BABU MILYARDER 2
Pembalasan Mantan TKWKetemu lagiTergopoh-gopoh Nur membawa ember dan kain mop ke dalam ruang showroom. Hari ini Nur kesiangan. Sudah sebulan Nur kerja disini, barukali ini Nur kesiangan. Gegara nonton Drakor favorit.Nur menuangkan obat pel ke dalam ember berisi air, karena gugup uups! Nur menuangnya kebanyakan, "bisa licin ini lantainya, ah biarin ajalah, jam segini paling belum ada tamu." pikirnya. Menaruh ember pel sembarangan di depan pintu masuk, lalu Nur mulai mengepel dengan cepat. GUBRAAAK!!BRUUUK!Nur melompat kaget, lalu menengok kebelakang, seseorang terjatuh karena menabrak ember pel! "Waduh gawat gimana nih?" Nur ketakutan.Sambil membawa tongkat pel, Nur berlari mendekati pria yang jatuh terjerembab itu.M_maaf Pak,” bibir Nur bergetar ketika berbicara, dia sangat ketakutan. Ini salahnya menaruh ember pel di depan pintu. Tapi kenapa orang itu juga tidak melihatnya?Orang itu bangkit dan berusaha berdiri, bibirnya meringis menahan sakit. Nur melihatnya dengan bingung, harus menolong bagaimana dia tidak tahu.“Maaf,Pak, maaf, Pak," ucap Nur berkali-kali.Nur mendekat, tangannya bergerak membersihkan kemeja lelaki itu yang basah. Mengusap dengan gerakan cepat, Nur sangat gugup."Hei..hei! apa apaan kamu?!”Pria itu menepis tangan Nur dan mendorongnya, dia memalingkan wajahnya kearah Nur dengan kesal."Lho? Kayak kenal, Mas ganteng?"tunjuk Nur pada lelaki berpostur tinggi di depannya.“Kamu?!” pria muda itu setengah berteriak kepada Nur, tangannya menunjuk ke muka Nur yang polos.“Hihhh sial banget sih, gue setiap ketemu elu!” matanya melotot.Bibir Nur melongohAda apa ini? Orang orang kantor yang sudah berdatangan pada merubung Nur dan Arka. Ada pak direktur juga, Nur bertambah ketakutan.Nur melihat sekeliling, Cuma dia saja yang pegawai rendahan di sini, "tenang....tenang...tenang," katanya pada diri sendiri.“Pak Arka? Kenapa kok basah bajunya?” Pak direktur memegang bahu Arka, nama pemuda yang jatuh terpeleset tadi. Nur menatapnya, Arka balas menatap dengan tatapan kejam. Duh!“Saya terpeleset Pak, gara gara ember sialan itu!” Arka menunjuk ember yang terguling dengan air tumpah dibelakangnya. Nur diam menunduk.“Siapa yang menaruh ember sembarangan di situ?!”Pak direktur bertanya dengan garang, semua hadirin terdiam. Arka melototin Nur.“S_saya pak...”Nur mengacungkan jari telunjuknya, mengaku. Dengan takut dan wajah menunduk. Semua perasaan berkecamuk di dadanya mengerucut menjadi satu rasa yaitu takut!“Ceroboh kamu he! Bikin Malu saya saja! Pak Arka ini tamu saya, mulai hari ini, kamu saya pecat!!”Suara pak direktur bagai Guntur di siang bolong, menggelar! "Kok dipecat sih gitu aja?" Nur syok.“Maaf Pak direktur, jangan pecat saya. Saya tidak punya pekerjaan lain Pak, gimanaa saya makan pak?”Huuuu huuuu huuuu Nur menangis menghiba, mohon belas kasihan Pak direktur.“Tidak bisa! Bu Dita segera pecat dia dan berikan sisa gajinya. Suruh dia pergi dari sini!” Pak Direktur langsung memberi instruksi pada HRD.“Baik, Pak,” jawab Bu DitaLemas sudah seluruh tubuh Nur, tulang serasa lepas tak kuat menahan bobotnya. "Huu huu malang nian nasibku, ....." Nur menangis sedih.“Ayo Nur, ikut saya!” Bu Dita berjalan melewati Nur.“Baik, Bu Dita,” menyahut pelan.Sebelum pergi Nur menoleh Arka, cowok ganteng itu juga sedang melihatnya. Mata Nur melotot padanya, "aku benci sama kamu!" mata Nur memicing.“Puas kamu?!”Nur mendekat.Cowok bernama Arka itu memalingkan wajah, raut mukanya tetap dingin, tidak peduli.**Arka keluar dari ruangan direktur, sebentar saja dia di sana karena tak nyaman dengan bajunya yang basah terkena air bekas pel tadi. Dia hanya menjadwalkan pertemuan ulang saja dengan pak direktur.Arka memasuki mobilnya, "dimana Mbak cleaning service yang barusan di pecat tadi ya?" Pikirnya. Sebenarnya Arka merasa kasihan melihat Nur yang langsung dipecat tadi, dia tidak menyangka sama sekali dengan keputusan Pak direktur showroom, tapi kalau saat itu dia bilang jangan dipecat, kesannya malah membela si mbak tadi.Huuft, Arka mengeluarkan nafasnya pelan. Dia menjalankan mobilnya dan berjalan pelan menyusuri jalan raya. Matanya jelalatan melihat trotoar, siapa tahu si Mbak cleaning service Belum jauh.Mata Arka tertuju pada seorang perempuan yang berjalan tertunduk dengan sesekali menyeka matanya, mungkin menangis. "Bukannya itu si Mbak yang tadi?" Arka menoleh, melihat dari jendela mobil. Nur berjalan kaki menuju kostnya. Air matanya mengalir sepanjang jalan. "Kenapa hidupku susah begini? Dicerai suami tanpa pesangon, sekarang dipecat? Huhu ya Allah kapan hidupku senang dan banyak uang?"Arka melihat sekilas ke arah Nur, dia tetap melajukan mobilnya, "peduli amat siapa dia?" Pikir Arka.Dciiit (Suara mobil mengerem)Tiba tiba Arka menghentikan mobilnya, pandangannya lurus kedepan, buk! dia memukul setang kemudinya. Sedetik kemudian dia memundurkan mobil dan berhenti tepat di samping Nur yang sedang sesenggukan.Arka membuka jendela mobilnya, dan tiiiiiiin, dia membunyikan klakson memanggil Nur. "Huh! perbuatan bodoh apa yang kulakukan ini?" Pikir Arka kesal sendiri.Nur menoleh, sebuah mobil Alphard hitam berhenti di bahu jalan, jendelanya terbuka, dilihatnya lihat wajah ganteng Arka disana, "mau apa dia?" Gumam Nur, mengeluarkan HP dari kantong, Nur berlagak memencet-mencet ponsel jadul itu, "pura pura sibuk aja," pikirnya.Tiiiiiiin! kembali Arka membunyikan klakson mobilnya. "Budeg apa ya ni cewek?" Arka menggelengkan kepalanya, dia beranjak turun dari mobil, tak sabar dia rupanya dengan sikap jaim Nur."Hah? Ngapain dia turun?" Nur mempercepat langkah, dia takut ditangkap Arka, mengira karena masih kesal terjatuh tadi! Setengah berlari nur menghindarinya, tiba-tiba yups! Hp Nur sudah berpindah tangan! Arka sudah berdiri di sampingnya dengan membawa ponsel Nur!“Heii! kembaliin HP ku!" Berteriak lah Nur sambil berusaha merebutnya kembali.Arka mengangkat tangannya tinggi tinggi, Nur mendongak, HP nya ada di sana. Berusaha meraih tapi, apa daya tubuhnya yang pendek itu tak mampu.“Ikut aku!” kata Arka seperti memerintah. Dia berjalan cepat menuju mobilnya.Nur mengikuti sambil mulutnya terus mengoceh meminta HP, "hartaku satu satunya." Begitu pikir Nur. Arka membuka pintu mobilnya."Masuk!” katanya galak.“Balikin dulu hp-ku” kata Nur hampir menangis, "sebel sumpah!" Arka tidak peduli, ia mendorong Nur masuk ke mobil. Dengan terpaksa Nur menurut kemudian mengikutinya masuk mobil yang melaju entah kemana.Nur melirik cowok disebelahnya, wajahnya dingin dan angkuh. "Huh, kapan HP ku dibalikin??" Nur sebal.“Hallo Mah, masih butuh nurse gak?”Nur mendengar Arka menelepon seseorang dan menyebut nama Nur, "kok dia tahu namaku ya?" Nur menoleh, Arka kebetulan sedang meliriknya.“Apa?” katanya sambil melotot. Terpaksa Nur menunduk lagi, takut.“Ok, Ma, ni Arka bawa nurse, tunggu ya, Arka pulang.”Arka mematikan ponsel, kemudian melajukan mobilnya, kali ini sedikit lebih kencang.“Turun!”titahnya. Nur hanya bisa menurut.Mengikuti cowok bernama Arka itu memasuki rumah besar yang super mewah. "Ini rumahnya? Waah orang kaya ..." Nur berdecak kagum, mendongak melihat lantai dua rumah ini. Pilar besar-besar, warnanya putih, ada balkony, "persis seperti rumah di sinetron ikan terbang,"Duk!Brukk!"Aduh!"Nur segera berdiri sambil meringis. Rupanya dia jatuh karena tersandung anak tangga."Eeh, maaf," katanya. Lumayan sakit sih sebenarnya tapi, malu. Apa lagi jatuhnya tepat di sebelah babang ganteng Arka."Jalan pakai mata, Mbak!""Pakai kaki, Mas, hehehe,"BersambungBABU MILYARDER 3 Bab 3#Pembalasan_mantan_TKW_Menjadi Nurse Akong genit “Mah, mamah!” berteriak.Seorang Tante paruh baya yang cantik terlihat berjalan menghampiri Nur dan Arka.“Mah, ni nurse-nya.” Arka menunjuk Nur, kemudian dia berjalan masuk meninggalkan Nur dan Tante cantik yang dipanggilnya Mama ini. Tante ini melihat Nur dari bawah sampai atas.Nur tersenyum padanya, "mau disuruh apa sebenarnya aku ini dibawa kemari?" "Jadi kamu nurse?”tanya Tante itu.“I_iya saya Nur, Bu, ehee,” jawab Nur meringis, karena menurut Nur, Arka dan Tante ini tidak bisa bilang Nur, bisanya nurse, seperti ada huruf S di belakangnya. "Padahal namaku cuma Nur."“Iya ... iya ...." Jawab Tante itu.“kamu mau kerja sini, jadi nurse buat Papi saya,”katanya lagi.Wah, kerja?? Seketika wajah Nur sumringah mendengar kata 'kerja' Itu artinya Nur nggak nganggur lagi. Bersyukur."Tapi ngomong ngomong kerja apa ya disini jadi nurse, apa itu? Padahal sudah dibilang dari tadi namaku itu NUR bukan Nurse!"“Bar
BABU MILYARDER 4#Pembalasan_Mantan_TKW_Bab 4Album lawas Pagi ini Nur berjalan jalan lagi dengan Akong mencari sinar matahari pagi yang menyehatkan. Seperti biasa, ke taman komplek lah ke mana lagi? "Kasian si Akong ni, orang kaya, anaknya kaya semua tapi mainnya cuma ke taman komplek."Nur mencari tempat duduk bangku. Membiarkan Akong dan kursi rodanya bermandi cahaya matahari pagi. "Aku mau nonton Drakor kesukaanku dulu," sesekali mata Nur mengawasi Akong. "Nyaman bener kerja begini eeuy." Tertawa.Dua orang cewek berpakaian nurse mendekati Nur. Nur yang sedang duduk mendongak dan tersenyum pada mereka.“Hei, gantinya mbak Susi, ya?”Salah seorang dari mereka bertanya pada Nur.“Emm, mungkin ya ... Soalnya aku nggak tahu nggantiin siapa kemaren” jawab Nur jujur.“Kenalan dong namaku Mariati tapi, kamu bisa panggil aku Mince.” nurse yang berambut panjang mengenalkan dirinya.“Kok Mince?” tanya Nur heran. Dia tidak tahu kalau bekerja di Jakarta boleh berganti nama yang lebih trend.
BABU MILYARDER 5BAB 5#Pembalasan_mantan_TKW_Keselek onde onde“Kong, ayo mandi”Nur mendorong kursi roda Akong ke depan pintu kamar mandi. Sekarang bagian terberat, mengangkat Akong masuk kamar mandi dan mendudukkannya di kursi khusus buat mandi.“Pegangan, Kong," katanya memberi aba-aba.Akong melingkarkan tangannya di leher Nur “Satu, dua, tiga, yups!”Dalam hitungan ketiga Nur sudah berhasil memindahkan Akong ke kursi dalam kamar mandi. Meskipun badannya kecil tapi, tenaga Nur kuat. Dari kecil hidupnya sudah susah, biasa menggendong kayu bakar sama rumput buat makanan kambing di kampung.Membuka pakaian Akong, termasuk baju dan celana dalamnya. Lalu dengan pelan menyiram kepalanya dengan air hangat.“Sekarang sabuna, kong." Tangan Nur mengambil sabun.“He_heh,”mengangguk.Akong nyengir, dia paling suka bagian ini. Karena Nur akan menggosok seluruh tubuhnya termasuk bagian intimnya dengan sabun. Licin. Seperti biasanya,tangan Akong selalu celamitan berusaha memegang bagian te
BABU MILYARDER 6#Pembalasan_Mantan_TKW_Bab 6Bertemu Mantan SuamiPagi ini cuaca cerah, jatah Nur mengajak Akong jalan jalan ke taman. Mendorong kursi roda Akong memasuki taman komplek, sudah ada dua teman Nur yaitu Mince dan Desi dengan majikan jomponya masing-masing.Menjemur Akong di bawah sinar matahari pagi, lalu seperti biasa Nur mencari tempat duduk terdekat. Mainan HP.Desi dan Mince mendekat dan duduk di sebelah Nur sambil mengawasi majikan masing-masing. Kedua temannya mengajak mengobrol.“Nur, besok lu libur nggak?”“Aku gak pernah libur, gimana? Tanya Nur.“Kite mau ngajak lu jalan jalan ke mol Nur,” kata Mince“Iye Nur, represing, cuci mata sapa tau dapet cowok hehe,”tambah Desi tertawa.Nur tertarik dengan ajakan mereka, sudah lama juga nggak ngemol. Refreshing enak juga, pikirnya. “Iya deh, nanti gue minta ijin sama Nyonya, ntar, aku kabari kalian,”“Ntar kite janjian disini, ya?”kata Mince menunjuk taman.“Oke” jawab Nur mengangkat jempol.Satu setengah jam cukup
BABU MILYARDER 7Bab 7Pembalasan Mantan TKW Akong kena serangan jantung Hhih masih kesal Nur dengan penghinaan mas Budi kemaren,kamvret bener dia! Tapi nur merasa puas sudah memberinya cap telapak tangan dipipi Budi. Sesuatu yang dulu tak pernah berani Nur lakukan. Nur mengaduk-aduk gelas kopi dimeja sambil mikir bagaimana caranya balas dendam sama mantan suami durhaka dan mertua dzolim. "Andai aku kaya, pasti mereka tak akan berani merendahkan dan menghinaku!" Nur bercita-cita merebut rumah dan mengusir keluarga mantan Mertua ke jalanan! "Lalu mereka akan minta ampun dan menyembah di kakiku!"“Huahaha,” tak sadar Nur tertawa bahagia membayangkannya."Heh! sudah gila lu ketawa sendiri!”Astaga! ada babang ganteng di dapur pembantu sini, setdah! Nur sedang ketawa sendiri, pasti dikira otaknya geser.“A_ku nggak sengaja,” kata Nur sambil melengos, padahal maluu ... hehe.“Lagian, ngapain lu kesini pagi pagi?” melihat Arka masih memakai boxer dan kaos oblong.“Bikinin gua Milo cep
BABU MILYARDER 8#Pembalasan_mantan_TKW_Akong minta kawinArka mendekati Nur yang sedang harap harap cemas menunggu kabar Akong. Tubuh jangkungnya sekarang ada dekat di depan Nur. Tangan kanannya menahan tembok di samping kiri kepala Nur. Desah nafasnya dekat sekali dengan wajah Nur, mau apa dia?“Denger ya, Nur, kalau sampai ada apa-apa sama Akong, gue bilangin Mama semuanya biar elu dibawa ke kantor polisi!” tatapnya tajam.“Kegh!” Arka menakuti dengan menggerakkan telapak tangannya melintang di leher.Cekgluk, Nur menelan ludah, Kepalanya mengangguk. "Kalau dilaporin polisi berarti ntar aku masuk penjara, hihhh," Nur menghela nafas, mau bagaimana lagi? Mungkin ini termasuk rangkaian nasib buruknya.“Dipenjara Lo, dua puluh lima tahun, mampus!”Melirik muka Arka, "sepertinya dia sedang menahan tawa, sebenarnya dia serius atau menggodaku sih? Ngeselin mukanya." Batin Nur dengan mengerutkan kening.Pintu kamar Akong terbuka, seorang perawat keluar, Nur dan Arka bergegas menghampiri
BABU MILYARDER 9BAB 9POV AkongFlashback Akong koma“Nur, Makan dulu,”Kudengar setiap malam cucuku Arka membawa makanan untuk Nurse Nur yang setia menungguku ketika aku koma. Nur perempuan lugu yang masih polos, tingkahnya sedikit aneh tapi sejauh ini dia bekerja dengan baik.Aku tahu, cucuku Arka menaruh hati dengan Nurse Nur, kok bisa tahu? Ya karena sejak kecil cucuku itu ikut denganku akong nya, Arka terlahir dari blasteran anak bungsuku Lily dengan pria Italia bernama Augusto Valentino Rossi. Bukan pembalap lho ya, catet!Papanya Arka sudah meninggal karena kecelakaan pesawat di Eropa. Waktu Arka baru berusia lima tahun. Semenjak saat itu, Arka dan mamanya Lily tinggal bersamaku. Lily tidak menikah lagi setelah itu tapi, aku tahu dia menjalin hubungan tanpa status dengan beberapa laki laki. Sebenarnya aku kurang suka tapi, mau bagaimana lagi Lily sudah dewasa dan mengerti apa yang dilakukannya, tanggung jawab dan konsekuensinya.Kembali kepada cucuku Arka yang biasa dipanggil
BABU MILYARDER 10Bab 10#Pembalasan_mantan_TKW_Tidak sudiSeperti biasanya pagi ini Nur memandikan Akong. Ada yang berbeda hari ini Akong anteng. Tangannya tidak celamitan memegang megang tubuh Nur lagi. Males bertanya, Nur langsung mengerjakan tugasnya saja.“Ayo kong, jalan jalan ke taman, cari sinar matahari ” ajak Nur. Dari jauh, Nur sudah melihat temannya sesama Nurse yaitu Mince dan Desi.“Akong disini, ya? Aku mau ngobrol sama temanku di sana,”tunjuk Nur pada kedua teman yang melambaikan tangan padanya.Mengunci kursi roda akong di tempat aman dan terkena sinar matahari pagi, lalu Nur menghampiri kedua temannya. Mencari tempat duduk di bangku taman tak jauh dari Akong.“Nur, lo dah dapet apa dari Akong mu itu?” Mince bertanya pada Nur.“Nggak dapet apa-apa” jawab Nur acuh, sambil bermain ponsel.“Porotin Nur, dia royal Lho," bisik Desi.“Hahah.” Nur tertawa garing.“Gamau morotin aki-aki gue,” biarpun Nur janda tapi, dia punya prinsip, nggak sudi dipegang-pegang orang mes
BABU MILYARDER 81Sekuel 2 bab 81SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 2End episode "Itu mau ditaruh mana, Mbak?" Tanya Pak Darman saat Nur bersama Emak dan Bapaknya duduk duduk di ruang tamu. "Apanya?" Tanya Nur nggak ngerti. "Itu!" Pak Darman menunjuk keluar pada sebuah truk engkel yang parkir di depan rumah. Nur pun berdiri untuk melihat. Sebuah truk engkel dengan bak berwarna kuning terlihat berhenti di luar halaman rumah orang tuanya. "Apa sih, Pak? Nggak ngerti saya," ucap Nur lagi sambil berjalan keluar diikuti oleh Emak dan Bapaknya.Dua orang tukang menurunkan barang dari truk, Nur melihatnya bengong. "Lho, aku nggak beli semua ini kok!" Nur panik, merasa nggak membeli barang segitu banyak. Emak dan Bapaknya juga takjub melihat satu truk penuh perabot."Sinyo yang beli, Mbak Nur ..." Ucap Pak Darman. "Sinyo?" Mata Nur melebar. Belum selesai kekagetannya Nur melihat Sinyo keluar menggandeng luna."Waah Mantuku ... Matur nuwun sudah borong mebel!" Te
BABU MILYARDER 80Sekuel 2 bab 80SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Akhirnya aku jadi istri Sultan 1"Bapak, Emak!" Nur berteriak dan berlari keluar menyambut kedua orang tuanya. Rasa haru menyelimuti benak perempuan hitam manis itu. Setelah sekian lama tidak bersua dengan kedua orang yang sangat dia sayangi. "Nur! MasaAllah!" Emak melempar rantang dari tangannya dan berlari juga menyambut anak gadis satu satunya. Adegan slow motion dimulai ....Nur dan Emaknya berpelukan dengan berderai air mata. Bapak Nur ikut nimbrung dengan memeluk dua perempuan di depannya. Huhuhu suara isakan tangis terdengar. Tangis bahagia dari tiga orang yang melepas rindu. Arka menatap sambil menggendong Luna. Lelaki itu sempat sempatnya merekam kejadian langka istrinya yang bertangisan haru seperti drama kumenangis dari ikan terbang. "Ayo masuk!" Ajak Pak Satiman sambil merangkul istri dan anaknya. Sampai di depan pintu, Emak dan Bapaknya Nur kaget melihat lelaki tampan, berkulit putih dan tinggi berdiri sam
Romantisme Pantai di Malam hari Selepas maghrib Nur keluar berdua dengan Arka, Nur sudah berjanji akan mengganti baju-baju Arka yang sudah dia sumbangkan ke acara charity sale dulu. Arka mengomel sepanjang jalan, berisik."Lihat nih, gua nggak punya baju!" Katanya sembari menunjuk kaus oblong putih yang melekat di tubuhnya. Nur hanya melirik. Pingin tertawa tapi, takut dibejek Arka. Glek, Nur menelan ludah, Arka mengajaknya memasuki gerai pakaian pria dengan merk terkenal, "wah nol nya bisa banyak nih ntar di kasir," Nur membatin. Dengan lemas dan lesu, Nur menyeret kakinya mengikuti Arka memilih-milih celana, kemeja, kaos, jeans celana dalam dan sebagainya. Uh! Nur jadi keringetan.“Semuanya dua puluh juta tiga ratus ribu rupiah, Bu” kata kasir sembari tersenyum manis. “Hah? Berapa?” Nur menutup dompetnya lagi. "Nggak salah Cuma beli gombalan habis segitu?""Itu kan cuma satu bag saja, kenapa begitu mahal? Dua puluh juta kalau aku sudah dapat satu lemari." Nur lemes.“Bayar!”“E_
BABU MILYARDER 78Sekuel 2 Bab 78SEMALAM DENGAN SINYO ARKA PoV Nyonya LilyJanji kepada Tuhan Dengan menyewa jet pribadi aku dan koh Erick membawa Sinyo yang kritis ke Singapore. Aku sangat berharap Sinyo akan mendapatkan perawatan dan pengobatan yang terbaik di sana.Sampai di Singapore, kerabat Papi sudah mengatur semuanya. Sinyo mendapatkan rumah sakit terbaik di negeri Singa ini. Aku dan kakakku Erick segera bertemu dengan dokter specialist cancer di sana. Setelah melalui pemeriksaaan dan observasi mereka memutuskan segera melakukan proses transplantasi sum-sum tulang belakang untuk Sinyo. Aku terdiam, karena menurut dokter yang menangani kemungkinan berhasil Sama gagal adalah fifty-fifty. Tapi aku tetap harus memilih. Sulit bagiku untuk membuat keputusan. Ini bukan hanya tentang hidup dan mati anakku saja tetapi juga hidupku. Berbicara kemungkinan, andai berhasil itu adalah mukjizat tapi, andai kemungkinan terburuk yang terjadi dan aku akan kehilangan Sinyo untuk selamanya ..
BABU MILYARDER 77Sekuel 2 Bab 77SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Cubit aku kalau ini mimpi"Kok aku jadi berdebar-debar?" Nur membuka lebar pintu rumahnya. Laki-laki itu menoleh.Ya Allah?!Mimpikah aku???Sebuah senyum yang teramat manis mengembang di bibirnya yang indah. Nur mengerjapkan matanya beberapa kali, bahkan menguceknya. "Tuhan mimpi kah aku? Arka berdiri di depanku, ataukah ini jelmaan saja?"“Nur, peluk gua!” Arka membuka kedua tangannya. Lelaki itu tampak segar dan sehat.Nur masih terpaku di tempatnya. Matanya menatap tak percaya. Nur masih merasa seperti mimpi. “Nur, songong! gua capek berdiri terus." Arka memiringkan kepalanya. Bibirnya terus tersenyum. Arka tahu Nur pasti tidak percaya akan bertemu dengannya lagi."Hah, songong?! Beneran dia!" "ARKAA!! AAAAAA!" Aku berlari menubruk dan memeluk tubuh Arka erat. “Wow ... wow pelan-pelan, jatoh guaa ahahaha." Arka tertawa ngakak. Bahagia.Nur tak peduli, dia tetap memeluk Arka erat dan erat, "aku bahagia banget." Nur
BABU MILYARDER 76Sekuel 2 Bab 76Tamu istimewa“May I sit here?”Nur mendongak kaget, si sipit itu ...."Alamak, ngapain dia ke sini?"“off course.” Nur mengangguk.“But, sorry, I have to go now." Nur berdiri dengan memberi senyuman. " Bukannya tidak sopan tapi, aku sedang tidak ingin mengobrol atau berkenalan dengan orang asing." Nur menyambar tasnya dan bergegas pergi meninggalkan si bule yang gigit jari. Bola mata Nur berputar mencari teman temannya. "Itu dia mereka!" Nur menghampiri teman-temannya yang sedang asyik bercanda dan minum di lantai bawah. “Eh Nur, dah dapet oppa belum?”seru Denok saat melihat kedatangan Nur. Temannya yang lain tertawa. Mereka menggoda Nur.“Apaan sih?”Nur mengambil tempat duduk di antara mereka. Wajahnya cemberut.“Tuh dibatas tadi ada yang bagus, dah kenalan belum lo?” Aline matanya mengerling memberi isyarat supaya Nur menanggapi. Nur cuma mencebikkan bibir. Hahaha.Teman-temannya seketika tertawa. Mereka semua bergembira dalam pesta bersama p
BABU MILYARDER 75Sekuel 2 Bab 75Arka meninggal ?Nur terdiam dengan pertanyaan Jess. "Haruskah aku bercerita? Rasanya tidak usah, untuk apa? Untuk mencari simpati Jess?" “Arka sakit,” jawab Nur singkat. Jess mengerutkan kening. “Lalu di mana dia?" Jess melihat ke dalam rumah.“Dia sedang berobat di Singapore," jawab Nur lagi. Hatinya kembali perih. “Kenapa kamu tidak ikut ke sana?” Jess mencecar. Lelaki itu mencium sesuatu yang sedang disembunyikan Nur. “Ibu mertuaku sudah mengurusnya." Lagi- lagi jawaban Nur tidak memuaskan Jess. Jess menatap Nur. Nur mengalihkan pandangan darinya.Mertua kamu masih menyakiti kamu, Nur?” tanya Jess penuh selidik.“Tidak." Nur menggeleng."Lebih baik aku tidak cerita apa-apa dengan jess, aku tidak mau Jess mengasihani aku nantinya, sebab rasa cinta dan kasihan itu beda tipis. Lagian Jess sudah memiliki Stephanie, aku tidak ingin merusak hubugan mereka hanya karena Jess mengasihani aku." Pikir Nur.“Aku antar kamu ke Singapore Nur?” Jess menawar
BABU MILYARDER 74Sekuel 2 Bab 74SEMALAM DENGAN SINYO ARKA Saya janji, Nyonya. Apapun.Nyonya Lily berbicara sebentar kepada koh Erick dalam bahasa china, kemudian koh Erick menjauh. Nyonya Lily menyeret Nur dan membawanya duduk di sebuah bangku di taman depan rumah sakit. Nyonya Lily duduk agak jauh dari Nur. “Nur, kamu tau, saya benci sama kamu.”katanya dengan tanpa ekspresi. Datar.Nur diam saja, dia hanya menunduk. Hatinya masih gundah dengan perginya Arka.“Saya akan bawa Sinyo ke Singapore, kamu tahu kenapa?” Nyonya Lily menatap tajam. “T_tidak tahu, Nyonya.”Nur menggeleng. Masih menangis.“Keadaan Sinyo sangat parah, dia harus segera melakukan transplantasi sum-sum tulang belakang, dan semua ini gara-gara kamu!” suara Nyonya Lily meninggi. Nadanya kesal dan marah.Nur mengangguk, mengusap air matak dengan punggung tangannya. hikss ....“Nur, saya akan bawa Sinyo menjalani pengobatan yang terbaik. Jangan menganggu!” Nyonya Lily sangat geram dengan Nur.Nyonya Lily berhen
BABU MILYARDER 73Sekuel 2 Bab 73SEMALAM DENGAN SINYO ARKADibawa ke negeri SingaRumah sakitNur tergugu di sini di depan ruang UGD. Melihat hiruk pikuk petugas medis, dokter dan perawat yang keluar masuk menangani Arka. Sempat Nur melihat dokter melakukan prosedur kejut jantung tadi ketika pintunya terbuka sedikit. Dada Arka seperti melompat begitu berkali-kali. Nur tak kuasa menahan perasaan sedihnya."Ya Allah, selamatkan dia huhuhu."Mulut mantan babu itu tak berhenti berdoa dengan air matanya yang seakan tak bisa berhenti ini. Baru kali ini Nur merasakan dunianya seakan mau kiamat, "aku begitu takut kehilangan, aku begitu cemas, Arka, jangan tinggalkan aku ...." Huhuhuu."Aku mohon padaMu ya Allah, berilah Arka kesempatan lagi untuk hidup, untuk memperbaiki hidupnya, dulu pernah Kau berikan dia kesempatan hidup setelah kecelakaan maut itu, kali ini ijinkan aku memohon padaMu ya Allah, berilah dia hidup huhuhu." Nur memohon dengan hujan tangis air mata. Sebuah brankar (push bed