Share

Bab 122

"Nggak, terima kasih. Aku masih harus pergi bekerja."

"Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, ya?"

Yasmin terkejut, kemudian dia sudah mengingat siapa wanita itu. "Kamu ... temannya Martin?"

Ketika Yasmin pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita untuk pertama kalinya dan berpapasan dengan Martin, wanita yang berdiri di sebelah Martin adalah wanita itu.

"Kami bukan termasuk teman, kami hanya pernah berbicara beberapa kali sebelumnya. Lalu, dengar-dengar dia dekat dengan bos Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, jadi aku memintanya memperkenalkanku."

"Oh, begitu," ucap Yasmin.

"Bagaimana kalau aku mengantarmu? Mobilku di tempat parkir depan itu saja. Kebetulan aku mau pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita untuk tatoku."

"Em .... Nggak perlu. Lagi pula, sudah dekat juga. Aku bisa jalan kaki," tolak Yasmin.

Wanita ini mengenal Martin. Tidak baik dekat-dekat dengannya.

"Wajahmu pucat sekali, pasti sangat susah untukmu berjalan kaki, 'kan?" tanya Rachel.

Yasmin bimbang sejenak, lalu pada akhirny
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status