Share

31. Semua Menjadi Gelap

Jakarta, 23 Maret 2018

“Gawat!” cetus Kevin sambil menjatuhkan bokongnya di kursi. Lelaki itu baru saja kembali ke ruang meeting.

Gelagat Kevin membuat rekan-rekannya menoleh dan membubarkan diri. Tadinya mereka sedang mengerumuni Ranggi. Berhubung sudah waktunya makan malam, mereka bermaksud memesan makanan melalui aplikasi.

“Gawat kenapa, Kev? Kalau ngomong yang jelas, dong!” tegur Gilang. Lelaki itu menggulung lengan kemejanya lalu bersidekap.

“Pak Stanley marah. Mampus kita semua!” sahut Kevin di sela napas yang terputus-putus.

“Apa?! Pak Stanley marah? Memang kita habis bikin kesalahan apa?!” cecar Alena. Suara perempuan itu terdengar meninggi. “Pasti fatal banget sampai dia marah.”

“Duh! Gimana, ya?” Kevin menggaruk bagian belakang kepalanya dengan frustasi.

“Kenapa, Kev? Memangnya kesalahan apa yang sudah kita buat?” Andra ikut bertanya-tanya.

Kalau diizinkan, sebenarnya gadis itu ingin segera pulang saja. Kali ini kepalanya terasa pening. Akibat membiarkan perut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status