Share

Bab 236

Penulis: Chestnut
"Apa?" Yasmin tidak paham. Dia juga tidak ingin memahaminya. "Biarkan aku turun."

Yasmin tidak ingin menghabiskan satu detik pun bersama pria seperti Daniel.

"Apa kamu sedang memberontak?" tanya Daniel sambil menatap Yasmin dengan sinis.

"Apa yang salah dengan aku menjaga jarak darimu? Jangan lupa kalau kamu sudah membebaskanku. Tentu saja, aku nggak akan mencari pria lain di wilayahmu. Bagaimanapun juga, kamu nggak senang melihatku hidup dengan bahagia. Jadi, aku akan menjadi anak baik. Kalau kamu memaksa dekat-dekat denganku, aku akan mengira aku lebih penting daripada Irene."

Aura Daniel langsung menjadi suram. "Kamu berpikir terlalu jauh."

Yasmin turun dari mobil di tengah jalan. Setelah mobil Rolls Royce itu menghilang, dia baru merasa lega.

Saat berhadapan dengan Daniel, Yasmin benar-benar takut dia akan mati kalau dia tidak berhati-hati.

Yasmin masuk ke rumah sakit. Dia baru tiba di depan pintu kamar Klara dan dia sudah mendengar Klara berisik ingin pulang.

Dokter pun menasehati
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 237

    "Betul!" Yasmin mencolek hidung Julia.Selesai mandi, ketika mereka di kamar, Yasmin melihat ketiga anaknya yang sedang berbaring di tempat tidur dengan menggemaskan. Yasmin terlihat bimbang sejenak sebelum dia bertanya, "Apa kalian suka tinggal di sini?"Tidak peduli mereka tinggal di mana, Yasmin tidak pernah menanyakan pendapat mereka.Anak-anak juga tidak pernah bertanya apa-apa.Ini membuat Yasmin tidak enak.Mereka seolah-olah tidak punya rumah. Sebentar tinggal di sana, sebentar pindah ke sini."Suka!""Suka!""Suka sekali!"Yasmin tertawa, lalu dia tidak bertanya apa-apa lagi.Julia menempelkan pipinya yang lembut ke wajah Mama. "Selama ada Mama, tinggal di mana pun nggak masalah.""Benar!" sahut Julian."Mama nggak perlu mengkhawatirkan kami," kata Julius.Anak-anak merasa sangat puas dengan jawaban mereka ketika mereka melihat senyuman di wajah Yasmin.Mama sudah bekerja keras demi menghindari Papa.Sekarang mereka tinggal di lantai yang berbeda. Yasmin pun merasa jauh lebih

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 238

    Yasmin merasa gawat.Pesan itu pasti bukan dia yang kirim!Dia mengingat ketika dia kembali ke kamar setelah dia mandi, Julia sedang bermain ponselnya.Yasmin juga tidak berpikir apa-apa. Dia tidak menyangka Julia akan mengirim pesan seperti itu yang kebetulan kepada Daniel.Dia benar-benar tidak tahu harus bagaimana menyelesaikan ini."Kalau kamu bukan mau mengirimkannya ke aku, berarti kamu salah kirim. Kepada siapa kamu ingin mengirimkannya?""Aku nggak salah kirim ..." ucap Yasmin dengan canggung."Kalau begitu, kamu merindukanku." Daniel mendekat, kemudian langsung mendorong Yasmin ke dinding."Emm ...." Aura Daniel yang kuat membuat wajah Yasmin memerah. Yasmin memalingkan mukanya dan berkata, "Jangan begini. Ini nggak seperti yang kamu pikirkan ....""Aku sedang menunggu penjelasanmu," kata Daniel.Yasmin buru-buru berkata, "Aku hanya asal mengetik, kemudian tanganku nggak sengaja ....""Kamu rasa apa aku akan percaya?"Yasmin ingin berkata kalau dia sendiri juga tidak percaya!

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 239

    Helen tidak mengatakan apa-apa lagi.Sebagai seorang dokter, tentu saja dia tahu bahaya dari obat itu.Setelah Helen memeriksa Yasmin, dia tidak menemukan apa-apa, jadi dia pergi. Yasmin ingin mengantar Helen, tapi ditolak.Setelah mendengar suara pintu ditutup, Yasmin kembali berbaring dan dia menatap langit-langit.Dia pasti bukan hamil.Ada perubahan di udara. Aura bahaya menyebar ke setiap sudut kamar.Yasmin buru-buru menoleh. Tubuh Daniel memancarkan aura yang sangat kuat. Dia sedang berdiri di samping tempat tidur dan menatap Yasmin.Yasmin duduk. Dia menatap Daniel dengan waswas. "Aku baik-baik saja. Kamu nggak perlu memanggil Dokter Helen ...." Dia tidak akan berterima kasih pada Daniel.Karena Daniel yang sudah melukainya.Ekspresi Daniel yang datar membuat orang sulit untuk memahaminya. Dia mendekat, lalu mencengkeram rahang Yasmin. Daniel menatap Yasmin dengan tajam sambil berkata, "Jangan rusak atau lain kali bagaimana aku bisa menggunakanmu, hm?"Yasmin sama sekali tidak

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 240

    Yasmin tidak bisa menyalahkan anak-anak karena sebuah kebetulan ....Meskipun dia tidak boleh menyalahkan mereka, hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi."Yang kali ini Mama lupakan. Tapi, lain kali nggak boleh melakukannya lagi, ya?" Yasmin memperingati mereka, "Mengirim pesan seperti ini akan membuat orang salah paham dan itu sangat merepotkan ....""Mama, kenapa orang bisa salah paham?" tanya Julia.Kenapa orang bisa salah paham? Kalau bukan karena Yasmin tidak enak badan, sekarang dia pasti tidak bisa bangun!"Orang jahat akan mencari kita." Yasmin berkata, "Pokoknya, ini nggak boleh dilakukan lagi, ya? Julian, Julius, kalian adalah seorang kakak. Harus mengawasi adik.""Baik!" sahut Julian dan Julius dengan serempak.Yasmin baru melepaskan mereka.Lalu, dia makan bersama anak-anak.Yasmin baru makan dua suap, kemudian dia merasa mual. Dia pun menutup mulutnya dengan tangan dan wajahnya langsung memucat."Mama, ada apa?" tanya Julian."Nggak apa-apa. Makan." Yasmin menekan rasa m

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 241

    Yasmin tersenyum tipis. Kenapa Joshua tampak mendukungnya?"Apa kamu nggak enak badan? Akhir-akhir ini wajahmu terlihat pucat. Kamu baik-baik saja, 'kan? Apa kamu mau cuti?""Tetap digaji, 'kan?""Ya.""Aku mau cuti tiga hari." Setelah Yasmin mengatakan itu, tanpa memberi Joshua kesempatan untuk bereaksi, dia berkata, "Aku akan menghitung ulang datanya. Nanti sore aku pulang."Kemudian, Yasmin keluar.Yasmin duduk di depan komputer, lalu dia berpikir, seharusnya tiga hari sudah cukup untuk melakukan aborsi dan beristirahat, 'kan? Dia tidak pernah aborsi, jadi dia tidak tahu.Dulu dia pernah melihat sebuah iklan yang berkata bisa langsung kerja setelah melakukan aborsi."Wah, apa Irene sedang bersiap-siap untuk masuk ke industri hiburan?""Dia adalah seorang master piano, jadi dia sudah termasuk setengah selebritas.""Dia cantik dan pandai main piano. Pasti banyak yang ingin dia menjadi model iklan.""Dulu Kezia adalah dewi iklan industri hiburan, tapi sekarang dia sudah digantikan oleh

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 242

    Setelah itu, Yasmin pergi.Irene pergi ke departemen obgyn dan langsung masuk. "Permisi, Dokter. Tadi temanku nggak mengerti, jadi dia memintaku bertanya sekali lagi.""Siapa?""Yasmin Tanoto."Dokter tersebut tidak merasa curiga dan berkata, "Untuk melakukan aborsi, perutnya harus kosong. Mulai jam delapan malam ini, dia nggak boleh makan apa-apa. Besok pagi dia boleh minum air sedikit, tapi nggak boleh makan."Irene tertegun.Aborsi ....Yasmin ... hamil ....Irene tentu tahu Yasmin hamil anak siapa ....Irene memaksakan seulas senyuman, lalu bertanya, "Kenapa ... dia mau melakukan aborsi? Apa dia nggak bisa mempertahankannya?""Dia ada makan pil KB, jadi tentu saja anak itu nggak bisa dipertahankan. Kalaupun anaknya dilahirkan, anak itu akan cacat."Setelah keluar dari kantor dokter, Irene merasa tangan dan kakinya dingin.Tidak ada yang lebih memalukan baginya selain saat ini!Yasmin sedang mengandung anak Daniel!Bukankah Daniel menyukai Irene? Kenapa Daniel mengizinkan Yasmin men

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 243

    "Aku berharap aku bisa memainkan piano untukmu setiap hari," kata Irene dengan lembut."Kamu nggak mau bekerja?" tanya Daniel sambil mengernyit.Irene meletakkan dagunya di atas bahu Daniel yang lebar, kemudian dia tersenyum dan berkata "Bukankah aku tinggal memberitahumu?"Daniel membelai pipi Irene dengan punggung tangannya. "Lakukan sesuatu yang kamu sukai. Apa pun yang kamu mau, katakan saja padaku."Irene menyunggingkan seulas senyuman yang bahagia.Pada akhirnya, Daniel paling peduli padanya.Selama Irene menginginkannya, Daniel akan memberikannya.Tidak seperti Yasmin yang hanya diperlakukan sebagai mainan murahan. Apa hak Yasmin bersaing dengan Irene?Besok harinya, setelah anak-anak pergi ke sekolah, Yasmin tinggal di dalam rumah untuk beristirahat.Kemarin perutnya sakit sedikit. Namun, setelah satu malam lewat, dia tidak merasakan apa-apa lagi.Darah yang keluar juga tidak banyak.Namun, rasa mualnya masih ada.Ini membuat Yasmin merasa jengkel.Dia mencari tahu di internet.

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 244

    Daniel menatap anak-anak dengan tajam, kemudian dia bertanya, "Kenapa kalian di sini?"Bibi yang mengikuti anak-anak buru-buru menjelaskan, "Kami ....""Aku bukan menyuruhmu menjawab," ucap Daniel dengan sinis. Bibi pun tidak berani bersuara.Bibi merasa Daniel sedikit mengerikan, tapi dia berpakaian mahal dan mempunyai aura yang kuat ....Anak-anak berbaris dengan rapi, kemudian mereka mendongak. Terlihat sangat menggemaskan."Kami tinggal di sini," kata Julian sambil menunjuk ke atas."Di lantai enam," ucap Julia."Apa kamu mau bertamu?" tanya Julius.Daniel tidak punya kesabaran untuk menjadi tamu anak-anak.Hanya saja, dia sudah berkali-kali berpapasan dengan mereka. Ini kebetulan yang luar biasa."Seingatku, kalian bukan tinggal di sini," ujar Daniel dengan nada datar.Ketiga anak itu menatap Daniel dengan polos. Otak mereka sedang memikirkan jawaban.Bibi hanya bisa membantu dengan menjawab, "Begini, di rumah sedang ada sedikit masalah dan anak-anak nggak tahu apa-apa .... Karena

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1181

    "Lauren yang nggak tahu malu dan bersikeras melengket dengan Evan! Tante nggak perlu khawatir. Aku bisa menanganinya." Sofia terlihat sombong. Bagaimana mungkin dia merasa terancam oleh wanita yang berasal dari daerah kumuh? "Tapi, bagaimana Tante bisa tahu?"Melihat Sofia masih belum mengetahui apa-apa, Jessy pun berkata, "Lauren ini sedang hamil.""Apa?" Raut wajah Sofia berubah drastis. Suaranya menjadi tinggi.Saat Jessy melihat Sofia mau naik darah, dia berkata, "Ketika aku berada di toilet, aku mendengar istri Daniel mengatakannya. Aku merasa kamu pasti nggak tahu, jadi aku memberitahumu.""Aku mau membunuh Lauren si wanita jalang itu! Dasar nggak tahu diri! Bisa-bisanya sampah sepertinya ingin berebutan denganku. Aku akan bertanya pada Evan ....""Tunggu." Jessy menahannya."Tante, aku nggak bisa berpura-pura nggak tahu tentang hal ini!""Apa yang bisa kamu lakukan setelah mengetahuinya? Kalau kamu membuat keributan, kamu yang malu. Sekarang yang paling penting adalah kamu harus

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1180

    "Iya, aku meneleponnya. Nanti malam aku ingin pergi menemuinya," kata Yasmin."Nggak perlu," tolak Evan.Alis Yasmin pun berkerut. "Kenapa? Paman, kamu seperti ini salah. Kamu sudah melukai dua orang.""Aku tahu apa yang sedang kulakukan." Evan tidak ingin membicarakan ini lagi.Sofia datang. Dia bersandar pada Evan, lalu bertanya, "Apa yang sedang kalian bicarakan? Kenapa wajah Yasmin terlihat sangat serius?"Yasmin berkata, "Wajahku menjadi terlihat serius karena aku memakai masker. Hebat."Sofia sengaja tertawa.Evan merangkul Sofia. "Ayo cari tempat untuk makan. Apa kamu lapar?""Lapar. Evan, kamu sangat baik padaku.""Selamat menikmati, Yasmin." Setelah Evan mengatakan itu, dia pergi bersama Sofia.Yasmin melihat tampang mereka berdua yang tampak mesra. Ini benar-benar tidak pantas bagi Lauren.Dia pun berbalik dan pergi ke toilet.Dia tiba di depan toilet wanita dan baru saja ingin membuka pintu."Yasmin." Daniel muncul dari belakang. "Jangan berkeliaran."Jessy yang hendak menar

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1179

    Anak-anak berlari keluar untuk bermain. Yasmin berdiri, lalu mengingatkan mereka, "Jangan nakal, ya!"Jessy tertawa. "Ketiga anak kecil itu benar-benar menggemaskan. Aku sangat suka melihat mereka."Juan berkata, "Kalau begitu, minta James cepat mencari istri agar dia juga dapat melahirkan anak."James mengerutkan alisnya. "Bukankah itu terlalu cepat untukku? Bukankah sekarang sudah ada yang lebih modern? Setelah bertunangan, kamu bisa melewatkan pernikahan dan langsung mempunyai anak!"Sofia melihat Evan dengan senang, kemudian mengulurkan tangan untuk memeluk lengan Evan.Meskipun Evan diam saja, Sofia tetap sangat senang.Hari ini adalah hari pertunangannya. Akhirnya hari ini tiba juga.Ketika mereka tidur bersama malam ini, Sofia tentu bisa hamil.Jessy memelototi James. Walaupun apa yang dikatakan James benar, dia tidak boleh mengatakan hal yang begitu memalukan!Lalu, dia sengaja mengatai putranya, "Kamu juga sudah nggak muda. Jangan membuat keluargamu cemas. Kapan kamu akan memb

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1178

    "Apa yang akan kamu lakukan?" tanya Yasmin."Nggak tahu. Yasmin ... aku hamil." Lauren memberitahunya. "Jalan keluarku semuanya sudah diblokir Evan."Yasmin terkejut. "Hamil ....""Dia mengganti pil KB-ku dan membuatku hamil. Evan ... benar-benar membuatku jijik!"Yasmin dapat merasakan keputusasaan Lauren.Di keputusasaannya Lauren, apa yang bisa dilakukan tentang pertunangan Evan?Evan tahu Lauren sedang hamil anaknya, tapi dia tetap pergi bertunangan dengan wanita lain. Dia benar-benar parah.Lauren menghibur dirinya sendiri, "Kamu nggak perlu mengkhawatirkanku. Manusia tetap harus berpikiran terbuka, 'kan?"Pada hari pertunangan Evan, Yasmin dan Daniel membawa anak-anak ke Kota Greya.Saat melihat daftar nama tamu, tidak ada yang menyangka Daniel, penguasa Kota Imperial, akan muncul.Hubungan itu tentu membuat Keluarga Darsono puas.Mereka mengadakan pestanya di hotel termewah Kota Greya. Mereka memesan seluruh gedung.Helikopter mendarah di atap. Setelah mereka tiba di lantai satu

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1177

    Lauren sendiri tidak tahu siapa ibu kandungnya.Ayah tirinya bukanlah orang baik, sementara ibu angkatnya berpura-pura tidak melihatnya. Mereka menjalani hidup yang susah setiap hari.Dia selalu berpikir kenapa orang tua kandungnya tidak menginginkannya? Apa dia diculik orang seperti kakak kandung James?Kalau seperti itu, Lauren akan merasa sedikit lebih baik.Setidaknya dia bukan dibuang ...."Omong-omong, kakakku sangat hebat. Apa kamu tahu apa yang dia ambil pada pesta ulang tahunnya yang pertama?""Kalkulator? Pulpen? Makanan? Uang?" Lagi pula, tidak ada yang perlu dilakukan Lauren, lebih baik mengobrol dengan James."Semuanya salah. Dia memegang tangan kakekku.""Ha?" Itu benar-benar di luar sangka Lauren."Makanya, kakekku sangat senang. Dia langsung mengumumkan kalau kakakku akan menjadi penerus Keluarga Darsono." Setelah James berbicara dengan penuh semangat, suaranya berubah menjadi kecewa ketika dia berkata, "Tapi, kakakku nggak mempunyai takdir itu ....""Takdir setiap oran

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status