Share

Bab 387

Penulis: Anggur Penghangat Bunga
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56
'Aneh, apa dia yang membawaku ke kamar? Kenapa aku nggak sadar apa-apa?

'Apa aku tidur nyenyak banget?' Memikirkannya membuat Simon merasa ketakutan. Untungnya, Simon tidak bertindak gegabah.

Sharon menguap dan pergi ke aula. Ia melihat Simon duduk di sofa. Ia mengenakan celana yang berwarna gelap. Dasinya sudah terikat. Wajahnya yang bersih dan tampan menghadap laptop yang diletakkan di hadapannya saat ia mengetik sesuatu.

Dilihat dari penampilannya yang rapi, sepertinya Simon sudah sadar. Selain itu, ia siap untuk pergi ke perusahaan. ‘Apa dia menunggu aku bangun?’

"Kamu ... sejak kapan kamu bangun?" Sharon tidak ingat tentang itu. Ia mulai meragukan dirinya sendiri apa ia selelah itu.

Simon mengangkat kepalanya dan menatapnya, dan menjawab dengan serius, "Satu jam yang lalu."

Sharon melihat jam di dinding. Saat itu pukul tujuh pagi dan ia cukup sadar meskipun masih dini hari.

“Sarapan udah di sana. Kalau kamu udah selesai, aku akan anter kamu ke kantor.” Tatapan pria itu bera
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 388

    Untuk minggu berikutnya, Sharon mendapat laporan lokasi dari Simon setiap hari.Ia diam-diam memutuskan ia harus mencari waktu untuk menjelaskan kepada Simon ini tidak perlu.Ketika waktu makan siang tiba, Sharon beristirahat dari pekerjaannya dan pergi makan siang bersama rekan-rekannya. Saat itu, teleponnya mulai berdering.Sharon melirik ID penelepon dan melihat itu adalah Simon, jadi ia pergi ke koridor untuk menjawab telepon.Segera setelah panggilan terhubung, suara magnetik rendah pria itu terdengar. Ia terdengar agak serius. “Datang ke apartemen segera. Anak kita sakit.”“Sebastian sakit? Ada apa?" Saraf Sharon menegang setelah mendengar kondisi putranya.“Ketika dia pergi ke sekolah pagi ini, kata guru dia demam dan kasih tau pengurus rumah untuk bawa pulang. Tapi dia benar-benar mau ketemu kamu sekarang.”"Ok aku kesana." Sharon tidak akan bisa bekerja mengetahui putranya sakit, jadi ia mengambil cuti setengah hari dan langsung pergi ke apartemen.Ketika tiba di apart

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 389

    Baru dua hari kemudian kondisi Sebastian membaik dan demamnya akhirnya mereda.Rasa berat yang membebani hati Sharon akhirnya terlepas.Karena putranya telah makan makanan vegetarian selama beberapa hari terakhir, wajahnya menjadi agak kurus. Karena itu, Sharon memutuskan untuk memasakkannya daging cincang untuk makan malam.Simon bekerja keras sepanjang hari. Ketika Simon kembali ke apartemen, ia melihat seorang wanita berdiri di dalam dapur dengan pakaian rumah santai dengan lengan baju digulung. Sharon sedang memasak makanan, dan rambutnya yang panjang diikat menjadi sanggul yang berantakan dengan beberapa helai digantung di telinganya. Ia terlihat lembut dan cantik pada saat bersamaan.Karena punggungnya menghadap pintu, Sharon tidak menyadari kehadirannya. Sebaliknya, ia memusatkan seluruh perhatiannya pada masakan lezat, dan dapur dipenuhi dengan aroma makanan dan kehangatan.Tiba-tiba Simon merasa inilah kehidupan sederhana yang ia dambakan—bisa melihat istri dan anak-anakn

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 390

    Sharon tinggal di apartemen Simon selama empat hari dan merawat putra mereka tanpa istirahat satu hari pun. Sekarang lelaki kecil itu sudah lebih baik, ia harus kembali bekerja seperti biasa.Namun, putranya memeganginya dan menolak untuk melepaskannya.“Bu, aku mau tinggal sama ibu. Hidup aku sengsara nggak ada ibu,” rengek Sebastian sambil memeluk paha Ibunya. Ekspresinya menyedihkan di wajahnya.Sharon juga enggan berpisah dengan putranya, tetapi dinyatakan dalam perjanjian perceraiannya dengan Simon bahwa ia tidak memiliki hak asuh atas Sebastian.“Bu, aku nggak mau tinggal di rumah Zachary sendirian. Kakek sudah pergi sekarang dan Ayah biasanya sibuk bekerja. Ayah tidak di rumah sepanjang waktu. Udah gitu aku harus dapet izin Bibi Penelope sebelum aku bisa bertemu Ibu. Kenapa hidupku sedih banget bu? huhu…” Pria kecil itu memejamkan matanya dan meratap, tapi tidak ada air mata yang keluar dari matanya.Sharon sangat sadar bocah itu hanya berusaha mendapatkan simpatinya, teta

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 391

    Riley buru-buru menyerahkan jas di tangannya kepada Jim, berkata, “Lihat, udah kubilang. Masalah kecil ini mudah diselesaikan. Ini nggak akan ngaruh ke penampilan kamu.”"Kamu tau nggak?! Aku berencana pakai ini untuk nembak gebetan aku. Kalau aku gagal karena cacat kecil ini, kamu mau nggak cariin aku pacar lagi?” Jim menggeram marah padanya.Riley melemparkan kutukan padanya di dalam hatinya, tetapi ia masih memiliki senyum di wajahnya. “Nggak, nggak akan terjadi. Nggak keliatan kurangnya sama sekali. Selama kamu pakai suit ini, gebetan kamu pasti akan terima!”Sharon akhirnya mengerti situasinya. Jim pasti meminta setelan jasnya dibuat khusus di toko yang dikelola Riley. Entah bagaimana, Riley mengacaukannya dan membawa Jim kembali ke sini untuk membersihkan kekacauan yang ia buat.tapi kok bisa pas banget Jim? Kebetulan banget.Jim memeriksa setelan jasnya tiga kali, dan setelah bujukan Riley terus-menerus, ketidakpuasannya dengan cepat teratasi juga."Lupain. Aku pria yang b

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 392

    Mungkin sejak putranya kembali di sisinya, kondisi pikiran Sharon menjadi lebih baik baru-baru ini dan lebih termotivasi di tempat kerja.Setelah menidurkan putranya di malam hari, ia diam-diam bangun dan terus menyelesaikan pekerjaan hari itu.Tanpa ia sadari, hari sudah sangat larut tetapi ia masih tenggelam dalam gambar desain.Tiba-tiba, Sharon mendengar suara pintu terbuka dengan bunyi klik dan langsung melompat kaget. Itu sudah di tengah malam. Mungkinkah ada pencuri?Sial. Ia wanita tak bersenjata dan tak berdaya dengan seorang anak di rumah. Apa ia harus melawan pencuri di malam hari?Ia tanpa sadar pergi ke dapur untuk mencari senjata pertahanan diri, tapi mungkin sudah agak terlambat sekarang karena ia sudah bisa mendengar langkah kaki yang datang dari dalam rumah.Ketika ia melihat asbak di atas meja yang digunakan Simon sebelumnya, ia mengambilnya tanpa ragu sedikit pun.Setelah mengambil asbak, ia bersembunyi di sudut, menunggu sosok itu masuk. Kemudian, ia mengangk

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 393

    "Dia udah dewasa sekarang.""Benar. Dia udah enam tahun dalam sekejap. Aku pikir kayakya aku mau buatin dia kue untuk ulang tahunnya tahun ini ... " Sharon pasti lupa kalau Simon tidak menyebutkannya.Simon menatapnya dengan mata gelap. Apa ia bahkan mendengarkan kata-katanya tadi? Apa pikirannya masih terpaku pada bocah kecil itu saat ini?Pria itu tiba-tiba meraih dagunya dan menatapnya dengan ketidaksenangan yang mendalam. "Aku lagi bicara sama kamu!"Bau minuman keras ada di sekujur tubuhnya, dan ia melihat tatapannya sambil bertanya, "Apa kamu mabuk malam ini?""Aku sakit kepala. Boleh nggak kamu buatin aku teh hangat?” Simon bertanya sambil mengerutkan kening dan segera merasakan sesuatu yang salah pada detik berikutnya. Sharon hampir mengubah topik lagi."Aku coba kasih tau kamu kalau kamu nggak bisa—""Aku akan buatin kamu teh hangat," katanya sambil mendorongnya menjauh dan dengan cepat bangkit.Melihat Sharon tidak sabar untuk melarikan diri, Simon merasa agak pusing.

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 394

    Sejak Sharon jatuh ke dalam bak mandi, ia berjuang untuk bangun beberapa kali, tetapi semuanya sia-sia. Ia masih jatuh ke pelukan pria itu berulang kali dengan memalukan.Karena wanita itu terus-menerus membuat keributan di lengannya, Simon tidak bisa menahannya lagi. Oleh karena itu, ia harus menahan Sharon di pelukannya agar ia berhenti bergerak.Sharon masih mengenakan gaun tidurnya saat ini, tetapi ia telah mengenakan kemeja lain sebelumnya ketika ia kembali ke kamarnya. Ia berpikir bahwa segalanya akan menjadi kurang canggung sekarang setelah ia memakai kemeja, tetapi siapa yang mengira ia akan terpeleset dan jatuh dengan cara ini?Bahkan jika ia harus terpeleset, mengapa ia harus berakhir tepat di dalam bak mandi? Betapa beruntungnya!Simon melihat ekspresi cemas dan depresinya. Ia mengangkat alisnya. "Kamu tahu kamu nggak harus pakai cara seperti ini untuk aku peluk, kan?"“Aku… aku cuma ceroboh. Lantainya licin banget!” Ia menjelaskan dengan cepat.Pria itu tersenyum. Ia

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 395

    Sharon memelototi pria yang berpakaian rapi dan tampak seperti bangsawan itu.Simon berdiri di depannya. Ia menyipitkan matanya dengan setengah tersenyum, bertanya, "Kenapa kamu menatapku seperti itu?""K-Kamu punya nyali untuk nanya itu padaku ?!" Pipinya benar-benar merona merah. Simon berpikir apa Sharon marah atau malu.Simon membungkuk, menopang tangannya yang panjang di sisinya dengan senyum nakal di bibirnya. Kemudian, ia menjawab, “Hmm??”Sharon menarik napas dalam-dalam, dan kemerahan di pipinya malah menyebar ke telinganya.Mata pria itu sedikit lebih dalam saat ia berkata dengan suara rendah, "Maaf."Sharon tidak pernah mengira ia meminta maaf.Sekarang, Sharon rasanya ingin bersembunyi, namun Sharon terus menatapnya dengan gugup. “Apa yang kamu rencanakan sekarang?”"Oleskan sedikit salep ke kamu." Simon benar-benar memiliki salep di tangannya.Salep?Sebelum Sharon bisa memulihkan akal sehatnya, ia mengejek. "Aku nggak butuh itu!"Simon mengerutkan kening dengan

Bab terbaru

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1747

    “Sekarang aku udah selesaikan semua permintaan terakhir dia." Yvonne melirik Quincy untuk terakhir kalinya, yang diliputi keterkejutan. Dia kemudian meninggalkan ruangan.Quincy tidak mengatakan apa pun untuk membuatnya tetap tinggal. Dia terus menatap kotak abu itu. Dia menatap kotak abu dalam diam untuk waktu yang sangat lama. Terry bertanya padanya, "Nona, apa kamu percaya kalau ini abu Dayton Night?" Dia berbalik untuk melihat Terry. Sejujurnya, dia tidak terlalu percaya. "Kenapa kamu nggak lihat dulu aset yang dia transfer ke kamu dan lihat apa itu asli?" Terry menyarankan. "Bantu aku cek ini." Dia menyerahkan tumpukan tebal dokumen kepadanya sehingga dia bisa memverifikasinya. "Aku akan cek sekarang." Terry segera meninggalkan kantor. Quincy menatap kotak abu dan bergumam pelan, "Dayton Night, kamu mau ngapain lagi sekarang?" Dia terkejut ketika Terry memberitahunya bahwa Dayton benar-benar telah mentransfer semua aset dan keuangannya kepadanya setelah memverifikas

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1746

    Quincy masih tenggelam dalam pikirannya ketika sekretarisnya meneleponnya melalui saluran telepon internal. Sekretarisnya memberi tahu dia bahwa seorang wanita bernama Yvonne Leif ada di sini untuk menemuinya.Dia mengerutkan kening. Yvonne Leif?Setelah memikirkannya sebentar, dia akhirnya ingat. Apakah Yvonne Leif bukan wanita yang waktu itu dengan Dayton? Kenapa dia mencarinya sekarang? Jika dia tidak mati, maka Dayton Night... Jantung Quincy tergopoh-gopoh. Dia meminta sekretarisnya untuk membawanya masuk sekaligus. Setelah beberapa saat, sekretarisnya membawa Yvonne ke kantor. Sejak Yvonne muncul di kantornya, Quincy terus menatapnya. Dia masih punya bayangan. Dia bukan hantu atau roh…Yvonne baik-baik saja dari ujung kepala sampai ujung kaki. Dia tidak terlihat terluka sama sekali.Apakah dia berhasil menghindari pengeboman di pulau itu?Yvonne mengenakan kacamata hitam dan memegang sebuah kotak. Dia membawa tas tangannya di pergelangan tangannya. Setelah beberapa

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1745

    Ekspresi Dayton terlihat gelap saat dia menatap pulau itu dengan tatapan suram. Dia mengerucutkan bibirnya. Dia tidak punya niat untuk mengatakan apa-apa.Dia tidak ingin meninggalkan pulau itu. Yvonne dan anak buahnya adalah orang-orang yang dengan paksa membawanya pergi."Aku lebih suka tinggal di pulau itu." katanya setelah beberapa saat.Yvonne menatapnya dengan kaget. Setelah beberapa detik, dia tertawa terbahak-bahak. “Kamu memang tahu dia akan bom kamu sampai mati, kan? Itu akan lebih baik dari pada mati setelah melalui semua siksaan penyakit kamu, kan?”Setelah hening sejenak, dia berkata, "Aku berhutang budi sama dia."Bagaimanapun, dia tidak akan bisa hidup lama. Dia hanya harus memenuhi keinginan Quincy dan membiarkannya mengakhiri hidupnya secara pribadi.Dia tidak akan menyesal jika dia mati di tangannya.Yvonne tidak bisa menahan diri untuk tidak menampar wajahnya. Dia kemudian memarahi dirinya sendiri dengan keras, “Kenapa aku terlalu ikut campur?! Kenapa aku bers

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1744

    Quincy mengarahkan pandangan dinginnya ke arah itu. Setelah beberapa saat, dia berkata, "Ayo pergi."Terry tidak tahu apa yang dia lihat barusan. Dia hanya memperhatikan ekspresi tidak menyenangkan di wajah Quincy..Dia mengikutinya dan bertanya, “Nona, di mana bajingan itu, Dayton Night? Apa Nona mau saya tangkap dia dengan tangan saya sendiri?” Dia tidak berpikir bahwa dia akan membiarkan Dayton pergi.Quincy tidak berhenti berjalan. "Nggak usah. Aku tahu gimana hadapin dia.”Ada sedikit kebrutalan dalam suaranya yang dingin. Terry sedikit terkejut. Dia sepertinya mengerti sesuatu. Dia berhenti berbicara dengannya setelah itu. Helikopter sudah menunggu mereka di luar. Quincy dan Terry naik ke helikopter.Di bawah mereka, pulau itu dalam kekacauan besar. Tidak ada yang bisa menghentikannya pergi sekarang."Nona, bisa kita pulang sekarang?" tanya Terry.Quincy melirik situasi di bawah dan menatapnya. Ada ekspresi yang sangat tenang di wajahnya. "Kamu bawa banyak bahan peleda

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1743

    “Dokter Leif, datang dan lihat Tuan Muda. Dia muntah darah lagi,” salah satu anak buah Dayton memberitahunya begitu mereka melihatnya.Yvonne berjalan di depan Dayton. Dia melihat darah yang dimuntahkannya ke lantai. Dia tidak lagi terganggu akan hal itu. “Kalian harus belajar membiasakan diri dengan hal seperti ini. Lagi pula, itu akan sering terjadi nanti.”Anak buah Dayton tercengang. Apa artinya itu? Tuan Muda akan sering muntah darah nanti? Dayton bersandar di sofa di belakangnya dan memejamkan mata. Dia tidak punya tenaga untuk bicara lagi. Yvonne tidak ingin menghukumnya setelah melihat kondisinya saat ini. Dia jelas tahu bahwa dia telah menyerah pada dirinya sendiri sejak lama. Dia hanya menunggu kematiannya sendiri. Karena itu, dia tidak buru-buru untuk melakukan pengobatan akupuntur pada dirinya. Grhhhh…Grrrhhrh…Grrrrhhhh…. Gemuruh suara keras terdengar dari luar. Dayton segera membuka matanya. Kedengarannya seperti sebuah pesawat terbang?Dia segera memberi ta

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1742

    Quincy sangat marah hingga wajahnya memerah. Jika dia tidak ditahan oleh pengawalnya, dia pasti akan mencekiknya sampai mati sekarang!Yvonne, yang mengawasi mereka di samping, tidak bisa memaksa dirinya untuk terus menonton mereka lagi. Dia merasa sangat canggung sebagai orang luar. Karena itu, dia bangkit dan berkata, "Kalian harus makan pelan-pelan." Dia meninggalkan ruangan setelah berbicara.Dia benar-benar tidak bisa memahami seseorang seperti Dayton Night. Mengapa dia begitu gigih mendapatkan Quincy Lane?Sebenarnya, dia memang pria yang gigih. Namun, dia pasti malah sebuah mimpi buruk bagi Quincy.Dia bisa tahu betapa Quincy membencinya. Kalau tidak, dia tidak akan menyandera Lennon. Dia ingin meninggalkan pulau ini.Mungkin cinta bukan hanya tentang memberi. Beberapa jenis cinta didefinisikan oleh belenggu dan pemenjaraan juga. Dayton tidak hanya menjebak Quincy, tetapi dia juga melakukannya pada dirinya sendiri. Namun, mungkin ini adalah keinginan terakhirnya dalam h

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1741

    Yvonne menatapnya. Dia tiba-tiba kehilangan kata-kata.Quincy didorong kembali ke kamarnya. Pintu kamarnya kemudian ditutup rapat. Dia mendengar suara kunci terkunci di luar. Sialan, Dayton Night. Dia menyuruh anak buahnya untuk menguncinya. Dia benar-benar kehilangan kebebasannya. Quincy tidak punya ide lagi. Dia hanya bisa berpuasa. Dia lebih baik mati daripada dipenjara olehnya.Dia mulai berpuasa.Anak buah Dayton segera melaporkan situasi ini kepadanya. Dia ingin pergi untuk melihatnya, tetapi dia benar-benar tidak punya energi sekarang.“Bawa dia.” Dia tidak punya pilihan selain meminta mereka membawa Quincy ke kamarnya. Sebelum Quincy tiba, dia meminta Yvonne untuk membantunya ke sofa agar dia bisa duduk. Dia tidak bisa membiarkan Quincy melihatnya terbaring di tempat tidur dengan begitu sakit. Yvonne mau tidak mau bertanya, “Kenapa kamu harus melakukan ini? kamu berusaha keras untuk pura-pura baik-baik aja di depan dia. Nggak bisa apa kamu kasih tahu dia soal penyak

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1740

    Quincy mau tidak mau merasa terkejut setelah melihat penampilan Dayton. Dia menatapnya dengan tatapan yang membuatnya tampak seperti akan memakannya hidup-hidup!"Kamu di pulau?" dia bertanya padanya. Mengapa anak buahnya menipunya? "Apa kamu coba sandera anak buah aku untuk kaburi karena kamu ngira aku nggak ada di sini?" Dayton dipenuhi amarah. "Dayton Night, apa yang kasih kamu hak untuk menjebak aku di sini?" Seharusnya dia yang marah padanya.Saat itu, Yvonne mengejarnya.“Kamu harus kembali.” Dia mengingatkan Dayton setelah berjalan ke sisinya. Namun, pikiran Dayton hanya dipenuhi dengan pikiran tentang Quincy. Seolah-olah dia tidak mendengar apa yang dikatakan Yvonne.Kilatan mengejek muncul di tatapan Quincy ketika dia melihat Yvonne juga ada di pulau itu. Tidak heran anak buahnya tidak mau memberitahunya bahwa dia sudah berada di pulau itu. Dia telah membawa wanita lain. Mustahil baginya untuk tidak mengenali wanita ini. Dia adalah wanita yang dia permainkan di rum

  • Awas, Bos Jatuh Cinta!   Bab 1739

    Saat itu, Lennon mendeteksi nada mengejek dalam suaranya. Dia sama sekali tidak peduli apakah mereka lelah atau tidak.Dia menundukkan kepalanya dan mengupas apel dengan saksama. Dia tidak berniat untuk terus berbicara dengannya lagi. “Biarin aku kupas sendiri. Tangan kamu nggak bersih.” Quincy secara alami meraih pisau itu. Lennon tidak terlalu memikirkannya. Dia hanya merasa sedikit ketakutan. Dia menyerahkan pisau dan apelnya sekaligus. Namun demikian, Quincy hanya mengambil pisau buah itu. Dia tidak mengambil apel darinya. Sementara dia bertanya-tanya apakah dia pikir tangannya kotor, dia memegang pisau buah dan mendekatinya. Dia segera meletakkan pisau di lehernya. “Nyonya Muda, kamu…” Lennon akhirnya menyadari apa yang sedang terjadi. Ini adalah tujuan sebenarnya. Quincy menatapnya dengan dingin dan berteriak dengan dingin, “Jalan!"Lennon tidak punya pilihan selain mematuhinya dan berjalan keluar.Orang-orang yang berdiri di dekat pintu terkejut ketika mereka meli

DMCA.com Protection Status