Helen tidak mengatakan apa-apa lagi.Sebagai seorang dokter, tentu saja dia tahu bahaya dari obat itu.Setelah Helen memeriksa Yasmin, dia tidak menemukan apa-apa, jadi dia pergi. Yasmin ingin mengantar Helen, tapi ditolak.Setelah mendengar suara pintu ditutup, Yasmin kembali berbaring dan dia menatap langit-langit.Dia pasti bukan hamil.Ada perubahan di udara. Aura bahaya menyebar ke setiap sudut kamar.Yasmin buru-buru menoleh. Tubuh Daniel memancarkan aura yang sangat kuat. Dia sedang berdiri di samping tempat tidur dan menatap Yasmin.Yasmin duduk. Dia menatap Daniel dengan waswas. "Aku baik-baik saja. Kamu nggak perlu memanggil Dokter Helen ...." Dia tidak akan berterima kasih pada Daniel.Karena Daniel yang sudah melukainya.Ekspresi Daniel yang datar membuat orang sulit untuk memahaminya. Dia mendekat, lalu mencengkeram rahang Yasmin. Daniel menatap Yasmin dengan tajam sambil berkata, "Jangan rusak atau lain kali bagaimana aku bisa menggunakanmu, hm?"Yasmin sama sekali tidak
Yasmin tidak bisa menyalahkan anak-anak karena sebuah kebetulan ....Meskipun dia tidak boleh menyalahkan mereka, hal seperti ini tidak boleh terjadi lagi."Yang kali ini Mama lupakan. Tapi, lain kali nggak boleh melakukannya lagi, ya?" Yasmin memperingati mereka, "Mengirim pesan seperti ini akan membuat orang salah paham dan itu sangat merepotkan ....""Mama, kenapa orang bisa salah paham?" tanya Julia.Kenapa orang bisa salah paham? Kalau bukan karena Yasmin tidak enak badan, sekarang dia pasti tidak bisa bangun!"Orang jahat akan mencari kita." Yasmin berkata, "Pokoknya, ini nggak boleh dilakukan lagi, ya? Julian, Julius, kalian adalah seorang kakak. Harus mengawasi adik.""Baik!" sahut Julian dan Julius dengan serempak.Yasmin baru melepaskan mereka.Lalu, dia makan bersama anak-anak.Yasmin baru makan dua suap, kemudian dia merasa mual. Dia pun menutup mulutnya dengan tangan dan wajahnya langsung memucat."Mama, ada apa?" tanya Julian."Nggak apa-apa. Makan." Yasmin menekan rasa m
Yasmin tersenyum tipis. Kenapa Joshua tampak mendukungnya?"Apa kamu nggak enak badan? Akhir-akhir ini wajahmu terlihat pucat. Kamu baik-baik saja, 'kan? Apa kamu mau cuti?""Tetap digaji, 'kan?""Ya.""Aku mau cuti tiga hari." Setelah Yasmin mengatakan itu, tanpa memberi Joshua kesempatan untuk bereaksi, dia berkata, "Aku akan menghitung ulang datanya. Nanti sore aku pulang."Kemudian, Yasmin keluar.Yasmin duduk di depan komputer, lalu dia berpikir, seharusnya tiga hari sudah cukup untuk melakukan aborsi dan beristirahat, 'kan? Dia tidak pernah aborsi, jadi dia tidak tahu.Dulu dia pernah melihat sebuah iklan yang berkata bisa langsung kerja setelah melakukan aborsi."Wah, apa Irene sedang bersiap-siap untuk masuk ke industri hiburan?""Dia adalah seorang master piano, jadi dia sudah termasuk setengah selebritas.""Dia cantik dan pandai main piano. Pasti banyak yang ingin dia menjadi model iklan.""Dulu Kezia adalah dewi iklan industri hiburan, tapi sekarang dia sudah digantikan oleh
Setelah itu, Yasmin pergi.Irene pergi ke departemen obgyn dan langsung masuk. "Permisi, Dokter. Tadi temanku nggak mengerti, jadi dia memintaku bertanya sekali lagi.""Siapa?""Yasmin Tanoto."Dokter tersebut tidak merasa curiga dan berkata, "Untuk melakukan aborsi, perutnya harus kosong. Mulai jam delapan malam ini, dia nggak boleh makan apa-apa. Besok pagi dia boleh minum air sedikit, tapi nggak boleh makan."Irene tertegun.Aborsi ....Yasmin ... hamil ....Irene tentu tahu Yasmin hamil anak siapa ....Irene memaksakan seulas senyuman, lalu bertanya, "Kenapa ... dia mau melakukan aborsi? Apa dia nggak bisa mempertahankannya?""Dia ada makan pil KB, jadi tentu saja anak itu nggak bisa dipertahankan. Kalaupun anaknya dilahirkan, anak itu akan cacat."Setelah keluar dari kantor dokter, Irene merasa tangan dan kakinya dingin.Tidak ada yang lebih memalukan baginya selain saat ini!Yasmin sedang mengandung anak Daniel!Bukankah Daniel menyukai Irene? Kenapa Daniel mengizinkan Yasmin men
"Aku berharap aku bisa memainkan piano untukmu setiap hari," kata Irene dengan lembut."Kamu nggak mau bekerja?" tanya Daniel sambil mengernyit.Irene meletakkan dagunya di atas bahu Daniel yang lebar, kemudian dia tersenyum dan berkata "Bukankah aku tinggal memberitahumu?"Daniel membelai pipi Irene dengan punggung tangannya. "Lakukan sesuatu yang kamu sukai. Apa pun yang kamu mau, katakan saja padaku."Irene menyunggingkan seulas senyuman yang bahagia.Pada akhirnya, Daniel paling peduli padanya.Selama Irene menginginkannya, Daniel akan memberikannya.Tidak seperti Yasmin yang hanya diperlakukan sebagai mainan murahan. Apa hak Yasmin bersaing dengan Irene?Besok harinya, setelah anak-anak pergi ke sekolah, Yasmin tinggal di dalam rumah untuk beristirahat.Kemarin perutnya sakit sedikit. Namun, setelah satu malam lewat, dia tidak merasakan apa-apa lagi.Darah yang keluar juga tidak banyak.Namun, rasa mualnya masih ada.Ini membuat Yasmin merasa jengkel.Dia mencari tahu di internet.
Daniel menatap anak-anak dengan tajam, kemudian dia bertanya, "Kenapa kalian di sini?"Bibi yang mengikuti anak-anak buru-buru menjelaskan, "Kami ....""Aku bukan menyuruhmu menjawab," ucap Daniel dengan sinis. Bibi pun tidak berani bersuara.Bibi merasa Daniel sedikit mengerikan, tapi dia berpakaian mahal dan mempunyai aura yang kuat ....Anak-anak berbaris dengan rapi, kemudian mereka mendongak. Terlihat sangat menggemaskan."Kami tinggal di sini," kata Julian sambil menunjuk ke atas."Di lantai enam," ucap Julia."Apa kamu mau bertamu?" tanya Julius.Daniel tidak punya kesabaran untuk menjadi tamu anak-anak.Hanya saja, dia sudah berkali-kali berpapasan dengan mereka. Ini kebetulan yang luar biasa."Seingatku, kalian bukan tinggal di sini," ujar Daniel dengan nada datar.Ketiga anak itu menatap Daniel dengan polos. Otak mereka sedang memikirkan jawaban.Bibi hanya bisa membantu dengan menjawab, "Begini, di rumah sedang ada sedikit masalah dan anak-anak nggak tahu apa-apa .... Karena
"Kakak, paman ini mencarimu!"Saat Yasmin menundukkan kepalanya, dia baru menyadari Julia yang sedang memeluk kaki Daniel. Di belakang juga ada Julian dan Julius. Saking kagetnya, Yasmin tidak bisa bersuara untuk beberapa saat.Dia tanpa sadar melihat Daniel dengan tercengang.Lebih tepatnya, jantung Yasmin nyaris berhenti berdetak!Lalu, ketiga anak itu berlari. Namun, Yasmin masih tercengang."Kalian ...." Yasmin merasa kerongkongannya kering. Ini karena dia gugup.Daniel tidak mengatakan apa-apa. Dia langsung masuk.Yasmin terpaksa melangkah mundur agar Daniel bisa lewat.Dia tidak mengerti kenapa Daniel datang. Pria ini bahkan bisa-bisanya berpapasan dengan anak-anak!Kalau begitu, Daniel sudah tahu kalau anak-anak tinggal di sini!Berarti, kalau Daniel sering datang kemari, bukankah dia akan lebih sering bertemu dengan anak-anak?Ini adalah hal yang sangat menakutkan!"Kenapa bengong?" Terdengar suara Daniel.Yasmin pun tersadar. Dia menatap balik mata tajam Daniel yang tertuju pa
"Aku nggak pergi ke sana. Antar ke alamat ...."Saat Yasmin mendengar alamat yang diucapkan Daniel kepada orang yang di ujung telepon, Yasmin pun mengerutkan keningnya.Apa yang diantar ke sini?Ketika staf restoran secara pribadi mengantar makanan malam, lalu menyusun semuanya di atas meja, Yasmin baru paham.Daniel mau makan di sini.Semua makanan masih hangat, seolah-olah mereka bukan diantar dari restoran, melainkan langsung keluar dari dapur.Saat Yasmin masih tercengang, Daniel sudah duduk di depan meja.Sejujurnya, setelah semua makanan disusun, meja makannya tampak sangat kecil.Daniel mendongak, lalu berkata, "Apa kamu mau aku mengundangmu?"Jelas kalau itu sebuah ancaman.Yasmin berjalan ke arah meja makan, lalu duduk.Melihat Daniel mulai makan, Yasmin pun mengangkat sendoknya dan ikut makan.Suasana ini terasa sangat aneh.Ini bukan pertama kalinya Daniel makan di tempat Yasmin. Sebelumnya dia bahkan sudah pernah makan mi masakan Yasmin.Sekarang yang berbeda adalah Daniel