Dua jam kemudian, hasil tes DNA sudah berada di tangan Andy.Hasil tes DNA menunjukkan kalau dia dan Yasmin adalah ayah dan anak.Tangan Andy gemetar.Waktu itu, bisa-bisanya dia membiarkan Klara hamil anaknya.Kapan Klara hamil? Setelah mereka berpisah atau sebelum?Andy duduk di bangku untuk waktu yang sangat lama dan hatinya merasa sangat sedih.Dia tidak tahu dia masih punya putri lagi. Dia telah membiarkan Yasmin hidup tanpa kasih sayang ayah dan itu membuatnya merasa bersalah.Di rumah, Yasmin baik-baik saja dan malah berjalan-jalan ke luar.Dia pergi ke toko anak-anak, kemudian ingin membeli sepatu untuk anak-anaknya.Saat dia berjalan, dia merasa ada yang aneh di belakangnya.Dia pun menoleh ke belakang, kemudian melihat Andy yang sedang berdiri tak jauh darinya. Dia tercengang.Kenapa dia bisa berpapasan dengan Andy lagi?Andy berjalan menghampirinya sambil menatap wajah Yasmin. Dia seolah-olah ingin menebus waktu bertahun-tahun yang hilang.Bagaimana bisa cukup hanya dengan m
Namun, kenapa Irene menelepon Yasmin?Apa dia tidak belajar apa-apa setelah apa yang terjadi kemarin?Yasmin tidak ingin mengangkat teleponnya. Namun, kalau dia tidak mengangkat, Irene pasti akan meneleponnya lagi.Dia mengangkat telepon di kamar mandi. "Apa lagi yang kamu mau lakukan?""Lusa aku bertunangan, jadi aku mau mengundangmu ke pesta pertunanganku," kata Irene dengan datar, tapi juga terdengar sedikit arogan.Perilaku Irene membuat Yasmin terkejut.Mau mengundangnya?Yasmin mengatakan keluar kecurigaan di dalam hatinya, "Kamu sakit, ya?""Kamu nggak berani datang?" tanya Irene."Ya, aku nggak berani." Yasmin tidak terpancing oleh provokasi Irene."Nggak boleh. Kamu harus datang atau bagaimana aku bisa membuatmu melupakan Daniel? Kalau kamu nggak datang, aku akan mengutus orang untuk mencarimu."Tatapan mata Yasmin berubah menjadi sinis.Irene tidak mengira Yasmin akan peduli pada pesta pertunangannya dengan Daniel, 'kan?Hanya untuk memamerkan diri, bisa-bisanya Irene mengund
"Aku beromong kosong? Kalau begitu, aku mau bertanya padaku. Kenapa kamu bisa makan bersama Yasmin? Apa yang ingin kamu lakukan?" Dahlia malah membuat keributan di pesta pertunangan Irene.Ini juga bukan sebuah keributan yang besar. Dia hanya ingin membuat orang yang punya niat buruk mengurangi niatnya itu.Tidak peduli siapa itu.Andy mengernyit dan berkata, "Ini adalah pesta pertunangan Irene, jadi jaga sikapmu. Nanti kita baru membahas ini di rumah.""Kenapa harus di rumah? Apa kita nggak bisa membahasnya sekarang? Atau kamu sedang menyembunyikan sesuatu?" Dahlia tidak seperti sedang ribut dengan Andy, dia melainkan terlihat tenang.Wajahnya bahkan menyunggingkan seulas senyuman."Jadi, maksudmu pertunangan ini boleh dibatalkan?" Raut wajah Andy sudah terlihat sangat masam.Kata-kata itu mengejutkan Dahlia dan Irene. Jelas sekali kalau Andy sudah marah.Ini pertama kalinya Irene melihat ayahnya marah.Terlebih lagi, dia tidak ingin pertunangan ini dibatalkan. Dia ingin menikah denga
Pintu bilik toilet dikunci."I ... ini bukan maksudku. Irene yang menyuruhku datang ..." tolak Yasmin dengan wajah memerah.Kedua tangannya mendorong dada Daniel, tapi itu sama sekali tidak bisa menghentikan Daniel. Dia hanya merasakan dada Daniel yang sangat padat.Daniel menarik kedua tangan Yasmin, lalu menguncinya di belakang badan Yasmin dengan erat. Itu membuat tubuh mereka berdua makin dekat. "Patuh sekali, hm?""Minggir. Biarkan aku pergi ..." ucap Yasmin sembari meronta.Namun, dia meronta-ronta hanya membuat jarak mereka yang sudah dekat menjadi makin hilang."Bukankah kamu ingin mendekatiku? Aku akan mengabulkan permintaanmu." Daniel menahan dua pergelangan tangan Yasmin di belakang badannya dengan satu tangan, sedangkan tangannya yang satu lagi menggenggam rahang Yasmin. Setelah itu, bibirnya tiba-tiba mendarat di bibir Yasmin."Mm!"Saat ini Yasmin bahkan ingin mati!Orang ini benar-benar gila!Pada saat ini, terdengar suara pintu toilet dibuka. Lalu, suara langkah sepatu
Daniel menoleh dengan ekspresi yang tegas. Tatapan matanya tampak sangat sinis. "Jadi, kamu ingin menjadi istri pertamaku?""Nggak." Yasmin tercengang.Bukan itu maksudnya.Daniel tidak berbasa-basi lagi. Dia langsung pergi dan menunjukkan punggungnya yang acuh tak acuh.Tubuh Yasmin menjadi lemas sehingga dia bersandar ke papan bilik.Daniel tidak akan memikirkan ucapannya. Dia hanya ingin Yasmin dijuluki "pelakor" dan lebih baik itu untuk selamanya. Benar-benar mengerikan.Yasmin tidak berani tinggal terlalu lama karena dia khawatir Irene akan balik. Jadi, dia segera keluar dari toilet dan pergi dari pintu belakang hotel.Malam hari setelah pesta pertunangan berakhir, Dahlia masih khawatir dengan apa yang tadi terjadi."Kenapa kamu bisa makan bersama Yasmin?""Aku rasa masalah ini sudah berakhir." Andy melepaskan jasnya, lalu berkata, "Daniel bukan pria baik. Irene akan terluka."Dahlia tidak setuju. "Terluka? Daniel adalah pria paling berkuasa di Kota Imperial. Kalau Irene menjadi i
Itu maksud Daniel atau Irene?Sebenarnya Yasmin sengaja menelepon Daniel untuk mengujinya. Alhasil, keinginan Yasmin benar-benar tidak terjadi.Apa dia sudah melewatkan kesempatannya untuk pergi dari kota ini?Yasmin sungguh heran. Bukankah sebelumnya Daniel sangat peduli pada perasaan Irene? Maka itu, dia mengusir Yasmin dari Kota Imperial.Kenapa Daniel malah berubah pikiran?Apa perasaan Daniel terhadap Irene sudah berkurang?Tidak mungkin. Kalau begitu, kenapa Daniel mau bertunangan? Dia bertunangan hanya untuk membiarkan Yasmin menjadi pelakor sungguh tidak masuk akal.Akan tetapi, Daniel adalah orang yang gila kontrol. Tidak aneh kalau dia benar-benar punya pemikiran seperti itu.Ponsel Yasmin berbunyi. Penelepon adalah Klara.Yasmin mengangkat telepon, lalu bertanya, "Ada apa?""Apaan? Bukankah kita mau pergi? Kenapa diam saja?" tanya Klara."Itu .... Sementara nggak jadi.""Kenapa nggak? Apa kamu sedang dalam masalah?"Yasmin tidak berani mengatakan yang sebenarnya. Tangannya m
"Kalian mau pergi dari Kota Imperial? Kenapa?" Andy baru mengenali putrinya, jadi dia tentu saja berharap putrinya berada di sisinya."Kenapa? Karena kami nggak mau mengganggu keluargamu, mengerti? Alhasil, setelah Daniel bertunangan, dia masih nggak mau melepaskan putriku. Putrimu benar-benar kasihan!" kata Klara dengan tajam.Klara sama sekali tidak peduli kalau Andy adalah orang yang dulu pernah dicintainya.Andy melihat Klara dan ekspresi Klara sudah membuktikan kata-kata Klara."Jangan pergi." Andy berkata, "Lain kali kalau Daniel mengganggumu, telepon aku dan aku akan pergi ke tempatmu."Yasmin memanyunkan bibirnya. Tidak ada yang salah dengan cara itu.Bagaimanapun juga, Daniel tidak akan melakukan hal yang tidak setia kepada Irene di depan mertuanya.Akan tetapi, Yasmin lebih ingin pergi.Pada saat yang sama, dia mengerti kalau Daniel tidak melepaskannya, Andy juga tidak bisa membantunya.Klara melihat Yasmin dan Andy bolak-balik sambil menyembunyikan perasaan bersalahnya. Dia
Kakak itu berkata, "Dia nggak ada di sistem."Bagaimana dia bisa nggak ada di sistem? Apa putriku penduduk ilegal? Ini sangat mengesalkan. Coba lagi, pasti komputermu yang rusak!"Aku sudah mengecek beberapa kali." Kakak itu mulai kesal. Bagaimanapun juga, masih ada orang mengantre di belakang."Coba la ...." Klara masih ingin menyodorkan kembali KTP tersebut, tapi Yasmin yang berdiri di sebelah malah mengambilnya."Ayo pergi."Begitu mereka berdua pergi, kakak itu menelepon atasannya.Kemudian, Klara ditarik ke luar."Apa-apaan mereka? Bagaimana mereka nggak bisa menemukanmu di dalam sistem?"Yasmin sama sekali tidak terkejut. "Kamu tahu apa yang terjadi. Aku hanya nggak menyangka Daniel akan sampai melakukan ini ...." Pria itu langsung mengubah Yasmin menjadi "orang yang tidak bisa ditemukan".Yasmin menundukkan kepalanya dan merasa hidupnya benar-benar tidak ada harapan ...."Ayo kita pulang dulu," ucap Klara.Yasmin tidak berkata apa-apa.Dia mengikuti ibunya seperti arus.Yasmin p
"Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus
"Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar
Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu
Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran
Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L
"Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui
"Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia
"Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati