Share

Bab. 64

Dalam keheningan malam, Luna merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Matanya menatap langit-langit kamar, pikirannya kembali melayang pada tawaran Amanda untuk tinggal di apartemen miliknya.

Luna merenung sejenak. Namun, keputusannya sudah bulat. Ia tetap akan menolak untuk tinggal di apartemen tersebut.

Malam itu, Luna lebih cepat memejamkan mata akibat kelelahan. Ia tidur dengan nyenyak hingga pagi tiba.

Sama seperti hari sebelumnya, wanita cantik itu bersiap untuk pergi bekerja. Ia duduk di halteu bus menunggu kedatangan bus berikutnya.

Luna duduk dengan resah. Pasalnya, bus yang ia tunggu tak kunjung tiba. Sudah kali ke empat ia melirik jam tangan yang melingkar di lengan kirinya. Kemungkinan, hari ini ia akan terlambat masuk bekerja.

Setengah jam telah berlalu. Luna menjadi kebingungan, akibat tidak memiliki ponsel, menjadikanya tidak dapat menghubungi Rayyanza untuk mengabarkan bahwa dirinya mungkin akan datang terlambat.

Ia beranjak dari duduknya, berdiri dengan resah. Matanya b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ahmadfirdaus
semoga mulut desi nggk ember
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status