Share

Bab 104

Penulis: Jiwasen
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Job jadi bodyguard mendadak masih terasa wow bagi Vasya, Ia benar benar merasa sangat kurang pantas, Hanya karena ia bisa memelintir pergelangan tangan Herry bukan berarti ia sakti.

"Jadi bodyguard?"

"Hah?"

Vasyapun hah dan mereka hah hoh hah hoh ria. Lalu kemudian Jaden mengatakan hal lain.

"Bukan itu"

"Lalu?"

"Disisiku kalau bisa ya menghasilkan keturunan untukku"

Oh Demit!

"Tak bisa aku indigo"

"Tak apa mungkin besok kalau kamu indigo, anakku jadi bisa memprediksi mana saham yang akan sukses di masa depan"

Omongan Jaden mulai ngawur kembali, Harusnya Vasya tanggap dan jeli bukannya malah berpikir jadi bodyguard segala.

"Tak sulit Sya bertahan di sampingku"

Gundulmu!

Rasanya Vasya terus terusan emosi jiwa, ia benar benar tak habis pikir dengan Jaden. Kenapa hal itu lagi yang laki laki itu bahas.

"Cari pasangan lain, aku hanya akan berkerja jika jadi desainer produk seperti biasanya"

Hening.

Mungkin Jaden masih tersakiti mendengar penolakan Vasya yang terus menerus tanpa memikirkan b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 105

    Tanggal apa?Seketika Vasya tersedak ketika ia sedang minum es kotak pemberian mamanya, ia melotot ke arah kedua manusia yang sekarang sedang mencocokkan tanggal entah tanggal untuk apa. "Tanggal apa ma?" "Ini lo nak Jaden mau datang ke rumah buat meminang kamu" "Dan mama setuju?" "Ya dong!" Tuh kan! Tak bisa kalau Vasya tak tantrum, ia harus sekali ngamuk biar mamanya sadar. "Sya umur kamu ini lo sudah siap menikah" "Ya ma tapi bukan Jaden juga ma, dia atasan aku sekarang. Apa kata karyawan lain" Vasya masih mencoba ngeles, ia berusaha agar ibunya berkata bahwa semuanya batal. "Nanti kalau ada yang gosipin Vasya langsung kamu tegur ya Den" "Hah? Mama!!!" "Vasya bukan anak kecil ma""Lhaya makanya kalau bukan anak kecil jangan impulsif begitu, lihat dong Jaden sudah berusaha seeffort ini buat kamu"Anak perempuan yang sedang tantrum itu hanya bisa menghembuskan nafas nelangsa, ia benci sebenci bencinya perasaan macam ini. Sebenarnya apa yang Jaden cekoki pada ibunya Vasya

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 106

    Nasib naas kembali menghampirinyq, tangan kanannya mendarat di toilet dan sekarang sakit apabila di gerakkan. Ibunya langsung gercep membuka pintu dan Jaden langsung nyelonong masuk untuk membantu Vasya yang nampak kesakitan."Ngapain nabrak toilet segala?"Vasya hanya melirik sekilas kepada Jaden yang ngawur saat bicara, ia sungguh tak ada mood untuk meladeni kekonyolan Jaden yang membuatnya tambah badmood."Kenapa tak hati hati nduk?""Buru buru""Sakit?""Sangat"Oke. Jaden langsung saja pergi setelah membaringkan Vasya di ranjang pasiennya. Kamar yang besar itu nampak sangat lega dengan kesepian yang amat mendalam dan nampaknya Vasya akan awet disana kembali.Rasanya ia ingin menangis dengan keadaanya yang sesial ini. Menurut kalian bagaimana keadaan Amanda sekarang apakah ia tertimpa tangga atau bahkan kecelakaan fatal. Ironinya princess itu sedang kembali ke kehidupan glamornya dengan bakat foya foyanya yang sudah mendarah daging."Sangat sakit nduk?"Vasya mengangguk perih, ia

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 107

    "Apalagi kalau bukan kak Jaden!"Hening.Vasya tak mau bicara, ia enggan menimpali perkataan adiknya yang ada benarnya itu. Dia jelas malu jika Jaden yang menanggung biaya pengobatannya walaupun memang pihak kantor yang mengcover semuanya tapi ia merasa semua ini adalah ulahnya sendiri.Dia yang masuk ke dalam hutan dengan sukarela padahal semua karyawan jalan santai. Yang bersalah adalah dirinya sendiri."Tunggu!""Bagaimana?""Bukankah kantor kakak yang membayar tagihan"Hening."Kantormu pasti juga membayar tagihan Kalan dan Viola bukan"Sulit di percaya bahwa Vasya mencoba membodohi adiknya yang lebih canggih pikirannya di banding Vasya."Hmmm""Lha terus kenapa mama ke rumah Ibu Romiah?""Bagian tanganku terkilir tidak menjadi tanggung jawab kantor"Andri merasakan ada yang janggal lagi, kenapa semuanya jadi aneh begini. Vasya kan punya BPJS."BPJSmu?"Matilah sudah!"Dimana BPJSmu?Mau tak mau Vasya menceritakan semuanya, ia dianggap anak magang dan BPJSnya yang lama berhenti. V

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 108

    Apakah Vasya mulai kasihan dengan Amanda padahal gadis itu sudah mengendarai ferarri sendiri sejak SMP, gila kalau Vasya iba pada konglomerat itu, Sesibuk sibuknya orangtua Amanda tapi mereka masih memberi cukup uang bahkan fasilitas mewah.Memang ia kurang kasih sayang, ia terlalu dimanja dan hanya diasuh oleh pembantunya tapi tetap saja hal itu tak bisa membuat Vasya berhenti untuk melaknat gadis itu."Amanda akan tunangan besok"Vasya melirik sekilas, ia hanya ber ah oh ria di dalam hatinya. Kenapa Armin buru buru sekali, apakah mereka takut Vino akan mengacaukan semuanya atau bagaimana."Vino tak datang kesini?"Ngapain dia datang?Setelah ia ketahuan menyembunyikan Amanda, ia tak mungkin berani menunjukkan wajahnya ke hadapan Vasya. Sekalipun ia datang untuk meminta maaf kayaknya percuma. Vasya sudah cukup dan tak mau ikut campur lagi."Kakak tak di undang kan?"Hening.Sejujurnya Vasya di undang oleh Amanda dan kartu undangannya berada di meja kantor tapi Vasya tak repot repot u

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 109

    Apakah ada sisi lain dari Jaden yang tak Andri ketahui, memang Jaden itu hebat bahkan tergolong berada di puncak piramida."Dia hebat dalam menghafal Al-quran Dri"Dikiranya Andri Jaden ahli panjat atau diam diam bisa mengeluarkan jaring dari tangan macam spiderman tapi ternyata bukan."Itu hal yang sangat memberatkan lo Dri, Dimana lagi dapet paket komplit macam itu. Sudah baik, ganteng dan pinter ngaji apalagi. Kalau soal sholat sudah tak usah di ragukan lagi"Memang benar perkataan ibunya. Dilihat dari manapun Jaden itu paket komplit sekali. Ibarat martabak mah yang pake telur bebek 7 buah."Kak Vasya yang tak mau ma, ia amat pemilih"Dalam hatinya mamanya tahu apa yang Vasya rasakan. Pasti berat untuk percaya pada Jaden kembali setelah apa yang lelaki itu lakukan di masa lalu. Sebenarnya ibunya mendengar semuanya, ia mendengar semua percakapan malam itu. Dan akhirnya ia lega setelah mendengar bahwa memang anaknya menjadi korban bully seperti apa yang ia kira.Wanita mana yang bisa

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 110

    Jaden sudah melihat sosok yang merasuki Vasya tempo hari tapi otaknya tak sampai kesana, ia malah takut kalau Vasya masih terhubung dengan Setan jahanam itu."Rumah kediaman Siska dijaga ketat pak"Tentu saja mereka takkan mudan untuk di bobol tentu saja, Jaden sudah bersiap dengan kemungkinan mangkir begini. Jadi ia tak perlu repot repot merespon. Ia cukup mengetik pesan pada nomor yang ada di kontaknya lalu mengiriminya. Menangkap Siska tidak akan mudah, gadis itu bagai ular yang pura pura pergi tapi langsung mematuk dari belakang."Jaga di depan rumahnya 24 jam, laporkan semua gerak geriknya"Siska harus menyesal karena menyepelekan Jaden selama ini, Kalau dulu ia diam saja dan menerima pukulan maka berbeda dengan sekarang. Ia sudah tak tahan lagi dengan Siska yang ternyata sudah lama merecoki hubungannya dengan Vasya.Gadis macam dia harus di beri pelajaran yang setimpal, kebangkrutan keluarganya tidak cukup untuk membuatnya membayar semua yang telah ia lakukan."Nampaknya ia sud

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 111

    Please kamu bukan wanita gampangan yang suka di suruh suruh!Dan akhirnya Vasya masih menggeleng, ia benar benar memohon kepada Jaden agar mencari sekertaris baru."Sungguh aku tak bisa!"Terlihat sekali Jaden terluka lagi, wajahnya nampak amat sangat murung dan itu membuat ibunya Vasya tak enak hati. Bukannya Vasya yang tak enak tapi ibunya."Maafkan anak tante ya nak Jaden, ia memang keras kepala"Jaden hanya bisa meringis pilu ke arah calon ibu mertuanya. Secara garis besar ia tahu Vasya dan tahu akan sikapnya yang keras kepala begini tapi tetap saja yang namanya penolakan amat sangat menyayat hati."Tak apa apa tante"Sementara Vasya tak bergeming, ia menatap wajah Jaden dengan garang, sama sekali tak ada rasa bersalah ataupun permintaan maaf. Pokoknya Vasya merasa ia benar, harusnya Jaden yang mengalah. Tapi memang siapa dia, dia kan bukan anak bos kenapa belagu.Eh ya,Hening."Kenapa Sya?"Vasya seketika menggeleng, benar kalau ia lancang dan sesuka hatinya memilih pekerjaan ta

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 112

    Vasya mengerjapkan matanya, ia mencoba mendengarkan kembali omongan Jaden yang terdengar samar samar."Apa?!""Bukan apa apa Sya""Yakin?"Jaden mengangguk dengan tegas tapi Andri bisa melihat sesuatu di mata calon kakak iparnya itu."Matamu kenapa lebam kak?"Jaden yang sudah menutupinya dengan concelear hanya bisa membisu, ia menatap Andri sambil menggelengkan kepalanya."Kenapa?""Memang matanya Jaden kenapa?""Kakak tak lihat, ini ada lebam di mata kiri kak Jaden""Masa?"Kini Vasya yang makin mendekat, ia kepo dengan wajah Jaden tapi Vasya tak menemukan hal aneh."Aku hanya kecapean dan kurang tidur"Lagi lagi Andri menggeleng, ia sangat yakin kalau lebam itu bukan lebam biasa. Bahkan saking keponya Andri langsung membuktikannya sendiri dan benar Jaden langsung meringis saat tangan Andri menekan dengan kasar area matanya."Nah kan!"Bagaimana ini Jaden tak mau bilang bahwa ia babak belur karena bodyguard Mita, ia sama sekali tak ingin mengatakan tapi ia harus memberi alasan apa u

Bab terbaru

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 139

    "Brukk!!!"Tubuh wanita paruh baya itu terpental jauh karena ditabrak kontainer yang sedang mengantarkan makanan ringan. Mamanya Vasya langsung tak sadarkan diri karena saking syok juga sakit tak karuan. Baju warna peach yang ia pakai bersimbah darah apalagi bagian kepalanya yang nampaknya menghantam pinggiran jalan. Semua oranh berusaha mendekat dengan kepo dan ada yang lain menelpon ambulance segera*Di kamarnya yang nyaman Andri masih tertidur pulas, di sore itu ia sama sekali tak ingin melakukan apa apa bahkan ponselnya sudah berjauhan darinya sejak 2 jam yang lalu. Tentu saat pihak rumah sakit menelponnya ia tak kunjung merespon karena Andri pikir itu telepon iseng. Tapi untung rasa lapar membangunkannya dan membuatnya menatap layar ponselnya dengan seksama.Disitu ia langsung panik tentu saja, Vasya tak ada di dekatnya dan sekarang ibunya malah masuk rumah sakit. Dengan dandanan ala kadarnya ia langsung pergi ke rumah sakit tanpa angan angan apa apa, yang ia tahu mungkin penyak

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 138

    Dan mamanyapun langsung bangun dari mimpinya, ia melihat sekeliling kamarnya dengan mata lesu, Mimpi barusan membuatnya berkeringat dengan jantung yang masih berpacu liar sampai sekarang. Vasya kamu dimana? Seketika telponnya berbunyi dan mamanya merasa seperti dejavu, dia melihat layar ponselnya untuk memastikan bahwa itu nomor yang tidak dikenal. Tapi ternyata bukan, nomor itu milik ibu Romiah. "Halo?" Dan intinya adahal ibu Romiah hendak mengembalikan uang, ia meminta ketemuan dengan mamanya Vasya nanti jam 1 di suatu taman. Dengan sumringah tentu mamanya Vasya menyetujuinya, siapa yang tak setuju uangnya mau kembali tentu saja ia sangat antusias. Mamanya bahkan lupa dengan mimpi barusan, ia tetap menyangkal bunga tidur tersebut dan mengatakan kepada Andri supaya ia mau mencari kakak perempuannya karena mamanya hendak bertemu dengan seseorang. "Sama siapa?" "Ibu Romiah" "Ngapain?" "Katanya ia mau membayar hutang" Andri mengangguk angguk tapi ia tak sepenuhnya set

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab. 137

    Awalnya dikira dia akan membeli guk guk atau kucing yang lucu lucu tak tahunya sampai sana malah ia kembali lagi, tak jadi ia melihat lihat kesana setelah penjaganya keluar, ternyata mas mas yang dulu kerap bertukar sapa dengannya sudah mengundurkan diri. Sayang sekali. Padahal seingat Vasya mas mas tersebut bekerja hampir 10 tahunan tapi kenapa resign segala. Vasya pindah haluan lagi, ia kini berjalan di samping trotoar sambil mengecek ponselnya. Kira kira ia mau ngapain apakah benar harus ke jogja atau ada opsi yang lain. Ponsel Vasya berbunyi dan itu adalah ibunya. Vasya melengos lalu mengantongi ponselnya, paling juga ibunya mau nitip sesuatu. Ogah ma, jangan nitap nitip! Selanjutnya Vasya berjalan kembali, ia kemudian terduduk di halte bis, tak lama bis arah luar kota mendekat dan tanpa sadar ia juga merasa takut, ia hanya ikut naik saja tanpa tujuan dan rencana yang memadai. Gadis konyol itu sekarang terduduk di kursi belakang sambil menghidupkan earphonenya. * Har

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 136

    Vasya angkat tangan percuma memarahi ibunya, mending dia pergi, masa bodoh ibunya mau ngomong apa pokoknya ia masa bodoh. Mau dikatakan marah ya jelas marah tapi ia mau marah ke siapa. Entahlah Vasya badmood sekali pagi ini, dihari libur itu ia sudah membuat rencana dan berhubung ibunya kebangetan jadi ia hendak pergi sejak pagi. Lebih baik begitu timbang ia menelan ibunya bulat bulat. "Mau kemana?" "Pergi!" Sudah begitu saja dan Vasya benar benar bablas tanpa kata yang berarti. Andri yang tahu kakaknya sedang marah hanya melirik ibunya sebentar dan sang ibu tiada rasa penyesalan sama sekali. "Mama keterlaluan!" Ibunya rada kaget melihat ekspresi Andri yang menyeramkan dan kemudian Jaden duduk di meja makan. ia menanyakan Vasya yang tak kelihatan batang hidungnya. "Kakak sudah pergi" "Kemana kan ini hari libur?" Andri mengiyakan bahwa ini hari libur tapi bukan untuk Vasya. Ada aja yang mau ia lakukan di akhir pekan ini. "Entahlah kelihatannya dia ngemall hari ini"

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 135

    Halo apa kabar?Ini nyasar atau bagaimana?Kok tumben amat atau salah kirim?Pesan yang sama sekali tak ingin dia baca tapi malah kebuka karena tangannya yang tak sengaja, yang selalu ia pikirkan namanya kini sudah berubah hendaknya ia segera sadar. Vasyapun langsung menghapus nomornya, baiknya memang begini.Ini yang namanya merelakan.Sudah diputuskan bahwa ia tak ikut campur lagi urusan mantan sahabatnya lagi. Semoga saja mereka bahagia, urusan Vasya hanya berusaha bangkit lagi dan hidup kembali seperti biasa.Dan akhirnya Vasyapun mencoba menutup matanya walaupun batinnya bergejolak tak karuan. Rasanya ia ingin menelpon kembali Armin. Hmmm lagi lagi ia berubah bodoh lagi perasaan beberapa menit yang lalu ia pintar dalam menghadapi pesan nyasar tersebut.Hingga yang terbaik sekarang adalah minum pill disebut solusi baginya agar ia bisa tidur tentu saja.*Siang tadi ia mimpi buruk dan malam ini ia tidak bermimpi sama sekali hanya saja ia mengorok dengan lantang di sela sela tidurny

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 134

    Rasanya Jaden sedang memaksa Vasya dengan apa yang terjadi pada ibunya, seolah ia tahu segalanya."Jangan konyol!"Nada bicara Vasya langsung membuat Jaden meremang, ia langsung tahu kalau Vasya sedang badmood sekarang ini."Kenapa selalu membahas penyakit ibuku?"Jaden menggeleng, ia hanya khilaf saja dan kampretnya itu berulang kali, orang gila mana yang percaya begitu saja."Tenang Sya semua bisa di pertanggung jawabkan!"Halah setan!Vasya langsung hendak memiting kepala Jaden yang sedang enak enak menyetir, lelaki itu langsung panik sementara Vasya gemas setengah mati."Sya tenang sya tenang!"Tapi Vasya tak bisa tenang, ia malas kalau harus tenang menghadapi Jaden yang pendusta berat."Maafkan aku please!"Ngimpi ya kamu?*Sialnya Vasya karena saat Jaden mengantarkan dirinya pulang delalah di rumah beliau sedang berkunjung dan Andri kebetulan sedang pergi sebentar. Alhasil melihat Jaden begitu iapu menawari Jaden untuk masuk rumah dulu."Ngapain sih ma!"Vasya ini sangat buruk

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 133

    "Jangan, beli sendiri"Karyawab pelit itu melindungi steaknya dengan sepenuh tenaga dan Jaden hanya bisa melongo saat melihat wanita ninja itu benar benar perhitungan dengannya."Murah lo pak, bqpak mending beli sendiri jangan malah minta jatah untuk perut kami yang kelaparan"Hmmm memang paling bisa membuat keadaan jadi menyudutkan begini. Dan akhirnya Jaden mendatangi kedai steaknya lalu memesannya secara manual sementara Vasya dari kejauhan sudah membuat ancang ancang untuk segera pergi ke kedai kebab di sebelah pintu masuk tadi.Rasanya ia sama sekali tak ingin melewatkan makanan khas turki tersebut apalagi kelihatannya adiknya bakal menyukai kebab yang ia beli kali ini.*"Vasyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!"Bos besar itu terpaksa untuk mengurung Vasya di sebuah warung telepon karena saking kesalnya ia di tinggal tinggal melulu. Pokoknya dengan di kurung begitu ia jadi anteng dan Jaden tidak susah mencarinya wkwkwk.Vasya menggedor gedor warung telepon itu dengan penuh arti, ia

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 132

    Vasya melirik Jaden, ia tak bisa kalau tak kepo. Jadenpun memandangi Vasya dengan sendu seolah sedang mengenang sesuatu."Aku pernah seperti ini dengan seseorang!""Siapa? Ranita?"Hening.Keheningan ini membuat Vasya yakin bahwa wanita itu adalah Ranita dan mungkin waktu itu si Ranita itu sedang di perebutkan dengan Jaden juga Armin. "Bukan."Entah kenapa tapi mendengarnya membuat perasaan Vasya lega kan harusnya dia tidak terpengaruh."Kamu tak ingat?"Apa lagi? Ingat siapa?Oh sebentar, apakah mungkin mantan Jaden waktu SMA tapi yang mana, cewek yang mana kan dia banyak yang suka.Hening.Vasya memerhatikan Jaden seolah menelusuri masa lalunya tapi ia tak menemukan seseorang. Mana ia tahu kan masalah pacaran itu privasi Jaden, bukan urusannya. Perasaan Vasya saat mengingat kembali masa lalu kenapa amburadul begini."Aku tak ingat, mantanmu yang mana?"Jaden tersenyum samar, Vasya tambah pusing jika main tebak tebakan tak mutu begini."Memang mantanmu itu kenapa?""Dia sekarang men

  • Atasanku Cinta Pertamaku   Bab 131

    Tapi berkat itu Vasya akhirnya siuman kembali. Akhirnya Vasya bisa melihat dunia nyata kembali sembari ia bersantai di dalam mobil. "Mimpi apa tadi?" Tangan Vasya sibuk mengusak ngasik rambutnya, kalau begini ia sungguh sangat takut, ia harus berpikir dua kali saat menyuruh Jaden dan lain sebagainya takutnya lelaki itu beneran berdarah satanis. Tapi apakah benar, apakah itu bukan karena bunga tidur. Jaden yang menoleh langsung terkejut melihat perempuan di sebelahnya sudah bangun dari tidurnya yang pulas. Vasya terlihat agak seram karena diam seribu bahasa. "Alhamdulillah ku kira kamu mati!" Kata Jaden dengan spontan. Ia dengan santai bilang bahwa wajah Vasya pucat sekali dan sepertinya Vasya sedang gelisah. "Aku mimpi aneh loh!" "Mimpi apa?" "Satanis gitu!" Jaden menepuk jidatnya, ia sungguh tak bisa mengerti kenapa Vasya mengatakan satanis saat ini karena memang tak ada hubungannya sama sekali, random. "Kamu keturunan German kan bukan brazil?" "Apa sih Sya?? Dar

DMCA.com Protection Status