"Dia muntah darah dan telah dibawa ke UGD. Sebenarnya apa yang sudah kamu katakan padanya?" Nada Daniel makin serius."Serius sekali? A ... aku cuman bilang karena ayahku nggak jadi bercerai dengan ibuku, ibunya baru dapat kembali ke Kota Imperial. Aku bilang pengorbanan ayahku sangat besar. Kata-kata itu nggak mungkin bisa membuat Yasmin marah sampai begitu, 'kan? Dia terlalu emosional." Irene merasa itu agak lucu. "Nanti aku akan meminta maaf padanya! Jangan sampai dia sakit lagi setelah dia bersusah payah sembuh.""Apa kamu ada mengungkit tentang anak-anak?""Anak-anak? Anak-anak apa?" Irene berkata dengan sedih, "Daniel, aku nggak melakukan apa-apa. Karena ibunya, Yasmin sangat nggak menyukaiku dan ibuku. Tadi dia masih baik-baik saja di kamar pasien. Kenapa begitu aku pergi, dia menjadi seperti ini? Dia bukan mau sengaja mencelakaiku, 'kan?""Nggak. Aku tutup." Daniel pun mengakhiri panggilan.Irene berjalan mondar-mandir di studionya. Dia merasa sangat tidak tenang.Apa Yasmin me
Kaki Julian terlalu pendek, jadi Julian memberikannya bangku.Julius menatap kunci pintu untuk sesaat, kemudian berkata, "Ketika dia masuk, dia mengunci pintu. Kuncinya pasti ada bersamanya!""Ba ... bagaimana kalau kita membuka jendela?" tanya Julia. "Kita bisa melompat keluar dari jendela, 'kan?"Ketiga anak itu menoleh ke jendela dengan serempak. Jendelanya terbuka dan mereka bisa melihat puncak pepohonan di luar.Untuk sesaat, harapan mereka pupus."Kita bahkan bisa melihat puncak pepohonan. Itu berarti jendelanya sangat tinggi. Kalau kita melompat keluar, kita mungkin nggak bisa bertemu dengan Mama lagi," kata Julia dengan murung."Jangan takut!" Julian menggenggam tangan mungil adiknya. "Kita bisa pergi mencuri kuncinya.""Mencuri?" Julia tercengang, tapi dia juga tampak bersemangat."Ya. Kita akan mencuri kunci untuk membuka pintu. Dengan begitu, kita bisa keluar." Ide Julius juga seperti itu.Anak-anak bergerak ke pintu kamar.Mereka pelan-pelan membuka pintu. Julian memasukkan
Anak-anak keluar dengan mudah.Billy tidur hingga siang hari.Setelah dia bangun, dia tidak melihat anak-anak. Dia sudah mencari setiap pojok rumah, tapi dia masih tidak menemukan mereka. "Berhenti bermain petak umpet denganku. Kalau kalian masih nggak keluar, aku akan menghajar kalian!"Kenapa ibunya menyuruhnya melakukan hal yang merepotkan ini?Ketiga anak itu sangat menjengkelkan!Billy belum menemukan anak-anak, tapi dia menyadari pintu rumah tidak tertutup dengan benar.Ketika dia meraba pinggangnya, ternyata kuncinya sudah tiada.Dia baru sadar betapa seriusnya masalah ini.Dia segera menelepon Wulan. "Bu, anak-anak melarikan diri!""Mereka melarikan diri? Bukankah Ibu menyuruhmu melihat mereka?""Aku mengurung mereka di rumah. Ternyata, mereka mencuri kunciku dan kabur! Anak-anak macam apa mereka?" Billy tidak menduga dia telah tertipu oleh tiga anak kecil di rumah!"Cepat pergi mencari mereka!" Wulan menjadi panik.Putranya bahkan tidak bisa melakukan hal sepele ini dengan bai
Wulan tidak mengerti kenapa Raymond mengatakan itu. Dan kenapa nadanya terdengar sangat yakin? Itu membuat Wulan sangat gelisah."Nona Yasmin ...." Wulan sudah mengangkat telepon, tapi tidak ada suara dari ujung telepon. "Nona Yasmin? Nona Yasmin, kenapa kamu nggak berbicara?"Daniel mencari suara ini di dalam ingatannya. Menurut informasi penyelidikannya, wanita ini bukan hanya pengasuh anak kembar tiga itu, tapi dia juga dekat dengan Raymond.Jadi, kedua nomor asing ini berkaitan dengan Raymond.Raymond melangkah maju, lalu dia langsung mematikan telepon.Dia sudah menebak siapa yang menelepon Wulan.Mata Daniel yang tajam tertuju pada panggilannya yang sudah dimatikan. Sekujur tubuhnya memancarkan aura yang menyeramkan.Pada akhirnya, Daniel menoleh ke Yasmin."Ternyata kamu masih mencarinya di belakangku. Bagaimana aku harus menghukummu agar kamu sepenuhnya menurutiku?" Suara seram itu seolah-olah berasal dari neraka.Pada saat ini, ada yang membuka pintu kamar pasien. Klara datang
"Memang seperti itu. Tapi, ketika aku datang menjenguknya hari ini, penyakitnya makin parah!" Klara bertanya, "Apa kamu tahu apa yang terjadi? Daniel! Aku mencurigainya memukul Yasmin! Sekarang Yasmin nggak sadarkan diri. Sebelum aku bisa bertanya, aku sudah diusir keluar. Aku bahkan nggak dapat melewati pintu masuk besar rumah sakit! Apa-apaan ini? Apa kondisi putriku nggak ada hubungannya denganku? Daniel terlalu kejam!""Aku akan pergi ke sana sekarang juga." Andy meninggalkan pekerjaannya, lalu dia keluar dari kantornya."Kamu tahu kalau kami berada di rumah sakit Kota Imperial, 'kan?""Kapan kalian kembali?" Andy merasa bersalah.Selama Andy berbicara dengan Yasmin di telepon, Yasmin tidak pernah memberi tahu Andy kalau dia berada di Kota Imperial."Aku juga nggak bisa menyalahkanmu karena nggak ada yang memberitahumu. Kalau bukan karena masalah hari ini, aku juga nggak ingin mengganggumu.""Yasmin juga putriku. Kenapa kalian nggak memberitahuku? Biarkan aku yang menyelesaikan mas
"Paman Andy salah. Aku nggak selalu menyakiti Yasmin."Kata-kata Daniel membuat Andy marah. Andy hampir tidak bisa menahan amarahnya.Andy bahkan malas untuk menegur pria ini!"Kalau kamu berada di sini, setidaknya kamu harus memikirkan perasaan Irene," ujar Andy."Irene sangat mandiri, jadi aku nggak harus selalu menemaninya. Terlebih lagi, ini dua hal yang berbeda," kata Daniel dengan cuek.Selain itu, hal yang ingin dilakukan dan didapatkan Daniel tidak akan bisa berubah.Apa yang telah dilakukan Yasmin? Berani-beraninya dia menantang batas Daniel!"Paman Andy nggak usah khawatir. Aku akan duduk di sini dan menunggu Yasmin bangun. Dia akan baik-baik saja," ujar Daniel."Kapan dia bisa bangun?" tanya Andy."Sore ini."Andy keluar dari kamar pasien, kemudian pergi mencari dokter.Helen berkata, "Aku nggak tahu apa yang sudah terjadi. Setelah Nona Irene datang, sepertinya Nona Yasmin terangsang oleh sesuatu yang menyebabkan kerusakan pada organnya yang baru sembuh. Makanya, dia muntah
Apa ... Daniel telah menyentuh ponselnya?Kalau Daniel menyentuh ponselnya, apa Daniel sudah melihat riwayat panggilannya?Sebelumnya, selama Yasmin menelepon Raymond, dia akan menghapus riwayatnya.Hari ini Yasmin mengabaikannya."Biar kutebak." Daniel tidak menunjukkan ekspresi apa pun. "Raymond atau si pengasuh?"Yasmin membeku. Daniel sudah tahu ....Tebakannya juga benar.Yasmin memang ingin menelepon Raymond karena dia mengkhawatirkan anak-anak.Apa anak-anak sudah ditemukan?Apa dia perlu memberi tahu Daniel?Sebelum dia pingsan, dia mengungkit anak-anak dan ingin Daniel membantunya mencari mereka.Dibandingkan anaknya menghilang, Yasmin lebih memilih Daniel mengetahui rahasianya.Bagaimana kalau anak-anak sudah ditemukan? Maka, dia tidak perlu memberi tahu Daniel ....Ada bayangan menutupi pandangan Yasmin, kemudian tubuhnya menjadi tegang.Kemudian, rahangnya dicengkeram dan dia dipaksa untuk menatap mata tajam Daniel. "Kenapa kamu diam saja?""A ... aku ada urusan dengannya."
"Apa yang kamu bicarakan dengan Irene? Atau dia telah mengatakan sesuatu untuk memprovokasimu?" tanya Daniel."Dia ... memberitahuku tentang Ayah untuk membuatku marah .... Sebenarnya itu nggak masalah. Aku terjatuh karena aku nggak berdiri dengan stabil, makanya lukaku terbuka lagi." Yasmin berkata dengan lemas, "Tunanganmu benar-benar jahat. Wajar kalau aku nggak bisa menerimanya .... Ibuku dan aku bukanlah apa-apa ...."Setelah mengatakan itu, Yasmin menertawakan dirinya sendiri.Itu membuat Daniel merasa kesal."Hanya itu saja?""Ya.""Apa arti dari mencari anak-anak?"Yasmin tertegun. "Penyakit lama ...."Dia tidak perlu menjelaskan apa maksudnya dari penyakit lama. Daniel bisa mengerti.Itu tentang anaknya yang ditendang hingga tewas di perutnya.Yasmin memalingkan wajahnya. Dia tidak punya tenaga untuk menatap Daniel. "Apa ibuku ada datang? Di mana dia? Aku lapar. Dia ada membawa makanan kemari, 'kan?"Dia sama sekali tidak lapar. Dia hanya tidak ingin Daniel berada di sini.Dia