Share

Bab. 38

Didalam sebuah ruangan dengan interior minimalis namun mewah, sepasang suami istri tengah duduk di atas sofa.

"Luna pergi entah kemana. Aku sudah menghubunginya dari dua hari yang lalu. Tapi dia tidak menjawab panggilanku. Juga tidak membalas pesanku. Bahkan ponselnya sekarang tidak dapat dihubungi. Tadi aku kerumahnya, dan ternyata rumah itu sudah kosong," terang Amanda sembari terisak.

Amanda menyeka air mata dengan telapak tangannya. "Aku tidak mengerti mengapa ia tiba-tiba bersikap seperti itu. Apa salahku padanya? Mengapa dia pergi tanpa memberitahukanku terlebih dahulu. Sebelumnya, dia tidak pernah bersikap seperti ini. Sebelum berpindah kontrakan, dia pasti akan mengabariku terlebih dahulu. Bahkan, ia selalu meminta pendapatku tentang rumah yang akan ia tempati. Tapi, sekarang ia pergi begitu saja, bahkan enggan menerima panggilanku."

Wanita itu terus mengutarakan kegundahannya sembari terisak. Hatinya merasa sesak karena kehilangan seorang sahabat terbaiknya. Isi kepalanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status