Daniel menoleh dengan ekspresi yang tegas. Tatapan matanya tampak sangat sinis. "Jadi, kamu ingin menjadi istri pertamaku?""Nggak." Yasmin tercengang.Bukan itu maksudnya.Daniel tidak berbasa-basi lagi. Dia langsung pergi dan menunjukkan punggungnya yang acuh tak acuh.Tubuh Yasmin menjadi lemas sehingga dia bersandar ke papan bilik.Daniel tidak akan memikirkan ucapannya. Dia hanya ingin Yasmin dijuluki "pelakor" dan lebih baik itu untuk selamanya. Benar-benar mengerikan.Yasmin tidak berani tinggal terlalu lama karena dia khawatir Irene akan balik. Jadi, dia segera keluar dari toilet dan pergi dari pintu belakang hotel.Malam hari setelah pesta pertunangan berakhir, Dahlia masih khawatir dengan apa yang tadi terjadi."Kenapa kamu bisa makan bersama Yasmin?""Aku rasa masalah ini sudah berakhir." Andy melepaskan jasnya, lalu berkata, "Daniel bukan pria baik. Irene akan terluka."Dahlia tidak setuju. "Terluka? Daniel adalah pria paling berkuasa di Kota Imperial. Kalau Irene menjadi i
Itu maksud Daniel atau Irene?Sebenarnya Yasmin sengaja menelepon Daniel untuk mengujinya. Alhasil, keinginan Yasmin benar-benar tidak terjadi.Apa dia sudah melewatkan kesempatannya untuk pergi dari kota ini?Yasmin sungguh heran. Bukankah sebelumnya Daniel sangat peduli pada perasaan Irene? Maka itu, dia mengusir Yasmin dari Kota Imperial.Kenapa Daniel malah berubah pikiran?Apa perasaan Daniel terhadap Irene sudah berkurang?Tidak mungkin. Kalau begitu, kenapa Daniel mau bertunangan? Dia bertunangan hanya untuk membiarkan Yasmin menjadi pelakor sungguh tidak masuk akal.Akan tetapi, Daniel adalah orang yang gila kontrol. Tidak aneh kalau dia benar-benar punya pemikiran seperti itu.Ponsel Yasmin berbunyi. Penelepon adalah Klara.Yasmin mengangkat telepon, lalu bertanya, "Ada apa?""Apaan? Bukankah kita mau pergi? Kenapa diam saja?" tanya Klara."Itu .... Sementara nggak jadi.""Kenapa nggak? Apa kamu sedang dalam masalah?"Yasmin tidak berani mengatakan yang sebenarnya. Tangannya m
"Kalian mau pergi dari Kota Imperial? Kenapa?" Andy baru mengenali putrinya, jadi dia tentu saja berharap putrinya berada di sisinya."Kenapa? Karena kami nggak mau mengganggu keluargamu, mengerti? Alhasil, setelah Daniel bertunangan, dia masih nggak mau melepaskan putriku. Putrimu benar-benar kasihan!" kata Klara dengan tajam.Klara sama sekali tidak peduli kalau Andy adalah orang yang dulu pernah dicintainya.Andy melihat Klara dan ekspresi Klara sudah membuktikan kata-kata Klara."Jangan pergi." Andy berkata, "Lain kali kalau Daniel mengganggumu, telepon aku dan aku akan pergi ke tempatmu."Yasmin memanyunkan bibirnya. Tidak ada yang salah dengan cara itu.Bagaimanapun juga, Daniel tidak akan melakukan hal yang tidak setia kepada Irene di depan mertuanya.Akan tetapi, Yasmin lebih ingin pergi.Pada saat yang sama, dia mengerti kalau Daniel tidak melepaskannya, Andy juga tidak bisa membantunya.Klara melihat Yasmin dan Andy bolak-balik sambil menyembunyikan perasaan bersalahnya. Dia
Kakak itu berkata, "Dia nggak ada di sistem."Bagaimana dia bisa nggak ada di sistem? Apa putriku penduduk ilegal? Ini sangat mengesalkan. Coba lagi, pasti komputermu yang rusak!"Aku sudah mengecek beberapa kali." Kakak itu mulai kesal. Bagaimanapun juga, masih ada orang mengantre di belakang."Coba la ...." Klara masih ingin menyodorkan kembali KTP tersebut, tapi Yasmin yang berdiri di sebelah malah mengambilnya."Ayo pergi."Begitu mereka berdua pergi, kakak itu menelepon atasannya.Kemudian, Klara ditarik ke luar."Apa-apaan mereka? Bagaimana mereka nggak bisa menemukanmu di dalam sistem?"Yasmin sama sekali tidak terkejut. "Kamu tahu apa yang terjadi. Aku hanya nggak menyangka Daniel akan sampai melakukan ini ...." Pria itu langsung mengubah Yasmin menjadi "orang yang tidak bisa ditemukan".Yasmin menundukkan kepalanya dan merasa hidupnya benar-benar tidak ada harapan ...."Ayo kita pulang dulu," ucap Klara.Yasmin tidak berkata apa-apa.Dia mengikuti ibunya seperti arus.Yasmin p
Dua jam kemudian, hari sudah senja.Daniel turun, kemudian naik mobil. Dia terlihat segar ketika dia meninggalkan kompleks.Saat Irene yang sedang bersembunyi melihat itu, dia menggertakkan giginya kuat-kuat. Kalau ada orang yang melewatinya, mereka pasti akan kaget oleh raut wajahnya yang sangat masam.Irene menerima panggilan dari Klara dan diberi tahu kalau Daniel sedang di kompleks Yasmin.Dia tidak ingin memikirkannya, tapi pada akhirnya dia masih datang.Dia tidak menyangka Daniel yang sudah bertunangan dengannya masih akan diam-diam menjumpai Yasmin.Berapa lama Daniel bersama Yasmin sama dengan berapa lama Irene berdiri di sini.Ponselnya berdering. Setelah Irene mengangkat telepon, dia mendengar suara sombong Klara yang berkata, "Bagaimana? Aku nggak mengecewakanmu, 'kan?""Yasmin sama jalangnya denganmu!"Klara tidak terpancing oleh provokasi Irene dan berkata dengan santai, "Kamu yang nggak bisa mengontrol priamu."Lagi pula, dia sudah terbiasa karena sudah bertahun-tahun or
Irene marah-marah di sebelah. "Yasmin yang duluan menggoda Daniel. Lihat tubuhnya yang penuh dengan cupang! Dasar nggak tahu malu!""Itu karena Yasmin-ku hebat. Kalau kamu hebat, kenapa kamu nggak bisa mengontrol Daniel? Aku menyuruhmu berbicara dengannya, tapi kamu malah kemari dan menindas Yasmin. Kalau kamu berani, cari Daniel sana! Kamu nggak berani, 'kan?" Klara menghempaskan rambut Dahlia dengan kuat.Dahlia hampir pingsan.Rambutnya sudah berantakan seperti sarang burung."Bu!" Irene kaget, kemudian buru-buru menarik Dahlia.Klara menunjuk Dahlia dan Irene sambil berkata dengan sangat galak, "Aku nggak pernah takut berantem! Saat Yasmin masih sekolah, aku akan menghajar orang yang berani menindasnya tanpa peduli siapa orang itu!"Yasmin tahu itu. Saat itu, dia hanya punya "tante" sebagai pendukungnya.Setelah orang-orang itu diperingati, tidak ada teman sekolah yang berani menindasnya lagi."Klara, aku sudah lama nggak menyukaimu! Kamu kira hanya kamu yang bisa melindungi anak?
"Apa yang terjadi?" tanya Yasmin."Mobil Irene menabrak pagar. Dahinya terluka dan dia mengalami sedikit gegar otak. Dia baik-baik saja. Nggak usah khawatir." Andy mengangkat telepon di koridor luar ruang pasien.Di dalam ruang pasien, Irene sedang setengah bersandar di tempat tidur. Dahinya diperban dan dia tampak sangat murung.Dahlia yang di samping tempat tidur bertanya, "Bagaimana perasaanmu? Nggak kesakitan, 'kan?"Irene tidak menjawabnya."Aku akan menelepon Daniel untuk menyuruhnya menemanimu." Dahlia pergi mengambil ponselnya."Jangan." Akhirnya Irene bereaksi."Kenapa jangan?" Dahlia tidak mengerti. Meskipun orang tua penting, Irene akan merasa lebih baik kalau tunangannya menemaninya. "Biar dia tahu apa yang terjadi hari ini. Biar dia tahu bagaimana Yasmin dan Klara memperlakukanmu. Dia pasti nggak akan memaafkan mereka.""Sebagai istrinya, aku nggak bisa selalu meminta bantuannya. Itu hanya akan membuatnya merasa istrinya nggak berguna." Kilat kejam melintasi tatapan matany
Yasmin tahu. Andy ingin membahas masalah Yasmin dan Irene dengan Daniel.Sekarang internet sedang heboh dan satu-satunya korban adalah Yasmin.Para wartawan dan penggemar pun muncul seperti hewan yang mencium bau darah."Apa kamu mau aku menjemputmu? Atau nanti kamu nggak bisa keluar," kata Martin.Yasmin menoleh ke anak-anaknya yang sedang di ruang tamu dengan gugup.Setelah mengakhiri panggilan, dia berkata kepada anak-anak, "Mama ada urusan, jadi Mama keluar dulu. Nanti malam kalian cepat tidur, ya?""Sudah malam sekali. Mama mau pergi ke mana?" tanya Julia dengan penasaran."Mama ada urusan kerja." Yasmin menyerahkan anak-anak kepada Bibi, kemudian dia bergegas pergi.Begitu dia sampai lantai satu, para wartawan dan penggemar mengerumuninya."Yasmin, apa kamu benar-benar tertangkap basah di tempat tidur seperti yang dikatakan di internet?""Dengar-dengar kamu adalah pelakor profesional. Apa itu benar?""Apa ada yang ingin kamu katakan pada kami?"Yasmin didorong sehingga dia tidak