"Ini akan menjadi sebuah kejutan bagiku, tidak peduli kapan pun kamu mengatakan hal ini." Sharon membenamkan dirinya dalam pelukannya dan memeluknya erat-erat. Simon juga memeluknya. Jika dia tahu bahwa segalanya akan menjadi seperti ini, dia akan memberitahukannya lebih awal. Sharon tidak akan terlalu memikirkannya. Howard memelototi mereka dengan marah. Dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa kaki Simon telah pulih. Keduanya bermesraan di depannya. Mereka benar-benar tidak menghiraukannya! "Itu palsu! Kamu pasti memasang alat tiruan. Kakimu sudah lumpuh untuk waktu yang lama. Nggak mungkin bagimu untuk bisa pulih. Ini nggak mungkin…” Howard terlihat lebih emosional daripada yang barusan. Dia mengarahkan pandangannya ke kaki Simon. Sharon merasa sedikit khawatir setelah mendengar kata-kata Howard. Dia melepaskan pegangan Simon dan menundukkan kepalanya untuk melihat kakinya sekali lagi. Simon tahu apa yang dia pikirkan. Dia menyipitkan matanya yang gelap dan menatap
Terasa sedikit dingin saat angin sepoi-sepoi menyapu kuburan. Simon melihat Sharon menggigil di sampingnya. Dia segera melepas jasnya dan melilitkannya di bahunya. Sharon bisa merasakan sisa-sisa kehangatan dan aroma tubuhnya di jas. Itu memenuhinya dengan rasa aman yang hangat. Dia memiringkan kepalanya dan bersandar di bahunya. "Howard dan Fiona akhirnya bisa bersatu kembali," katanya sambil melihat batu nisan di depan mereka. Simon telah mengadakan pemakaman untuk Howard dan menguburkannya di samping ibunya, Fiona, sehingga mereka berdua akan bersatu satu sama lainnya sekarang. Simon memandangi batu nisan itu tanpa berkata apa-apa. Dia mengulurkan tangannya untuk melingkarkannya di bahunya. Ada tatapan tenang di matanya. Setelah beberapa saat, dia berkata pada wanita yang di pelukannya, "Ayo pergi." Dia telah melakukan cukup banyak untuk Howard. Keduanya berjalan keluar dari kuburan dan masuk ke mobil yang sudah menunggu mereka di pintu masuk. Saat mobil mula
“Apa kamu sudah gila? Bagaimana bisa kamu mengatakan omong kosong seperti itu?” Hayley Night berjalan mendekat dan memukul kepalanya setelah mendengar apa yang dia katakan kepada Quincy saat dia memasuki ruang bangsal. Dia tahu bajingan ini akan berhati lembut pada Quincy Lane. Dia tidak boleh bermimpi untuk mengembalikan semua yang mereka telah miliki kepada Quincy selagi dia masih ada! Mereka sekarang adalah pemilik dari semua yang dimiliki Lanes. Dia telah membalas kematian orang tuanya juga. Quincy Lane sekarang tidak ada gunanya bagi mereka.Jika mereka melakukan sesuatu dengan caranya, Quincy pasti sudah lama mati. Dia tidak akan mengalami kondisi vegetatif.Dayton mengerutkan kening ketika dia melihat bibinya. “Aku nggak gila! Aku sungguh-sungguh dengan semua yang udah kukatakan!” Dia berteriak dengan nada yang tidak menyenangkan.Orang tua Quincy telah meninggal dunia. Dia telah membalas dendam. Tidak perlu terus menyiksanya.“Nggak, kamu pasti nggak bermaksud begitu
Quincy membuka mulutnya untuk mengatakan sesuatu, dan suaranya yang serak keluar dari tenggorokannya. Dayton nggak tahu apa itu, karena dia sudah lama tidak bicara atau karena tenggorokannya kering. Dayton, yang telah menatapnya dengan linglung, kembali sadar. Dia bangun dengan tergesa-gesa dan mencoba membantunya. Namun, Dayton takut, jika dia akan menyakiti Quincy dengan menyentuh lukanya.Dia menarik tangan yang telah dia ulurkan ke arahnya. Quincy biasanya melakukan sesuatu dengan sederhana dan cepat, tetapi dia bahkan tidak bisa bicara dengan lancar sekarang. “Aku… Aku akan menuangkan air untukmu… Ah, aku juga harus memberitahu dokter…”Dia ingin memanggil dokter dan mengambilkan air untuknya pada saat yang bersamaan. Dia tiba-tiba nggak tau harus berbuat apa. Dayton menarik napas dalam-dalam. Dia berbalik membelakanginya dan menampar wajahnya sendiri! Ini sakit! Ini benar-benar menyakitkan! Dia berbalik untuk menatapnya langsung. Matanya terbuka lebar. Dayton benar-b
Dokter memastikan bahwa otaknya terluka parah kali ini. Dia menunjukkan tanda-tanda amnesia sekarang. "Dia... Benar-benar kehilangan ingatannya?" Dayton masih dalam keadaan tidak percaya. "Ya, dia nggak mengingat apa pun dari masa lalu," kata dokter. "Dia gak ingat apa pun?" Dayton bertanya sekali lagi. Dokter mengerutkan kening dan berkata, “Dia bahkan tidak mengenali kamu. Ini berarti dia nggak ingat banyak.”Dayton berhenti bicara dan menunduk. Kebingungan tiba-tiba memenuhi pikirannya. Dokter ini benar. Quincy bahkan tidak mengenalinya. Dia pasti sudah tidak mengingat apa pun lagi dari masa lalu. Bagaimanapun, dia telah tumbuh bersama dengannya. Jika Quincy tidak lagi mengingat apa pun, itu berarti dia tidak ingat apa yang sudah dilakukannya pada orang tuanya juga. Quincy juga tidak ingat bahwa dia telah mengambil segalanya dari Lanes. Tiba-tiba, dia merasakan campuran kegembiraan dan kesedihan. Dayton senang karena Quincy telah melupakan semua kenangan itu.
Quincy tercengang setelah mendengar apa yang dikatakan Dayton. Dia menatapnya dengan nggak percaya. Meskipun dia telah kehilangan semua ingatannya dari masa lalu, gejolak rasa sakit yang menyayat hati meluap dari hatinya dan menyakitkan seluruh tubuhnya, setelah Dayton mengatakan kepadanya bahwa orang tuanya telah meninggal dalam kecelakaan mobil. Kesedihan yang gak terkendali menguasai dirinya saat air mata mengalir di wajahnya. "Ayah, Ibu..." teriaknya pelan dengan suara parau. Dayton mengepalkan tinjunya dan mengulurkan tangan untuk memeluknya setelah melihatnya menangis. Dia mengelus kepalanya dengan kasihan dan berbisik, “Jangan sedih Nggak ada yang mengharapkan ini terjadi. Jika Paman dan Bibi tahu bahwa kamu masih hidup, mereka pasti akan merasa sangat tenang di surga.” Quincy melihat lurus ke depan saat Dayton menghiburnya. Dayton akan merawat Quincy Lane dengan baik di masa depan. Keluarga Lanes harus beristirahat dengan tenang. Quincy sangat marah. Dia tidak tah
Ekspresi Dayton menjadi gelap saat dia berkata, “Bibi, aku harus memberitahumu ini sebelumnya. Quincy telah kehilangan ingatannya. Dia nggak ingat apa-apa lagi dari masa lalunya, jadi lebih baik kamu nggak bicara omong kosong di depannya.”Hayley sangat terkejut setelah menyadari kata-katanya. "Kamu barusan bilang apa? Dia hilang ingatan?” Dia butuh waktu untuk memahami ini.“Jadi dia nggak ingat juga kalau kamu udah balas dendam dan mengambil semuanya dari Lanes?” Dayton tidak langsung menjawab semua pertanyaannya, tapi ekspresi di wajahnya sudah menjawab semuanya. “Aku akan menikahinya setelah dia sembuh. Aku ingin dia jadi istriku,” katanya setelah itu. Sekali lagi Hayley tercengang. Dia masih sulit untuk menerima ini. "Kamu akan menikahinya?" Dia merenung sebentar dan akhirnya mengerti niatnya. Kemarahannya lenyap seketika. Dia terkekeh dan menepuk pundaknya. "Aku pikir kamu sudah gila, tetapi ternyata ini adalah ide kamu selama ini." "Itu ide yang bagus! Setelah ka
Sharon baru saja akan menemui mereka ketika salah satu anak buah Dayton menghentikannya. Quincy menatapnya dengan curiga. "Siapa dia?" Mata Dayton bersinar gelap, tetapi dia masih berbicara kepadanya dengan nada lembut dan halus, “Dia salah satu temanku. Dia di sini untuk mencari aku. Aku akan pergi dan mengobrol dengannya.” Dia meminta Quincy untuk menunggunya di tempat dia berada, sebelum berjalan ke Sharon. Sharon mencibir ketika dia menyadari bahwa Dayton tidak mengizinkannya untuk mendekati Quincy. “Dayton Night, kamu terlalu berlebihan! Apa kamu benar-benar berpikir bahwa Quincy adalah milik kamu? Apa dia nggak punya hak untuk bertemu dengan teman-temannya?” Dayton meraih tangannya tanpa berkata apa-apa. Dia menyeretnya pergi dan berhenti ketika mereka sudah berada jauh dari Quincy. Sharon melepaskan tangannya dan menatap aneh padanya. “Kenapa kau menarikku ke sini? Aku di sini hanya untuk melihat Quincy, bukan kamu.” Tidak ada yang perlu di bicarakan dengannya.