Meskipun begitu, Irene masih marah.Setelah Irene meninggalkan kompleks, dia pergi ke Grup Naga.Dia makan sarapan bersama Daniel.Segalanya tampak normal.Dia sama sekali tidak menemukan ada yang aneh pada tubuh Daniel.Namun, semalam Daniel dan Yasmin menghilang pada waktu yang sama. Hati Irene pun terasa tidak nyaman. Dia terus merasa ada sesuatu.Perasaan ini seperti ketika seorang istri menyadari ada yang aneh dengan suaminya, tapi dia tidak menemukan bukti. Pada akhirnya, si istri hanya bisa melampiaskan emosinya dengan mengucapkan kata-kata yang tidak masuk akal.Ujung-ujungnya, itu hanya akan membuat si suami marah.Meskipun orang tuanya tampak harmonis di luar, hanya Irene yang tahu kalau ada konflik di antara orang tuanya dan itu sering.Hanya ada satu alasan setiap kali mereka berkelahi. Ibunya mencurigai ayahnya ada wanita lain di luar.Karena Andy adalah seorang pengusaha, dia harus bersosialisasi. Terkadang dia pulang sangat larut dan tubuhnya penuh dengan aroma parfum.D
Setelah Tuan Besar Guntur meninggal, Jason pergi berkabung.Di Grup Guntur sudah tidak ada Jason dan orang yang paling bangga adalah David.David tampak sangat senang ketika dia masuk kantor Martin. "Begini bagus juga. Kita belum melakukan apa-apa, tapi mereka sudah ada konflik internal sendiri. Tapi, ini bukan berarti kita nggak usah melakukan apa pun. Apa kamu sudah tanya Yasmin? Kematian kakekmu dan perihal Jason berkabung pasti ada kaitannya dengan Klara.""Sudah, tapi dia bilang Klara hanya serakah." Martin bersandar di kursinya. Dia menyilangkan kakinya yang panjang di atas meja. Tangannya sedang bermain ponsel dan dia tampak tidak peduli.Sedangkan David tampak sangat mendesak.Ini adalah momen kritis dan dia tidak boleh melewatkan apa pun.Kalau mereka punya bahan ancaman tentang Daniel, mereka tidak usah takut mereka tidak bisa memiliki Grup Guntur.Dan David yakin semua orang punya kelemahan dan itu termasuk Daniel."Kamu percaya kalau Klara hanya serakah?" David merasa putra
"Aa!" Yasmin didorong masuk ke sebuah pintu.Di dalam tidak ada orang, hanya ada satu kolam renang yang besar dan bersih.Saat ini tidak ada satu pun tamu."Ngapain kamu?""Aku mau bertanya padamu, apa ayahku dibunuh Daniel?""Apa?" Yasmin mengernyit. "Bagaimana aku bisa tahu?"Namun, Yasmin berpikir pertanyaan David malah langsung kena sasaran."Kalau begitu, aku akan menanyakan hal yang kamu tahu. Kenapa Jason mau menyerahkan setengah sahamnya pada Klara?"Mata Yasmin berkilau. "Putramu sudah menanyakanku, kamu malah bertanya lagi. Aku sudah bilang kalau itu karena ibuku pergi mengganggu Jason!""Kamu bisa menipu Martin, tapi jangan macam-macam denganku. Mengerti?""Aku benar-benar nggak tahu!" Yasmin kesal sekali.Dia merasa mulutnya sedikit kering.Tubuhnya pun memanas.Apa dia sudah mabuk?Kenapa Yasmin merasa bukan ...?"Biarkan aku pergi!" Yasmin mau menarik pintu, tapi David malah mendorongnya dengan kuat.Tubuh Yasmin yang lemas langsung terjatuh."Untuk apa kamu melawanku?" D
Yasmin naik ke tepi kolam renang dengan aman berkat lengan Martin yang kuat.Saat ini sulit baginya untuk mengumpulkan kekuatannya.Napasnya pun terengah-engah.Yasmin melihat beberapa pria itu yang sedang berjalan kemari, lalu bertanya, "Apa kamu bisa menangani mereka sendirian?"Martin menempel bibirnya di telinga Yasmin. "Kamu nggak boleh meragukan kemampuanku."Rasa panas sebelumnya muncul lagi karena napas Martin yang hangat. Yasmin pun mengerutkan keningnya.Martin tertegun ketika dia melihat muka Yasmin memerah. Selain itu, hatinya merasa senang.Yasmin mendorong tangan Martin yang memeluk pinggangnya. "Kalau begitu, kuserahkan padamu."Setelah mengatakan itu, Yasmin langsung menuju ke ruang ganti.Tidak lama setelah Yasmin masuk, dia mendengar suara perkelahian dan teriakan di luar.Tidak ada suara yang milik Martin.Yasmin tidak melepaskan pakaiannya. Dia hanya mencari jubah mandi dan memakainya.Saat dia ingin mengencangkan ikatannya, jari-jarinya bahkan tidak bertenaga.Sete
"Aku juga sedang mencarinya." David sudah pergi ke kolam renang, tapi dia tidak melihat sosok Yasmin.Raut wajah Martin menjadi masam. "Apa kamu yang memanggil orang untuk mempermalukan Yasmin?""Mempermalukan .... Siapa yang kupanggil? Aku hanya ingin membuatnya mabuk, lalu bertanya beberapa pertanyaan. Tapi, setelah aku membawanya ke kolam renang, ternyata dia masih sadar. Setelah itu, aku pergi." David berkata, "Kalau bukan karena Eric, aku nggak akan pergi mencari Yasmin. Lebih baik kalau sesuatu telah terjadi padanya."Martin tercengang. "Daniel datang?""Nggak. Aku hanya melihat Eric." Kemudian, David berkata, "Aneh, ke mana dia? Apa sesuatu benar-benar sudah terjadi padanya?"Martin tidak berkata apa-apa. Dari ekspresinya, sepertinya dia sedang berpikir.Yasmin dibawa ke apartemen Naomi.Setelah Daniel masuk, dia melepaskan genggamannya dan Yasmin jatuh ke karpet.Yasmin kebingungan dan napasnya memburu.Perasaan dipeluk tadi membuatnya ingin disentuh.Namun, orang di depannya t
Setelah sekian lama, Yasmin baru dilepas.Napas Yasmin terengah-engah. Matanya yang sedang melotot sudah tidak segalak sebelumnya.Dia merasa oksigen di paru-parunya telah terkuras.Nafsu pria ini seperti jurang yang tak ada dasarnya!"Apa aku sudah ... boleh bangun?" tanya Yasmin dengan terengah-engah."Santai." Daniel menatap Yasmin lekat-lekat."Apa kamu mau nyawaku?" Yasmin tidak tahan lagi. Amarah menyelimuti tatapan matanya.Pria menakutkan ini tidak tahu cara mengontrol diri!Daniel mencubit dagu Yasmin dengan kuat. "Tenang saja. Aku akan memberikanmu waktu untuk bernapas."Yasmin terdiam.Telepon rumah di luar berdering, setelah itu Daniel baru turun dari tubuh Yasmin.Daniel pergi mengangkat telepon.Yasmin pun buru-buru bangkit, lalu turun dari tempat tidur.Mempertahankan posisinya seperti tadi terlalu berbahaya. Dia harus cepat-cepat pergi dari tempat ini.Akan tetapi, kemarin dia sudah menyadari telepon rumah di meja kopi.Rumah zaman sekarang tidak ada yang memasang telep
Yasmin menarik pintu, tapi ternyata pintunya sudah dikunci dari luar.Dia tidak bisa keluar.Dia pun mengelilingi ruangan dengan kesal.Daniel meninggalkan Yasmin di sini dan memerintahnya untuk berdiam diri sebelum dia pergi.Yasmin tidak mengerti. Kenapa Daniel mengurungnya di sini?Apa Daniel mengganti Taman Royal menjadi apartemen ini?Yasmin tentu tidak akan menganggap serius Daniel.Bagaimanapun juga, sekarang Daniel mempunyai Irene sebagai tunangannya.Daniel jelas-jelas sudah bertunangan, tapi dia masih ingin mengontrol Yasmin.Dasar iblis! Orang gila!Yasmin duduk di sofa dan bagian itunya langsung terasa sakit. "Aduh ...."Kemudian, dia berbaring di sofa.Dia masih tidak berani sembarangan bergerak.Bagaimanapun juga, tempat ini adalah rumah Naomi.Ketika Yasmin melihat lukisan Naomi, hatinya terasa aneh.Waktu itu Naomi sangat membenci Klara, 'kan?Sebenarnya Yasmin merasa hanya Jason yang bermasalah.Bagaimana Klara bisa menghentikan orang lain dari menyukainya?Karena Klar
Terlebih lagi, setelah Irene tahu, dia akan memberi tahu Andy. Nanti apa yang akan dipikirkan Andy tentang Yasmin?Terutama semalam Yasmin merangkak ke arah Daniel.Inilah tujuan yang diinginkan Daniel. Kalau tidak, Daniel nggak akan memedulikan Yasmin di kelab.Atau Daniel akan mengantar Yasmin ke rumah sakit.Daniel membawanya ke sini hanya untuk melihatnya memohon dan tampangnya yang kasihan.Yasmin menghela napas sambil mengeluarkan sayur dari kulkas. Lalu, dia mulai memasak untuk dirinya sendiri.Semalam dan pagi ini dia tidak makan. Kalau dia tidak makan siang juga, bagaimana dengan malam?Yasmin tidak yakin kapan Daniel akan muncul dan apa dia masih akan datang.Saat Yasmin kepikiran sesuatu, ekspresinya menegang. Sayur di kulkas bisa bertahan lebih dari seminggu. Daniel tidak akan mengurungnya di sini selama seminggu, 'kan?Yasmin memasak dengan kesal dan bising.Di dalam kantor.Daniel menurunkan ponselnya. Irene melangkah maju, kemudian bertanya dengan lembut, "Aku tahu sebua
Setidaknya itu karena Yasmin tahu orang yang ingin dibunuh Daniel bukan dia, melainkan Daniel menyelamatkannya tadi ....Helikopter lebih cepat daripada mobil. Sepuluh menit kemudian, helikopter mendarat di atap rumah sakit. Daniel menggendong Yasmin turun, lalu langsung menuju ke UGD.Yasmin dipukul selama 20 menit, tapi tidak ada patah tulang di tubuhnya.Dia tahu kalau saat itu dia tidak melindungi perutnya, semua tulang rusuknya akan patah.Saat Helen memeriksa luka di wajahnya, Yasmin menertawakan dirinya sendiri.Benar, dia sudah berpengalaman dipukul orang.Lengkungan bibir Yasmin sangat kecil, tapi Daniel masih melihatnya.Daniel pun menatap Yasmin dengan lekat seolah-olah untuk melihat lebih banyak.Namun, setelah senyuman tipis itu, Yasmin tidak menunjukkan ekspresi apa pun lagi.Setelah Helen mengobati luka di wajah Yasmin dan menutupinya dengan kain kasa, dia berkata, "Lukamu nggak serius. Lebih baik aku pergi ke Taman Royal untuk mengganti balutan lukamu, ya? Ini agar kamu
Yasmin mundur dengan panik, lalu dia tersandung. "Ah!"Saat dia menoleh, dia melihat itu mayat yang sepertinya sopir tadi.Rachel membunuhnya.Yasmin ingin berdiri, tapi energi di tubuhnya sepertinya sudah terkuras habis. Dia gelisah dan takut. Dia melihat Rachel terus berjalan mendekat, tapi Yasmin tidak tahu apa yang harus dilakukannya.Kenapa Rachel belum mati?Kenapa?Kemudian, dia melihat Rachel menjatuhkan pisaunya dan mengeluarkan pistol dari pinggangnya.Yasmin membelalakkan matanya. Sorot matanya yang penuh rasa takut itu melihat mulut pistol membidiknya.Mulut pistol itu bergetar. Rachel berusaha membidik Yasmin, lalu ingin menarik pelatuknya ....Yasmin menggelengkan kepalanya. Siapa yang akan menyelamatkannya? Kenapa tidak ada seorang pun di sini?Tolong .... Dia belum mau mati ....Rachel memegang pelatuknya, lalu .... Dor!"Aa!" Yasmin meringkuk, tapi dia tidak merasakan rasa sakit di tubuhnya. Sepertinya peluru tidak mengenainya?Dia pelan-pelan mendongak.Rachel telah t
Rachel di sebelah menikmati ekspresi kesakitan Yasmin.Setelah Yasmin menenangkan dirinya, dia berkata, "Walaupun begitu, aku nggak akan memberitahumu di mana Martin."Saat Rachel mendengar itu, dia menjadi gelisah. "Di mana Martin?""Kenapa aku harus memberi tahu pembunuh sepertimu?" tantang Yasmin. "Di mata Martin, kamu hanyalah sampah yang menjijikkan ....""Omong kosong!" Rachel menampar muka Yasmin. Lalu, amarahnya seakan-akan belum terlampiaskan, jadi dia menarik kerah baju Yasmin dan mengangkatnya.Sekarang!Menggunakan momentum dia tiba-tiba ditarik bersama sedikit kekuatan yang tersisa di tubuhnya, Yasmin menusukkan batang bambu yang berada di tangannya ke aorta Rachel dengan kuat!"Ugh!" Sekujur tubuh Rachel menjadi tegang. Dia membelalakkan matanya dan darahnya langsung menyembur keluar dari leher.Yasmin menggertakkan giginya dan memegang batang bambu tersebut dengan erat. Kekuatan perlahan-lahan menghilang dari tubuhnya.Sedikit lagi, lebih kuat sedikit lagi. Kalau dia tid
Ini adalah pabrik pembekuan di dekat laut tempat para nelayan menyimpan ikannya setelah ditangkap.Daniel tidak bisa menemukan tempat ini dengan cepat.Rachel mengangkat sebuah kotak ikan lagi, lalu menaburkannya ke atas tubuh Yasmin dengan santai ....Satu ekor per satu ekor ikan, beserta dengan es, jatuh di atas tubuh Yasmin. Itu membuat tubuh Yasmin yang kesakitan tidak tahan.Di lantai juga ada air. Ketika Yasmin berbaring di lantai, dia merasa tubuhnya telah mati rasa. Darahnya juga sudah membeku. Saat dia bernapas, dia merasa udaranya dingin.Pandangannya agak kabur saat dia melihat ke depan, tapi dia juga melihat sebatang bambu setebal jari di antara pecahan es dan ikan beku. Seharusnya itu juga tumpah dari kotak ikan."Kenapa diam saja? Bagaimana kalau kamu memohon padaku?" Rachel terus menerus menendang pinggang Yasmin.Tubuh Yasmin terasa dingin, tapi itu bukan berarti dia sudah tidak bisa merasakan sakit.Kalau dia tidak merasakan sakit, itu berarti dia sudah mati.Yasmin di
Yasmin dipukuli sehingga seluruh tulangnya sakit-sakit.Pisau di wajahnya membuatnya tidak berani bergerak.Dia benar-benar tidak percaya Rachel begitu percaya diri pada dirinya sendiri."Rachel, kamu nggak pernah dicintai, 'kan?" Pertanyaan Yasmin yang mendadak membuat Rachel tertegun."Apa katamu?""Kamu nggak pernah dicintai, tapi kamu tiba-tiba menyukai orang, jadi kamu nggak tahu bagaimana mengungkapkannya. Kamu nggak bisa membedakan benar dan salah. Saat orang baik sedikit padamu, kamu langsung merasa sangat hangat. Kamu benar-benar kasihan.""Kamu ... kamu cari mati!" Rachel langsung menampar Yasmin.Yasmin terjatuh dan terasa pusing. Darah mengalir keluar dari sudut mulutnya. Kemudian, dia bergeming di lantai."Kenapa kamu diam saja? Kamu memprovokasiku hanya untuk mengulur waktu, 'kan? Kuberi tahu kamu, ketika mereka menemukan tempat ini, kamu sudah mati seperti ikan-ikan di sini!"Dingin, dingin sekali ....Udara dingin menembus ke dalam tubuhnya dan darahnya mulai menjadi di
Rumah ini dipenuhi dengan lemari es dan es serut. Di dalam es serut terdapat kotak-kotak berisi ikan beku.Ada termometer yang tergantung di dinding. Suhunya minus 20°C, tapi itu tetap tidak bisa menyembunyikan bau amis di dalam rumah.Yasmin hanya mengenakan kemeja putih, rok span abu-abu dan sepatu flat. Dia berganti menjadi pakaian ini untuk berjalan-jalan dengan anak-anak.Meskipun itu musim dingin, cuaca tidak pernah mencapai minus 20°C. Yasmin yang tidak tahan dingin menyilangkan tangan dan menggosok lengannya. Asap putih keluar dari mulutnya.Ketika dia barusan mengambil beberapa langkah untuk mencari pintu keluar, dia merasakan sesuatu di belakangan.Begitu dia menoleh, sebuah kaki menendang perutnya."Ah!" Yasmin terjatuh. Perutnya sangat sakit untuk beberapa saat."Aku kira kamu nggak akan bangun." Aura membunuh memenuhi tubuh Rachel. Tangannya sedang memegang pisau.Yasmin menggertakkan giginya untuk menahan rasa sakit sambil mengangkat kepala. Saat dia melihat pisau, luka d
"Jangan mendekat!" Bilah pisau di tangan Rachel berkilau. Ujung pisau langsung diletakkan di dekat leher Yasmin. "Jangan mendekat atau aku akan membunuh mama kalian!"Susan langsung menahan anak-anak dan tidak mengizinkan mereka mendekat.Anak-anak menatap pisau di leher Yasmin dengan ketakutan. "Ma ... Mama ....""Aku mau menolong Mama. Lepaskan aku!"Anak-anak meronta saat ditahan Susan dan Susan hampir melepaskan mereka."Nggak apa-apa. Jangan takut. Kalian jangan mendekat. Semuanya baik-baik saja .... Susan, jangan biarkan mereka mendekat ...." Tubuh Yasmin ditahan dan dia kesulitan bernapas. "Rachel, kamu benar-benar belum mati!""Aku tetap hidup untuk membunuhmu!""Jangan melukai anak-anak." Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang menangis. Hatinya terasa perih, tapi dia tidak mau menakuti mereka.Dia tidak bisa membiarkan mereka terluka!"Tenang saja. Aku hanya ingin membunuhmu!" Rachel barusan selesai bicara.Lalu, beberapa pengawal langsung muncul. Ada pengawal yang melindun
"Tinggalkan dulu pekerjaan Mama. Santai saja," ucap Julian."Kami ingin bermain bersama Mama," ucap Julius.Yasmin tahu kalau mereka sudah lama tidak keluar, lalu Daniel meminta mereka mengerjakan berbagai pekerjaan rumah di Taman Royal. Sepertinya Daniel juga telah berencana mencari guru les untuk mengajar mereka.Yasmin merasa itu terlalu cepat. Setelah dia memikirkannya, anak-anak masih kecil dan seharusnya mereka tidak diberikan tekanan yang terlalu berat.Namun, dia setuju untuk keluar bersama mereka.Mereka mengunjungi jalan sebelumnya.Yasmin bisa melihat sekarang, jadi dia merasa jauh lebih aman. Dia dapat mengawasi anak-anak kapan saja.Ini tidak seperti terakhir kali mereka berada di mal di mana dia benar-benar tidak berdaya."Mama, ikan!" Anak-anak berhenti di depan sebuah toko.Mereka melihat ikan-ikan di dalam dengan penasaran.Pemilik toko berkata, "Kalian bisa menangkapnya seharga 60 ribu. Kalau kalian berhasil, ikannya menjadi milik kalian.""Seru sekali!" Julia langsun
Yasmin tanpa sadar menjauh. Sorot matanya tampak ketakutan. "Jangan ...."Daniel menarik Yasmin ke pelukannya dengan kuat. "Jangan apa?"Yasmin menggigit bibirnya yang gemetar."Apa kamu nggak menyukainya?""Bukan ...." jawab Yasmin dengan sangat lemah."Aku nggak akan menyentuhmu. Tidurlah." Daniel menempelkan kepala Yasmin ke dadanya sambil memeluknya.Yasmin berada di pelukan Daniel dan mendengar suara detak jantungnya yang kuat.Dia menyadari Daniel menjadi mudah marah, terutama kalau itu berkaitan dengannya.Yasmin tidak berani bertanya apa itu karena Raymond. Dia bahkan tidak berani mengungkit nama Raymond.Begitu Daniel marah, Yasmin akan mengalami akhir yang mengenaskan.Kalau begitu, bagaimana dengan Irene?Apa Yasmin tidak boleh memiliki pemikirannya sendiri? Dia hanya boleh dikontrol Daniel ...?Setelah Irene tahu kalau Yasmin dan Daniel sedang bertengkar, dia pergi ke Grup Naga.Dia menghampiri resepsionis, lalu bertanya, "Apa Daniel ada di sini?"Semua orang tahu hubungan