"Lepaskan!" Yasmin menepis tangan Kezia.Kezia bersikeras menghalangi Yasmin. "Salah orang? Yasmin, walaupun kamu berubah menjadi abu, aku tetap bisa mengenalimu!"Yasmin hampir marah.Makin banyak orang yang berkumpul. Ini gawat!Sebuah mobil Rolls Royce hitam berhenti di depan pintu masuk gedung. Kemudian, bukan hanya Daniel, tapi Irene juga keluar dari mobil itu.Saat Yasmin merasakan keheningan yang tidak biasa di aula, Yasmin membalikkan tubuhnya.Saat dia melihat siapa yang turun dari mobil, wajahnya memucat dan dia ingin pergi.Namun, Kezia sudah menebak niat Yasmin. Dia langsung menggenggam lengan Yasmin, lalu berkata, "Karena kamu bilang aku salah orang, untuk apa kamu melarikan diri? Kenapa kamu nggak menjelaskan dirimu?"Daniel dan Irene sudah memasuki aula. Aura Daniel sudah menyebar ke sekeliling dan dirasakan semua orang.Irene merasakan ada yang janggal, jadi dia bertanya, "Apa yang sedang terjadi?" Pada saat yang sama, dia melihat sosok yang familier. "Bukankah itu Yasm
Yasmin ingin melarikan diri.Kalau bukan karena dia takut pada konsekuensi yang lebih menakutkan, dia akan kabur sejauh mungkin!"Kalau bukan karena dia mengandung anak orang lain, untuk apa dia buru-buru menggugurkan bayinya? Begitu dia tahu dia hamil, besok harinya dia melakukan aborsi. Cepat sekali." Kezia menghela napas.Yasmin merasa ada yang tidak beres dengan ucapan Kezia. "Aku mengandung anak siapa? Kamu jangan asal memfitnah!""Aku ada buktinya dan kamu masih mau menyangkal?" tanya Kezia.Yasmin buru-buru melangkah maju, kemudian dia merebut ponsel Kezia dari tangannya.Saat dia melihat foto itu, darah di dalam tubuhnya seolah-olah membeku dan wajahnya menjadi pucat.Ternyata ada orang yang memfoto Raymond mencium keningnya semalam. Orang itu bahkan adalah Kezia.Tangan Yasmin gemetar. Dia berusaha menjelaskan dirinya, "Aku memang hamil dan aku juga sudah menggugurkan bayiku. Tapi, bayi itu milikmu ...." Yasmin menatap Daniel. Selama Daniel memercayainya, Yasmin tidak peduli d
Nada sambung terus berbunyi sampai habis, tapi tidak ada yang mengangkat telepon.Sebenarnya, Yasmin berharap Daniel tidak menghiraukannya.Namun, setiap detik yang tertunda terasa menyiksakan.Antara tabrak lari dan menyerah secara sukarela, mana yang lebih serius? Tentu saja yang pertama.Yasmin hanya berharap Daniel bisa berpikiran terbuka ....Setelah menelepon tiga kali, Daniel masih tidak mengangkat telepon.Yasmin tidak bisa memahami isi pikiran Daniel. Dia hanya merasa sangat takut.Akhirnya saatnya pulang kerja. Yasmin baru tiba di depan lift, lalu dia berpapasan dengan Joshua yang kebetulan mau pulang juga. Joshua bertanya, "Pulang?""Ya," jawab Yasmin."Wajahmu pucat."Yasmin merasa akhir-akhir ini banyak orang yang mengatakan itu.Bagaimana wajahnya tidak pucat? Seharian ini dia merasa gelisah."Terima kasih atas perhatian Bapak. Aku baik-baik saja," balas Yasmin.Joshua pun tidak berkata apa-apa.Setelah mereka masuk ke dalam lift, Joshua menekan tombol lantai parkiran dan
Setelah Daniel mendorong Yasmin masuk ke kantor, dia tidak segera melakukan apa-apa.Dia menuju ke lemari alkohol, kemudian membuka sebotol alkohol dan menuangkannya ke gelas.Cairan cokelat itu sangat mirip dengan darah hitam. Itu membuat orang merasa lebih tertekan dan terancam secara mental.Yasmin seperti mangsa yang tak berdaya. Dia yang sedang berdiri di tepi meja tidak berhenti gemetar.Karena Daniel belum menyerangnya, apa Yasmin boleh mengatakan sesuatu dulu?Yasmin berusaha menstabilkan suaranya yang gemetar dan berkata, "Kamu nggak sungguh berpikir bayi itu milik Raymond, 'kan? A ... aku bahkan sudah bersumpah atas nama ibuku. Kalau kamu nggak percaya, aku juga nggak bisa melakukan apa-apa ...."Daniel berbalik, lalu dia duduk di bangku tinggi sebelah lemari alkohol. Kakinya panjang, ekspresinya datar dan matanya menatap dengan tajam. "Kamu nggak minum obat?""Itu yang aneh. Aku ada minum obat, tapi masih hamil. Lalu, aku bertanya pada dokter. Dia bilang makan pil KB nggak 1
Yasmin sungguh khawatir Daniel menggila dan mengabaikan segalanya.Nanti yang sial hanya Yasmin sendiri.Daniel mendongak. Bibirnya basah karena alkohol. Kemudian, dia berkata dengan kejam, "Kamu juga tahu kalau kamu hanya berguna untuk ini?"Yasmin menggigit bibirnya. Dia berkata dengan kesal, "Kamu juga hanya bisa menyiksaku dengan cara ini?"Setelah Yasmin mengatakan itu, jantungnya berdebar.Seharusnya dia tidak memprovokasi Daniel hanya untuk menyelesaikan percakapan mereka dengan cepat.Saat Yasmin merasa gugup, Daniel malah tersenyum sinis kepadanya. Dia mencengkeram rahang Yasmin, lalu dia mencium bibir Yasmin."Mm!" Yasmin hampir tidak bisa bernapas.Saat oksigennya hampir habis, Daniel baru melepaskannya. Daniel berkata, "Kamu nggak akan berharap aku menggunakan cara lain."Yasmin langsung merinding.Ya. Cara lain lebih kejam.Meskipun begitu, ayah kandungnya dan Klara, ibu kandungnya, tidak pernah bisa lari dari perlakuan kejam Daniel.Jadi, apa Yasmin harus berterima kasih
"Pesonamu kuat juga. Kamu nggak hanya bisa menjadi mainan Daniel, tapi kamu juga bisa membuat Raymond melanggar peraturan untukmu. Aku benar-benar kagum padamu," ujar Martin dengan emosional.Yasmin pun melihat Martin dengan bingung.Apa hubungannya pesona dengan menjadi mainan Daniel? Itu sama dengan digigit anjing. Apa Martin merasa itu karena Yasmin menawan?Hanya saja, kenapa Martin mau mengungkit nama Raymond?Jangan-jangan Martin sudah tahu tentang hal semalam?"Ini nggak ada hubungannya denganmu.""Ada, dong!" Martin berkata, "Akhir-akhir ini proyek investasiku yang di luar negeri tentang sumber daya mineral. Aku sedang mencari seseorang untuk berbagi risiko denganku. Aku nggak menyangka Raymond memiliki niat ini. Menurutmu, kenapa seorang pendidik sepertinya tertarik berinvestasi di sumber daya mineral? Setelah kupikir-pikir, karena kamu, 'kan?"Yasmin tercengang.Ternyata Martin mengganggunya bukan karena kehebohan semalam di perusahaan ....Yasmin tahu kekuatan umum Martin bu
Yasmin menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku minta maaf ...."Raymond diam untuk beberapa saat, kemudian dia berkata, "Aku mengerti. Tapi, aku masih papinya anak-anak, 'kan?"Nada Raymond yang sangat membuat Yasmin menyunggingkan seulas senyuman. Dia tertawa dengan tak berdaya, kemudian berkata, "Ya. Anak-anak sangat menyukaimu."Mereka tidak mengobrol lama. Setelah telepon dimatikan, Yasmin merasa mentalnya lelah dan tubuhnya terasa makin berat.Untuk apa dia merasa sedih? Lagi pula, semenjak dia melahirkan anak-anak, dia tidak pernah berpikir untuk mencari kebahagiaannya.Bagaimanapun juga, kebahagiaan memerlukan pengorbananDan Yasmin tidak memiliki nilai yang setara untuk menggantinya ....Yasmin pulang naik kereta bawah tanah. Dia menyandarkan kepalanya. Ketika dia sedang berpikir, dia tidak sengaja ketiduran.Saat dia terbangun, kereta bawah tanah sudah melewati beberapa stasiun.Dia terpaksa turun di sebuah stasiun, lalu duduk kereta lain.Dia tidak pernah naik kereta sampai k
Kemudian, Yasmin baru tahu kenapa hari itu Irene bisa datang ke Grup Guntur bersama Daniel.Karena sekarang produk Grup Guntur perlu model yang terkenal.Dan akhir-akhir ini selebritas baru yang muncul adalah si dewi pianis, Irene.Yasmin sedang duduk di depan meja kantornya sambil menyusun data ketika telepon dari Joshua masuk.Yasmin mengangkatnya. "Pak.""Pergi ke departemen administrasi. Pak David mencarimu.""Baik." Yasmin meletakkan gagang telepon. David?Untuk apa dia mencari Yasmin?Karena permusuhannya dengan David, ini pasti bukan hal baik.Akan tetapi, Yasmin tetap harus pergi.David juga tidak akan melakukan apa-apa padanya di perusahaan ....Yasmin mengetuk pintu sebelum dia masuk. Saat dia melihat David dan juga Irene, dia sudah punya tebakan.Hal ini pasti ada hubungannya dengan Irene.Apa itu?David berkata dengan angkuh, "Yasmin, Nona Irene nggak punya asisten. Jadi, untuk sementara kamu akan membantunya. Karena dia adalah model Grup Guntur, kami bertanggung jawab untu