"Pesonamu kuat juga. Kamu nggak hanya bisa menjadi mainan Daniel, tapi kamu juga bisa membuat Raymond melanggar peraturan untukmu. Aku benar-benar kagum padamu," ujar Martin dengan emosional.Yasmin pun melihat Martin dengan bingung.Apa hubungannya pesona dengan menjadi mainan Daniel? Itu sama dengan digigit anjing. Apa Martin merasa itu karena Yasmin menawan?Hanya saja, kenapa Martin mau mengungkit nama Raymond?Jangan-jangan Martin sudah tahu tentang hal semalam?"Ini nggak ada hubungannya denganmu.""Ada, dong!" Martin berkata, "Akhir-akhir ini proyek investasiku yang di luar negeri tentang sumber daya mineral. Aku sedang mencari seseorang untuk berbagi risiko denganku. Aku nggak menyangka Raymond memiliki niat ini. Menurutmu, kenapa seorang pendidik sepertinya tertarik berinvestasi di sumber daya mineral? Setelah kupikir-pikir, karena kamu, 'kan?"Yasmin tercengang.Ternyata Martin mengganggunya bukan karena kehebohan semalam di perusahaan ....Yasmin tahu kekuatan umum Martin bu
Yasmin menundukkan kepalanya dan berkata, "Aku minta maaf ...."Raymond diam untuk beberapa saat, kemudian dia berkata, "Aku mengerti. Tapi, aku masih papinya anak-anak, 'kan?"Nada Raymond yang sangat membuat Yasmin menyunggingkan seulas senyuman. Dia tertawa dengan tak berdaya, kemudian berkata, "Ya. Anak-anak sangat menyukaimu."Mereka tidak mengobrol lama. Setelah telepon dimatikan, Yasmin merasa mentalnya lelah dan tubuhnya terasa makin berat.Untuk apa dia merasa sedih? Lagi pula, semenjak dia melahirkan anak-anak, dia tidak pernah berpikir untuk mencari kebahagiaannya.Bagaimanapun juga, kebahagiaan memerlukan pengorbananDan Yasmin tidak memiliki nilai yang setara untuk menggantinya ....Yasmin pulang naik kereta bawah tanah. Dia menyandarkan kepalanya. Ketika dia sedang berpikir, dia tidak sengaja ketiduran.Saat dia terbangun, kereta bawah tanah sudah melewati beberapa stasiun.Dia terpaksa turun di sebuah stasiun, lalu duduk kereta lain.Dia tidak pernah naik kereta sampai k
Kemudian, Yasmin baru tahu kenapa hari itu Irene bisa datang ke Grup Guntur bersama Daniel.Karena sekarang produk Grup Guntur perlu model yang terkenal.Dan akhir-akhir ini selebritas baru yang muncul adalah si dewi pianis, Irene.Yasmin sedang duduk di depan meja kantornya sambil menyusun data ketika telepon dari Joshua masuk.Yasmin mengangkatnya. "Pak.""Pergi ke departemen administrasi. Pak David mencarimu.""Baik." Yasmin meletakkan gagang telepon. David?Untuk apa dia mencari Yasmin?Karena permusuhannya dengan David, ini pasti bukan hal baik.Akan tetapi, Yasmin tetap harus pergi.David juga tidak akan melakukan apa-apa padanya di perusahaan ....Yasmin mengetuk pintu sebelum dia masuk. Saat dia melihat David dan juga Irene, dia sudah punya tebakan.Hal ini pasti ada hubungannya dengan Irene.Apa itu?David berkata dengan angkuh, "Yasmin, Nona Irene nggak punya asisten. Jadi, untuk sementara kamu akan membantunya. Karena dia adalah model Grup Guntur, kami bertanggung jawab untu
Irene menarik napas dalam-dalam. Dia seolah-olah tidak bisa bernapas. Kemudian, tubuhnya menjadi lemas dan dia langsung terjatuh dari kursi.David terkejut dan bangkit. "Nona Irene? Ada apa denganmu?"Dia melangkah maju. Irene sudah tidak sadarkan diri.Ini bukan karena David, 'kan? Ini karena Yasmin!Sepertinya Irene lumayan lemah. Begitu saja dia sudah pingsan.Tak lama setelah Yasmin kembali ke kantor, ada rekan kerja yang masuk dengan terburu-buru. "Gawat. Aku mendengar si dewi pianis pingsan di kantor Pak David.""Hah? Kenapa? Apa dia sakit?""Aku nggak tahu. Dia sudah diantar ke rumah sakit.""Irene baru saja menjadi model Grup Guntur, tapi sesuatu sudah terjadi padanya. Pemilik Grup Naga nggak akan marah, 'kan?"Yasmin yang sedang duduk mematung.Dia tidak menyangka akan terjadi hal itu. Dia bahkan mengira dia telah berhasil menghindari menjadi asisten Irene dengan aman!Ucapan rekan kerjanya membuat dia gelisah.Irene jelas-jelas berbohong, 'kan?Namun, apa Daniel akan percaya?
Begitu Yasmin membuka pintu, dia merasa tatapan tajam Daniel. Itu membuat jantung Yasmin hampir berhenti berdetak.Setelah Helen memeriksa Irene dan tidak menemukan masalah, dia pergi."Siapa yang memberimu nyali?" kata Daniel dengan sinis.Yasmin menundukkan kepalanya. "Aku nggak melakukan apa-apa. Aku hanya menolak menjadi asisten Irene. Aku bekerja di departemen keuangan, jadi aku nggak mengerti menjadi asisten. Bukankah wajar bagiku untuk menolak? Mengenai kenapa Irene bisa pingsan, itu nggak ada kaitannya denganku."Saat Irene mendengar itu, dia langsung terlihat sangat sedih. "Yasmin, apa kamu nggak merasa bersalah saat kamu mengatakan itu? Kamu bilang meskipun Daniel peduli padaku, dia masih suka mencarimu. Kamu bilang kamu bahkan pernah mengandung anaknya dan aku bukanlah siapa-siapa. Kalau menurutmu aku berbohong, kita bisa memanggil Pak David kemari karena dia juga ada."Yasmin tidak menyangka Irene begitu berbisa! Irene telah memutarbalikkan fakta!Apanya dewi pianis? Dia it
Jadi, sebelum Yasmin memasuki kantor departemen, dia membuat kopi, lalu mengantarkannya ke kantor supervisor.Joshua meliriknya sekilas dengan terkejut. "Ada apa ini?""Apanya ada apa? Membuatkan kopi untuk Bapak memang tugasku," ujar Yasmin dengan ekspresi datar.Joshua menganggukkan kepalanya, kemudian dia menyesap kopinya. "Rasanya enak. Terima kasih."Irene sembuh lumayan cepat. Begitu dia sembuh, dia kembali bekerja dan segera menelepon Yasmin, lalu menyuruh Yasmin pergi ke lokasi syutingnya.Lokasi syutingnya di gedung Grup Guntur.Grup Guntur secara khusus menyewa lokasi tersebut untuk syuting.Sangat mudah bagi Yasmin untuk pergi ke sana.Begitu Yasmin sampai, Irene menyuruhnya pergi beli kopi dan Irene tidak mau kopi perusahaan karena dia tidak menyukainya.Yasmin pun keluar untuk membelinya.Butuh waktu setengah jam untuk membelinya, kemudian Yasmin memberikannya kepada Irene.Irene melihat sekilas wajah Yasmin yang memerah sedikit setelah bolak-balik, kemudian Irene merasa j
Staf lain segera menoleh ke arah mereka. Irene segera memasang ekspresi bersalah. Dia berkata dengan lembut, "Maaf. Kamu menyuruhku memakai tenaga, jadi aku nggak sengaja menginjakmu. Kamu baik-baik saja, 'kan?"Tidak sengaja? Irene jelas-jelas melakukannya dengan sengaja!Irene santai sekali. Jelas-jelas pekerjaan ini bisa diselesaikan dalam sehari, tapi dia bersikeras mengulurkan waktu.Pada hari pertama, syuting belum selesai, tapi Irene berkata dia sudah lelah dan ingin beristirahat.Besok pagi, dia menyuruh Yasmin pergi ke studionya untuk mengambil kotak perhiasannya karena dia berkata dia mau menggunakannya untuk syuting hari ini.Yasmin pergi ke rumah Irene yang berada di kompleks kelas atas setelah mengambil kotak perhiasan tersebut.Setelah dia masuk ke kompleks dan menemukan rumah Irene, dia menekan bel dan menunggu di luar pintu.Setelah menunggu beberapa menit, tidak ada yang membuka pintu.Yasmin menekan bel lagi.Dia mendengar suara langkah kaki di dalam. Sepertinya itu b
Untuk apa membicarakan alasannya?"Lihat karier dan kehidupanku, apa kamu bisa menyainginya?" tanya Irene yang padahal jawabannya sudah jelas. "Kalau bukan karena Klara, bagaimana kamu bisa bertemu dengan Daniel yang berkuasa dengan statusmu yang miskin? Kamu tahu mencari pasangan itu harus yang setara, 'kan?""Kamu tenang saja. Aku nggak ingin menikah dengan Daniel. Aku hanya mainannya yang akan dibuang setelah dia bosan. Aku minta maaf kalau kamu tersinggung," kata Yasmin dengan nada datar.Pasangan yang setara? Serius sekali!"Apa yang kamu pikirkan?" Irene melihat Yasmin dengan sinis. "Tentu saja kamu nggak punya kesempatan untuk menikah dengan Daniel. Meskipun aku nggak ada, kamu tetap nggak bisa menikah dengannya. Tapi, aku pasti nggak akan mengizinkan sekelompok lalat mengelilinginya. Mau itu kamu ataupun Kezia.""Beberapa wanita sungguh lucu. Jelas-jelas si pria yang bermasalah, tapi dia bersikeras mengganggu wanita lain. Selama kamu memperhatikan Daniel dengan baik, nggak ada