Setelah Yasmin sampai rumahnya, dia duduk di sofa dengan lemas dan menutupi wajahnya dengan tangan.Ayah pertamanya suka kekerasan, sedangkan ayah keduanya suka berjudi.Menurut Yasmin, ayah adalah pemikiran yang sangat jauh.Dia tidak berani memikirkannya, jadi dia tidak memikirkannya.Akan tetapi, itu bukan berarti dia tidak iri dengan ayah orang lain.Dia bahkan pernah membandingkan dirinya dengan Irene ....Kalau bukan karena Irene, sekarang Klara dan Andy barulah suami istri dan mempunyai keluarga yang normal.Apa dia merasa kebahagiannya telah direbut Irene?Tidak. Apa salah seorang ayah menyayangi putrinya? Terlebih lagi, saat itu Andy tidak tahu kalau Klara hamil.Yasmin hanya bisa berkata dia tidak cukup beruntung untuk menikmati kasih sayang ayah ....Pencarian terpopuler di internet sudah dihapus.Tidak pernah muncul lagi.Terkadang Andy akan meneleponnya untuk mengobrol sebentar.Tidak sering dan pas-pasan.Yasmin menemani ketiga anaknya yang riang dan bersembunyi dalam jan
"Kalian saudara kandung. Sebagai kakak, seharusnya dia menunjukkan toleransi. Makan bersama bisa menyelesaikan segalanya," ujar Andy.Yasmin mendengarkannya, tapi hatinya menolak.Kalau dia benar-benar menerima ajakan Andy, hanya ada satu alasan. Setelah masalah mereka selesai, Yasmin tidak akan ditindas lagi.Termasuk perihal Yasmin tinggal di Kota Imperial.Meskipun dia sudah tahu siapa ayah kandungnya dan ayah kandungnya ingin mengakuinya sebagai anak, Yasmin tidak peduli.Baginya, anak-anak adalah yang terpenting.Yasmin tidak memberi tahu Klara kalau dia pergi makan bersama Keluarga Suharly. Dia tidak memberi tahu siapa-siapa.Dia pergi sendiri.Ketika dia memasuki ruangan pribadi, dia tidak menyangka akan ada Daniel.Daniel menatapnya dengan tajam. Tekanan itu pun membuat Yasmin menundukkan kepalanya.Benar juga. Ini acara keluarga dan sekarang Daniel adalah tunangan Irene.Seharusnya Yasmin memanggil Daniel "Kak Ipar".Dari "kakak" beralih menjadi "kakak ipar". Ini sungguh seper
Dahlia tidak mengungkit kata "aborsi", tapi itu langsung membuat orang memikirkan hal itu.Yasmin pun datang tanpa berpikir dia tidak akan diserang sama sekali. Karena Dahlia sudah mengungkitnya, lebih baik Yasmin mengungkapkan pikirannya. "Aku ingin meninggalkan Kota Imperial dan berkembang di tempat lain. Tapi, sekarang tekanannya terlalu besar, jadi aku nggak bisa pergi." Dia mengangkat kepalanya untuk bertatapan dengan mata tajam Daniel yang seperti elang. "Kak, sekarang kamu adalah kakak iparku, apa kamu bisa membantuku?"Tubuh Daniel mengeluarkan aura yang kuat dan dia menatap Yasmin dalam diam.Suasana dalam ruangan yang hening ini terasa sangat berat.Semua orang menunjukkan ekspresi yang berbeda.Andy tidak menyangka Yasmin akan mengungkit hal ini.Sebagai ayahnya, dia tidak berharap Yasmin pergi dan menginginkan Yasmin tinggal di sisinya.Makan bersama sekarang adalah awal yang baik.Irene adalah orang pertama yang bersuara. "Bukankah lebih baik tinggal di Kota Imperial? Di s
Yasmin tidak tahu apa yang dia pikirkan, tapi setelah dia mengetahui kebenarannya, dia merasa kasihan pada Klara.Dia juga merasa kasihan pada dirinya sendiri.Ayah dan ibunya ada di depan mata, tapi mereka tidak bisa menjadi satu keluarga yang utuh.Ini seperti situasi orang tua bercerai, lalu salah satu dari mereka menikah lagi.Sedangkan Yasmin berkeliaran di luar tanpa daya.Kalau ke depannya Klara menikah lagi, itu tidak bisa dihindari."Apa kamu masih menyukai ibuku?" tanya Yasmin.Andy tidak menyangka Yasmin akan menanyakan hal itu. Untuk sesaat dia terdiam dan tidak bisa menjawab.Yasmin melihat tampang Andy yang terdiam, kemudian bertanya, "Kamu menikah lagi demi Irene, 'kan?"Andy masih tidak bersuara.Yasmin mengerti.Martin memberitahunya adalah satu hal, tapi memastikannya secara langsung adalah hal lain.Bagaimanapun juga, Andy beruntung.Saat itu Klara tidak memberi tahu Andy kalau dia hamil, jadi Andy tidak perlu memilih.Yasmin juga tidak akan bertanya pada Andy kalau
Yasmin terdiam.Yasmin mematung sambil melihat pria berbahaya di depannya. Mata tajam pria yang seperti elang itu tampak menakutkan.Saat pria itu melangkah maju, dia melangkah mundur.Iblis itu bergerak dengan anggun, lalu berhenti di depan Yasmin. Bayangannya menutupi seluruh tubuh langsing Yasmin.Melahap semuanya.Yasmin menatapnya dengan gugup dan waspada, "A ... ada apa kamu kemari?""Daniel adalah kakak iparnya" terus berputar di dalam benak Yasmin, termasuk percakapan Andy dengan Irene."Kamu terlihat senang," kata Daniel dengan nada yang membuat Yasmin tidak bisa menebak perasaan Daniel.Aura Daniel saja sudah cukup membuat Yasmin sesak.Yasmin merasa seperti sedang tenggelam di dalam laut dan dipukul oleh arus.Dia hampir tidak bisa bernapas.Mata Yasmin berkilau. Apa maksud Daniel?"Kamu nggak benar-benar mengira kamu akan aman hanya karena ada Andy?" tanya Daniel sambil tersenyum sinis.Yasmin mundur ketakutan. "A ... apa yang telah kalian bicarakan?""Aku berjanji padanya
Tidak semua orang mempunyai nomor ponsel Daniel. Orang yang berani meneleponnya harus tahu diri dulu atau mereka akan mati.Dia mengangkat telepon, tapi dia tidak berbicara.Orang yang di ujung telepon juga tidak berbicara. Ketika Daniel mengernyit dengan kesal, suara seseorang muncul ...."Apa ada masalah sinyal? Kenapa nggak ada yang berbicara?""Apa ponselnya rusak?""Tadi Kakak masih bertelepon, kok!"Di ujung telepon, suara tiga anak-anak terdengar berisik.Daniel langsung tahu siapa mereka dan dia agak kaget. "Bagaimana kalian bisa tahu nomor ponselku?""Kami curi ..." kata seseorang."Nggak boleh bilang itu!" kata orang lain."Kami dapat dari orang lain," ucap orang ketiga."Siapa?" tanya Daniel."Nggak boleh tahu!" ucap Julian.Daniel menatap ke luar jendela. "Ada apa kalian mencariku?""Apa kita bisa bertemu?""Kami ingin berbicara denganmu!"Daniel mengangkat alisnya. "Apa yang ingin kalian bicarakan?""Apa kita nggak boleh bertemu dulu?"Daniel yang selalu sibuk pasti tidak
"Aku sangat sibuk. Apa yang ingin kalian bicarakan?" tanya Daniel."Siapa Irene Suharly?""Aku nggak menyukainya!""Dia sangat galak!"Daniel mengerutkan keningnya dan bertanya, "Bagaimana kalian bisa mengenalnya?""Saat kami pulang, kami pernah melihatnya bertengkar dengan kakak yang tinggal di lantai lima itu," kata Julian."Dia suka menindas orang! Mengerikan sekali!" ucap Julia."Apa kamu mau menikah dengan orang galak itu?" tanya Julius.Daniel tidak mengatakan apa-apa.Tentu saja dia tahu apa yang sedang dikatakan mereka.Lalu, Daniel kepikiran sesuatu dan bertanya, "Apa dia sendirian?""Nggak. Dia bersama papa dan mamanya. Mereka semua menindas Kakak. Kakak kasihan sekali ..." ujar Julia.Daniel selalu berbicara dengan singkat. Orang yang tidak cerdas tidak bisa memahaminya.Oleh karena itu, dia tidak akan berurusan dengan orang bodoh.Orang yang menghadapinya harus bisa berbicara dengan normal bersamanya.Tak disangka, anak berusia dua tahun di depannya ini tahu siapa yang dima
Lonceng di atas pintu kaca bergemerincing.Raymond yang membuka pintu dan masuk melihat ke dalam kafe, lalu dia langsung menemukan satu-satunya meja yang ada pelanggan.Dia berjalan mendekat. Setelah dia memastikan anak kembar tiga itu masih memakai masker, dia baru menatap Daniel dengan sinis. "Tuan Daniel, apa maksudmu? Orang lain akan mengira kamu menculik anak-anak."Mata Daniel hanya tertuju pada anak-anak di depannya. Dia menjawab dengan nada datar, "Pak Raymond sangat peduli pada anak-anak ini. Orang lain akan mengira mereka adalah anak-anakmu."Di balik lensa kacamata Raymond, matanya berkilat sinis. "Karena aku akur dengan anak-anak, mereka lebih suka memanggilku Papi."Seakan-akan tersihir, ketiga anak itu segera menganggukkan kepala mereka. "Iya. Kakak juga sangat suka Papi!""Papi juga sangat suka Kakak!""Kalau Paman nggak bekerja keras, Kakak akan menjadi istrinya Papi."Tatapan mata Daniel menjadi tajam. Sekujur tubuhnya menyebarkan aura dingin yang sangat berat.Raymond