#Dokter menghela napas berat dan berkata, “Melihat dia kehilangan ingatannya ketika otaknya tidak terluka dan dia tidak mengalami apa pun yang memicu kondisi mentalnya… Mustahil baginya untuk mengalami amnesia selektif. ”Simon menatapnya. "Apa maksudmu?" “Berdasarkan pengalamanku, sepertinya dia dihipnotis,” kata dokter. "Terhipnotis?" Ini adalah pertama kalinya Simon mendengar bahwa seseorang bisa kehilangan ingatannya melalui hipnotis. “Sebenarnya aku nggak tahu banyak tentang hipnotis, tapi aku punya teman yang ahli di bidang ini. Dia mengatakan kepadaku bahwa ada jenis hipnotis yang dapat membuat seseorang kehilangan ingatannya dalam waktu singkat. Mereka hanya akan dapat mengingat ingatan mereka yang paling awal.” "Bawa temanmu itu ke sini!" Simon segera berkata. Dokter mendengarkannya dan menghubungi temannya melalui panggilan telepon langsung. Temannya juga seorang dokter. Dia dipanggil Dokter Kline.“Dokter Kline, aku dengar kamu ahli hipnotis. Bisa tolong me
Simon meraih kerah Howard sebelum dia bisa tersenyum lama. Dia langsung meninju wajahnya dengan kasar! "Siapa yang kamu pekerjakan untuk menghipnotisnya?!" Simon berteriak dengan suara keras dan dingin. Dia ingin membunuhnya sekaligus. Howard merasakan darah memenuhi mulutnya. Dia memuntahkan seteguk darah. Salah satu giginya juga tanggal! Tenaga pukulan Simon benar-benar sangat kuat. Jika dia meninjunya dua kali lagi, maka dia akan membunuhnya. Howard menyadari kemarahan dalam tatapannya. Dia tertawa dan berkata, “Itu aku. Aku menghipnotisnya. Aku membuatnya melupakan semua tentangmu.” Tatapan Simon menjadi gelap. “Alih-alih belajar bagaimana menjadi manusia yang lebih baik, apa hanya itu yang bisa kamu pelajari di penjara?” “Hah… Tentu saja. Aku perlu berterima kasih kepada kalian karena telah mengirim aku ke penjara. Kalau enggak, gimana bisa aku mendapatkan keterampilan seperti itu?” Howard bergerak mendekatinya dengan sengaja. "Paman, apa kamu menyesalinya sekara
Simon tidak menyangka semuanya akan sejauh ini. Howard melamarnya dalam sekejap mata. Mereka akan menikah besok! Apa mereka pikir hubungan mereka hanya sebuah permainan? Namun, dia tahu Howard hanya sengaja mencoba membuatnya kesal. “Kita akan menikah besok, Paman. Kamu nggak akan merusak upacara pernikahan kita, kan?” Howard bertanya sambil menatapnya setelah dia bangun dan melingkarkan tangannya di tubuh Sharon. Simon bertemu dengan tatapan gelap Howard, yang dipenuhi dengan kegembiraan. Tiba-tiba dia teringat dengan kata-kata dokter waktu itu. Dia mengatakan bahwa dia harus mengikuti kemauan Sharon dan membiarkannya melakukan apa yang diinginkan.Mungkin Sharon akan dapat mengingat bagaimana Howard telah mencampakkannya dulu, waktu dan upacara pernikahan mereka akan diadakan saat ini. Simon berbicara kepada Howard dengan nada murah hati, “Karena kalian berdua bersikeras untuk tetap bersama, kenapa aku harus memisahkan kalian berdua? Tentu saja, kalian bisa mengadakan
Ketika Sharon berjalan keluar, dia menyadari bahwa pernikahan ini penuh dengan dekorasi yang romantis, tetapi tidak banyak tamu yang hadir untuk menghadiri pernikahan mereka. Apakah keluarganya masih tidak mau menerima pernikahan mereka? Dia kemudian melihat Simon, yang duduk di baris pertama di kursi untuk para tamu. Simon menatapnya dengan tatapan yang sangat tajam. Hatinya mulai bergejolak. Kenapa dia merasa keberatan dengan jumlah tamu yang hadir? Seharusnya ini sudah cukup buatnya selama dia bisa menyelesaikan upacara pernikahan ini dengan Howard dan menjadi istrinya. Pasti Pamannya sedang menunggu kesempatan untuk memisahkan mereka berdua lagi! Memikirkan hal ini, dia dengan cepat berjalan ke depan dan berjalan menuju Howard, yang menunggunya tepat di depan. Setelah beberapa saat, dia berdiri di depan Howard. Dia mengulurkan tangannya untuk memegang tangannya dan menatapnya dengan penuh cinta. Dia kemudian berkata, “Shar, kamu terlihat sangat cantik hari ini.
Howard berjalan menuju Simon untuk mengambil Sharon dari tangannya. Namun, anak buah Simon sudah menahannya sebelum dia bisa melakukannya. "Kembalikan Shar padaku!" Howard berteriak marah. Dia kemudian melihat Sharon dan berseru, “Shar, apa kamu baik-baik saja? Kembalilah padaku." Sharon sudah tenang sekarang. Meskipun kepalanya masih sakit, dia telah mendapatkan semua ingatannya kembali . Dia juga ingat bagaimana Howard telah menghipnotisnya. Dia memandang Simon dalam-dalam dan melepaskan pelukannya. Dia kemudian bangkit berdiri dan perlahan berjalan menuju Howard.Howard berpikir bahwa dia masih mendengarkan apa yang telah dia katakan. Dia tersenyum ketika melihatnya kembali ke sisinya. Saat itu, Sharon berkata, "Howard Zachary, bagaimana bisa kamu menjadi orang yang benar-benar nggak tau malu gini?" Senyumnya membeku saat dia menatapnya dengan bingung. Dia tiba-tiba menyadari apa yang terjadi ketika dia melihat tatapan marah di matanya. Selain itu, dia juga baru saja me
“Howard Zachary, kamu sedang apa? Apa kamu sedang mengancamku dengan kematianmu dan memaksaku menikah denganmu?” Sharon bertanya sambil menatap Howard, yang berdiri di tepi atap.Sharon tidak percaya bahwa dia akan melompat ke bawah gedung. Howard menatap lurus ke arahnya dengan penuh kegilaan. "Betul sekali. Jika kamu nggak menikah denganku hari ini atau menyelesaikan upacara pernikahan, aku akan melompat dari sini,” katanya dengan suara serak. Hah… Dia benar-benar menggunakan kematiannya itu untuk mengancamnya! "Sadar! Aku nggak akan pernah menikah denganmu.” Dia bahkan tidak membalasnya karena telah menghipnotisnya. Bagaimana bisa dia begitu berani mengancamnya? "Lompatlah jika kamu ingin mati," kata Simon dingin. Tatapannya tanpa kehangatan saat dia menatap Howard. Dari sudut pandangnya, Howard telah melakukan banyak hal yang membahayakan dirinya dan Sharon. Dia tidak akan mengasihaninya bahkan jika dia mati 100 kali. "Jangan pikir aku nggak berani!" Howard berteria
"Ini akan menjadi sebuah kejutan bagiku, tidak peduli kapan pun kamu mengatakan hal ini." Sharon membenamkan dirinya dalam pelukannya dan memeluknya erat-erat. Simon juga memeluknya. Jika dia tahu bahwa segalanya akan menjadi seperti ini, dia akan memberitahukannya lebih awal. Sharon tidak akan terlalu memikirkannya. Howard memelototi mereka dengan marah. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa kaki Simon telah pulih. Keduanya bermesraan di depannya. Mereka benar-benar tidak menghiraukannya! "Itu palsu! Kamu pasti memasang alat tiruan. Kakimu sudah lumpuh untuk waktu yang lama. Nggak mungkin bagimu untuk bisa pulih. Ini nggak mungkin…” Howard terlihat lebih emosional daripada yang barusan. Dia mengarahkan pandangannya ke kaki Simon. Sharon merasa sedikit khawatir setelah mendengar kata-kata Howard. Dia melepaskan pegangan Simon dan menundukkan kepalanya untuk melihat kakinya sekali lagi. Simon tahu apa yang dia pikirkan. Dia menyipitkan matanya yang gelap dan menatap
Terasa sedikit dingin saat angin sepoi-sepoi menyapu kuburan. Simon melihat Sharon menggigil di sampingnya. Dia segera melepas jasnya dan melilitkannya di bahunya. Sharon bisa merasakan sisa-sisa kehangatan dan aroma tubuhnya di jas. Itu memenuhinya dengan rasa aman yang hangat. Dia memiringkan kepalanya dan bersandar di bahunya. "Howard dan Fiona akhirnya bisa bersatu kembali," katanya sambil melihat batu nisan di depan mereka. Simon telah mengadakan pemakaman untuk Howard dan menguburkannya di samping ibunya, Fiona, sehingga mereka berdua akan bersatu satu sama lainnya sekarang. Simon memandangi batu nisan itu tanpa berkata apa-apa. Dia mengulurkan tangannya untuk melingkarkannya di bahunya. Ada tatapan tenang di matanya. Setelah beberapa saat, dia berkata pada wanita yang di pelukannya, "Ayo pergi." Dia telah melakukan cukup banyak untuk Howard. Keduanya berjalan keluar dari kuburan dan masuk ke mobil yang sudah menunggu mereka di pintu masuk. Saat mobil mula