Share

Bab 73

Penulis: Chestnut
"Ceritakan tentang tantemu."

Yasmin tidak tahu polisi akan bertanya sedetail ini. "Tanteku adalah Klara Tanoto. Setelah dia menjadi menantu Keluarga Guntur, dia nggak menghubungi ayahku lagi. Pak, apa ada yang salah? Bagaimana mungkin ibuku membunuh orang? Pasti ada yang salah!"

"Sofia yang menyerahkan diri. Dia bahkan tahu di mana lokasi korban. Bagaimana mungkin salah?" Polisi itu bertanya, "Keluarga Guntur yang mana?"

"Yang paling kaya di Kota Imperial itu ..." kata Yasmin.

Polisi itu berpikir sejenak, lalu ekspresinya menjadi panik.

Serius? Dia harus melapor kepada atasan ....

Setelah melakukan penyelidikan, Yasmin langsung pergi menemui Sofia.

Sofia sudah memakai baju tahanan. Ketika dia melihat Yasmin, dia menundukkan kepalanya.

Yasmin langsung menangis. "Apa yang terjadi? Bu, mana mungkin .... Bukankah Ibu sudah pergi?"

"Aku memang sudah pergi, tapi ayahmu menemukanku. Dia terus menggangguku dan meminta uang dariku. Kalau aku nggak memberikannya uang, dia memukulku. Aku nggak pu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 74

    Selama Daniel pulang, Yasmin bisa bertemu dengannya.Namun, bagaimana dengan anak-anak?Yasmin terus menunggu sampai jam tujuh malam, tapi Daniel masih belum muncul.Yasmin juga mengkhawatirkan anak-anak.Pada akhirnya, dia keluar dari rumah untuk menelepon sekolah.Pihak sekolah tidak keberatan karena mereka memang punya tempat untuk anak-anak tidur.Yasmin lanjut menunggu.Jam sembilan ... sepuluh ... sebelas .... Yasmin duduk di sofa aula dengan lemas.Dia berpikir dengan putus asa, meskipun dia dapat bertemu Daniel, apa dia punya harapan?Akan tetapi, Yasmin sudah tidak punya pilihan lain.Ponselnya berbunyi, menandakan ada pesan masuk.Saat Yasmin melihat nomor Daniel, dia penuh harapan.Isi pesan adalah sebuah alamat sebuah kelab.Yasmin paham apa maksud Daniel. Dia pun segera keluar.Setelah berlari beberapa langkah, Yasmin menoleh dan memohon kepada Tony, "Apa kamu bisa mengantarku? Aku mau pergi bertemu Daniel."Sebuah mobil mengantarkan Yasmin ke kelab. Lalu, seorang staf men

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 75

    "Kamu ingin pilihan lain?" Daniel menatap Yasmin dengan sinis. Tatapannya tampak bahaya. "Yasmin, kamu nggak jujur."Yasmin sadar kalau dia telah salah bicara. Dia segera berkata, "Bukan ... bukan begitu maksudku.""Pergi ke kamar. Bersihkan dirimu dan tunggu aku."Yasmin paham maksud Daniel. "Baik ...." Setelah itu, Yasmin menundukkan kepalanya dan segera keluar dari ruang VIP sambil menahan rasa malu.Kelab ini mempunyai kamar pribadi Daniel.Yasmin pun dituntun ke presidential suite di Area B.Fasilitas kamar sangat mewah dan semuanya tersedia.Tidak ada pria dan wanita yang keluar dengan tangan kosong saat mereka kemari. Kelab ini penuh dengan uang dan hasrat.Yasmin memasuki ruang ganti dan melihat ada deretan piama seksi baru. Harganya masih tertera dan akan dikenakan biaya kalau dipakai.Yasmin merasa Daniel tidak akan mau masih ada helaian pakaian di tubuhnya.Setelah Yasmin mandi, dia naik ke tempat tidur dan berbaring di bawah selimut.Jelas-jelas tadi dia mandi air hangat, t

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 76

    "Ibu sudah siap memasak. Sebentar, ya." Sofia buru-buru menyeka air matanya.Mereka berdua makan di meja makan. Kemudian, Yasmin berkata, "Nanti sore aku yang jemput anak-anak.""Mereka sudah mulai sekolah, 'kan? Sebelumnya aku berkata seperti itu karena takut kamu nggak punya waktu menjaga anak-anak. Kamu juga nggak bisa meninggalkan mereka sendirian di rumah. Jangan menghabiskan uang itu lagi. Sekarang aku sudah nggak apa-apa, aku bisa fokus menjaga mereka.""Nggak apa-apa. Ada baiknya bagi anak-anak untuk sering-sering berteman dengan anak lain," kata Yasmin.Meskipun Yasmin miskin, dia masih mau menyekolahkan anak-anaknya.Pada sore hari, Yasmin pergi ke sekolah. Di depan jendela, dia langsung menemukan anak kembar tiganya.Julius sedang berlutut sambil mengikat rambut Julia. Sementara Julian sedang bermain mainan dinosaurus dengan anak-anak lain. Julian duduk di punggung dinosaurus sambil mengayunkan pisau di tangannya.Yasmin tersenyum. Mereka lumayan mampu beradaptasi. Yasmin ya

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 77

    Mereka telah memastikan diri sendiri. Hebat!Mereka pergi ke taman hiburan. Yasmin pun menemani mereka bermain komidi putar dan beberapa wahana yang cocok untuk anak-anak.Setelah bermain beberapa kali, Yasmin membawa mereka ke wahana selanjutnya.Yasmin berjalan beberapa langkah, kemudian ketika dia menoleh, dia menyadari anak-anak di belakangnya telah hilang.Ternyata, ketiga anak kecil sedang memegang es krim sambil mendongakkan kepala ke langit dengan ekspresi bengong.Yasmin pun melihat wahana kora-kora di kejauhan yang makin meninggi pada setiap goyangan. Orang-orang yang menaiki wahana itu berteriak heboh.Dia juga tercengang.Sofia melihat Yasmin dan tertawa. Ekspresi Yasmin benar-benar mirip dengan anak-anak."Mama! Aku mau main itu!" kata Julian sambil menunjuk.Yasmin segera menghentikan Julian. "Itu bukan wahana untuk anak-anak. Ayo kita main yang lain!" Dia dan Sofia langsung menarik anak-anak pergi.Yang benar saja? Lebih lucu melihat orang bermain kora-kora.Mereka berma

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 78

    Setelah pintu lift tertutup, Julian masih berdiri di tempatnya dan melihat dengan penasaran.Mata Daniel berkilau sedikit. Orang dewasa saja menghindari tatapannya, apalagi anak kecil.Akan tetapi, anak kecil di hadapan Daniel ini lumayan berani. Berani-beraninya anak kecil itu menatapnya.Eric yang berdiri di belakang berpikir apa yang sedang dilakukan kedua orang ini?"Lihat apa?" ucap Daniel dengan datar.Julian terkejut oleh suara yang sinis itu. Akan tetapi, dia masih memasang ekspresi kesal dan menjawab, "Siapa yang melihatmu?!" Kemudian, dia berdiri di samping dan bersikap sangat sombong.Daniel terdiam. "Apa kamu nggak tahu naik lift harus ditemani orang dewasa?"Daniel terkejut karena dia yang selama ini merasa risih dengan anak-anak malah berinisiatif berbicara dulu.Julian berkata, "Aku bukan anak kecil!"Daniel diam saja. Itu kalimat yang biasanya diucapkan oleh anak kecil. Kalau Daniel menindasnya, dia pasti menangis, 'kan?Pintu lift terbuka, Julian pun keluar.Setelah be

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 79

    Julian mengangkat tangannya tinggi-tinggi sampai mencapai plafon mobil.Jantung Yasmin berdebar. Apa benar-benar mirip sekali seperti yang dikatakan Julian? Siapa orang itu?Jangan-jangan Daniel?Apa dia telah datang ke mal?"Apa dia adalah papa kita?" tanya Julius.Julia mengingatkan kakaknya, "Papa sudah mati!"Julian bertanya, "Mama, mana foto Papa?""Aku akan menunjukkannya kepada kalian di rumah." Yasmin terdiam sejenak sebelum lanjut berkata, "Orang yang mirip dengan kalian belum tentu adalah Papa. Mungkin dia adalah orang jahat. Lain kali kalian melihatnya, kalian harus menghindar. Kalian terutama harus menyembunyikan wajah kalian. Paham?""Oke!" Ketiga anak itu ragu, tapi pada akhirnya mereka masih mendengarkan kata mama mereka.Setelah mereka sampai di rumah, ketiga anak kecil itu melihat Yasmin mengeluarkan selembar foto. Mereka pun segera mendekat untuk melihat pria di foto tersebut.Sofia menarik Yasmin, kemudian bertanya, "Siapa itu?""Nggak tahu. Orang toko fotografi yang

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 80

    "Tentu saja kamu nggak akan mengatakannya. Kamulah pencurinya!" kata Klara dengan kesal."Terserah kamu. Pokoknya, orang yang bersalah saat itu bukan aku." Sofia tidak takut pada Klara, lalu dia pun beranjak pergi.Saking emosinya, Klara melempar tasnya ke lantai.Itu adalah satu-satunya kesempatan Klara. Dia mengira masalah itu sudah selesai begitu Sofia masuk penjara.Tidak disangka, Sofia sudah keluar setelah baru dikurung beberapa hari?Tanpa perlu berpikir, Klara juga tahu apa yang telah terjadi.Yasmin pasti meminta Daniel membantunya. Kalau tidak, bagaimana mungkin Yasmin yang sama sekali tidak berpengaruh dapat membebaskan Sofia?Akan tetapi, Klara sungguh tidak menduga Daniel akan membantu Yasmin.Klara tidak percaya Daniel bisa menyelesaikan semua masalah. Dia sudah muak dengan tekanan Daniel.Dua hari kemudian, Yasmin ditelepon Klara. "Mau makan bersama?""Ya. Ayo makan bersamaku. Tante sudah pesan ruang pribadi di restoran."Yasmin bertanya dengan bingung, "Apa ini hari spe

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 81

    Karena Raymond berkata sedemikian, Yasmin pun menerima undangannya.Yasmin juga tidak bisa pergi dan membiarkan orang makan sendirian di sini.Itu akan menunjukkan betapa tidak sopannya Yasmin ....Raymond memberikan Yasmin sebuah menu, tapi Yasmin buru-buru menolak, "Kamu saja yang pesan. Aku makan apa saja ....""Apa ada yang nggak boleh kamu makan?""Aku ... aku alergi seafood, tapi nggak apa-apa. Kamu pesan saja sesuka hatimu, aku bisa makan sayuran," ujar Yasmin dengan canggung.Raymond tersenyum tipis. Dia tidak menjawab apa-apa dan langsung memesan makanan.Ketika hidangan keluar, Yasmin menyadari tidak ada satu pun makanan seafood. Dia bisa memakan semuanya.Raymond berkata, "Aku juga nggak begitu makan seafood. Terlalu merepotkan."Yasmin tidak tahu apa Raymond mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Namun, Raymond membuatnya merasa sangat nyaman. Pria itu elegan dan sopan. Setiap gerakan yang dilakukan terlihat anggun.Akan tetapi, Yasmin tetap merasa sedikit gugup.Mungkin ka

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status