Share

Bab 382

Setelah sekian lama, Yasmin baru dilepas.

Napas Yasmin terengah-engah. Matanya yang sedang melotot sudah tidak segalak sebelumnya.

Dia merasa oksigen di paru-parunya telah terkuras.

Nafsu pria ini seperti jurang yang tak ada dasarnya!

"Apa aku sudah ... boleh bangun?" tanya Yasmin dengan terengah-engah.

"Santai." Daniel menatap Yasmin lekat-lekat.

"Apa kamu mau nyawaku?" Yasmin tidak tahan lagi. Amarah menyelimuti tatapan matanya.

Pria menakutkan ini tidak tahu cara mengontrol diri!

Daniel mencubit dagu Yasmin dengan kuat. "Tenang saja. Aku akan memberikanmu waktu untuk bernapas."

Yasmin terdiam.

Telepon rumah di luar berdering, setelah itu Daniel baru turun dari tubuh Yasmin.

Daniel pergi mengangkat telepon.

Yasmin pun buru-buru bangkit, lalu turun dari tempat tidur.

Mempertahankan posisinya seperti tadi terlalu berbahaya. Dia harus cepat-cepat pergi dari tempat ini.

Akan tetapi, kemarin dia sudah menyadari telepon rumah di meja kopi.

Rumah zaman sekarang tidak ada yang memasang telep
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status