Share

Bab 615

Penulis: Chestnut
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-12 18:26:20
Daniel tidak berkata apa-apa dan keluar.

Dia membuka kulkas, lalu mengambil air botol untuk meminumnya.

Setelah itu, dia duduk di sofa.

Dia mengeluarkan ponsel di kantong jas yang terletak di sebelahnya.

Ketika dia melihat panggilan dan pesan teks dari Irene, dia baru mengingat pagi ini seharusnya dia pergi mendaftar akta nikah di Dukcapil.

Sedangkan sekarang sudah hampir jam empat sore. Entah sudah berapa jam berlalu sejak jam sembilan pagi.

Daniel mencubit batang hidungnya dengan kesal. Bisa-bisanya dia melupakan hal sepenting ini ....

Di Dukcapil, Irene masih menunggu. Satu jam lagi, Dukcapil tutup.

"Irene, pulanglah. Sampai sekarang Daniel masih belum memberi kabar. Dia nggak akan datang." Dari tadi Dahlia menemani Irene.

Dalam hati, Dahlia merasa marah dan kesal.

Pipinya juga masih ada bekas tamparan Klara.

"Dia akan datang. Dia pasti punya urusan darurat yang perlu ditangani, makanya dia telat," kata Irene dengan keras kepala.

"Bagaimanapun juga, seharusnya dia memberi kabar, 'ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 616

    Daniel duduk di sofa sambil menatap Yasmin yang sedang berbaring di tempat tidur. Yasmin sangat kurus dan dia benar-benar tidak bisa disiksa terlalu lama.Daniel duduk selama beberapa menit, kemudian dia berdiri.Dia duduk di tepi tempat tidur dan bayangannya menutupi wajah Yasmin.Daniel mengulurkan tangannya. Dia menyentuh pipi Yasmin dengan punggung tangannya. Lembut dan sedikit hangat.Yasmin yang sedang tidur merasa nyaman, jadi dia menyandarkan pipinya sedikit. Rasa yang agak kasar itu pun tidak membuatnya geli. Dia malah menangkap tangan Daniel dan membuatnya menjadi bantal. Dia seolah-olah takut Daniel akan pergi.Irene menunggu sampai langit menjadi gelap dan lampu-lampu menyala. Namun, dia tidak melihat Daniel.Jadi, dia menelepon sekali lagi. "Daniel, berapa lama lagi? Orang-orang Dukcapil sudah mau pulang kerja. Kalau kamu nggak bisa datang tepat waktu, apa kamu bisa memberi tahu orang Dukcapil dulu?"Daniel menempel ponselnya di telinga sambil menatap Yasmin dan tangannya

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 617

    Andy mengerutkan alisnya. Dari awal dia merasa tidak seharusnya Irene dan Daniel mendaftar akta nikah.Dan memang telah terjadi masalah.Akan tetapi, kata-kata seperti itu tidak boleh dikatakan kepada Irene yang sedang sedih. Itu hanya akan membuat Irene makin sedih."Ayah, bantu aku." Irene bangkit, lalu menghampiri Andy. Dia menarik tangan Andy dan berkata, "Ayah, suruh Yasmin kembalikan Daniel kepadaku. Dia nggak menyukai Daniel, jadi kenapa dia terus mengganggu Daniel? Aku nggak bisa hidup tanpa Daniel. Suruh dia memaafkan apa yang dulu pernah kulakukan padanya. Aku bersedia melakukan apa pun selama dia nggak merebut Daniel dariku. Ayah, kamu berbicaralah dengannya. Dia pasti akan mendengarkanmu ...."Irene menangis tersedu-sedu.Andy merasa sakit hati. Dia menghela napas. "Ayah pergi mencari tahu dulu. Nanti Ayah akan memberimu jawaban."Irene mengangguk. Dia tampak sangat sedih.Sebagai seorang ayah, Andy tidak mungkin bisa berdiam diri saja. Dia pun terpaksa bertindak.Tengah ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-12
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 618

    "Aku sudah sembuh." Yasmin melihat Daniel sedang memegang telur dan bertanya, "Kamu bisa menggoreng telur?""Apa yang sulit?" Daniel memegang telur dengan kedua tangannya. Dia terlihat sangat terampil. Satu detik kemudian, telur itu hancur.Seluruh telur dan cangkangnya jatuh ke dalam panci."Pft!" Yasmin tertawa.Daniel memberinya tatapan peringatan, lalu Yasmin baru menahan diri."Em .... Kamu nggak usah terlalu kuat," kata Yasmin kepada Daniel.Daniel membuang isi panci, lalu mau memecahkan telur lagi.Kali ini meskipun dia sudah mengontrol kekuatannya, beberapa cangkang telur masih jatuh ke dalam panci.Yasmin ingin berkata tidak apa-apa, tapi Daniel langsung membuangnya dan mencoba lagi.Daniel berhasil pada percobaan ketiga. Isi telur masuk ke dalam panci tanpa cangkangnya.Yasmin tidak melihatnya lagi. Dia berbalik dan hendak pergi.Namun, pergelangan tangannya ditarik.Daniel meletakkan tangannya di dahi Yasmin. Bulu mata Yasmin pun bergetar sedikit."Pergi minum obat," kata Da

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-13
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 619

    Daniel bangkit. Dia berjalan ke sofa di ruang tamu, kemudian mengambil jasnya dan memakainya.Dia mempunyai tubuh yang tegap dan tinggi, serta aura yang mengintimidasi.Dia berbalik sedikit untuk melihat Yasmin yang sedang duduk di depan meja makan.Yasmin baru ingin menggigit telur gorengnya ketika dia merasakan ada aura kuat yang mendekat. Punggungnya pun tanpa sadar menegang.Daniel membungkuk sedikit dari belakang Yasmin. Dia meletakkan satu tangannya di tepi meja dan dadanya menempel seluruh kepala bagian belakang Yasmin. Dia menggunakan tangannya yang lain untuk mengangkat dagu Yasmin, kemudian dia menundukkan kepalanya untuk mencium bibir Yasmin.Daniel mengernyit dan bertanya, "Terlalu asin, ya?"Dengan napas terengah-engah, Yasmin berkata, "Kamu baru sadar? Kamu memasukkan setengah botol garam, ya?"Daniel tampak malu karena apa yang dikatakan Yasmin benar.Tanpa mengalihkan pandangannya dari mata Daniel, Yasmin berkata, "Nggak apa-apa. Yang penting aku memakannya dengan nasi.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-14
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 620

    Daniel menghilang pasti membuat Irene gelisah.Yasmin baru keluar dan ponselnya yang berada di dalam tas berdering.Meskipun ada telepon masuk ke ponselnya yang itu, ia tidak akan berbunyi.Dia mengeluarkan ponselnya dan melihat penelepon adalah Irene. Yasmin pun tidak mengangkatnya.Dia barusan memasukkan ponselnya ke dalam tas ...."Yasmin?"Yasmin tercengang. Dia menoleh dan melihat ayahnya, Andy, keluar dari garasi. Andy sendiri tampak terkejut."Ayah ....""Kamu ada di sini?" tanya Andy."Aku ... datang untuk melihat hasil renovasi," jawab Yasmin sembari mengalihkan pandangannya sedikit.Andy memercayainya. Bagaimanapun juga, Andy tidak akan pernah menyangka kalau Daniel tinggal di sebelah Yasmin."Apa kamu menyukai hasil renovasinya?""Suka," jawab Yasmin.Andy melihat muka Yasmin dan bertanya, "Ada apa? Apa kamu sakit?""Dua hari ini aku demam. Aku bahkan tidur di apartemen," kata Yasmin."Kamu demam?" Andy buru-buru mengulurkan tangan untuk meletakkannya di dahi Yasmin, tapi se

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-15
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 621

    Yasmin tidak tahu dari mana ayahnya mendapatkan kepercayaan diri untuk berpikir Irene mau menjaganya yang sakit.Atau menurut ayahnya, Irene hanyalah putri keras kepala yang tidak memiliki niat buruk."Ayah, bagaimana kalau aku bilang aku juga menyukai Daniel?""Apa?" Andy terkejut dan hampir kehilangan kendalinya pada setir mobil.Yasmin berkata, "Kalau nggak, kenapa aku melahirkan anaknya? Dan Ayah, aku lebih cocok menikah dengan Daniel daripada Irene. Bagaimanapun juga, aku barulah ibu kandung dari anak-anak. Lebih baik Ayah menasihati Irene."Andy tidak bisa berkata-kata.Dia tidak pernah menduga Yasmin menyukai Daniel.Kalau tidak, dia tidak akan mengatakan itu."Maaf, Ayah nggak berpikir dengan baik," kata Andy kepada Yasmin. "Selama ini aku mengira kamu membenci Daniel ... dan karena hubunganmu dengan ibumu, dia nggak baik padamu.""Itu hanya sebuah kesalahpahaman." Yasmin tidak ingin berbicara lagi. Dia merasa sangat lelah.Andy menoleh dan melihat Yasmin telah memejamkan matan

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-16
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 622

    "Aku sudah pulang." Setelah Yasmin mengatakan itu, hanya ada keheningan yang panjang di ujung telepon. Itu membuatnya merasa tertekan, jadi dia bergegas mengganti topik pembicaraan. "Tadi aku turun dan berpapasan dengan ayahku. Untungnya, dia nggak melihatku keluar dari pintu mana.""Kamu takut?""Aku merasa bersalah," kata Yasmin dengan jujur."Apa yang dia katakan padamu?""Dia bilang kamu mau mendaftar akta nikah, tapi menghilang.""Itu gara-gara siapa?" tanya Daniel di telepon."Aku demam gara-gara siapa?""Bukankah kamu suka?"Yasmin memanyunkan bibirnya dan ekspresinya menjadi canggung. Topik ini makin berbahaya. "Kamu nggak usah mengirim makanan. Aku ada di sini. Ayahku menyiapkan banyak makanan untukku. Pergi temani tunanganmu. Pada saat ini, dia mau kamu menghiburnya.""Kamu cemburu?" tanya Daniel dengan suara serak. Sepertinya suasana hatinya bagus.Yasmin tidak menjawab.Daniel menyadari suasana hati Yasmin menjadi aneh. Setelah beberapa detik, dia bertanya, "Bagaimana peras

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-17
  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 623

    Yasmin sedang tidur dengan lelap, tapi dia merasa ada yang aneh dengan tubuhnya. Seseorang sedang mengganggunya.Dia bergumam tidak jelas, kemudian dia berbalik dan menarik selimut sampai menutupi kepalanya. Dia berusaha mengecilkan dirinya.Namun, orang itu tidak berhenti mengganggunya dan bahkan menarik selimut dari kepalanya."Hentikan. Aku mau tidur .... Aaa!" Wajah merah Yasmin terlihat kesal, kemudian dia menjerit terkejut dan mundur ke belakang.Dia memelototi Daniel yang sedang duduk di tepi tempat tidurnya."Ini yang kamu maksud dengan makan siang?"Yasmin mengambil ponselnya di meja samping tempat tidur, lalu melihat waktu. Sudah lewat jam dua belas.Dia meletakkan ponselnya dan lanjut meringkuk. "Aku nggak lapar ....""Aku membawakanmu makanan. Bangun."Yasmin menolehkan kepalanya di atas bantal, lalu dia menatap lurus Daniel dan bertanya, "Kamu makan siang dengan Irene?"Daniel menatap baliknya tanpa berkedip."Itu bukan makanan sisa kalian, 'kan? Aku nggak mau. Aku lebih m

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-18

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1150

    "Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1149

    "Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1148

    Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1147

    Yasmin bahkan tidak berani membuat Daniel menunggunya di dalam mobil.Setelah dia menenangkan kegugupannya dan tubuhnya yang dingin, dia naik mobil.Mobil meninggalkan alun-alun dan melaju pergi.Jalan itu awalnya sangat ramai, tapi ketika orang-orang melihat mobil Rolls Royce, mereka berinisiatif memberi jalan seolah-olah mereka takut akan menjadi miskin kalau mereka menyentuhnya sedikit pun saja."Wajahmu tampak pucat. Apa kamu nggak enak badan?" tanya Daniel."Nggak ...." Setelah Yasmin menjawab, tangan besar Daniel menggenggam tangan kecil Yasmin.Daniel mengerutkan alisnya. "Kenapa kamu dingin sekali? Pergi ke rumah sakit."Sebelum Yasmin sempat menjawab, dia telah mendengar perintah Daniel.Sopir segera menuju ke rumah sakit.Awalnya Yasmin ingin mengatakan sesuatu, tapi dia membatalkan niatnya.Kalau dia tidak enak badan, mungkin Daniel akan melepaskannya malam ini ....Setelah mereka tiba di rumah sakit, Helen memeriksa Yasmin.Tak peduli pemeriksaan apa itu, karena Helen adala

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1146

    "Kenapa kamu banyak bertanya? Lanjut awasi dia."Setelah panggilan dimatikan, Susan tampak tidak senang. "Apaan, sih? Nanti setelah aku menjadi Nyonya Guntur, aku mau melihat apa kamu masih berani memerintahku?"Yasmin sedang bekerja dengan serius di kantor ketika dia mendengar suara ketukan pintu.Intan masuk, lalu berkata, "Bu Yasmin, apa Anda ingin memakan kue?"Yasmin mengangkat kepalanya, lalu dia melihat ada jus, kue dan aneka kacang-kacangan kesukaannya.Dia langsung tahu kalau itu bukan kue yang dibeli di luar."Kamu yang membuatnya?" tanya Yasmin."Bukan. Orang dari Taman Royal yang mengantarnya. Mereka bilang mereka langsung mengantarnya setelah ini selesai dibuat." Intan berkata, "Tuan Daniel sangat baik pada Anda. Ketika makanan ini dibawa ke sini, resepsionis sangat iri."Yasmin mengalihkan pandangannya dan lanjut melihat laptop di depannya.Intan merasa sedikit canggung melihat Yasmin tidak membalasnya dan bahkan menunjukkan sedikit pun ekspresi, jadi dia berinisiatif kel

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1145

    Yasmin tidak menyangka reaksi Daniel akan sebesar ini."Kemari. Buat aku tenang." Daniel duduk di tempat tidur, lalu memiringkan kepala sambil menatap Yasmin.Yasmin mengerti apa maksud Daniel. Wajahnya pun memucat. "Nggak bisa ....""Kenapa nggak bisa? Apa alasannya?""Dokter Helen sudah bilang aku harus beristirahat selama seminggu," kata Yasmin."Lima hari sudah berlalu. Itu sudah cukup."Yasmin menggelengkan kepalanya dengan panik sambil melangkah mundur. "Nggak bisa. Aku nggak sanggup ....""Kamu nggak sanggup atau nggak mau?""Tung ... tunggu beberapa hari lagi, ya?""Sekarang! Sini!"Yasmin sudah mau gila. Kenapa Daniel harus begini kejam?Apa Daniel tidak tahu kalau lukanya belum sembuh?Dulu Daniel masih bisa bertahan, sekarang dia sudah tidak bisa bertahan sama sekali. Kenapa?Apakah perbuatan Yasmin sudah membuatnya marah? Namun, itu hanya hal sepele!"Apa kamu nggak mendengarku?""Kamu tenangkan dirimu sendiri! Aku nggak mau!" Yasmin tidak hanya tidak menuruti Daniel, melai

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1144

    Yasmin menatap Susan. "Aku barusan mau masuk. Kamu sedang bertugas?""Iya. Setelah Tuan Daniel keluar dari ruang kerja, dia kembali ke kamar," kata Susan."Jam berapa dia kembali ke kamar?" Yasmin membuka pintu kamar, lalu melangkah masuk."Jam delapan."Yasmin berpikir berarti Daniel sudah menunggu satu jam lebih.Yasmin memberanikan diri dan masuk.Susan melihat pintu ditutup, kemudian rasa hormat di sorot matanya menghilang.Dia bisa melihat kalau hubungan Daniel dan Yasmin sedang tidak baik.Kalau tidak, kenapa Yasmin berdiri di depan pintu begitu lama dan tidak masuk? Dia juga terlihat gugup.Setelah Yasmin memasuki kamar tidur, dia melihat Daniel sedang duduk di sofa dan telah mengenakan piama. Jelas kalau Daniel sudah selesai mandi.Satu tangan memegang kening dan kedua matanya terpejam. Daniel seolah-olah tidak tahu kalau Yasmin sudah masuk kamar.Yasmin berjalan mendekat. "Tidurlah di ranjang."Daniel membuka mata dan menunjukkan matanya yang jernih. Dia tidak terlihat mengant

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1143

    Sekujur tubuh Daniel penuh dengan aura menyeramkan. "Jadi, kamu ingin mencari pria lain?""Aku sudah menjawabmu, nggak." Yasmin merasa pria ini sangat posesif sehingga sudah tidak bisa ditolong. Pada saat ini, suasana berubah menjadi makin mengerikan. "Aku sudah bilang aku nggak sengaja berpapasan dengannya di rumah sakit. Apa yang harus kulakukan baru kamu memercayaiku?"Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.Yasmin bahkan merasa bulu kuduknya berdiri.Daniel tidak menjadi tenang karena penjelasannya. Aura mengerikannya masih menyebar ke sekeliling.Saat Yasmin merasa jantungnya berdetak dengan cepat dan hampir kehabisan oksigen, dia mendengar suara sinis Daniel berkata, "Pergi temani anak-anak bermain bola."Setelah Yasmin mendengar itu, bulu matanya bergetar dan tubuhnya menjadi rileks.Kemudian, tangannya dipegang yang membuat Yasmin terkejut dan tanpa sadar ingin menariknya.Namun, dia tidak berhasil.Daniel sangat kuat. Ketika dia memegang tangan Yasmin, selama dia tidak ingin melepa

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1142

    Julius sudah memakannya, tapi dia tidak pergi dan lanjut berdiri di sana. Kemudian, dia bertanya, "Mama, apa terjadi sesuatu di sekolah Papi?"Yasmin tercengang. Setelah Julius bertanya itu, Julian juga berjalan mendekat. Tiga pasang mata tertuju pada Yasmin dan menunggunya menjawab.Meskipun mereka baru berusia dua tahun, mereka dapat bermain laptop dan ponsel. Selain itu, mereka pintar dan dapat mengetahuinya dengan mudah."Sedang ada sedikit masalah, tapi Pak Raymond akan menanganinya. Kalian nggak perlu khawatir." Yasmin tidak menyembunyikannya dari mereka. Karena ada masalah, maka mereka harus berkomunikasi."Internet mengatakan masalahnya sangat serius. Keracunan makanan, 'kan? Apa ada yang meninggal?" tanya Julian."Di sana ada banyak kakak-kakak yang kami kenal ...." Julia tampak cemas."Mama sudah pergi ke rumah sakit hari ini. Dokter bilang kondisi mereka sudah stabil," kata Yasmin."Apa Papi baik-baik saja?" tanya Julius."Ya," jawab Yasmin."Bagaimana kamu bisa tahu?" Suara

DMCA.com Protection Status