"Ibu, Daniel sudah mencari dokter terbaik di dunia. Dokter-dokter itu datang besok. Hari ini kita pulang dulu, ya. Besok kita kembali ke sini lagi.""Kamu saja yang pulang. Ibu mau di sini. Andy nggak boleh ditinggal sendirian." Klara tidak mau pulang.Yasmin menasihatinya, "Ada suster yang menjaga Ayah dan mereka lebih pandai daripada kita. Di luar juga ada pengawal yang berjaga. Ayah akan baik-baik saja. Selain itu, kalau kita bertemu dengan Dahlia dan Irene, mereka akan membuat keributan lagi. Itu nggak baik untuk kesehatan Ayah."Klara ragu-ragu, jadi Yasmin langsung menariknya. Kemudian, mereka keluar dari kamar pasien.Selama perjalanan pulang, mereka berdua sangat diam.Mereka tidak menyangka akan terjadi kecelakaan seperti itu ketika mereka berlibur di luar negeri.Yasmin tidak hanya mengkhawatirkan Andy, tapi juga mental Klara.Dia tidak pernah melihat Klara sesedih ini.Setelah mereka sampai rumah dan Klara pergi ke kamarnya, Yasmin juga kembali ke kamarnya.Dia tidak pergi m
Kalau Klara juga pergi ke rumah sakit, Dahlia dan Irene pasti akan mencari masalah. Lebih baik Klara tinggal di rumah agar dia tidak terluka.Yasmin sangat khawatir. Dia tidak ingin ibunya dipermalukan lagi ketika ayahnya belum siuman.Dia membuka pintu ruang konferensi rumah sakit. Ada dua baris meja konferensi panjang yang diduduki oleh pria dan wanita asing. Yasmin langsung tahu kalau mereka adalah para ahli yang diundang dari berbagai negara.Daniel duduk di kursi utama, sedangkan Helen, Dahlia dan Irene duduk di kedua sisinya.Ketika Dahlia dan Irene melihat Yasmin, raut wajah mereka menjadi dingin dan tidak senang.Yasmin duduk di sebelah Helen.Daniel melihat jam tangannya, kemudian Helen baru berkata, "Semuanya sudah memiliki informasi tentang kondisi pasien, 'kan? Silakan memahaminya. Sekarang pasien sedang koma. Pokoknya, kalau ada yang duduk di sini bisa membuat kondisi pasien membaik sedikit, keluarga pasien pasti akan memberi imbalan yang besar."Maksudnya adalah ini bukan
"Tenang saja. Yang bisa digunakan pada manusia pasti nggak akan ada masalah. Hasil terburuk adalah nggak ada efeknya," kata ahli itu."Baik. Helen, kamu harus melaporkan perkembangan pengobatan Paman Andy setiap hari," perintah Daniel."Baik, Tuan Daniel."Dalam hati, Yasmin menghela napas lega. Meskipun hanya sedikit, itu sebuah harapan. Itu saja sudah cukup membuat Yasmin senang.Daniel berdiri, kemudian pergi.Dahlia dan Irene juga pergi.Yasmin berjalan di paling belakang. Dia mengeluarkan ponselnya untuk menelepon Klara.Sebelum nada sambung berbunyi, Klara sudah mengangkat telepon. "Yasmin, bagaimana? Apa ayahmu bisa dirawat?""Ada tiga ahli bilang mereka bisa mencobanya, tapi mereka nggak berjanji," kata Yasmin dengan jujur.Klara langsung merasa sangat lega. "Nggak ada dokter yang akan bilang mereka 100% bisa menyembuhkan pasien. Jadi, ayahmu pasti bisa bangun!"Yasmin tidak berani berkata seperti itu. Bagaimanapun juga, cedera otak Andy benar-benar sangat serius.Namun, dia ju
Dahlia tidak senang. "Walaupun dia sudah membuat surat wasiat, kita juga nggak perlu kehadiran orang luar. Pak Jasper, Klara dan Andy nggak memiliki hubungan apa pun. Kalau dia ingin mendapatkan keuntungan, mungkin mereka pernah membuat kesepakatan di belakang kita."Kalimat itu benar-benar seperti sebuah hinaan. Jasper pun merasa canggung.Irene sangat senang saat dia melihat ekspresi menahan amarah Yasmin, tapi mulutnya menyalahkan Dahlia, "Bu, semua orang tahu itu. Jadi, kamu nggak usah mengatakannya. Kamu sudah mempermalukan orang."Mempermalukan orang? Yang dimaksud tentu Klara.Irene bahkan mengatakannya dengan ekspresi sok suci.Jasper berkata, "Begini, Nyonya Klara juga salah satu penerima surat wasiat.""Apa?" Dahlia tercengang setelah mendengar itu. "Klara juga?""Iya," ucap Jasper.Yasmin dapat merasakan amarah Irene dan Dahlia, tapi sebenarnya dia sendiri juga terkejut.Dia mengerti dia juga mendapatkan keuntungan karena dia adalah putrinya Andy. Namun, secara hukum, sebena
"Kenapa Ayah membuat surat wasiat seperti ini? Dia menyerahkan aset paling berharga kepada mereka dua. Bagaimana denganku dan Ibu? Aku nggak peduli dengan uang, tapi aku nggak menerima surat wasiat seperti ini!" Irene melemparkan surat wasiat itu di atas meja. "Seharusnya aku dan ibuku adalah pewaris utama!""Maaf, tapi inilah pesan Tuan Andy," kata Jasper. Kemudian, dia melihat Dahlia. "Nyonya Suharly, ketika Tuan Andy menikahimu lagi, apa kalian ada membuat perjanjian pra nikah? Kalau ada, semua harta Tuan Andy nggak ada hubungan denganmu.""Apa?" Irene melihat Dahlia dengan terkejut.Wajah Dahlia menjadi abu. "Iya! Tapi, bagaimana dengan Irene? Kenapa Irene nggak mendapatkan apa-apa? Uang di bank itu hanya sepertiga dari hartanya. Apa kamu kira Irene adalah pengemis? Pak Jasper, pasti ada yang salah dengan ini!""Saat itu aku juga merasa ini sangat aneh. Aku sudah menanyakan Tuan Andy, tapi Tuan Andy bilang ini nggak ada masalah," ujar Jasper.Yasmin yang dari tadi diam berkata, "Ak
Klara naik darah. "Saat itu kami ada di luar negeri, apa yang bisa kami lakukan? Kamu jangan sembarangan memfitnah orang!""Kalau begitu, kenapa ayahku mau membuat surat wasiat seperti ini? Aku adalah putri kandungnya yang dia besarkan sejak kecil. Dia menikahi ibuku lagi demi aku. Tapi, dia malah menyerahkan harta terpenting kepada kalian. Apa itu masuk akal?" tanya Irene.Kalau menurut logika, itu benar-benar mustahil.Yasmin melihat Dahlia dan Irene bolak-balik. "Aku belum bertanya pada kalian apa yang sudah kalian lakukan sampai Ayah marah? Ayah membuat keputusan itu karena dia marah."Dahlia tidak akan membiarkan orang lain melihat perasaan bersalahnya.Karena Andy menyadari Irene bukan putri kandungnya, makanya dia membuat keputusan seperti itu.Namun, Andy terlalu kejam!Sebagai istrinya, Dahlia malah tidak mendapatkan apa-apa. Ini tidak seperti waktu itu Andy mau bercerai dengannya dan meninggalkan semua hartanya!Sekarang Dahlia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun!"Kalau
"Nggak, tapi itu tergantung siapa yang menipunya, 'kan?" sindir Irene."Kamu ...." Klara ingin menghina Irene balik, tapi Klara menyelanya."Aku nggak mau menyerahkannya."Wajah Dahlia dan Irene sangat berkerut. Mereka ingin sekali mengoyak mulut Yasmin!Irene pasti tidak akan menyerah. Sekarang dia hanya bisa mengandalkan Daniel.Dia percaya Daniel akan membantunya."Daniel, jelas sekali Yasmin dan ibunya ingin mengambil harta keluargaku. Mungkin dari awal mereka sudah merencanakan ini. Ibuku barulah istri sah ayahku, sedangkan Klara hanya seorang pelakor. Masa istri sah nggak bisa menang dari pelakor?" tanya Irene dengan sedih.Yasmin tanpa sadar memperhatikan wajah Daniel.Pelakor dengan istri sah, ini selalu menjadi alasan konflik mereka.Terutama ibunya Daniel, Naomi, adalah istri sah yang sial. Dia meninggal karena seorang pelakor.Irene sangat memahami Daniel. Dia tahu apa yang harus dikatakan.Ekspresi Daniel sulit dibaca. Yasmin tidak bisa menebak isi pikirannya.Udara di seki
Apa maksudnya?Andy tidak ada mengungkit Dahlia dan Irene sekali pun!Tidak apa-apa kalau Andy tidak mengungkit istrinya, tapi kenapa dia juga mengabaikan putrinya?Apa karena Andy menjaga Irene dari kecil sampai dewasa, jadi dia merasa berutang pada Yasmin? Apa dia menebus kesalahannya dengan memberikan Irene uang yang terbatas?"Ayah akan bangun, jadi aku nggak perlu menandatangani ini, 'kan?" kata Yasmin.Jasper menasihatinya, "Perusahaan membutuhkan pemimpin. Karena itu diserahkan padamu, akan lebih meyakinkan kalau kamu menandatanganinya."Klara juga berkata, "Tanda tangan dulu. Setelah ayahmu bangun, kamu baru mengembalikan padanya." Bagaimanapun juga, dia tidak mau orang lain yang mendapatkan keuntungan ini.Yasmin pun menganggukkan kepalanya. Dia mengambil pulpen, lalu menandatangani kertas tersebut.Setelah itu, dia memberikannya pada Klara.Dahlia dan Irene melihat itu dengan mata terbuka lebar.Tubuh Dahlia menjadi lemas, kemudian dia terjatuh ke kursi.Semua kerja kerasnya