"Dia ... nggak memberitahumu?""Kalau ada, aku nggak perlu bertanya padaku," balas Yasmin dengan kesal.Dia barusan bertengkar dengan Dahlia dan Irene, kemudian disiksa semalaman oleh Daniel, jadi dia tidak bisa bersikap sopan.Lalu, kalau ibunya benar-benar seorang pelakor, pria ini juga bukan orang baik.Andy tampak ragu untuk sesaat. "Dulu kami pernah berpacaran, tapi kemudian kami putus. Ibumu bukan pelakor. Ketika kami bersama, aku sudah bercerai.""Cerai ... seperti yang dikatakan di internet?" tanya Yasmin. Dia diam untuk beberapa detik sebelum berkata, "Aku nggak bermaksud membuka luka lamamu. Aku hanya ingin tahu kebenarannya."Andy berkata, "Tenang saja. Iya, seperti yang dikatakan di internet. Makanya, kamu jangan salah paham terhadap ibumu. Dia adalah wanita yang baik."Yasmin tercengang.Ini pertama kalinya dia mendengar orang lain berkata ibunya adalah orang baik.Dulu semua orang mengatainya selingkuhan, pelakor, wanita jalang dan lain-lain."Aku yang meninggalkannya. Un
"Ya, aku mau."Klara membelai kening Yasmin. "Apa kamu pernah disakiti?"Yasmin mengelak. "Aku sangat baik." Setelah diam sesaat, dia berkata, "Bu, pergi dari Kota Imperial bersamaku, ya?""Kenapa?" Klara tampak heran. "Apa kamu mengkhawatirkan Keluarga Suharly? Aku nggak takut pada mereka! Tapi, kalau kamu mau pergi, Ibu akan mengikutimu."Yasmin menatapnya dengan terkejut. "Aku kira kamu nggak mau."Klara berkata, "Aku nggak takut pada mereka, tapi mereka membuatku jijik. Lebih baik kami nggak berjumpa!"Sisa satu kekhawatiran di hati Yasmin, yaitu anak-anak.Setelah dia menemukan waktu yang tepat, dia baru memberi tahu Klara ....Ketika Klara tidur siang, Yasmin mengingat sesuatu, lalu dia mengirim pesan teks kepada Daniel: Saat Andy datang ke rumah sakit, aku berbicara dengannya sebentar. Dia bilang dia mengenal ibuku setelah dia bercerai. Jadi, ibuku bukan pelakor.Bagaimanapun juga, dia tidak mau orang lain salah paham.Terutama Daniel.Lain kali kalau tunangan Daniel ada masalah
Jarak mereka yang sangat dekat ini membuat raut wajah Yasmin berubah. Setelah dia sadar, dia mencondongkan kepalanya ke belakang, lalu berdiri dari kursi."Aku mau makan bersama ibuku. Kamu makan sendiri saja," tolak Yasmin."Kamu bagai kacang yang lupa kulitnya." Martin menegakkan punggungnya. Dia berkata dengan ekspresi masam, "Beberapa hari yang lalu kamu bilang kamu mau berterima kasih. Ini caramu berterima kasih padaku?"Yasmin tidak bisa menjawab.Dia benar-benar berterima kasih pada Martin.Namun, dia malah lupa. Jadi, dia tidak bisa menyangkal."Makan di mana?"Martin langsung tersenyum. "Ayo. Tenang saja, nggak akan ada seafood."Seakan-akan sedang bertugas, Yasmin mengikuti Martin ke restoran untuk makan bersama.Mereka mengunjungi salah satu restoran unik di Kota Imperial.Dari tempat duduk dekat jendela di lantai dua, bisa melihat pemandangan malam yang indah."Yang datang ke sini ada pasangan dan keluarga. Menurutmu, apa hubungan kita?" tanya Martin.Jari-jarinya yang lent
Dahlia tertawa. Dia menyukai suaminya yang selalu bergantung padanya. Tidak ada yang bisa menandingi Andy dan dia juga tidak bisa diganti!Hanya saja, tadi cara Andy melihat Yasmin membuat Dahlia merasa tidak enak.Yasmin muda dan cantik. Wajahnya bisa menggoda segala pria!"Ternyata setelah Klara melahirkan, dia masih hidup sendirian. Dengar-dengar dia tidak lama baru bercerai dengan Jason. Sepertinya dulu ketika mereka menikah, Klara merahasiakan kalau dia pernah melahirkan. Mereka bercerai setelah ketahuan oleh Jason. Aku bukan ingin mengatainya, tapi nggak ada ibu sepertinya yang membuang putrinya ke orang lain, lalu menikah dan menikmati hidup sendiri. Jahat sekali," ujar Dahlia sambil menggelengkan kepalanya.Ketika Andy mendengarkannya, hatinya terasa berat. "Kamu mendengar dari siapa?""Dari orang lain. Bagaimanapun juga, Keluarga Guntur adalah keluarga suami Irene. Kita nggak boleh nggak tahu apa-apa. Tapi, Daniel nggak berencana untuk mengundang keluarga pihak ayahnya ke pert
Andy bukan ingin menjebak Yasmin, 'kan?Untuk apa Andy menjebaknya?"Sepertinya kakiku terkilir." Andy tampak kesakitan.Yasmin dilema. Haruskah dia berpura-pura tidak melihat Andy atau membantunya?Kalau kaki Andy terkilir, dia tidak bisa menyetir!Andy meminta tolong dulu. "Apa kamu bisa menyetir? Apa kamu bisa mengantarku ke rumah sakit?"Yasmin merasa kesulitan.Ini dilema yang sama seperti apakah dia harus membantu nenek atau kakek yang terjatuh di jalan.Pada akhirnya, Yasmin memilih mengantar Andy ke rumah sakit.Andy diperiksa dan melakukan rontgen.Yasmin duduk di depan meja bundar yang disediakan rumah sakit. Andy sangat aneh, dia memaksa Yasmin tinggal.Apa dia tidak bisa menelepon istri dan putrinya?Dia bahkan tidak mengungkit mereka.Maka itu, Yasmin segan untuk berinisiatif menelepon Irene.Nanti Irene mengatainya sengaja mendekati Andy lagi.Pokoknya, setelah Andy keluar, Yasmin akan pergi.Sepuluh menit kemudian, segelas air diletakkan di depannya.Yasmin mengangkat ke
Dua jam kemudian, hasil tes DNA sudah berada di tangan Andy.Hasil tes DNA menunjukkan kalau dia dan Yasmin adalah ayah dan anak.Tangan Andy gemetar.Waktu itu, bisa-bisanya dia membiarkan Klara hamil anaknya.Kapan Klara hamil? Setelah mereka berpisah atau sebelum?Andy duduk di bangku untuk waktu yang sangat lama dan hatinya merasa sangat sedih.Dia tidak tahu dia masih punya putri lagi. Dia telah membiarkan Yasmin hidup tanpa kasih sayang ayah dan itu membuatnya merasa bersalah.Di rumah, Yasmin baik-baik saja dan malah berjalan-jalan ke luar.Dia pergi ke toko anak-anak, kemudian ingin membeli sepatu untuk anak-anaknya.Saat dia berjalan, dia merasa ada yang aneh di belakangnya.Dia pun menoleh ke belakang, kemudian melihat Andy yang sedang berdiri tak jauh darinya. Dia tercengang.Kenapa dia bisa berpapasan dengan Andy lagi?Andy berjalan menghampirinya sambil menatap wajah Yasmin. Dia seolah-olah ingin menebus waktu bertahun-tahun yang hilang.Bagaimana bisa cukup hanya dengan m
Namun, kenapa Irene menelepon Yasmin?Apa dia tidak belajar apa-apa setelah apa yang terjadi kemarin?Yasmin tidak ingin mengangkat teleponnya. Namun, kalau dia tidak mengangkat, Irene pasti akan meneleponnya lagi.Dia mengangkat telepon di kamar mandi. "Apa lagi yang kamu mau lakukan?""Lusa aku bertunangan, jadi aku mau mengundangmu ke pesta pertunanganku," kata Irene dengan datar, tapi juga terdengar sedikit arogan.Perilaku Irene membuat Yasmin terkejut.Mau mengundangnya?Yasmin mengatakan keluar kecurigaan di dalam hatinya, "Kamu sakit, ya?""Kamu nggak berani datang?" tanya Irene."Ya, aku nggak berani." Yasmin tidak terpancing oleh provokasi Irene."Nggak boleh. Kamu harus datang atau bagaimana aku bisa membuatmu melupakan Daniel? Kalau kamu nggak datang, aku akan mengutus orang untuk mencarimu."Tatapan mata Yasmin berubah menjadi sinis.Irene tidak mengira Yasmin akan peduli pada pesta pertunangannya dengan Daniel, 'kan?Hanya untuk memamerkan diri, bisa-bisanya Irene mengund
"Aku beromong kosong? Kalau begitu, aku mau bertanya padaku. Kenapa kamu bisa makan bersama Yasmin? Apa yang ingin kamu lakukan?" Dahlia malah membuat keributan di pesta pertunangan Irene.Ini juga bukan sebuah keributan yang besar. Dia hanya ingin membuat orang yang punya niat buruk mengurangi niatnya itu.Tidak peduli siapa itu.Andy mengernyit dan berkata, "Ini adalah pesta pertunangan Irene, jadi jaga sikapmu. Nanti kita baru membahas ini di rumah.""Kenapa harus di rumah? Apa kita nggak bisa membahasnya sekarang? Atau kamu sedang menyembunyikan sesuatu?" Dahlia tidak seperti sedang ribut dengan Andy, dia melainkan terlihat tenang.Wajahnya bahkan menyunggingkan seulas senyuman."Jadi, maksudmu pertunangan ini boleh dibatalkan?" Raut wajah Andy sudah terlihat sangat masam.Kata-kata itu mengejutkan Dahlia dan Irene. Jelas sekali kalau Andy sudah marah.Ini pertama kalinya Irene melihat ayahnya marah.Terlebih lagi, dia tidak ingin pertunangan ini dibatalkan. Dia ingin menikah denga
"Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus
"Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar
Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb
"Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu
Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran
Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L
"Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui
"Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia
"Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati