Paramedis itu memandang Daniel yang sinis dengan takut-takut dan menjawab, "Kami nggak punya alat pemeriksaan. Kalian perlu pergi ke rumah sakit."Yasmin berkata, "Karena kalian nggak sudi meminta maaf, silakan Pak Polisi bertindak sesuai prosedur." Setelah itu, dia pergi bersama paramedis.Melihat itu, Irene buru-buru berkata, "Daniel, dia punya video dan mau mengunggahnya ke internet!"Tatapan mata Daniel menjadi tajam. Seorang pengawal melangkah maju dan menghalangi jalan Yasmin.Daniel mendekat. "Ponsel."Yasmin yang ketakutan mundur dan tidak ingin menyerahkan ponselnya.Klara segera melindungi putrinya. "Apa yang ingin kalian lakukan? Pak Polisi, kamu melihat ini, 'kan? Mereka suka menindas orang dan merasa hebat hanya karena berkuasa!"Para polisi tampak dilema. Mereka berdiri tak bergerak dan diam saja.Mereka bahkan ingin pergi dari tempat ini.Bagaimanapun juga, konsekuensinya sangat berat kalau mereka menyinggung orang paling berkuasa di Kota Imperial.Martin pergi berdiri d
Raut wajah Klara berubah dan matanya sedikit memerah, tapi dia menahannya dan memaksakan seulas senyuman. "Yang penting kamu percaya saja pada Ibu. Biarkan orang lain berkata sesuka hati mereka. Aku nggak hanya akan menginap di sini hari ini, besok dan lusa aku masih mau menginap rumah sakit. Aku akan tinggal seminggu dulu. Nanti aku akan mengirim tagihan rumah sakit kepada Irene! Nggak, aku harus memisahkannya. Aku akan mengirim setiap hari untuk membuatnya kesal!""Aku lebih ingin tahu apa yang terjadi padamu dengan Andy," kata Yasmin."Nggak ada apa-apa. Hanya kejadian kecil. Sudah malam, cepat tidur! Aku juga sudah mau tidur." Klara pun berbaring.Yasmin berdiri di tepi tempat tidur dan merasa sangat muram.Di sebelah ada tempat tidur kosong, tapi dia sama sekali tidak mengantuk.Melihat Klara tidak ingin membahas masa lalu dengannya, memaksa Klara juga tidak berguna. Yasmin pun keluar dari kamar pasien.Dia tidak melihat Martin, jadi dia meneleponnya. "Di mana kamu?""Rumah. Apa k
"Sudah setengah bulan. Jangan manja sekali." Daniel langsung menggunakan cara kasar."Tunggu lagi. Tunggu lagi ....""Kalau kamu nggak mau tanganmu lumpuh, jadi anak baik," ancam Daniel."Jangan. Aku nggak mau ...." Yasmin menangis sambil memegang dinding erat-erat.Bagaimana kekuatannya bisa menang dari Daniel?Yasmin tetap diseret. Kukunya meninggalkan bekas yang panjang di dinding putih.Yasmin menyadari tak peduli dia menyinggung Daniel atau tidak, dia tidak akan berakhir dengan baik.Seolah-olah bernapas saja salah.Ketika dia bangun, hari sudah siang. Kamarnya sangat berantakan, itu termasuk Yasmin sendiri.Dia memeluk bantal sambil menangis dengan terisak-isak.Di dalam rumahnya sendiri, hanya terdengar tangisannya yang pilu.Setelah menangis beberapa lama, dia baru tenang.Setelah dia menangis, dia masih harus bangun dan menjaga anak-anaknya.Yasmin tidak bisa membiarkan orang lain mengetahui penderitaannya. Dia harus seperti orang yang baik-baik saja.Dia keluar dari kamar dan
"Dia ... nggak memberitahumu?""Kalau ada, aku nggak perlu bertanya padaku," balas Yasmin dengan kesal.Dia barusan bertengkar dengan Dahlia dan Irene, kemudian disiksa semalaman oleh Daniel, jadi dia tidak bisa bersikap sopan.Lalu, kalau ibunya benar-benar seorang pelakor, pria ini juga bukan orang baik.Andy tampak ragu untuk sesaat. "Dulu kami pernah berpacaran, tapi kemudian kami putus. Ibumu bukan pelakor. Ketika kami bersama, aku sudah bercerai.""Cerai ... seperti yang dikatakan di internet?" tanya Yasmin. Dia diam untuk beberapa detik sebelum berkata, "Aku nggak bermaksud membuka luka lamamu. Aku hanya ingin tahu kebenarannya."Andy berkata, "Tenang saja. Iya, seperti yang dikatakan di internet. Makanya, kamu jangan salah paham terhadap ibumu. Dia adalah wanita yang baik."Yasmin tercengang.Ini pertama kalinya dia mendengar orang lain berkata ibunya adalah orang baik.Dulu semua orang mengatainya selingkuhan, pelakor, wanita jalang dan lain-lain."Aku yang meninggalkannya. Un
"Ya, aku mau."Klara membelai kening Yasmin. "Apa kamu pernah disakiti?"Yasmin mengelak. "Aku sangat baik." Setelah diam sesaat, dia berkata, "Bu, pergi dari Kota Imperial bersamaku, ya?""Kenapa?" Klara tampak heran. "Apa kamu mengkhawatirkan Keluarga Suharly? Aku nggak takut pada mereka! Tapi, kalau kamu mau pergi, Ibu akan mengikutimu."Yasmin menatapnya dengan terkejut. "Aku kira kamu nggak mau."Klara berkata, "Aku nggak takut pada mereka, tapi mereka membuatku jijik. Lebih baik kami nggak berjumpa!"Sisa satu kekhawatiran di hati Yasmin, yaitu anak-anak.Setelah dia menemukan waktu yang tepat, dia baru memberi tahu Klara ....Ketika Klara tidur siang, Yasmin mengingat sesuatu, lalu dia mengirim pesan teks kepada Daniel: Saat Andy datang ke rumah sakit, aku berbicara dengannya sebentar. Dia bilang dia mengenal ibuku setelah dia bercerai. Jadi, ibuku bukan pelakor.Bagaimanapun juga, dia tidak mau orang lain salah paham.Terutama Daniel.Lain kali kalau tunangan Daniel ada masalah
Jarak mereka yang sangat dekat ini membuat raut wajah Yasmin berubah. Setelah dia sadar, dia mencondongkan kepalanya ke belakang, lalu berdiri dari kursi."Aku mau makan bersama ibuku. Kamu makan sendiri saja," tolak Yasmin."Kamu bagai kacang yang lupa kulitnya." Martin menegakkan punggungnya. Dia berkata dengan ekspresi masam, "Beberapa hari yang lalu kamu bilang kamu mau berterima kasih. Ini caramu berterima kasih padaku?"Yasmin tidak bisa menjawab.Dia benar-benar berterima kasih pada Martin.Namun, dia malah lupa. Jadi, dia tidak bisa menyangkal."Makan di mana?"Martin langsung tersenyum. "Ayo. Tenang saja, nggak akan ada seafood."Seakan-akan sedang bertugas, Yasmin mengikuti Martin ke restoran untuk makan bersama.Mereka mengunjungi salah satu restoran unik di Kota Imperial.Dari tempat duduk dekat jendela di lantai dua, bisa melihat pemandangan malam yang indah."Yang datang ke sini ada pasangan dan keluarga. Menurutmu, apa hubungan kita?" tanya Martin.Jari-jarinya yang lent
Dahlia tertawa. Dia menyukai suaminya yang selalu bergantung padanya. Tidak ada yang bisa menandingi Andy dan dia juga tidak bisa diganti!Hanya saja, tadi cara Andy melihat Yasmin membuat Dahlia merasa tidak enak.Yasmin muda dan cantik. Wajahnya bisa menggoda segala pria!"Ternyata setelah Klara melahirkan, dia masih hidup sendirian. Dengar-dengar dia tidak lama baru bercerai dengan Jason. Sepertinya dulu ketika mereka menikah, Klara merahasiakan kalau dia pernah melahirkan. Mereka bercerai setelah ketahuan oleh Jason. Aku bukan ingin mengatainya, tapi nggak ada ibu sepertinya yang membuang putrinya ke orang lain, lalu menikah dan menikmati hidup sendiri. Jahat sekali," ujar Dahlia sambil menggelengkan kepalanya.Ketika Andy mendengarkannya, hatinya terasa berat. "Kamu mendengar dari siapa?""Dari orang lain. Bagaimanapun juga, Keluarga Guntur adalah keluarga suami Irene. Kita nggak boleh nggak tahu apa-apa. Tapi, Daniel nggak berencana untuk mengundang keluarga pihak ayahnya ke pert
Andy bukan ingin menjebak Yasmin, 'kan?Untuk apa Andy menjebaknya?"Sepertinya kakiku terkilir." Andy tampak kesakitan.Yasmin dilema. Haruskah dia berpura-pura tidak melihat Andy atau membantunya?Kalau kaki Andy terkilir, dia tidak bisa menyetir!Andy meminta tolong dulu. "Apa kamu bisa menyetir? Apa kamu bisa mengantarku ke rumah sakit?"Yasmin merasa kesulitan.Ini dilema yang sama seperti apakah dia harus membantu nenek atau kakek yang terjatuh di jalan.Pada akhirnya, Yasmin memilih mengantar Andy ke rumah sakit.Andy diperiksa dan melakukan rontgen.Yasmin duduk di depan meja bundar yang disediakan rumah sakit. Andy sangat aneh, dia memaksa Yasmin tinggal.Apa dia tidak bisa menelepon istri dan putrinya?Dia bahkan tidak mengungkit mereka.Maka itu, Yasmin segan untuk berinisiatif menelepon Irene.Nanti Irene mengatainya sengaja mendekati Andy lagi.Pokoknya, setelah Andy keluar, Yasmin akan pergi.Sepuluh menit kemudian, segelas air diletakkan di depannya.Yasmin mengangkat ke