Share

97. Demi Senyum Fany

Adrian

Kami berjalan menuju kamar utama. Aku mau ikut masuk ke sana, tapi Fany mendorong dadaku dengan lembut, mencegahku melangkah lebih dalam.

"Nah, kamu tidur di kamar lain." 

"Ayolah, bagaimana jika ada hantu yang mengganggumu?"

Dia berjinjit, bagian belakang telapak kaki terangkat supaya bisa mengecup bibirku. "Selamat malam koboiku."

Dia menutup pintu dengan lembut dari dalam kamar, hingga nyaris tanpa suara.

Aku mendesah keras, melangkah pelan ke kamar sebelah sambil menendang angin.

Sial, padahal tadi kesempatan baik untuk membawanya ke surga dunia. Semua karena pakaian koboi konyol itu, semua berantakan. Sepertinya memang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status