Share

Kesemptan

Author: mic.assekop
last update Last Updated: 2023-09-15 19:34:27

Sebelum Quinn melanjutkan kalimatnya, Ramsey berdiri dan menyeret Quinn keluar dari ruangan. “Jangan sampai gara-gara kehadiranmu di sini, lantas identitasku jadi ketahuan,” bisik Ramsey, sambil mengedarkan pandangan, memastikan bahwa tidak ada yang mendengar perkataannya.

Mengetahui ada pelanggan terhormat yang barusan datang, Bastian yang merupakan karyawan senior dan cukup berpengaruh serta menjabat sebagai manager bagian ekspedisi, lantas mendekati Quinn. Namun, Ramsey segera mengusir Quinn dari Luxor.

Quinn hanya berpesan kepada manager ekspedisi itu agar tidak memberikan hukuman terhadap Ramsey. Sebagai penghormatan terhadap pelanggan Luxor, Bastian akan menuruti kemauan Quinn. Bastian kira, Quinn hanya sebatas pelanggan Luxor. Tapi, dia tidak tahu siapa pria itu sebenarnya.

Setelah itu, Bastian segera mengajak Ramsey menuju sebuah tempat latihan menembak, memastikan bahwa Ramsey tidak bakal dapat hukuman dan denda apa pun, dan lebih dari itu, Ramsey bakal menjadi kandidat sebagai anggota baru tim ekspedisi.

Ramsey mengitarkan pandangan dengan raut wajah yang sangat heran. “Pak Bastian, untuk apa aku berada di sini?” Dia bertanya seraya mengeraskan rahang.

Bastian melemparkan sepucuk pistol. “Perlihatkan pada aku skill menembak mu, Ramsey. Aku melihat ada sesuatu yang berbeda pada dirimu, terutama tangan mu itu.” Bastian mengawasi sekujur tubuh Ramsey dari atas sampai bawah, berkali-kali. Baginya, Ramsey memiliki aura berbeda.

Untuk bisa menjadi seorang petugas ekspedisi harus memenuhi banyak syarat. Jadi, tidak mudah bagi setiap orang untuk bisa bekerja pada posisi yang cukup berisiko tersebut, karena barang yang dibawa sangat berharga bahkan pernah sekali angkut sampai menyentuh angka miliaran dollar.

Risiko perampokan dan pembegalan di tengah jalan kerap kali terjadi. Jika para petugas tidak mempunyai keahlian seperti bela diri dan menembak, sudah pasti mereka akan sangat mudah ditaklukan oleh para penjahat. Oleh karena itu, Bastian sangat selektif dalam memilih anggotanya.

Ramsey terperanjat kaget. “Pak? Jadi, aku sedang dites?”

Bastian mengedikkan bahu lalu duduk di sebuah bangku. “Perlihatkan padaku kemampuan mu, Ramsey!”

Jika Ramsey menunjukkan kemampuannya yang asli, dia khawatir identitasnya bakal terbongkar. Dia menyengaja untuk tidak menepati peluru pada titik atau poros sasaran tembak. Sejenak dia menyipitkan sebelah mata dan menyelaraskan antara pandangannya, front sight, dan sasaran yang telah dia tempatkan.

Trigger ditarik.

Duar!

Peluru mengenai area merah. Nilai tujuh.

Percobaan kedua.

Duar!

Peluru mengenai area kuning dengan nilai sembilan.

Hingga pada percobaan ke sepuluh, barulah Ramsey mengenai titik tengah dengan nilai sempurna, sepuluh.

Melihat ketenangan dan cara Ramsey menembak, Bastian menyunggingkan sebuah senyuman kaku, lalu wajahnya menampakkan ekspresi ketidakpuasan. “Kau tidak serius, Ramsey! Aku yakin barusan tadi bukanlah diri mu yang sebenarnya, tapi ujian menembak aku cukupkan sampai di sini.”

Alih-alih menutupi kemampuannya, sepertinya Ramsey malah dianggap gagal. “Apa aku diterima menjadi anggota tim ekspedisi?”

Bastian melengos dan melangkahkan kakinya sambil berkacak pinggang. Belum memberi jawaban.

Ramsey menghembuskan napas pendek sembari berpikir sendiri. Sebenarnya, posisi anggota tim ekspedisi merupakan posisi yang dia incar ketika melamar pekerjaan di Luxor, namun karena posisi penjaga keamanan atau security saat ini sedang kosong, jadi kepala keamanan memaksa agar Ramsey menempati posisi tersebut.

Lagi pula, CV palsu milik seorang pria yang bekerja di The Rock Holding Company itu tidak memenuhi persyaratan agar Ramsey bisa menjadi seorang anggota tim ekspedisi. Dia hanya pantas menjadi seorang security, dan posisi security tentu akan membatasi ruang geraknya dalam menyerap informasi tentang keberadaan anaknya.

Ada banyak komplotan mafia di Daire York. Hingga saat ini, Ramsey belum mendapatkan informasi pasti mafia mana yang telah menculik anaknya. Namun yang pasti, komplotan penculik anaknya tersebut kerap melakukan aksi pencurian dan pembegalan terhadap Luxor. Jika Ramsey suatu ketika mengantarkan barang dan berjumpa dengan para pembegal, saat itulah dia baru bisa beraksi.

Mafia yang berada di Daire York tidak sama dengan mafia yang berada di Gloriston. Di Daire York, mereka seperti hantu, tak terlihat. Mereka halus seperti debu dan cepatnya mereka seperti angin yang berhembus. Bahkan, pihak kepolisian saja sulit memberantas semua tindakan kriminal dari semua komplotan mafia.

Maka dari itu, posisi sebagai anggota tim ekspedisi yang sudah di depan mata, bisa saja lenyap seketika. Ramsey tidak ingin itu terjadi. “Jika menembak aku barusan kurang baik, izinkan aku mengulanginya kembali, Pak Bastian. Aku akan berusaha lebih baik dan mendapatkan nilai sempurna.”

Bastian tak menoleh ke arah Ramsey yang mengekor di belakangnya. “Ikuti aku!”

Tibalah mereka di sebuah lapangan yang cukup luas, mungkin sekitar setengah lapangan sepak bola.

“Ramsey, kemudikan mobil itu!” perintah Bastian dengan nada yang sangat dingin.

Kemudian, Ramsey menuruti apa kata Bastian. Dia masuk ke dalam mobil dan melakukan apa yang biasa dilakukan oleh seorang pengemudi. Deruman suara mesin mobil panjang dan besar itu terdengar cukup keras.

Pada tahap ini, Ramsey tidak menemukan kesulitan apa pun, sampai Bastian masuk ke dalam mobil dan duduk pas di samping Ramsey. “Lajukan mobil ini sampai kecepatan seratus lima puluh dan berputar, lewati beberapa penghalang di sana!”

Seumur-umur, baru kali ini Ramsey mengemudi mobil raksasa. Jika dalam keadaan lambat, Ramsey bisa melakukannya. Namun, dia tidak bisa membayangkan melajukannya dengan kecepatan yang sangat tinggi, apalagi harus melewati beberapa rintangan. Ramsey menegakkan bahu dan menguatkan diri.

60...

95...

113...

Dengan skill mengemudi pas-pasan, Ramsey sangat kesulitan mengharmonisasikan gas, kopling, persneling, dan setir. Badan mobil terbanting-banting mengiringi patahan setir dan pijakan gas. Ramsey keringat dingin. Matanya sangat fokus.

Kecepatan menurun karena Ramsey mulai gugup.

Bastian menyeringai. “Kenapa lembek! Tarik lagi! Bagaimana kalau kau dalam situasi dikejar oleh para begal! Apa kau hanya dengan kecepatan sembilan puluh? Jika kau serius mau menempati posisi ini, buktikan sekarang!”

Tidak ada opsi apa pun, selain menuruti arahan Bastian. Sejenak Ramsey menenangkan diri, lalu kembali beraksi.

110...

135...

148...

Ramsey patah setir ke kanan melewati tikungan tajam.

112...

60...

GAR!!

Body mobil menabrak bantalan karet.

Pangkal alis Bastian menukik ke bawah dan ekspresi ketidakpuasan kembali muncul di wajahnya. Kemudian dia turun tanpa berkata apa-apa, lalu menuju ke sebuah bangku yang ada di sisi lapangan.

Ramsey pun turun juga dari mobil dan mengecek kondisi body depan yang penyot dan tergores, seperti kondisi pikirannya yang penyot dan tergores. Ramsey termenung, kenapa dia bisa gagal dalam melewati dua tahapan tes barusan? Padahal, kesempatan semacam ini belum tentu akan ada lagi.

Namun, Ramsey tidak menggerutu dan menyesali semua yang telah terjadi. Dia mengela napas kasar lalu kembali mengemudikan mobil ekspedisi ini. Dari dalam mobil, dia melihat Bastian sangat sibuk memainkan ponsel. Ramsey pikir, sesuai reaksi Bastian yang tak bersahabat, dia telah gagal dan tidak mungkin diterima menjadi anggota tim ekspedisi.

Begitu mobil telah kembali berada pada tempatnya semula, Ramsey pun turun lalu menghampiri Bastian dan menanyakan apakah dia lulus atau tidak. “Bagaimana, Pak Bastian?”

Bastian mengeluarkan senyum getir dan senyuman itu makin membuat pikiran Ramsey makin teraduk-aduk.

Bastian berdiri lalu berjalan ke arah sebuah ruangan, “Ramsey, menurut mu, kau pantas menjadi anggota tim ekspedisi, atau tukang jaga pintu masuk saja?” Bastian bertanya dengan sangat dingin.

Related chapters

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Rekan baru

    Ramsey masih berjalan mengekor di belakang Bastian. “Aku hanya berharap diterima.”Ketika telah sampai di ruang kerja Bastian, mereka pun duduk berhadap-hadapan. Bastian menatap Ramsey dengan pandangan serius dan bertanya, “Kau mempunyai harapan, tapi, apa kau juga mempunyai keyakinan?”Ramsey menjawab tanpa ragu. “Ya, dari awal aku mempunyai keyakinan bakal diterima, tapi ketika aku melihat ekspresi kekecewaan di wajahmu, keyakinanku menurun.” Namun, kekecewaan itu lenyap dari wajah Bastian, keyakinan Ramsey mulai bangkit kembali.Sekarang, Bastian ingin melihat seberapa besar mental dan keseriusan yang ada pada diri Ramsey. Dia tidak mau salah pilih orang. “Ramsey, kau sadar bahwa pekerjaan yang akan kau tekuni nanti sangat berbahaya? Selama lebih dari sepuluh tahun aku menggeluti dunia ekspedisi di Luxor, setidaknya ada lima puluh kasus kejahatan, dan lima belas anggota tim mati dibunuh.”Meski Bastian menerangkan berbagai macam hal buruk dan menakutkan, pundak Ramsey tak goyah sed

    Last Updated : 2023-09-15
  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Tugas pertama

    Mengejutkan, Ramsey langsung mendapatkan tugas pertamanya sebagai anggota tim ekspedisi. Dia pikir, akan mulai bekerja besok atau lusa, mengingat masih banyak hal yang harus dia pelajari terlebih dahulu. Namun, dia terpaksa harus memulainya, siap atau tidak siap.Setelah dari ruangan Bastian, Ramsey menuju gedung utama Luxor bersama Carlos, bergegas ke ruangan bendahara, meminta uang keperluan perjalanan mereka. Tak hentinya Ramsey terkekeh lantaran candaan Carlos yang tidak ada habisnya.“Ramsey, aku pernah pergi bersama satu orang suruhan Pak Bastian, dia petugas kebersihan Luxor, karena waktu itu kami kurang anggota, jadi terpaksa dia yang mengisi kekosongan. Haha. Baru satu hari perjalanan, dia muntah taik. Parah!” Ramsey terbahak-bahak melepaskan geli yang membuncah di perutnya. “Hahaha.”Setibanya di ruangan bendahara, Ramsey dan Carlos mendapati seorang wanita dimarahi oleh dua wanita lainnya.“Astaga! Kau mau kasbon lagi? Duit yang kau pinjam dua minggu lalu saja belum lunas. S

    Last Updated : 2023-09-15
  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Teman yang kocak

    Sepanjang jalan, Carlos diam tak berkomentar apa pun, tapi sedari tadi dia senyam-senyum sendiri. Dia mengemudikan mobil menuju Rumah Sakit Daire sesuai arahan rekan barunya, Ramsey. Carlos pikir, Ramsey hanya bercanda, sebab logikanya tidak bisa mencerna bagaimana Ramsey punya niat untuk membantu seorang wanita miskin yang baru saja dikenal.Setibanya di rumah sakit, Carlos menunggu di mobil. Sementara Ramsey dan Annita bergegas menuju ruang perawatan ibunya. Sesampainya di sana, Ramsey kaget begitu tahu kondisi ibunya Annita yang sedang terbujur lemah di atas ranjang perawatan. Jika tidak dioperasi dalam waktu dekat, beliau bisa meninggal.Karena tidak bisa berlama-lama, akhirnya Ramsey pamit kepada Annita dan memberikan uang tunai yang ada di dompetnya. Saat itu Ramsey hanya punya tunai tak lebih dua ratus dollar. Dia memberikan semua uangnya untuk Annita. “Uang ini untuk keperluan mu selama beberapa hari ke depan. Kau tidak perlu mengkhawatirkan soal biaya rumah sakit.”Annita men

    Last Updated : 2023-09-15
  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 6

    “Carlos, aku tidak suka bir. Bawakan aku minuman berenergi saja.” Ramsey masih berada di dalam mobil sementara Carlos turun dari mobil dan masuk ke minimarket.Ketika Carlos selesai berbelanja, dia memantik api dan menyalakan rokok, kemudian berjalan petantang-petenteng seperti penjudi menang banyak yang baru saja keluar dari casino. Dia menghembuskan asap rokok ke udara sambil mengedarkan pandangan ke sekitaran, padahal tidak ada satu pun orang di halaman parkir minimarket.“Huuuuu ... Aku suka pekerjaanku,” gumamnya sambil cengar-cengir seperti orang gila.Begitu kembali masuk ke dalam mobil, dia meletakkan dua botol minuman berenergi di depan Ramsey sambil berkata, “Gratis! Tenang, semua telah dibayar oleh perusahaan. Ramsey, jika kau butuh sesuatu, bilang saja pada ku. Kalau lapar, bilang saja, hehe.”Mesin menderum, mereka pun melanjutkan perjalanan.Kiri kanan jalan adalah padang savana yang luas terbentang seluas mata memandang.Tidak ada gedung atau pun rumah, sebab mereka suda

    Last Updated : 2023-10-10
  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 7

    “Carlos, apa Pak Bastian menelepon kau karena urusan pekerjaan kita?”“Ya, tentang urusan pekerjaan kita. Dan kita berada dalam bahaya, Ramsey. Kau tahu, betapa serigala-nya Pak Bastian, dia sangat dingin dan mengerikan.”“Kalau iya, kenapa dia tidak menghubungi aku. Kita berada dalam tugas yang sama, Carlos.”Carlos tersentak kaget. “Ramsey, apa kau belum tahu?” Jidatnya berkerut tiga. Kemudian dia mengawasi Ramsey dengan pandangan tak menyangka. “Serius kau belum diberi tahu oleh Pak Bastian?”Ramsey mengedikkan bahu, sesaat dia menoleh, lalu kembali meluruskan pandangannya. “Pak Bastian memberikan cukup banyak penjelasan, tapi aku tidak tahu kalau ada sesuatu yang lain.”“Sudahlah, nanti aku konfirmasi dahulu dengan Pak Bastian. Hm, aku pikir, kau sudah tahu. Nanti, kau pasti juga akan tahu. Sudahlah, lanjutkanlah mengemudi!”Carlos kembali sibuk dengan ponselnya dan masih berupaya untuk menerima informasi terkini dari Pak Bastian namun hingga mereka sampai di lokasi tujuan, Pak Ba

    Last Updated : 2023-10-10
  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 8

    Malam harinya di BarBar Cafe.Ramsey agak telat karena sopir taxi online yang dia tumpangi mogok di tengah jalan. Sesampainya di salah satu sudut cafe, dia pun duduk tak jauh dari kursi Carlos dan Kate.“Maaf sedikit telat.” Marvin sebisa mungkin menyenangkan hati Carlos dan Kate.Kate mencebik malas. “Huft. Aku pikir kau tidak hadir. Lebih baik kau tidak usah datang, Ramsey. Tempat ini terlalu mewah untuk pekerja baru seperti mu, tapi karena Carlos berbaik hati, hari ini kau dapat makanan dan minuman gratis.”Sementara itu Carlos sebenarnya ingin menghilangkan stres akibat kena marah Pak Bastian. Selain itu, dia juga ingin merayakan keberhasilan tugas pertama dari seorang karyawan baru bernama Ramsey. “Selamat, Bro! Kau berhasil! Semoga pada tugas selanjutnya kita bisa lebih kompak! Hari ini, kita harus merayakannya. Hahaha.”Meski Carlos meminta kepada Kate untuk bersikap sopan terhadap Ramsey, Kate tetap pada watak aslinya. Dia masih k

    Last Updated : 2023-10-11
  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 9

    Malam ini, Kate bakal menguras isi dompet dan rekening Ramsey, sebagai balasan terhadap urungnya mendapatkan tiga ratus dollar. Jika tadi pas pergi wajahnya masam karena kehadiran Ramsey, maka sekarang wajahnya berbinar bahagia, seakan ada pelangi menggelayut di wajahnya.Untuk mensukseskan misi besarnya, dia menghubungi Ella dan mengajaknya ke mari, belum lima belas menit karena kebetulan Ella juga sedang berada di luar, maka Ella pun tiba-tiba sudah berdiri pas di dekat mereka.“Halo? Halo?” sapa Ella, wajahnya sangat sumringah. Sebagai mantan LC, wanita jalang itu memang suka meloroti dompet banyak pria. Setidaknya, Ella bakal dapat empat keuntungan, minum gratis, dugem, seks, dan tentu saja uang. Bahkan posisi sekretaris saat ini bisa dia dapatkan lantaran dia menggadaikan selangkangannya kepada petinggi perusahaan. Gila memang.Ketika dia mendengar ada acara minum dan dugem gratis dan pria yang bakal mentraktir adalah Ramsey, security sok jagoan

    Last Updated : 2023-10-11
  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 10

    Setidaknya dua puluh botol dari berbagai jenis merek minuman datang lagi. Belasan orang di sekitar sana pun berduyun-duyun membawa gelas. Ella dan Kate menuanginya dengan semangat berkobar.“Kita pesta malam ini! Teguk terus!”“Hajar!”“Siapa saja dari kalian yang kurang minum, sini bawa gelas sendiri. Haha.”Kate dan Ella saling pandang. Mereka berbisik dan tidak terdengar oleh siapa pun. Kemudian mereka tertawa terbahak-bahak.“Mampus!”“Rasain!”Meskipun suasana sudah tak nyaman lagi, Ramsey tetap tenang dan kalem. Dia tidak boleh gegabah dalam mengambil keputusan. Dia ingin lihat sampai mana kelakuan orang-orang ini.”Ella tidak bisa mengontrol pikirannya. “Ramsey, serius kau peduli sama Annita? Dia pengemis! Tidak pantas untuk pekerja ekspedisi dengan bayaran tiga gali lipat dari karyawan umumnya.”Ramsey menjawab tegas. “Dia bukan mengemis, tapi hanya berhutang, dan suatu saat dia akan membayar ut

    Last Updated : 2023-10-12

Latest chapter

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 182

    Adrian tidak mungkin lupa dengan peristiwa bersejarah itu, mengingat kalau saja dia tidak kalah main poker sama Ramsey, sangat besar kemungkinan dia masih berkubang dalam lumpur setan dunia hitam perjudian, narkoba, dan seks bebas. “Aku tahu kalau kau adalah saudaraku, Adrian. Aku tidak rela jika ada satu keluarga Rock yang sengsara.” Ramsey melepaskan pelukan hangat itu. Adrian kian hanyut dalam perasaan haru dan bahagia. Namun dia pun bingung dengan cara apa dia membalas semua kebaikan Ramsey selama ini. Ketika memandang kecantikan Annita dan kepolosannya, Adrian kian tersentuh hatinya. “Ramsey, katakan padaku, apa yang harus aku lakukan? Aku akan membantu mu.” Ramsey ingin mengatakan kepada Adrian agar Adrian berusaha mencarikan di mana sekarang anaknya berada. Namun, Ramsey tidak mengatakannya sebab selain tugas itu sangat berat, Ramsey juga tidak mau memberikan beban yang merepotkan Adrian nantinya. “Kau tidak perlu berbuat apa pun padaku, Saudaraku. Aku hanya meminta pada mu

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 181

    Di saat Levon lengah dan banyak oceh, saat itulah Zion melepaskan satu tembakan pas mengarah ke batok kepala Levon. Lalu, Levon langsung mati di tempat. Zion, Quinn, dan lainnya bergegas menyelamatkan Ramsey, melepaskan ikatan yang melilit tangan dan tubuhnya. Setelah lepas, Ramsey lantas jongkok di hadapan mayat Levon yang tergolek tak bergerak. “The Darky ternyata tidak sekuat yang aku kira. Cuh!” Ramsey meludahi wajah sampah itu, lalu bangkit berdiri. “Bawa mayat bajingan ini menuju kediaman Olsen Rock. Kita punya kado istimewa buat Adrian di hari pernikahannya.” *** Sore hari ini, rombongan Adrian baru saja pulang dari acara pernikahannya. Baru saja mereka beristirahat, tiba-tiba mereka dikejutkan atas kedatangan sepuluh mobil Jeep hitam di halaman rumah mereka. “Ramsey! Ada apa ini?” Adrian berlari-lari kecil dan mendekati Ramsey. “Apa yang terjadi?” Ramsey memeluk Adrian seraya berkata dengan nada ringan dan tegas. “Orang yang selama ini kita cari ternyata kakak mu sendiri

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 180

    Terdengar suara tembakan dari luar. Levon langsung gelabakan. “Apa yang terjadi?” Ramsey yang tadi berusaha berdiri, kini terduduk lagi, tidak ada celah untuk melepaskan ikatan tangan di kursi ini. Sementara itu, di luar sana, lebih dari lima puluh pasukan yang dibawa oleh Zion dan Quinn telah tiba di lokasi. Roy telah melakukan blunder besar, jika saja dia tidak membebaskan dua bodyguard-nya Qiarra, Zion dan Quinn serta pasukannya tidak mungkin datang ke sini. Dor! Dor! Terjadi baku tembak yang tidak seimbang antara pasukan Zion dan Quinn melawan pasukan Roy. Begitu anak buah Roy melihat lawannya memegang AK-12 dan M4, mereka merinding ketakutan, keringat dingin keluar dari kening dan tengkuk mereka. “Aku menyerahkan diri!” “Ya, ampuni kami!” Satu per satu anak buah Roy pun mengangkat tangan dan berjalan menunduk keluar rumah, menyerahkan diri mereka yang tak berdaya kepada Zion dan Quinn. Mereka dibayar seribu lima ratus dollar untuk tugas hari ini dan itu tentu saja tidak

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 179

    “Kau tidak usah berpura-pura tidak tahu, Levon! Kau telah bekerja sama dengan pengkhianat Mafia Morgan, lalu menyuruh anak buahmu juga untuk menculik anakku.”Levon berjalan mondar-mandir, mengitari Ramsey yang berada di tengah-tengah ruangan. Sengaja dia memberikan kesan agar Ramsey merasa terancam dan bingung. Dia menikmati setiap tarikan cerutunya yang mahal, semakin jahat.“Oh, aku ingat!” Levon jongkok di hadapan Ramsey. “Serius kau mau melihat anak mu, Ramsey? Ya, tentu saja! Haha. Aku tahu kau datang ke Daire York dan menyamar hanya untuk mencari tahu tentang di mana keberadaan anak mu. Hebatnya, kau datang ke tempat dan orang yang tepat. Kau datang ke Luxor secara kebetulan dan bertemu denganku. Sebuah kebetulan yang mengesankan, bukan?”Levon berdiri, lalu kembali berjalan memutari Ramsey, terus memberikan tekanan dingin dan mengerikan.“Kau sekarang sudah tahu semuanya, Levon. Sekarang, cepat katakan di

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 178

    Levon Sanrock adalah orang yang menculik anaknya Ramsey.Levon Sanrock adalah orang yang merencanakan pembunuhan terhadap Richard Swan.Levon Sanrock adalah orang yang ingin menculik Qiarra Winsor.Levon Sanrock adalah The Darky!Mafia Darky sebenarnya tidak ada. Hanya saja Levon bisa mengontrol semuanya hanya dengan uang. Levon membuat seolah-olah Mafia Darky itu ada padahal sebenarnya tidak ada. Max Rodri, Roy, dan lainnya merupakan orang-orang suruhannya dan dia membayarnya. Sekali lagi, Levon tidak pernah sekali pun membentuk Mafia Darky berikut struktur organisasinya.Levon tertawa terbahak-bahak. “Ciptakan kebohongan besar, ulangi secara terus menerus, lalu mereka akan percaya!”Levon sangat cerdik dalam merekayasa kejadian dan mengolah propaganda. Sejatinya, Mafia Darky tidak ada, tetapi Levon membuatnya seperti ada. Dia bekerja sama dengan para polisi korup untuk menutupi identitas dirinya yang sebenarnya sehingga dia sep

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 177

    “The Darky!” gumam Ramsey menyeringai marah.The Darky sadar bahwa keberadaan Ramsey sangat berbahaya dan sering menggagalkan semua rencananya. Oleh karena itu, kematian Ramsey adalah hal yang sangat penting.Ramsey meninggalkan tempat acara tanpa berpamitan lagi dengan Adrian. Baru kali ini Ramsey agak tergesa-gesaa dan dia tidak bisa menyembunyikan kepanikan yang meledak di dadanya namun sebisa mungkin dia tetap tenang meskipun berada dalam situasi yang begitu mencekam.Baginya, nyawa Qiarra sangat penting.Tiga puluh menit kemudian, saat dia telah tiba di sebuah halaman rumah tua yang berada di ujung kota, Ramsey turun dari mobil. Dia mengedarkan pandangan, ada beberapa mobil terparkir dan memang benar itu mobil yang pernah dia bawa ketika mengantar jemput Qiarra.Ponsel Ramsey berdering.“Ya, aku sudah sampai.”“Baik. Tunggu sebentar.”Tidak lama berselang, pintu rumah itu pun terbuka. Qi

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 176

    Tepatnya di sebuah villa yang cukup mewah. Qiarra sengaja mengundang teman-teman sekelasnya untuk merayakan kemenangan besarnya, yakni bisa lulus masuk Daire University dan satu lagi, bisa membalaskan dendamnya terhadap Zoe dan Rya.Taruhannya waktu itu adalah jika Qiarra gagal, dia akan mentraktir semua teman-teman satu kelas dan meskipun dia lulus, dia tetap memberikan traktiran. Pesta kecil itu berlangsung cukup meriah dan semarak.Di pengujung acara, Qiarra mengangkat telapak sepatunya sedikit ke atas ketika dia berada di atas meja besar. “Rya, Zoe, dan kita semua tidak lupa dengan omongan kalian berdua. Jika aku lulus, kalian berdua akan menjilat telapak sepatuku.”Jansen, Gerry, Lita, dan lebih dari tiga puluh orang lainnya tidak mungkin lupa dengan taruhan itu.Dengan sangat berat hati, Zoe dan Rya terpaksa melakukannya. Sebelum itu, Qiarra membersihkan telapak sepatunya dengan tisu biar agar sedikit bersih.“Silakan!&rdquo

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 175

    Sembari menikmati anggur termahal, Levon duduk dengan begitu gagahnya. Sekarang, dia benar-benar yakin bahwa di hadapannya merupakan seorang Rocky yang berasal dari Gloriston sebab begitu dia menawarkan minuman, Ramsey menolaknya.“Aku bekerja untuk Tuan Robert Winsor selama beberapa minggu. Semua orang tidak mau menganggur,” Ramsey menjawab apa adanya, menutupi pesan sebenarnya yang dia tutupi selama ini.Namun, Levon peka dan tidak pula bodoh. Dia akhirnya tahu untuk apa Ramsey bekerja dan tentu ada korelasinya dengan Mafia Darky, hanya saja Levon berpura-pura tidak tahu. Ingat, Levon menjamin karir yang bagus bagi Ramsey di Luxor tetapi kenapa malah mau menjadi seorang bodyguard dengan bayaran rendah?Saat ini juga akhirnya terbayang sejumlah kejadian-kejadian aneh yang pernah Levon ketahui, seperti di Hotel Seven Stars, dikalahkannya Mafia Vox, lalu Ramsey sering mendapatkan bantuan dari para pria asing, belum lagi uang Ramsey yang sangat banyak,

  • Ayah Jagoan Yang Menyamar   Chapter 174

    Levon menjawabnya dengan cukup antusias. “Ya, kau tahu sendiri aku merupakan CEO Luxor, perusahaan perhiasan terbesar dan paling populer di seluruh dunia. Aku sangat sibuk, Ramsey.”Menyadari bahwa di hadapannya sekarang bukan orang sembarangan, Levon perlahan menelan ludahnya yang pahit, berusaha untuk tetap tenang dan terkesan bingung apalagi kalah sedikit pun. Bagaimana pun, dia merupakan CEO dan Ramsey merupakan mantan sopir ekspedisi yang bekerja di Luxor. Dia selalu merasa tinggi.Padahal, di bagian kepalanya yang lain, dia tidak bisa memungkiri bahwa dominasi Ramsey yang sesungguhnya jauh lebih besar. Seisi Luxor tidak ada apa-apanya sama sekali jika dibandingkan dengan Glorisium yang terpendam di bawah tanah milik Keluarga Ramsey di Gloriston. Levon sadar bahwa sejatinya dia masih kalah jauh dari Ramsey, hanya saja dia tidak ingin tampak rendah sekarang.Levon menepuk pundak Ramsey beberapa kali, karena tidak bisa dan bahkan tidak mungkin mem

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status