Beranda / Romansa / Arthur&Bianca / BAB 105 - PANIK

Share

BAB 105 - PANIK

Penulis: Abigail Kusuma
last update Terakhir Diperbarui: 2024-12-31 00:25:27

Arthur kembali ke ruang kerjanya, ia kini melihat Clarissa masih berada di ruang kerjanya. Rasa berkecamuk, dan emosi tidak bisa lagi ia tutupi. Khawatir dengan istrinya, karena sejak tadi Bianca sudah menonaktifkan ponselnya.

"Pergi dari sini Clarissa, aku tidak ingin melihat mu." kata Arthur, dingin. Sorot mata yang tajam.

"Aku akan tetap disini Arthur." ucap Clarissa, tegas.

"Apa lagi yang kau inginkan Clarissa?! kau lihat istri ku salah paham! pergi dari sini sebelum aku bertindak kasar pada mu," ancam Arthur, ia sudah tidak bisa lagi berpikir dengan jernih. Dipikirannya hanya mencari Bianca dan menjelaskan pada Bianca.

"Tapi kau belum menjawab bagaimana perasaan mu pada ku Arthur? aku yakin kau menikmati ciuman kita tadi!" seru Clarissa, ia tidak mau meninggalkan Arthur. Ia tetap yakin jika Arthur masih mencintainya.

"Clarissa! apa kau tadi tidak melihat? istri ku pergi dan dia salah mengartikan ciuman kita! lalu kau pikir aku masih memikirkan bagaimana perasaan ku? baik jik
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Arthur&Bianca   BAB 106 - MENCARI BIANCA I

    Arthur melihat ke arlojinya, kini sudah pukul sepuluh malam. Alvin masih dalam pencarian dan menghubungi semua anak buahnya untuk mencari istrinya. Tapi sejak tadi tetap saja tidak bisa menemukannya. Arthur duduk di kursi kerjanya, ia meremas rambutnya. Keadaan ruang kerja Arthur sungguh berantakan. Ia merutuki kebodohannya, bahkan ia melihat dengan jelas wajah kecewa Bianca. Meskipun Bianca tidak menangis, tapi ia melihat dari sorot matanya jika Bianca sangat terluka. Arthur sangat tahu, Bianca tidak pernah menunjukan di depan orang jika dirinya lemah, Tidak lama kemudian, terdengar suara ketukan pintu. Dengan cepat Arthur lanngsung meminta untuk masuk. Ia tahu jika itu pasti Alvin yang datang.Ceklek"Tuan," sapa Alvin sambil menundukan kepalanya. "Katakan, dimana istri ku? apa kalian sudah menemukannya?" tanya Arthur, kini ia sudah tidak bisa lagi menunggu. "Maaf tuan, nyonya tidak memakai cincin dan arloji yang di pasangkan GPS. Ponselnya pun mati kami tidak bisa melacak. Selu

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Arthur&Bianca   BAB 107 - MENCARI BIANCA II

    Keesokan hari, Arthur sudah bersiap. Ia juga meminta Alvin untuk datang ke mansionnya. Sejak tadi malam, ia tidak bisa tidur tenang. Bagaimana pun ia masih belum menemukan Bianca. Hari ini Arthur harus menemukan Bianca, bagaimana pun caranya Ia akan tetap menemukan Bianca. Wajah Bianca terus berada di pikiran Arthur. Dalam hidup ini pertama kalinya Arthur sangat kacau. Saat Clarissa pergi, dia pun kacau hanya saja kini ia merasakan dirinya sungguh hancur ketika Bianca pergi.Arthur berjalan keluar mansion, Nick supirnya yang melihat tuannya sudah keluar mansion ia langsung membukakan pintu mobil. Alvin pun ikut bersama Arthur, Alvin duduk di kursi depan. "Nick, kita ke butik istri ku pagi ini." perintah Arthur pada supirnya. "Baik tuan""Alvin, apa kau sudah memeriksa jadwal penerbangan? apa nama istri ku masuk dalam penerbangan kemarin?" tanya Arthur pada Alvin yang duduk di kursi depan. "Saya sudah memeriksanya tuan, tapi nama nyonya tidak ada di penerbangan." jawab Alvin. Arth

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Arthur&Bianca   BAB 108 - PENYESALAN ARTHUR

    Mobil Arthur sudah tiba di mansion milik Viola, Arthur turun dari mobil dan diikuti oleh Alvin. Arthur berjalan memasuki mansion. Ia berdiri tepat di depan pintu, lalu ia memencet bel. Tidak lama kemudian pintu terbuka dari dalam. "Arthur?" Viola mengerutkan dahinya saat melihat suami dari sahabatnya datang ke rumahnya. "Apa aku menganggu mu?" kata Arthur dengan suara dingin. "Tidak masuk lah." pinta Viola, kemudian Arthur berjalan masuk ke dalam rumah Viola. "Kau ingin minum apa?" tawar Viola. "Tidak perlu, aku ingin bertanya sesuatu pada mu." ucap Arthur. "Bertanya? kau ingin bertanya apa?" "Kemarin kau bersama istri ku bukan? apa kau tahu kemana istri ku pergi?" tanya Arthur langsung, yang sontak membuat Viola terkejut. "Tunggu, maksud mu bagaimana Arthur?" tanya Viola, ia sungguh bingung dengan pertanyaan Arthur. "Katakan dimana istri ku? kau adalah sahabat baiknya. Tidak mungkin Bianca tidak memberitahu mu dimana di pergi." kata Arthur dengan tegas dan sorot mata tajam.

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Arthur&Bianca   BAB 109 - WELCOME NEW ZEALAND

    Auckland International Airport, New Zealand.Bianca sudah tiba di bandara internasional Auckland New Zealand. Negara ini memang jauh dari New York, Bianca lebih memilih kesebuah negara yang juah dari New York. Setidaknya berada jauh dari sana, bisa membuat keadaan Bianca jauh lebih tenang. Bianca sudah lama sekali tidak datang ke New Zealand. Dia memang lebih banyak menghabiskan liburannya di Europe. Di New Zealand, Bianca memang tidak memilki satu orang teman pun tinggal disini. Tapi itu memang jauh lebih baik, saat ini dia tidak ingin orang tahu identitasnya sebagai istri dari seorang Arthur Afford. Bianca juga tidak tahu, apakah Arthur memiliki perusaahaan cabang di New Zealand atau tidak. Bianca berharap Arthur tidak dapat menemukannya. Ia sungguh ingin menenangkan diri dan tidak ingin di ganggu oleh siapapun. Perbedaan waktu antara New Zealand dan New York adalah 16 jam. Dimana New Zealand lebih cepat dari New York. Ini lah tujuan Bianca, pergi jauh dari New York. Bianca yakin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Arthur&Bianca   BAB 110 - BANTUAN STEVEN I

    Sejak Caroline mendengar Bianca pergi, ia terus tidak bisa tenang. Bagaimana tidak, Bianca adalah kakaknya satu-satunya. Bahkan Bianca tidak memberi kabar pada Caroline. Bianca tidak menghubungi Caroline.Bahkan saat Adam dan juga Melinda, menghubungi Caroline menanyakan kabar tentang Bianca. Caroline harus terpaksa berbohong pada mereka, jika Bianca kakaknya baik-baik saja. Caroline tidak mungkin menceritakan jika Bianca pergi karena bertengkar dengan Arthur. Ia yakin pasti orang tuanya akan cemas. Beruntungnya Adam dan juga Melinda menunda kedatangan mereka ke New York. Setidaknya mereka tidak mengetahui jika putri sulung mereka tengah bertengkar dengan suaminya. Hari ini Caroline sudah menghubungi Bianca berkali-kali. Namun ponselnya tetap tidak aktif. Terakhir Caroline mendengar jika Arthur akan bertemu dengan Lily dan juga Viola, lebih baik Caroline langsung bertanya pada Arthur apakah kakak iparnya itu sudah memenukan kakaknya atau belum. Caroline yang tengah gusar di ruang g

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-31
  • Arthur&Bianca   BAB 111 - BANTUAN STEVEN II

    "Kau kasihan padanya, tapi apa kau memikirkan istri mu? sekarang dia pergi kau baru seperti orang gila yang mencarinya. Aku sudah memberikan peringatan pada mu sebelumnya." seru Steven yang kesal. Karena dia sudah memberikan peringatan pada Arthur, tapi tetap saja Arthur keras kepala."Aku tidak siap memberitahu Bianca, aku takut dia berpikir yang tidak-tidak." tukas Arthur. "Ya, tapi kau membiarkannya tahu dari orang lain. Kau ini bagaimana Arthur." seru Steven, ia sudah tidak habis pikir dengan apa yang dipikirkan oleh sahabatnya ini. "Aku masih belum bertemu dengan Clarissa. Saat ini aku terlalu memikirkan keberadaan istri ku. Bianca saat ini sedang hamil, karena ku kandungannya lemah. Aku tidak bisa berhenti memikirkan bagaimana keadaan Bianca. Tapi aku akan segera menemui Clarissa, aku akan bertindak keras pada Clarissa." desis Arthur. "Bianca hamil?" tanya Steven. "Ya." "Well, harusnya kau memang pantas merasakan bersalah. Bianca kau lukai tepat di saat dia mengandung anak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 112 - MENATA HDUP BARU

    Pagi hari, Bianca terbangun dari tidurnya. Perlahan ia membuka matanya, ia menggeliat dan menguap. Ia baru ingat dirinya sudah tidak berada di New York. Bianca mengikat asal rambutnya, lalu berjalan menuju kamar mandi. Ia berendam di jaccuzi, aroma lavender dicampur madu membuat tubuhnya jauh lebih rileks. Seketika ia merasakan masalahnya sedikit terlupakan. Tiga puluh menit kemudian, Bianca yang sudah selesai berendam. Ia mengganti pakaianya dengan mini dress berwarna mustrad tanpa lengan dan menggunakna flat shoes. Ia harus mengingat kini dirinya adalah ibu hamil. Dokter mengatakan kandunganya lemah, mau tidak mau Bianca memakai flat shoes. Bianca menatap cermin matanya masih sedikit sembab karena tadi malam ia tidak henti menangis. "Aku harus kuat demi anak ku, meskipun Arthur tidak ada. Aku akan tetap kuat dan aku akan kembali menata hidup ku yang baru." gumam Bianca yang berusaha menguatkan dirinya. Kemudian Bianca berjalan keluar kamar, dan menuju tempat breakfast.Bianca mel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Arthur&Bianca   BAB 113 - KEPUTUSAN BIANCA

    "Jika aku boleh tahu, kenapa kau melarikan diri dari pernikahan mu?" tanya Bianca dengan lembut."Kekasih ku berselingkuh dengan sahabat ku sendiri. Mereka memang sudah meminta maaf pada ku. Dan kekasih ku juga memohon pada ku memaafkannya. Aku bisa memaafkannya tapi tidak mampu untuk kembali menjadi kekasihnya." ujar Tasya."Menurut ku sebuah perselingkuhan dan kebohongan tidak bisa aku maafkan. Aku sangat mencintai kekasih ku, tapi aku tidak mungkin membiarkan hati ku kembali terluka karenanya." lanjut Tasya yang membuat Bianca terdiam."Aku tidak akan menggenggam tangan seorang pria yang hatinya tidak ada untuk ku. Aku membiarkannya mendapatkan gadis yang dia cintai. Dan aku sangat yakin itu bukan diri ku. Karena jika dia sungguh mencintai ku, dia tidak akan mungkin melukai ku." ujar Tasya. "Maaf aku jadi bercerita, lalu bagaimana dengan mu? apa kau berlibur?" tanya Tasya pada Bianca. Bianca tersenyum, "Sama seperti mu, aku menenangkan diri." jawab Bianca. "Menangkan diri? maksu

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03

Bab terbaru

  • Arthur&Bianca   BAB 240 - MERASA BERSALAH

    Satu minggu kemudian...Bianca tengah duduk di sofa sembari menyusui Nathan. Bianca tersenyum melihat bayi mungilnya. Wajahnya sungguh mirip dengan Justin saat Justin masih bayi. Bianca mengusap pelan pipi Nathan. Kini hidupanya benar-benar sempurna. Memiliki suami yang mencintainya dan memiliki dua putra yang sangat tampan. Suara dering ponsel terdengar, Bianca mengambil ponselnya dengan tangan kanannya. Tangan Kiri Bianca tengah menopang kepala Nathan yang masih menyusu padanya. Bianca menatap ke layar ponsel, tertera nama Irina di layar ponselnya. Kening Bianca berkerut dalam ketika melihat nama Irina. Tidak biasanya Irina menghubungi dirinya. Tanpa menunggu lama, Bianca mengusap tombol hijau untuk menerima panggilan. Sebelum kemudian, Bianca meletakan ponselnya di telinganya. "Irina?" sapa Bianca saat panggilan terhubung. "Bianca? Kau masih menyimpan nomorku?" tanya Irina dari seberang line. "Tentu Irina, aku masih menyimpannya. Apa kabar Irina?" "Aku baik, bagaimana denganmu

  • Arthur&Bianca   BAB 239 - NEVER GIVE UP

    Beberapa bulan kemudian.. Di ruang operasi, Arthur terus berada di samping Bianca. Bayi dalam kandungan Bianca, tidak dalam posisi yang tepat. Hingga akhirnya dokter menyarankan untuk Bianca kembali operasi caesar. Arthur terus mengecupi kening Bianca saat dokter melakukan proses operasi. Sudut mata Bianca mengeluarkan air mata haru, dia kembali bisa melahirkan buah cintanya dengan Arthur. Oeee...Oee.... Sura tangis bayi pecah di ruang operasi. Air mata Bianca menetes ketika mendengar bayinya menangis. Arthur mengecup kening istrinya. Mata Arthur tidak mampu lagi menahan, air matanya menetes saat mendengar suara bayi. "Terima kasih sayang," bisik Arhur. "Bayi laki-laki," ucap sang dokter. Tidak perduli apa jenis kelaminya, terpenting bagi Bianca dan Arthur anaknya lahir dengan selamat. Kehamilan yang kedua ini, Bianca memang sengaja tidak memeriksa jenis kelamin bayinya. "Nyonya Bianca, silahkan lakukan proses IMD." Dokter menyerahkan bayi mungil itu dalam gendongan Bianca. Me

  • Arthur&Bianca   BAB 238 - NOT ALL GETTING THE HAPPINESS

    Viola duduk di tepi ranjang, menatap Richo yang masih terus menutup matanya. Dokter memang mengatakan peluru tidak mengenai jantung Richo, tapi hingga detik ini Richo masih juga belum sadar. Beberapa hari ini, Viola menjalani harinya begitu berat. Viola merasa kehilangan sosok Richo yang setiap hari selalu mengganggunya. Viola menyentuh tangan Richo, mengelus pelan."Richo, kapan kau bangun? Aku merindukan mu Richo..." air mata Viola tidak mampu lagi tertahan. Dia sungguh merindukan kekasihnya itu. Rasanya beberapa hari tanpa Richo dia benar-benar merasakan tidak lagi bernyawa. "Selama ini aku selalu menutupi perasaan ku. Aku menyukai cara mu yang tidak pernah menyerah mendapatkan ku. Aku sungguh menyukai setiap cara mu Richo. Kau tidak pernah lelah mengejar ku. Bahkan berkali-kali aku mengusir mu dari kehidupan ku, kau tetap meminta ku menjadi wanita mu. Andai waktu bisa di putar, sudah sejak awal aku menerima mu." "Masa lalu mu memang membuat ku ragu menerima mu. Tapi percayalah,

  • Arthur&Bianca   BAB 237 - MEMBERI PEMBALASAN

    Beberapa hari kemudian... Altov turun dari mobil, dia melangkah masuk ke dalam rumah tempat dimana dia menyembunyikan Clarissa. Altov masih mengurung Clarissa sebelum menjebloskannya ke dalam penjara. Sebenarnya Arthur tidak setuju dengan apa yang di rencanakan Altov, tapi Altov memiliki alasan tersendiri mengurung Clarissa. Tidak hanya Clarissa, tapi Jesslyn yang turut membantu Clarissa juga di kurung oleh Altov. Alasannya karena permintaan dari Viola. Saat itu ketika Viola mendengar Jesslyn sudah berhasil di tangkap oleh Altov, Viola meminta waktu sebentar sebelum menjebloskan Jesslyn ke penjara. "Tuan," sapa Christian saat Altov melangkah masuk ke dalam. "Dimana Clarissa?" tanya Altov dingin. "Masih berada di kamarnya tuan," jawab Christin. Altov mengangguk, kemudian melanjutkan langkahnya masuk ke dalam kamar. Tempat dimana Clarissa di kurung. Setiap kali Altov bertemu dengan Clarissa, dia merasa dirinya tidak berguna. Harusnya sejak awal Altov menyeret paksa Clarissa meningg

  • Arthur&Bianca   BAB 236 - MENANGKAP PELAKU

    Arthur dan Drake kini pergi ke tempat persembunyian Clarissa. Alvin sudah memberikan informasi saat ini Clarissa dan Jessly dalam perlindungan Jasson Steele. Itu artinya Arthur sendiri yang harus turun tangan. Tidak hanya Arthur, tapi Drake juga turun tangan. Drake ingin langsung berhadapan dengan Jasson. Jika sampai Jasson mempersulit, maka tidak ada pilihan lain bagi Drake untuk melakukan tindakan kekerasan. Mobil Arthur telah tiba di sebuah rumah yang jauh dari Manhattan. Arthur tahu, Jasson memang sengaja menyembunyikan Clarissa di tempat ini. Arthur dan Drake turun dari mobil. Beberapa pengawal Arthur dan Drake berada di belakang. Arthur tersenyum melihat penjagaan ketat demi menyelamatkan Clarissa. Tapi Arthur tidak perduli sedikit pun. Arthur dan Drake tetap melangkah masuk ke dalam. Langkah Arthu terhenti ketika pengawal Jasson menghadang dirnya. Alrthur tersenyum sinis menatap para pengawal Jasson yang menghalanginya. Rupanya Jasson memang berniat untuk melawan dirinya. Sun

  • Arthur&Bianca   BAB 235 - PELAKU SEBENARNYA

    Perlahan Bianca mulai membuka matanya, dia menatap ruangan putih. Bianca menoleh dan melihat ada Arthur dan Paula yang berjaga di sisinya. Mereka sama-sama tersenyum saat Bianca sudah membuka matanya. "Bianca? Kau mendengar ku?" Arthur mengelus dengan lembut pipi Bianca. "Arthur kenapa aku di sini?" Bianca mengerutkan keningnya. Dia berusaha mengingat kenapa dirinya berada di rumah sakit. Namun, ketika Bianca mengingat sesuatu. Ingatan di kepalanya begitu jelas tentang Tasya, Richo dan Ella yang tergeletak dengan berlumuran darah. Wajah Bianca langsung memucat, saat dia mengingat semuanya. "Arthur? Bagaimana keadaan Tasya? Richo dan Ella bagaimana?" Bianca semakin panik, kepalanya semakin sakit dan memberat."Ssst, jangan pikirkan itu Bianca. Aku yakin mereka akan selamat," Arthur membawa tangannya mengusap lembut perut istrinya. "Aku minta pada mu, jangan memikirkan hal berat, Dokter mengatakan kandungan mu lemah. Aku tidak ingin terjadi sesuatu pada anak kita." Sebelumnya dokter

  • Arthur&Bianca   BAB 234 - KEKACAUAN

    Bianca menatap cermin, kini tubuhnya sudah terbalut dengan gaun berwarna gold dengan model atas kemben. Hari ini adalah ulang tahun putranya, Justin. Bianca masih tidak menyangka usia Justin sudah satu tahun. Perjuangan yang Bianca hadapi dulu saat melahirkan putranya itu, tidak pernah bisa terlupakan. Beruntung Tuhan masih melindungi dirinya dan putra kesayangannya. Arthur yang melangkah masuk ke dalam kamar, dia menatap istrinya sudah terbalut dengan gaun yang membuat istrinya terlihat sangat cantik dan seksi. Arthur mendekat, dia langsung memeluk Bianca dari belakang. Memberikan kecupan di tenguk leher. hingga ke pundak mulus milik istrinya itu. "Kenapa kau selalu cantik hem?" bisik Arthur di sela-sela kecupannya. Bianca tersenyum, lalu membalikan tubuhnya menatap lekat wajah suaminya. Bianca mengelus lembut rahang Arthur. "Dan kau selalu tampan."Arthur mengeratkan pelukannya. "Aku rasanya tidak ingin keluar kamar. Aku ingin terus di sini bersama mu." "Kau ini bagaimana! Putra

  • Arthur&Bianca   BAB 233 - SADNESS OR HAPPINESS?

    Viola menyandarkan punggungnya di sofa. Sejak kejadian dirinya bertengkar dengan ayahnya, Viola lebih menyendiri. Daisy ibunya kini sudah mengetahui semuanya. Viola sengaja mengatakan langsung pada Daisy. Viola tidak ingin Daisy terus tertipu pada Carlos yang memberikan sebuah cinta palsu. Selama ini Carlos selalu menunjukan peran ayah yang terlihat begitu sempurna. Tapi kenyataan yang Viola dapatkan ayahnya sendiri berusaha mengahancurkan kehidupannya. Richo melangkah masuk ke dalam rumah, dia menatap Viola tengah melamun. Richo langsung berjalan mendekat ke arah Viola, dan langsung duduk di samping kekasihnya itu. "Kau sedang memikirkan apa?" tegur Richo yang membuat Viola menghentikan lamunannya. Viola mengalihkan pandangannya dan menatap Richo yang duduk di sampingnya. "Kau sudah pulang? Maaf aku tidak menyadari kau datang." "Ada yang kau pikirkan?" Richo kembali bertanya, dia menatap wajah kekasihnya terlihat begitu muram. "Tidak ada," jawab Viola yang berbohong. Dia tidak i

  • Arthur&Bianca   BAB 232 - BERTEMU CARLOS

    Hari ini hari dimana Viola meminta Richo menemani dirinya untuk bertemu dengan ayahnya. Viola sengaja meminta Richo untuk menemani dirinya. Viola ingin tahu apa reaksi dari ayahnya setelah dia mengetahui semuanya. "Apa kau yakin ingin bertemu dengan ayah mu?" tanya Richo yang kini berada di depan mobil. Sebelum masuk, dia kembali memastikan pada Viola. Viola mengangguk. "Kita harus menemuinya. Aku ingin langsung melihat tindakan apa yang dia ambil setelah melihat kita berdua." "Allright, dengan senang hari aku bertemu dengan calon mertua ku." Richo masuk ke dalam mobil. Begitu pun dengan Viola. Kemudian Richo mulai melanjukan mobilnya meninggalkan halaman parkir mansionnya. "Apa kau sudah tahu dimana rumah ayah ku yang baru?" Viola membuka suara ketika Richo tengah fokus melajukan mobil. "Lebih tepatnya itu adalah rumah lama ayah mu. Rumah itu tempat tinggal ayah mu dan Aria. Aku rasa Jesslyn juga berada di sana. Karena tadi aku meminta assistant ku dan melihat apartemen Jesslyn

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status