Share

Bab 538

"Panti asuhan?" Wulan tahu tempat apa itu. Namun, bagaimanapun juga, dia masih menyayangi anak-anak.

Mereka sangat lucu. Kalau mereka dilemparkan ke panti asuhan yang tidak peduli pada mereka, itu juga terlalu kejam.

Saat Irene melihat Wulan bimbang, kesabarannya langsung menghilang. "Nggak mau, ya? Kalau begitu, aku akan memberi tahu Raymond sekarang juga!" Setelah itu, Irene mengeluarkan ponselnya.

"Mau, mau! Aku bersedia!" Wulan yang ketakutan segera menganggukkan kepalanya.

Irene menyunggingkan seulas senyuman. Dia berdiri dan berkata, "Kalau begitu, tunggu kabar baik dariku."

Setelah mendengar suara pintu ditutup, Wulan menjadi ragu.

Ponselnya yang berdering membuatnya terkejut.

Ketika dia melihat penelepon adalah Yasmin, dia makin tidak berani mengangkat telepon.

"Aneh. Kenapa Bibi nggak mengangkat telepon?" gumam Yasmin

Pintu kamar pasien terbuka, lalu Klara masuk sambil membawa semangkuk bubur. Dia meletakkannya di atas meja, lalu buru-buru memegang kedua telinganya. "Panas."

"
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status