Share

Bab 115.

Air matanya masih merembes deras di pipinya, benar perkataan Andri tapi kenapa itu begitu menyakitkan baginya. Kenapa ia bisa seimpulsif itu hanya gara gara Amanda dan pasti di samping Amanda ya juga ada Armin. Kenapa kalau mereka lihat ibunya cuci piring. Memang ibunya telanjang.

Atau sejak kapan cuci piring sama dengan makan babi, sejak kapan cuci piring juga ikut haram. Lagi lagi Vasya menangis tersedu sedu. Pikirannya sedikit lebih terbuka, ia sibuk memikirkan orang lain tanpa sadar bahwa orang di sekitarnya menderita.

Ia sibuk menderita karena orang lain padahal kuncinya bukan pada orang lainnya melainkan diri kita sendiri dan orang terdekat. Ngapain nyari kebahagian ke Mars kalau Cikampek saja sudah dengan senang hati memeluk kita tanpa kita perlu nyewa roket.

"Maaf ma"

Berulang kali ia mengatakan hal tersebut sambil terus memukul mukul dadanya yang terasa penuh sesak.

*

Ketika perasaan Vasya sudah lebih baik ia terduduk lagi di tepi ranjangnya, tanganya mengupas jeruk sedang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status