Share

Bab 117

Penulis: Chestnut
Daniel melempar menunya dan pelayan wanita itu buru-buru menangkapnya. Lalu, dia membungkukkan tubuhnya sambil melangkah mundur sampai dia keluar dari ruang pribadi.

Di ruang pribadi hanya ada mereka berdua, tapi udaranya terasa sangat tipis. Yasmin pun tidak bisa bernapas dengan normal.

Dari tadi Yasmin menundukkan kepalanya. Dia juga tidak keberatan ketika dia ditatap orang dengan tidak sopan.

Orang yang benar-benar membuatnya marah adalah Daniel ....

"Setengah tahun."

Awalnya Yasmin tidak mengerti. Setelah tercengang selama beberapa detik, dia baru paham.

Rasa gembira yang menyelimuti hatinya langsung membuat wajahnya berbinar-binar. Daniel memberinya batas waktu?

Mata hitam Daniel fokus pada wajah cantik itu.

Yasmin mencoba menawar, "Apa boleh tiga bulan?"

Tatapan mata Daniel menjadi sinis. "Yakin?"

Yasmin yang ketakutan berkata, "Setengah tahun saja ...."

Dia hampir kehilangan satu-satunya kesempatannya.

Walaupun setengah tahun lama, itu masih merupakan sebuah harapan.

Daniel menj
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 118

    Saat perjalanan pulang, Yasmin yang di mobil melihat pemandangan di luar tidak benar.Dia tidak tahu Daniel mau membawanya ke mana, tapi yang pasti ini bukan jalan pulang ke rumahTujuannya sudah jelas.Yasmin sudah menunda waktu terlalu lama. Bagaimana dia bisa lanjut keluar?"Apa malam ini aku boleh beristirahat?" tanya Yasmin."Kenapa? Kamu mau memanjangkan waktu hukumanmu?""Bukan! Aku hanya lelah sekali. Kalau aku lelah, bagaimana aku bisa menyenangkanmu? Selain itu, hari ini aku baru mengubur ibuku ...." Suasana hati Yasmin menjadi tidak baik. Apa orang ini akan memedulikan itu? Pada saat hari kematian ibunya saja, Daniel tidak melepaskannya.Sebenarnya, Yasmin menjadi anak patuh agar dia dapat pulang lebih cepat.Akan tetapi, malam ini tidak bisa.Dia tidak bisa meninggalkan anak-anak di rumah semalaman ...."Boleh," ucap Daniel.Yasmin tercengang. Dia mendongak dan menunjukkan ekspresinya yang terkejut.Daniel melepaskannya?Daniel memperingati Yasmin, "Kamu masih punya setenga

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 119

    Setelah memandikan anak-anak, lalu membiarkan mereka main sendiri di tempat tidur, Yasmin pergi mandi.Sesekali melihat ponselnya sudah menjadi kebiasaan sehari-harinya.Dia melihat lokasi Daniel masih di Grup Naga.Daniel mempunyai bisnis yang sangat besar, jadi tidak berhenti bekerja adalah hal yang wajar.Yasmin meletakkan ponselnya, lalu masuk ke kamar mandi.Ketiga anak kecil berkumpul di tempat tidur. Muka mereka tampak serius dan mereka seakan-akan sedang mendiskusikan hal penting!"Aku rasa ada yang tidak beres!" ujar Julian."Mungkin Mama berbohong?" tanya Julia."Orang itu mirip sekali dengan kita, dia pasti adalah papa kita!" kata Julius. "Karena Mama bilang kita nggak boleh menunjukkan muka kita, mungkin dia khawatir Papa akan mengenali kita.""Tapi, kenapa Mama nggak memberitahunya?" tanya Julia."Karena papa kita adalah orang jahat!" Julian mengingat wajah galak Daniel di lift. Dia mempunyai kesan yang buruk terhadap Daniel."Ya, dia juga bilang ingin makan Mama!" ucap Ju

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 120

    Kalau pembunuhnya adalah Daniel, dia tidak akan ketahuan selamanya!Namun, setelah Yasmin memikirkannya, itu tidak mungkin.Kalau Daniel sungguh ingin meregangkan hubungan Yasmin dan Klara dengan menyalahkan Klara, sekarang tantenya sudah dikeluarkan. Apa Daniel akan melakukan sesuatu setengah-setengah?Terlebih lagi, kalau Daniel benar-benar ingin mencelakai Klara, untuk apa dia berbelit-belit seperti ini?Yasmin merasa, meskipun Daniel menakutkan dan kejam, dia selalu melakukan sesuatu dengan tegas. Dia tidak akan pernah memberi orang jalan keluar.Jadi, kalau bukan Klara dan Daniel, siapa?Pikiran Yasmin terasa kacau.Ketika Yasmin berpikir harus menjemput anak-anaknya setelah dia pulang kerja, dia merasa takut dan sakit kepala.Tepat pada saat ini, ponselnya berdering.Peneleponnya adalah nomor asing.Yasmin menjawabnya, lalu berkata, "Halo?""Halo, ini dari Akademi Pinokio. Untuk lebih meningkatkan sistem pendidikan, sekolah kami telah menawarkan bus sekolah. Saya ingin tahu apaka

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 121

    "Mana boleh begitu? Mereka memanggilku Papi, loh!"Wajah Yasmin langsung memerah. "Kamu ....""Bercanda."Yasmin berpikir, 'Aku tahu kamu hanya bercanda, tapi apa kamu nggak keberatan? Apa kamu tahu itu berpengaruh buruk padamu? Orang yang nggak tahu apa-apa akan mengira kamu sudah punya tiga anak.'"Lagi pula, itu bukan hal buruk. Saat kamu, 'pasangan' palsuku nggak ada, ada tiga anak itu yang bisa melindungiku dari wanita lain. Efeknya juga lebih kuat.""Sepertinya kamu sangat nggak menyukai kepopuleranmu.""Tergantung orangnya," ucap Raymond.Yasmin tertawa, kemudian dia mengingat hal sebelumnya dan berkata, "Aku benar-benar berterima kasih padamu karena sudah membantuku merahasiakan hal tentang anak-anak. Aku juga meminta maaf karena Daniel sudah mempersulitmu ....""Makanya, saat aku mengingat aku sedang merahasiakan anak-anak Daniel, aku merasa jauh lebih baik."Yasmin langsung tertawa, kemudian berkata, "Ya, begini juga bagus."Setelah itu, kedua orang itu terdiam selama beberap

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 122

    "Nggak, terima kasih. Aku masih harus pergi bekerja.""Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, ya?"Yasmin terkejut, kemudian dia sudah mengingat siapa wanita itu. "Kamu ... temannya Martin?"Ketika Yasmin pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita untuk pertama kalinya dan berpapasan dengan Martin, wanita yang berdiri di sebelah Martin adalah wanita itu."Kami bukan termasuk teman, kami hanya pernah berbicara beberapa kali sebelumnya. Lalu, dengar-dengar dia dekat dengan bos Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita, jadi aku memintanya memperkenalkanku.""Oh, begitu," ucap Yasmin."Bagaimana kalau aku mengantarmu? Mobilku di tempat parkir depan itu saja. Kebetulan aku mau pergi ke Rumah Sakit Bedah Plastik Jelita untuk tatoku.""Em .... Nggak perlu. Lagi pula, sudah dekat juga. Aku bisa jalan kaki," tolak Yasmin.Wanita ini mengenal Martin. Tidak baik dekat-dekat dengannya."Wajahmu pucat sekali, pasti sangat susah untukmu berjalan kaki, 'kan?" tanya Rachel.Yasmin bimbang sejenak, lalu pada akhirny

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 123

    Yasmin memakai celananya, mendorong pintu, lalu keluar dari kamar mandi. Rekan kerja yang melihatnya basah kuyup pun sangat terkejut.Yasmin langsung berjalan ke ruang istirahat staf.Stella beserta beberapa orang sedang berbicara dengan gembira di dalam.Ketika mereka melihat tampang Yasmin yang basah kuyup dan menyedihkan, mereka tertawa."Apakah pelanggan yang kamu bawa hari ini layak kamu rayakan dengan menyiram air pada diri sendiri?""Hanya beberapa puluh juta. Komisi yang kamu dapat juga baru empat juta.""Orang miskin sepertimu nggak pernah melihat uang, ya?""Bukankah dia punya pendukung? Apa eksekutif senior itu tidak memberinya uang?""Uang pria nggak mudah diambil ...."Yasmin menahan amarahnya sambil bertanya, "Tadi siapa yang pergi ke kamar mandi? Siapa yang menyiramku?"Begitu pertanyaan itu dilontarkan, semua orang tampak bingung. "Apa yang kamu katakan?"Yasmin berjalan menghampiri Stella. "Kamu?"Stella tertawa sinis. "Yasmin, jangan memfitnah orang. Apa kamu melihat

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 124

    "Yasmin, kamu jangan berakting di sini! Kalau kamu begitu pandai berakting, kenapa kamu nggak menjadi aktris saja?" kata Stella dengan sinis.Polisi berkata, "Raut wajahmu terlihat sangat buruk! Apa kamu sedang sakit?""Ini karena dia menyiram air dingin padaku. Aku berjongkok sebentar ...." Yasmin berdiri dari kursi, kemudian berjongkok di lantai. Dia pun merasa lebih nyaman daripada sebelumnya."Yasmin, kamu curang! Selain itu, bukan aku yang menyirammu!" Stella tidak mengaku karena tidak ada yang melihatnya."Aku melihat sepatumu. Hanya kamu yang nggak memakai sepatu kerja," kata Yasmin.Ekspresi Stella menjadi panik, kemudian dia tanpa sadar melihat sepatunya.Hari ini dia memang tidak memakai sepatu kerjanya.Akan tetapi, apa Yasmin benar-benar melihatnya? Bisa jadi Yasmin menipunya?"Kamu jangan beromong kosong. Bukan aku yang menyirammu!" Stella tetap tidak mengaku.Yasmin malas bertengkar dengan Stella.Perutnya sakit. Sekujur tubuhnya basah. Keningnya terasa dingin dan berkeri

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 125

    Daniel menatap Yasmin yang sedang meringkuk dan terlihat sedih dengan minat."Mau pergi ke mana?" tanya Daniel.Yasmin tercengang. Apa Daniel sedang bertanya padanya?Sebelumnya bukankah mereka langsung pergi ke suatu tempat? Sejak kapan Daniel peduli pada pikiran Yasmin?Pria ini selalu sulit untuk ditebak.Melihat Yasmin tidak menjawab, Daniel pun memerintah sopirnya, "Ke rumah sakit."Dulu ketika Yasmin masih muda, tidak peduli betapa sakitnya perutnya, dia tidak pernah pergi ke rumah sakit. Pada akhirnya, dia tidak pernah mengalami kram sesakit ini.Setelah mereka pergi ke rumah sakit, mereka menemui Helen.Yasmin duduk di kursinya dan tampak kelelahan.Helen bertanya, "Apa yang sakit?""Nyeri haid."Helen terkejut, kemudian dia melirik ke arah pria yang sedang duduk di kursi sebelah.Jadi, Daniel membawa Yasmin kemari karena dia nyeri haid?Daniel seperti orang tua yang membawa anak mereka kemari untuk berkonsultasi ....Hal terpenting adalah orang ini Daniel Guntur!Apa dia sudah

Bab terbaru

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1176

    Lauren tidak hanya memahami ancaman itu, tapi tubuhnya juga mendingin.Selama anak ini ada, semuanya baik-baik saja. Begitu anak ini tidak ada, pembunuhan apa pun bisa terjadi.Tak peduli apa Lauren sengaja menggugurkan anak ini atau tidak.Dia bertanggung jawab.Besok pagi, Evan menemani Lauren makan sarapan sebelum pergi. Dia memegang jasnya dan naik mobil. Suasana hatinya tampak sangat bagus.Lauren berjalan ke pintu, lalu melihat mobil Bentley hitam itu melaju pergi. Kemudian, gerbang tertutup secara otomatis.Evan pergi atau tidak itu tidak terasa berbeda.Lauren merasa ada kamera di mana-mana sehingga dia tidak punya tempat untuk bersembunyi.Dia pergi ke kamar mandi, lalu melihat bagian belakang cermin kecil. Benda tersebut masih di sana.Dia benar-benar ingin mencabutnya, kemudian melemparkannya ke dalam toilet.Namun, apa yang dikatakan Evan tidak boleh dianggap remeh. Kalau Lauren membuang kamera ini, akan muncul kamera kedua.Terdengar suara dering ponsel dari kamar tidur. L

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1175

    "Kamu salah. Aku keluar untuk melihat bulan. Kapan aku ingin melarikan diri?" bohong Lauren dengan ekspresi datar."Lauren, kamu jangan berbohong tanpa berkedip. Kami semua melihatmu! Kenapa kamu mau keluar untuk melihat bulan? Apa di dalam nggak ada bulan?" Pada akhirnya, Zarco masih mementingkan harga dirinya sebagai pria.Dia sudah ditampar dan dihantam kepalanya. Dia sangat malu!"Rasa melihat bulan di luar dan dari dalam berbeda," balas Lauren. Dia tidak ingin mengalah pada Zarco. "Selain itu, dia sudah bersikap nggak sopan padaku. Apa aku nggak boleh memberinya pelajaran? Evan, kamu nggak bisa membiarkan anak buahmu selalu menindasku, 'kan?""Kak Evan, aku nggak ...." Zarco baru ingin membela diri, tapi kemudian Evan menyelanya."Obati lukamu."Zarco menggertakkan giginya dan amarah memenuhi hatinya, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa karena ada Evan. Maka itu, dia pergi bersama anak buah lainnya.Evan menatap Lauren. Tatapan matanya yang tajam seperti monster yang menghantui

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1174

    "Kamu pasti nggak memberitahunya kalau aku hamil," kata Lauren."Aku bilang aku menyembunyikanmu di luar." Evan bersandar ke kursi ruang kerjanya dan meregangkan kaki panjangnya. "Dia nggak peduli. Walaupun dia tahu, dia nggak bisa melakukan apa-apa. Aku hanya nggak suka repot.""Kalau kita menggugurkan anak ini, maka nggak akan ada repot," kata Lauren."Aku lebih memilih membunuh orang tua itu."Kekejaman Evan mengejutkan Lauren, jadi Lauren tidak ingin lanjut berbicara dengannya. "Aku mau tidur. Sudah, ya."Setelah mematikan telepon, dia melirik cahaya terakhir di cakrawala sebelum berjalan kembali.Dia tidak meragukan kalau Evan tidak peduli dengan ikatan keluarga. Orang tua angkatnya Lauren dan Juan bukanlah siapa-siapa bagi Evan.Namun, dia bersikeras menginginkan anak.Lauren ingin sekali bertanya padanya apa dia tahu bagaimana cara mendidik anak?Bagi orang yang tumbuh di daerah kumuh, hal yang paling mereka kurang adalah kasih sayang ...Lauren tahu Evan tidak akan datang. Dia

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1173

    "Aku setuju untuk bertunangan, tapi syaratku adalah kamu nggak boleh mencari Lauren," ujar Evan dengan tajam.Juan menganggukkan kepalanya. "Baiklah. Aku akan menentukan waktunya."Evan sengaja bertanya, "Apa kamu akan mengundang istrimu ke pertunanganku?"Ekspresi Juan menjadi masam. "Dia dirawat dengan baik di rumah sakit jiwa, jadi dia nggak boleh keluar."Selesai makan malam, Evan tidak menetap dan langsung pergi.Dia meninggalkan Juan sendirian di meja makan.Pengurus rumah berjalan mendekat. "Tuan Besar, apa Anda ingin saya memanaskan sopnya? Saya melihat Anda nggak meminum sesendok pun.""Apa aku bisa menelannya?" Juan meletakkan sendok garpunya."Pria mencari wanita bukan hal yang perlu dikhawatirkan," hibur pengurus rumah."Wanita ini berbeda. Dia adalah mantan istri Gilbert." Juan tidak pernah meremehkan Lauren. "Aku bisa melihat dia itu wanita yang cukup kejam karena bisa melemparkan Gilbert ke penjara. Kalau Evan jatuh ke tangannya lagi ....""Tuan Besar nggak perlu khawati

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1172

    Sayangnya, Lauren mengkhianati Gilbert.Sekarang Evan bisa mengabaikan semuanya karena anaknya.Layar ponselnya yang diletakkan di meja samping tempat tidur menyala. Ia bahkan tidak bergetar sedikit pun.Evan mengambil ponselnya. Ketika dia melihat siapa yang meneleponnya, dia keluar dari kamar."Datang ke sini untuk makan malam," kata Juan dari ujung telepon.Evan mematikan telepon. Dia tahu kalau ini bukan "makan malam" yang sederhana.Sebelum dia keluar, dia memesankan pembantu untuk mengawasi Lauren dengan baik. Kalau terjadi apa-apa pada Lauren, mereka akan mati.Para pembantu tentu harus bekerja keras.Mobil Bentley hitam berhenti di depan pintu rumah utama. Pengurus rumah melangkah maju untuk membukakan pintu.Dia berkata dengan hormat, "Tuan Muda sudah kembali. Tuan Besar sedang di ruang kerja.Setelah Evan masuk ke ruang kerja, dia melemparkan jasnya di atas sofa sebelum duduk. "Ada apa kamu mencariku?""Apa aku nggak boleh mencarimu kalau nggak ada apa-apa?" Juan mengambil te

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1171

    Selama Evan memikirkannya, dia akan membawanya ke rumah. Dia seperti sedang memenuhi tanggung jawabnya sebagai "ayah" dengan serius.Evan mempunyai rapat sore ini, jadi dia pergi ke Grup Samson.Kebetulan James mencari Evan karena ada urusan pekerjaan. Dia menjepit dokumen di bawah ketiaknya sambil berjalan dengan santai.Dia baru ingin mengetuk pintu ketika Ricky datang. "Tuan James, Tuan Evan sudah keluar.""Kemarin aku datang, kamu juga bilang dia sudah keluar. Sepertinya Tuan Evan sangat sibuk akhir-akhir ini?" James mengerutkan alisnya.Ricky hanya menjawab, "Iya, dia agak sibuk."James mengangkat alisnya, lalu pergi.Dia baru saja memasuki kantornya, lalu dia melihat ada seorang wanita sedang duduk di sofanya. "Ada angin apa tiba-tiba Nona Sofia datang ke sini?""Aku ini kakakmu. Kurang ajar sekali," tegur Sofia."Aku sangat sibuk. Aku nggak punya waktu menemanimu minum teh." James duduk di sofa, kemudian kedua kakinya yang panjang mengenai meja kopi.Sofia merasa jijik dengan si

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1170

    "Jangan terlalu banyak berpikir. Serahkan semuanya kepadaku. Aku akan mengaturnya." Evan mendekat untuk menggendong Lauren."Aku bisa jalan sendiri," tolak Lauren.Setelah mereka turun, mobil di luar sudah menunggu.Lauren menggendong Miumiu dan ingin pergi mengambil makanannya, tapi Evan menyuruh pembantu yang melakukannya.Setelah mengambil makanan anjing, mereka naik mobil.Rumahnya berbentuk vila dan tidak jauh dari pusat kota. Ia mempunyai pemandangan yang indah serta halaman yang asri. Tempat ini cocok menjadi tempat istirahat orang.Lauren keluar dari mobil, kemudian melihat sekeliling rumah tersebut.Evan berkata, "Rumah ini penuh dengan orangku. Tempat ini termasuk kawasan perkotaan, tapi lingkungannya tenang dan suhunya normal sepanjang tahun. Aku cuman mengatur dua pembantu dan mereka bukan orang sembarangan."Dua pembantu berdiri di depan pintu dan menunggu dengan sopan.Lauren bertanya, "Kamu ingin mengurungku di sini?""Apa kamu nggak suka tinggal di sini? Kamu ingin ting

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1169

    Ketika saatnya makan siang, Evan secara pribadi mengantar makanan.Lauren masih memeluk Miumiu dan bersandar di papan tempat tidur dengan pasrah."Makanlah." Evan duduk di tepi tempat tidur.Lauren tidak menjawab, seolah-olah dia tidak mendengar Evan. Pupilnya bahkan tidak bergerak sedikit."Lauren, aku sudah bilang aku akan berubah setelah anak kita lahir. Apa begitu pun belum cukup?" tanya Evan.Lauren masih bergeming."Selesai makan, aku akan membawamu pergi dari sini. Aku akan membawamu ke rumahku yang lebih tersembunyi dan melindungimu sampai anak kita lahir," ujar Evan.Melihat Lauren tidak bereaksi, Evan langsung mencekik leher Miumiu, lalu mengangkatnya.Miumiu terkejut dan menggonggong."Ngapain kamu?" Akhirnya Lauren bereaksi dan ingin pergi merebut Miumiu. "Kembalikan Miumiu!"Evan menghalangi Lauren dengan satu tangan, sedangkan tangannya yang lain mencekik Miumiu. Anjing ini sangat kecil dan lemah. Selama Evan mengepalkan tangannya, dia bisa mencekiknya sampai mati."Makan

  • Ayah Beranak Tiga yang Hebat   Bab 1168

    Evan mendekat dan memegang bahu Lauren. Mereka saling bertatapan mata, lalu Evan berkata, "Lauren, ini anak kita. Aku harus mempunyai anak ini. Kalau kamu berani menggugurkannya, aku akan membunuh Yasmin!""A ... apa katamu?" Lauren menatap Evan dengan terkejut. "Yasmin itu ... keponakanmu. Bagaimana kamu bisa ....""Menurutmu, apa aku peduli?"Lauren menatap Evan yang sinting ini dan terdiam.Setelah itu, dia ditarik keluar dari toilet oleh Evan.Mereka pergi ke rumah sakit. Selama perjalanan, Lauren merasa kedua kakinya lemas.Dia masih berharap tes kehamilan itu salah dan sebenarnya dia tidak hamil.Namun, ketika dokter memegang hasil tes darah dan berkata, "Kamu sudah hamil selama 15 hari. Gejalanya cukup awal. Sulit untuk melakukan USG sekarang, jadi aku menyarankan menunggu satu bulan lagi agar nggak terjadi apa-apa pada kandungan."Lauren sangat terkejut sehingga dia langsung terjatuh dari kursi.Evan di sebelah segera memeluknya agar Lauren tidak terjatuh ke lantai."Eh, apa ka

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status