuh perabot."Sinyo yang beli, Mbak Nur ..." Ucap Pak Darman. "Sinyo?" Mata Nur melebar. Belum selesai kekagetannya Nur melihat Sinyo keluar menggandeng luna."Waah Mantuku ... Matur nuwun sudah borong mebel!" Te
BABU MILYARDER 80Sekuel 2 bab 80SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 1"Bapak, Emak!" Nur berteriak dan berlari keluar menyambut kedua orang tuanya. Rasa haru menyelimuti benak perempuan hitam manis itu. Setelah sekian lama tidak bersua dengan kedua orang yang sangat dia sayangi. "Nur! MasaAllah!" Emak melempar rantang dari tangannya dan berlari juga menyambut anak gadis satu satunya. Adegan slow motion dimulai ....Nur dan Emaknya berpelukan dengan berderai air mata. Bapak Nur ikut nimbrung dengan memeluk dua perempuan di depannya. Huhuhu suara isakan tangis terdengar. Tangis bahagia dari tiga orang yang melepas rindu. Arka menatap sambil menggendong Luna. Lelaki itu sempat sempatnya merekam kejadian langka istrinya yang bertangisan haru seperti drama kumenangis dari ikan terbang. "Ayo masuk!" Ajak Pak Satiman sambil merangkul istri dan anaknya. Sampai di depan pintu, Emak dan Bapaknya Nur kaget melihat lelaki tampan, berkulit putih dan tinggi berdiri sam
Romantisme Pantai di Malam hari Selepas maghrib Nur keluar berdua dengan Arka, Nur sudah berjanji akan mengganti baju-baju Arka yang sudah dia sumbangkan ke acara charity sale dulu. Arka mengomel sepanjang jalan, berisik."Lihat nih, gua nggak punya baju!" Katanya sembari menunjuk kaus oblong putih yang melekat di tubuhnya. Nur hanya melirik. Pingin tertawa tapi, takut dibejek Arka. Glek, Nur menelan ludah, Arka mengajaknya memasuki gerai pakaian pria dengan merk terkenal, "wah nol nya bisa banyak nih ntar di kasir," Nur membatin. Dengan lemas dan lesu, Nur menyeret kakinya mengikuti Arka memilih-milih celana, kemeja, kaos, jeans celana dalam dan sebagainya. Uh! Nur jadi keringetan.“Semuanya dua puluh juta tiga ratus ribu rupiah, Bu” kata kasir sembari tersenyum manis. “Hah? Berapa?” Nur menutup dompetnya lagi. "Nggak salah Cuma beli gombalan habis segitu?""Itu kan cuma satu bag saja, kenapa begitu mahal? Dua puluh juta kalau aku sudah dapat satu lemari." Nur lemes.“Bayar!”“E_
BABU MILYARDER 78Sekuel 2 Bab 78SEMALAM DENGAN SINYO ARKA PoV Nyonya LilyJanji kepada Tuhan Dengan menyewa jet pribadi aku dan koh Erick membawa Sinyo yang kritis ke Singapore. Aku sangat berharap Sinyo akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik di sana.Sampai di Singapore, kerabat Papi sudah mengatur semuanya. Sinyo mendapatkan rumah sakit terbaik di negeri Singa ini. Aku dan kakakku Erick segera bertemu dengan dokter specialist cancer di sana. Setelah melalui pemeriksaaan dan observasi mereka memutuskan segera melakukan proses transplantasi sum-sum tulang belakang untuk Sinyo. Aku terdiam, karena menurut dokter yang menangani kemungkinan berhasil Sama gagal adalah fifty-fifty. Tapi aku tetap harus memilih. Sulit bagiku untuk membuat keputusan. Ini bukan hanya tentang hidup dan mati anakku saja tetapi juga hidupku. Berbicara kemungkinan, andai berhasil itu adalah mukjizat tapi, andai kemungkinan terburuk yang terjadi dan aku akan kehilangan Sinyo untuk selamanya ..
BABU MILYARDER 77Sekuel 2 Bab 77SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Cubit aku kalau ini mimpi"Kok aku jadi berdebar-debar?" Nur membuka lebar pintu rumahnya. Laki-laki itu menoleh.Ya Allah?!Mimpikah aku???Sebuah senyum yang teramat manis mengembang di bibirnya yang indah. Nur mengerjapkan matanya beberapa kali, bahkan menguceknya. "Tuhan mimpi kah aku? Arka berdiri di depanku, ataukah ini jelmaan saja?"“Nur, peluk gua!” Arka membuka kedua tangannya. Lelaki itu tampak segar dan sehat.Nur masih terpaku di tempatnya. Matanya menatap tak percaya. Nur masih merasa seperti mimpi. “Nur, songong! gua capek berdiri terus." Arka memiringkan kepalanya. Bibirnya terus tersenyum. Arka tahu Nur pasti tidak percaya akan bertemu dengannya lagi."Hah, songong?! Beneran dia!" "ARKAA!! AAAAAA!" Aku berlari menubruk dan memeluk tubuh Arka erat. “Wow ... wow pelan-pelan, jatoh guaa ahahaha." Arka tertawa ngakak. Bahagia.Nur tak peduli, dia tetap memeluk Arka erat dan erat, "aku bahagia banget." Nur
BABU MILYARDER 76Sekuel 2 Bab 76Tamu istimewa“May I sit here?”Nur mendongak kaget, si sipit itu ...."Alamak, ngapain dia ke sini?"“off course.” Nur mengangguk.“But, sorry, I have to go now." Nur berdiri dengan memberi senyuman. " Bukannya tidak sopan tapi, aku sedang tidak ingin mengobrol atau berkenalan dengan orang asing." Nur menyambar tasnya dan bergegas pergi meninggalkan si bule yang gigit jari. Bola mata Nur berputar mencari teman temannya. "Itu dia mereka!" Nur menghampiri teman-temannya yang sedang asyik bercanda dan minum di lantai bawah. “Eh Nur, dah dapet oppa belum?”seru Denok saat melihat kedatangan Nur. Temannya yang lain tertawa. Mereka menggoda Nur.“Apaan sih?”Nur mengambil tempat duduk di antara mereka. Wajahnya cemberut.“Tuh dibatas tadi ada yang bagus, dah kenalan belum lo?” Aline matanya mengerling memberi isyarat supaya Nur menanggapi. Nur cuma mencebikkan bibir. Hahaha.Teman-temannya seketika tertawa. Mereka semua bergembira dalam pesta bersama p
BABU MILYARDER 75Sekuel 2 Bab 75Arka meninggal ?Nur terdiam dengan pertanyaan Jess. "Haruskah aku bercerita? Rasanya tidak usah, untuk apa? Untuk mencari simpati Jess?" “Arka sakit,” jawab Nur singkat. Jess mengerutkan kening. “Lalu di mana dia?" Jess melihat ke dalam rumah.“Dia sedang berobat di Singapore," jawab Nur lagi. Hatinya kembali perih. “Kenapa kamu tidak ikut ke sana?” Jess mencecar. Lelaki itu mencium sesuatu yang sedang disembunyikan Nur. “Ibu mertuaku sudah mengurusnya." Lagi- lagi jawaban Nur tidak memuaskan Jess. Jess menatap Nur. Nur mengalihkan pandangan darinya.Mertua kamu masih menyakiti kamu, Nur?” tanya Jess penuh selidik.“Tidak." Nur menggeleng."Lebih baik aku tidak cerita apa-apa dengan jess, aku tidak mau Jess mengasihani aku nantinya, sebab rasa cinta dan kasihan itu beda tipis. Lagian Jess sudah memiliki Stephanie, aku tidak ingin merusak hubugan mereka hanya karena Jess mengasihani aku." Pikir Nur.“Aku antar kamu ke Singapore Nur?” Jess menawar
BABU MILYARDER 74Sekuel 2 Bab 74SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Saya janji, Nyonya. Apapun.Nyonya Lily berbicara sebentar kepada koh Erick dalam bahasa china, kemudian koh Erick menjauh. Nyonya Lily menyeret Nur dan membawanya duduk di sebuah bangku di taman depan rumah sakit. Nyonya Lily duduk agak jauh dari Nur. “Nur, kamu tau, saya benci sama kamu.”katanya dengan tanpa ekspresi. Datar.Nur diam saja, dia hanya menunduk. Hatinya masih gundah dengan perginya Arka.“Saya akan bawa Sinyo ke Singapore, kamu tahu kenapa?” Nyonya Lily menatap tajam. “T_tidak tahu, Nyonya.”Nur menggeleng. Masih menangis.“Keadaan Sinyo sangat parah, dia harus segera melakukan transplantasi sum-sum tulang belakang, dan semua ini gara-gara kamu!” suara Nyonya Lily meninggi. Nadanya kesal dan marah.Nur mengangguk, mengusap air matak dengan punggung tangannya. hikss ....“Nur, saya akan bawa Sinyo menjalani pengobatan yang terbaik. Jangan menganggu!” Nyonya Lily sangat geram dengan Nur.Nyonya Lily berhen
BABU MILYARDER 73Sekuel 2 Bab 73SEMALAM DENGAN SINYO ARKADibawa ke negeri SingaRumah sakitNur tergugu di sini di depan ruang UGD. Melihat hiruk pikuk petugas medis, dokter dan perawat yang keluar masuk menangani Arka. Sempat Nur melihat dokter melakukan prosedur kejut jantung tadi ketika pintunya terbuka sedikit. Dada Arka seperti melompat begitu berkali-kali. Nur tak kuasa menahan perasaan sedihnya."Ya Allah, selamatkan dia huhuhu."Mulut mantan babu itu tak berhenti berdoa dengan air matanya yang seakan tak bisa berhenti ini. Baru kali ini Nur merasakan dunianya seakan mau kiamat, "aku begitu takut kehilangan, aku begitu cemas, Arka, jangan tinggalkan aku ...." Huhuhuu."Aku mohon padaMu ya Allah, berilah Arka kesempatan lagi untuk hidup, untuk memperbaiki hidupnya, dulu pernah Kau berikan dia kesempatan hidup setelah kecelakaan maut itu, kali ini ijinkan aku memohon padaMu ya Allah, berilah dia hidup huhuhu." Nur memohon dengan hujan tangis air mata. Sebuah brankar (push bed