Job jadi bodyguard mendadak masih terasa wow bagi Vasya, Ia benar benar merasa sangat kurang pantas, Hanya karena ia bisa memelintir pergelangan tangan Herry bukan berarti ia sakti."Jadi bodyguard?""Hah?"Vasyapun hah dan mereka hah hoh hah hoh ria. Lalu kemudian Jaden mengatakan hal lain."Bukan itu""Lalu?""Disisiku kalau bisa ya menghasilkan keturunan untukku"Oh Demit!"Tak bisa aku indigo""Tak apa mungkin besok kalau kamu indigo, anakku jadi bisa memprediksi mana saham yang akan sukses di masa depan"Omongan Jaden mulai ngawur kembali, Harusnya Vasya tanggap dan jeli bukannya malah berpikir jadi bodyguard segala."Tak sulit Sya bertahan di sampingku"Gundulmu!Rasanya Vasya terus terusan emosi jiwa, ia benar benar tak habis pikir dengan Jaden. Kenapa hal itu lagi yang laki laki itu bahas."Cari pasangan lain, aku hanya akan berkerja jika jadi desainer produk seperti biasanya"Hening.Mungkin Jaden masih tersakiti mendengar penolakan Vasya yang terus menerus tanpa memikirkan b
Tanggal apa?Seketika Vasya tersedak ketika ia sedang minum es kotak pemberian mamanya, ia melotot ke arah kedua manusia yang sekarang sedang mencocokkan tanggal entah tanggal untuk apa. "Tanggal apa ma?" "Ini lo nak Jaden mau datang ke rumah buat meminang kamu" "Dan mama setuju?" "Ya dong!" Tuh kan! Tak bisa kalau Vasya tak tantrum, ia harus sekali ngamuk biar mamanya sadar. "Sya umur kamu ini lo sudah siap menikah" "Ya ma tapi bukan Jaden juga ma, dia atasan aku sekarang. Apa kata karyawan lain" Vasya masih mencoba ngeles, ia berusaha agar ibunya berkata bahwa semuanya batal. "Nanti kalau ada yang gosipin Vasya langsung kamu tegur ya Den" "Hah? Mama!!!" "Vasya bukan anak kecil ma""Lhaya makanya kalau bukan anak kecil jangan impulsif begitu, lihat dong Jaden sudah berusaha seeffort ini buat kamu"Anak perempuan yang sedang tantrum itu hanya bisa menghembuskan nafas nelangsa, ia benci sebenci bencinya perasaan macam ini. Sebenarnya apa yang Jaden cekoki pada ibunya Vasya
Nasib naas kembali menghampirinyq, tangan kanannya mendarat di toilet dan sekarang sakit apabila di gerakkan. Ibunya langsung gercep membuka pintu dan Jaden langsung nyelonong masuk untuk membantu Vasya yang nampak kesakitan."Ngapain nabrak toilet segala?"Vasya hanya melirik sekilas kepada Jaden yang ngawur saat bicara, ia sungguh tak ada mood untuk meladeni kekonyolan Jaden yang membuatnya tambah badmood."Kenapa tak hati hati nduk?""Buru buru""Sakit?""Sangat"Oke. Jaden langsung saja pergi setelah membaringkan Vasya di ranjang pasiennya. Kamar yang besar itu nampak sangat lega dengan kesepian yang amat mendalam dan nampaknya Vasya akan awet disana kembali.Rasanya ia ingin menangis dengan keadaanya yang sesial ini. Menurut kalian bagaimana keadaan Amanda sekarang apakah ia tertimpa tangga atau bahkan kecelakaan fatal. Ironinya princess itu sedang kembali ke kehidupan glamornya dengan bakat foya foyanya yang sudah mendarah daging."Sangat sakit nduk?"Vasya mengangguk perih, ia
"Apalagi kalau bukan kak Jaden!"Hening.Vasya tak mau bicara, ia enggan menimpali perkataan adiknya yang ada benarnya itu. Dia jelas malu jika Jaden yang menanggung biaya pengobatannya walaupun memang pihak kantor yang mengcover semuanya tapi ia merasa semua ini adalah ulahnya sendiri.Dia yang masuk ke dalam hutan dengan sukarela padahal semua karyawan jalan santai. Yang bersalah adalah dirinya sendiri."Tunggu!""Bagaimana?""Bukankah kantor kakak yang membayar tagihan"Hening."Kantormu pasti juga membayar tagihan Kalan dan Viola bukan"Sulit di percaya bahwa Vasya mencoba membodohi adiknya yang lebih canggih pikirannya di banding Vasya."Hmmm""Lha terus kenapa mama ke rumah Ibu Romiah?""Bagian tanganku terkilir tidak menjadi tanggung jawab kantor"Andri merasakan ada yang janggal lagi, kenapa semuanya jadi aneh begini. Vasya kan punya BPJS."BPJSmu?"Matilah sudah!"Dimana BPJSmu?Mau tak mau Vasya menceritakan semuanya, ia dianggap anak magang dan BPJSnya yang lama berhenti. V
Apakah Vasya mulai kasihan dengan Amanda padahal gadis itu sudah mengendarai ferarri sendiri sejak SMP, gila kalau Vasya iba pada konglomerat itu, Sesibuk sibuknya orangtua Amanda tapi mereka masih memberi cukup uang bahkan fasilitas mewah.Memang ia kurang kasih sayang, ia terlalu dimanja dan hanya diasuh oleh pembantunya tapi tetap saja hal itu tak bisa membuat Vasya berhenti untuk melaknat gadis itu."Amanda akan tunangan besok"Vasya melirik sekilas, ia hanya ber ah oh ria di dalam hatinya. Kenapa Armin buru buru sekali, apakah mereka takut Vino akan mengacaukan semuanya atau bagaimana."Vino tak datang kesini?"Ngapain dia datang?Setelah ia ketahuan menyembunyikan Amanda, ia tak mungkin berani menunjukkan wajahnya ke hadapan Vasya. Sekalipun ia datang untuk meminta maaf kayaknya percuma. Vasya sudah cukup dan tak mau ikut campur lagi."Kakak tak di undang kan?"Hening.Sejujurnya Vasya di undang oleh Amanda dan kartu undangannya berada di meja kantor tapi Vasya tak repot repot u
Apakah ada sisi lain dari Jaden yang tak Andri ketahui, memang Jaden itu hebat bahkan tergolong berada di puncak piramida."Dia hebat dalam menghafal Al-quran Dri"Dikiranya Andri Jaden ahli panjat atau diam diam bisa mengeluarkan jaring dari tangan macam spiderman tapi ternyata bukan."Itu hal yang sangat memberatkan lo Dri, Dimana lagi dapet paket komplit macam itu. Sudah baik, ganteng dan pinter ngaji apalagi. Kalau soal sholat sudah tak usah di ragukan lagi"Memang benar perkataan ibunya. Dilihat dari manapun Jaden itu paket komplit sekali. Ibarat martabak mah yang pake telur bebek 7 buah."Kak Vasya yang tak mau ma, ia amat pemilih"Dalam hatinya mamanya tahu apa yang Vasya rasakan. Pasti berat untuk percaya pada Jaden kembali setelah apa yang lelaki itu lakukan di masa lalu. Sebenarnya ibunya mendengar semuanya, ia mendengar semua percakapan malam itu. Dan akhirnya ia lega setelah mendengar bahwa memang anaknya menjadi korban bully seperti apa yang ia kira.Wanita mana yang bisa
Jaden sudah melihat sosok yang merasuki Vasya tempo hari tapi otaknya tak sampai kesana, ia malah takut kalau Vasya masih terhubung dengan Setan jahanam itu."Rumah kediaman Siska dijaga ketat pak"Tentu saja mereka takkan mudan untuk di bobol tentu saja, Jaden sudah bersiap dengan kemungkinan mangkir begini. Jadi ia tak perlu repot repot merespon. Ia cukup mengetik pesan pada nomor yang ada di kontaknya lalu mengiriminya. Menangkap Siska tidak akan mudah, gadis itu bagai ular yang pura pura pergi tapi langsung mematuk dari belakang."Jaga di depan rumahnya 24 jam, laporkan semua gerak geriknya"Siska harus menyesal karena menyepelekan Jaden selama ini, Kalau dulu ia diam saja dan menerima pukulan maka berbeda dengan sekarang. Ia sudah tak tahan lagi dengan Siska yang ternyata sudah lama merecoki hubungannya dengan Vasya.Gadis macam dia harus di beri pelajaran yang setimpal, kebangkrutan keluarganya tidak cukup untuk membuatnya membayar semua yang telah ia lakukan."Nampaknya ia sud
Please kamu bukan wanita gampangan yang suka di suruh suruh!Dan akhirnya Vasya masih menggeleng, ia benar benar memohon kepada Jaden agar mencari sekertaris baru."Sungguh aku tak bisa!"Terlihat sekali Jaden terluka lagi, wajahnya nampak amat sangat murung dan itu membuat ibunya Vasya tak enak hati. Bukannya Vasya yang tak enak tapi ibunya."Maafkan anak tante ya nak Jaden, ia memang keras kepala"Jaden hanya bisa meringis pilu ke arah calon ibu mertuanya. Secara garis besar ia tahu Vasya dan tahu akan sikapnya yang keras kepala begini tapi tetap saja yang namanya penolakan amat sangat menyayat hati."Tak apa apa tante"Sementara Vasya tak bergeming, ia menatap wajah Jaden dengan garang, sama sekali tak ada rasa bersalah ataupun permintaan maaf. Pokoknya Vasya merasa ia benar, harusnya Jaden yang mengalah. Tapi memang siapa dia, dia kan bukan anak bos kenapa belagu.Eh ya,Hening."Kenapa Sya?"Vasya seketika menggeleng, benar kalau ia lancang dan sesuka hatinya memilih pekerjaan ta