"Tentu saja kamu nggak akan mengatakannya. Kamulah pencurinya!" kata Klara dengan kesal."Terserah kamu. Pokoknya, orang yang bersalah saat itu bukan aku." Sofia tidak takut pada Klara, lalu dia pun beranjak pergi.Saking emosinya, Klara melempar tasnya ke lantai.Itu adalah satu-satunya kesempatan Klara. Dia mengira masalah itu sudah selesai begitu Sofia masuk penjara.Tidak disangka, Sofia sudah keluar setelah baru dikurung beberapa hari?Tanpa perlu berpikir, Klara juga tahu apa yang telah terjadi.Yasmin pasti meminta Daniel membantunya. Kalau tidak, bagaimana mungkin Yasmin yang sama sekali tidak berpengaruh dapat membebaskan Sofia?Akan tetapi, Klara sungguh tidak menduga Daniel akan membantu Yasmin.Klara tidak percaya Daniel bisa menyelesaikan semua masalah. Dia sudah muak dengan tekanan Daniel.Dua hari kemudian, Yasmin ditelepon Klara. "Mau makan bersama?""Ya. Ayo makan bersamaku. Tante sudah pesan ruang pribadi di restoran."Yasmin bertanya dengan bingung, "Apa ini hari spe
Karena Raymond berkata sedemikian, Yasmin pun menerima undangannya.Yasmin juga tidak bisa pergi dan membiarkan orang makan sendirian di sini.Itu akan menunjukkan betapa tidak sopannya Yasmin ....Raymond memberikan Yasmin sebuah menu, tapi Yasmin buru-buru menolak, "Kamu saja yang pesan. Aku makan apa saja ....""Apa ada yang nggak boleh kamu makan?""Aku ... aku alergi seafood, tapi nggak apa-apa. Kamu pesan saja sesuka hatimu, aku bisa makan sayuran," ujar Yasmin dengan canggung.Raymond tersenyum tipis. Dia tidak menjawab apa-apa dan langsung memesan makanan.Ketika hidangan keluar, Yasmin menyadari tidak ada satu pun makanan seafood. Dia bisa memakan semuanya.Raymond berkata, "Aku juga nggak begitu makan seafood. Terlalu merepotkan."Yasmin tidak tahu apa Raymond mengatakan yang sebenarnya atau tidak. Namun, Raymond membuatnya merasa sangat nyaman. Pria itu elegan dan sopan. Setiap gerakan yang dilakukan terlihat anggun.Akan tetapi, Yasmin tetap merasa sedikit gugup.Mungkin ka
Yasmin tidak berani melihat wajah Daniel. Meskipun dia tidak melihatnya, udara yang berat di tempat ini saja sudah membuatnya kesulitan bernapas. Yasmin pun mengumpulkan keberaniannya, lalu berkata dengan takut-takut, "Ini nggak seperti yang kalian pikirkan ....""Jadi, seperti apa?" sindir Kezia.Raymond melihat wajah Daniel dengan cuek.Raymond tidak takut, tapi dia masih mengerutkan dahinya sedikit.Pria itu sangat berbahaya.Sekelompok orang itu keluar dari restoran, masuk ke dalam mobil, lalu pergi.Raymond menoleh. Saat dia melihat Yasmin sedang melamun, dia bertanya, "Apa kamu baik-baik saja?"Yasmin pun tersadar. Bibirnya sedikit gemetar saat dia menjawab, "Ya. Ayo pergi ...."Setelah Yasmin masuk mobil, matanya tertuju pada jalanan di luar. Namun, sebenarnya dia sama sekali tidak fokus. Matanya yang jernih penuh dengan ketakutan dan kegelisahan.Kenapa dia bisa berpapasan dengan Daniel?Apa yang akan dipikirkan Daniel? Seharusnya bukan yang tidak-tidak, 'kan?Yasmin hanya kelu
Bagaimana mungkin Jason tidak tahu?Tidak ada orang yang memiliki keberanian seperti itu kecuali Daniel!Jason mengira Daniel membencinya hanya sebuah kiasan. Ternyata Daniel sangat kejam!Apa dia ingin membuat Keluarga Guntur bangkrut?Jason tidak mempunyai pilihan lain. Dia hanya bisa merendahkan egonya dan mencari Daniel.Siapa sangka Jason bahkan sama sekali tidak dapat menyentuh pintu masuk Grup Naga. Dia langsung diusir oleh satpam dengan tongkat.Kalau Jason terlambat selangkah, kakinya akan patah.Yasmin yang tidak pernah membaca berita menemukan artikel yang sedang banyak dibahas orang di internet.Dia juga mendengar rekan-rekan kerjanya bergosip tentang Grup Guntur hampir bangkrut.Di Kota Imperial, tidak ada orang yang tidak tahu Grup Guntur.Bagaimana sebuah perusahaan berskala besar bisa bangkrut?Akan tetapi, itulah kenyataannya.Yasmin terkejut, kemudian dia ditelepon oleh tantenya.Di ujung telepon, Klara sedang menangis. "Ini pasti perbuatan Daniel! Kecuali dia, siapa
Detak jantung Yasmin pun tanpa sadar mencepat.Pria itu adalah pengawal Daniel ....Yasmin membuka pintu mobil, kemudian masuk ke dalam.Dia duduk sendirian di kursi belakang dan merasa sangat tidak aman. Yasmin merasa dia akan mati.Yasmin tidak menyangka akan ada mobil yang datang untuk menjemputnya.Apa pun yang terjadi, yang penting dia dapat membantu tantenya.Akan tetapi, apa membantu tantenya sama dengan membantu ibunya?Yasmin sangat takut kepada bahaya yang tidak terduga ini. Jadi, ketika dia turun dari mobil, kakinya terasa sedikit lemas.Dia mengangkat kepalanya untuk melihat gedung pencakar langit yang menjulang tinggi dan tampak berkelas serta megah itu.Itu juga merupakan simbol kekuatan ....Yasmin yang dituntun oleh pengawal itu memasuki Grup Naga. Mereka naik lift dan langsung ke lantai teratas.Kemudian, Eric dari departemen sekretaris membawa Yasmin ke kantor.Setelah Eric mengetuk pintu, dia membiarkan Yasmin masuk sendiri.Lalu, Eric menutup pintunya.Ini membuat Y
Yasmin menoleh ke arah Kezia yang tampak sombong dan merasa dirinya benar-benar sial.Dia tidak ingin bertengkar dengan Kezia.Kezia berkata dengan sombong, "Yasmin, kamu sungguh hebat. Apa kamu bisa lebih nggak tahu malu lagi? Orang sudah mengusirmu, tapi kamu malah masih bersikeras masuk. Kamu gatal sekali?""Aku ada perlu mencarinya." Ekspresi Yasmin datar. Dia tidak perlu menghabiskan napasnya untuk berbicara dengan Kezia."Ada perlu apa? Pasti tentang Keluarga Guntur! Kamu nggak usah mencarinya. Kak Daniel pasti nggak akan melepaskan Keluarga Guntur. Nggak ada gunanya meskipun kamu memohonnya sampai menangis. Apa kamu tahu kenapa Kak Daniel nggak mau bertemu denganmu? Karena aku sudah datang. Tentu saja dia nggak punya waktu untuk memedulikanmu."Setelah satpam menekankan tombol lift untuk Kezia, dia berjalan masuk.Yasmin menatap wajah sombong Kezia saat pintu lift tertutup.Yasmin tahu hari ini dia harus dapat bertemu Daniel, karena dia belum pasti dapat bertemu pria itu besok.
Setelah Kezia keluar, dia makin marah saat memikirkannya.Dia ingin makin dekat dengan Daniel, tapi bagaimanapun juga, dia gagal.Apa dia kurang memesona?Kalau begitu, apa Daniel pernah menyentuh Yasmin?Kezia tertawa oleh pikirannya sendiri. Bagaimana mungkin? Yasmin adalah orang yang paling dibenci Daniel.Makan bersama Yasmin dan membeli Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita demi wanita itu hanyalah cara Daniel menyiksanya.Kalau tidak, Daniel tidak mungkin menyerang Keluarga Guntur.Kezia tidak akan mengakui Yasmin adalah orang yang spesial bagi Daniel.Melihat perusahaan Keluarga Guntur berada di ambang kematian, Jason dan David pun terpaksa pergi ke panti jompo Tuan Besar Guntur di pinggiran kota.Tuan Besar Guntur sedang duduk di kursi utama. Dia sudah berusia delapan puluhan. Selain rambutnya yang putih, kondisinya lumayan sehat.Namun, saat ini Tuan Besar Guntur terlihat sangat marah dan sedang mendelik pada kedua anaknya."Kalian sudah didesak oleh anak dan keponakan sendiri samp
Pada siang hari, Yasmin pergi ke apotek.Dia hampir lupa minum obat.Dia tidak berani hamil dan lebih tidak ingin hamil.Ketika Yasmin membeli obat, dia membeli obat yang dimakan untuk jangka waktu panjang. Setidaknya itu tidak akan membahayakan tubuhnya.Lagi pula, Daniel tidak akan begitu cepat melepaskannya.Pria itu tidak bisa diprediksi dan kapan saja bisa berubah menjadi binatang buas.Setelah Yasmin membeli air mineral, dia berjalan sambil menelan obat.Muncul suara mobil di belakang. Yasmin mengira dia telah menghalangi mobil itu, jadi dia bergeser.Pada akhirnya, mobil itu tetap berhenti di sebelah Yasmin.Pada saat ini, dia mengira Daniel ingin menemuinya lagi.Ternyata, pria yang turun dari kursi pengemudi adalah seorang pria yang hampir berusia 40 tahun."Nona Yasmin, apa Nona masih mengingat saya? Saya adalah pelayan yang menjaga Tuan Besar Guntur, Hans Wijaya."Yasmin tercengang.Pantas saja pria itu terlihat tidak asing."Tuan Besar Guntur ingin bertemu dengan Anda.""Ak
"Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus
"Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar
Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu
Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran
Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L
"Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui
"Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia
"Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati