# Arisan Bodong Keluarga Bab 66 ( Acara Pengajian ) Hampir seminggu setelah kejadian pertengkarannya dengan Diki di pabrik, Novia menyibukan diri untuk opening tokonya yang diberi nama Keyla Fashion. Rencananya hari Sabtu malam Minggu ini akan diadakan pengajian untuk selamatan dan memberi santunan pada anak yatim. Novia izin tidak masuk kerja dengan alasan untuk persiapan pengajian dan opening tokonya besok. Untungnya Candra memberinya izin dan mengerti dengan kepentingan Novia. Bahkan dia mendukung Novia, sesuai dengan nasehatnya Novia akan berjuang untuk anaknya. " Vi semua sudah ready kan? " tanya Manda. " Udah Teh tinggal nunggu tamu undangan saja. Hari ini yang aku undang Pak Ustadz untuk pimpin do'a, Ibu-ibu dan Bapak-bapak pengajian dan anak anak yatim " jawabnya. " Alhamdulillah semoga rezekinya berkah dan toko kamu makin maju ya " ucap Manda sambil memeluk Novia. " Aamiin, makasih Teh. Kita harus siap siap sebentar lagi mereka bakal tiba " Tak berselang lama para
# Arisan Bodong Keluarga Bab 67 ( Opening Keyla Collection ) Pagi ini di rumah Novia begitu sibuk karena akan mengadakan Opening untuk tokonya. Untung saja Candra dan Adrian tadi malam membantu membereskan rumah setelah acara pengajian sehingga pagi ini mengurangi pekerjaan Novia dan keluarganya. " Udah siap ayo kita ke toko 1 jam lagi toko dibuka, kita cek dulu takutnya ada yang terlewat " ucap Novia pada Manda. " Vi Ibu sama Keyla agak siang ya, mereka belum bangun " " Iya gapapa Bu, nanti nyusul saja. Do'akan openingnya lancar " Manda dan Novia pun pamit pada Ibunya untuk pergi ke toko satu jam lebih awal. Dari rumah Novia ke toko bisa berjalan kaki karena ruko Novia berjajar dengan gerbang masuk komplek perumahan Novia. Banyak cara Novia lakukan untuk menarik minat pembeli di opening nanti. Dia membuat pemberitahuan di semua sosmednya. Untuk warga komplek dia memberitahukan di saat acara pengajian dan membagikannya di grup WA warga. Di Opening nanti Novia akan mengun
# Arisan Bodong Keluarga Bab 68 ( Keyla Collection ) Nuri melajukan mobilnya menuju rumah Diki, dibawanya baju dari toko Novia untuk diberikan pada Diki dan saudara saudaranya. Mobil melaju dengan kecepatan sedang, dia merindukan Diki sudah dua hari mereka tidak bertemu. Turun dari mobil dia mengambil tas belanjaan dari toko Keyla Collection. Dia berjalan dengan anggunnya sambil menenteng beberapa tas belanjaan melewati para tetangga yang sedang nongkrong dan bergosip. " Yati itu siapa sih perasaan kita baru lihat " tanya seorang Ibu yang sedang menggendong anaknya. Yati melihat ke arah perempuan itu " Oh itu pacar baru si Diki, aneh loh Bu Murni padahal si Diki kan belum bercerai tapi kayak sudah di restui gitu pacaran sama yang ini " " Wah masa sih, emang keluarga gak beres itu. Ibu sama anak sama sama sombong tukang pamer. Cuma Pak Imam aza yang berbeda. Tapi si Novia kuat juga ya bertahun tahun sama keluarga itu " sambung si Ibu. " Ya terlalu baik dia itu, tapi kayaknya
# Arisan Bodong Keluarga Bab 69 ( Keluarga Lebay )" Teh lihat sini " Novia memanggil kakaknya untuk melihat status Ayu.Seketika Manda langsung tertawa sangat keras melihat postingan Ayu " Hahaaaa, ini serius Vi? "" Iya serius lah masa bohong kan udah di liatin ma Teteh " Novia merotasi matanya." Ya bukan gitu, aneh saja lihat mereka lebay banget kan sampe di foto foto gitu. Sampe tas plastiknya difotoin gitu " Manda menggeleng gelengkan kepalanya." Biar saja Teh suka suka mereka, nanti kalau mereka tahu itu beli di toko aku gak tahu masih mau dipake ngga tahu di buang tuh baju " " Emang mereka belum tahu kamu mau buka toko, bukannya kamu posting di sosmed kamu? " tanya Manda." Kemarin aku block mereka malas ah dikepoin mulu, tapi WA belum aku blok karena jarang bikin SW juga " jawab Novia seraya mengambil HP miliknya di laci." Ngapain? " Manda bertanya keheranan." Mau aku buka blocknya, mereka pasti belum liat postinganku " Novia terlihat senyum senyum." Ternyata kamu iseng
# Arisan Bodong Keluarga Bab 70 ( Kencan Terpaksa ) Pov Diki Aku sedang duduk berdua bersama Nuri di sebuah meja warung jagung bakar di pinggir jalan. Daerah sini sangat terkenal dengan jajanan jagung bakar, kopi, susu murni, ketan bakar dan bandrek nya. Cuaca dingin di sekitarannya membuat daya tarik pengungjung untuk menikmati jajanan tersebut. Bukan hanya aku dan Nuri saja yang menikmati jajanan tersebut banyak pasangan muda mudi, orang tua, anak anak yang juga sedang berada di kawasan itu. Mereka datang bersama keluarga, teman dan kekasih mereka. Menambah keramaian warung warung yang berjejer di sepanjang jalan. " Mas makanannya kok dianggurin sih. Gak enak ya? " ucap Ayu sambil mengkerucutkan bibirnya. " Eh enak kok, kan masih panas " jawabku sambil senyum terpaksa. Entah mengapa pikiranku terus melayang ingat pada Novia dan Keyla. Aku merasa sedikit bersalah karena jalan dengan Nuri. " Mas ayo dong dimakan jangan dianggurin saja " Apaan sih nih cewek sok manja bang
# Arisan Bodong Keluarga Bab 71 ( Jadi Beneran? )" Mas kok senyum senyum sendiri sih, lagi seneng ya? " tiba tiba Nuri memecah kesunyian di mobil dengan pertanyaannya." Eh iya Nur, hari ini saya senang bisa jalan jalan sama kamu " tiba tiba cuma jawaban itu yang terlintas di pikiran Diki.Wajah Nuri langsung merah seperti kepiting rebus. Dia merasa senang dengan jawaban Diki." Duh sepertinya aku salah jawab, nanti dia tambah GR sama aku. Lagian aku belum mau buka hati dulu buat perempuan lain " Diki bermonolog dalam hatinya." Makasih ya Mas aku juga senang banget hari ini. Berarti lain kali kita bisa jalan bareng lagi kan? " ucap Nuri malu malu." Mmhhh iya boleh kalau aku ada waktu ya, kan aku kerja. Terkadang aku sering lembur. Jadi kalau pas libur biasanya di pakai istirahat di rumah "Nuri langsung terlihat cemberut, itu membuat Diki serba salah." Nanti kalau aku ada waktu pasti aku ajak kamu jalan lagi " Diki mencoba membujuknya. Dia takut Nuri marah bisa bisa diturunkan di
# Arisan bodong KeluargaBab 72 ( Surat Dari Pengadilan )Pagi pagi Bu Murni sudah bangun, sarapan sudah disiapkannya. Sekarang dia mau ke warung Juju untuk berburu sayuran bareng Ibu-ibu tetangganya." Bu Murni tumben pagi pagi udah datang kesini? " tanya Ceu Juju pemilik warung sayuran." Iya mumpung masih pagi biar sayurannya belum dipilah pilah sama yang lain " Padahal sebenarnya Bu Murni menghindari Yuyun dan Yati CS dia takut di bully karena postingan FB nya yang kompakan memakai baju pemberian Nuri yang ternyata dari toko Novia.Setelah beberapa hari barulah Bu Murni berani keluarga, dia berharap tetangganya sudah lupa postingan FB nya beberapa hari yang lalu itu." Eh Bu Murni belanja Bu? "Baru mendengar suaranya saja Bu Murni langsung merotasi matanya, dia tahu itu suara musuh besarnya." Teh Yuyun belanja juga, tumben ih kalian pada datang pagi. Tapi gak papalah biar dagangan saya cepat habis hehee " ucap Juju." Loh Bu Murni baju barunya gak dipake ya? baju bagus harus se
# Arisan Bodong Keluarga Bab 73 ( Final ) Di parkiran Diki melihat motor Novia sudah ada di tempatnya. Itu berarti Novia sudah datang dan kemungkinan sudah ada di ruangannya. Dia berniat menemui Novia dan menanyakan soal surat panggilan dari pengadilan agama tersebut. Dengan terburu buru Diki menuju ke gedung tempat Novia bekerja. Melewati meja security tanpa permisi Diki langsung masuk ke ruangan Novia. Untung saja security yang bertugas mengetahui kalau Diki suami Novia. Dia hanya menggelengkan kepalanya. " Huhhhh kalau bukan karena suami Bu Novia udah aku ikat tuh kakinya main masuk masuk saja tanpa permisi. Emangnya ini milik kakek moyangnya apa " gerutu si security. Diki nampak terburu-buru selain ingin kejelasan dari Novia, dia juga harus segera ke ruangannya apalagi bel jam kerja sebentar lagi berbunyi pertanda semua aktifitas harus dimulai. Diki langsung masuk ke ruangan Novia dan menggenggam tangannya " Vi kamu serius menggugat cerai, apa kamu serius melakukannya. Ka
# Arisan Bodong Keluarga Bab 149 ( Robi Melepas Motornya ) Buugghhh Terdengar suara hantaman keras menyusul suara tubuh yang terjatuh. " Mas Robiii " teriak Ayu histeris. " Robiiii " Bu Murni pun berteriak tak kalah keras dari Ayu. Robi jatuh terjengkang ke lantai terkena tendangan Diki. Rupanya sedari tadi Diki bersiaga ketika Cantika dan Robi beradu mulut. " Sudah sudah berhenti, malu saya sama tetangga. Dari tadi saya gak mau ikut campur urusan keluarga kalian tapi malah makin ribut " Suami Dina yang berada di dalam kamar ikut keluar, padahal awalnya dia tak mau ikut campur urusan keluarga istrinya karena semua tetangga berbeda RT pun tahu kalau keluarga Bu Murni sering ribut. Robi langsung berdiri di bantu Ayu. Diki pun sudah mundur kembali dan sekarang berdiri bersisian bersama Cantika. Melihat suami Dina marah, Pak Imam langsung meminta maaf. " Maaf Dhika, keluarga saya sudah bikin keributan disini. Saya juga tidak tahu kalau istri saya sering bertemu Robi disini "
# Arisan Bodong Keluarga Bab 148 ( Ribut Lagi ) " Diaammm " Robi berteriak menggema ke seluruh ruangan. Cantika memang terdiam, namun dia mengangkat wajahnya seakan menantang. " Apa maumu? " ucap Robi menatap tajam Cantika. " Kembalikan uang yang sudah kau makan, semua catatan dan bukti ada disana jadi kamu tak bisa mengelak lagi " Cantika menunjuk buku yang tadi dilempar menggunakan dagunya. " Hahaaa, kalau aku tak mau? " Robi tertawa dan balik menantang. " Tak masalah, pilihannya cuma ada 2. Kamu kembalikan semua uang yang sudah kau makan atau kalau tidak aku akan melaporkanmu ke Polisi agar kau di penjara " sahut Cantika dengan tegas. " Aku tak akan pernah mengembalikan uangnya. Aku rasa tak perlu karena itu uang Amah, bukan uangmu. Lagi pula aku yakin kamu juga pasti ikut memakai uang tersebut " " Apa kau punya bukti aku sudah memakai uang toko? jangan bermimpi untuk menuduhku. Maling teriak maling, Amah sudah mendengarkan apa yang ada di pikiran anak kesayangan Amah in
# Arisan Bodong Keluarga Bab 147 ( Pura Pura Pingsan ) Bluughhhh " Amaahhh " jerit Ayu. Semua langsung menoleh ke arah Bu Murni yang terkulai di lantai. Diki dan Cantika saling berpandangan. Ada sorot mata keraguan di hati Cantika dan Diki. Dalam hati mereka mengira kalau Bu Murni berpura pura, tapi bagaimana kalau misal benaran pingsan? Mereka pun sedikit khawatir. Cantika dan Diki dilema, mereka terlihat menelan ludah kasar. Ayu dan Robi posisinya paling dekat dengan Bu Murni otomatis mereka yang paling pertama mendekat. " Lihat gara gara kalian Amah pingsan, kalau ada apa apa sama Amah kalian harus bertanggung jawab " Robi berteriak sangat kuat. " Huaaa huuaa Amaaah " Ayu berteriak tak kalah histerisnya. Para tetangga mulai masuk karena penasaran mendengar teriakan Robi dan tangisan Ayu. Salah satu dari mereka bertanya " Ada apa, apa ada masalah? " " Aduh ternyata banyak tetangga, padahal niatnya cuma menahan Diki dan Cantika supaya gak lapor Polisi, gimana ini ? " Bu
# Arisan Bodong Keluarga Bab 146 ( Perkelahian Diki Dan Robi ) Klotak " Haaa, Di-Ki Ti-ka " suara Dina tercekat. " Hai Bi, gak usah kaget seperti itu " ucap Cantika sambil menerobos masuk ke dalam. " Tik " ucap Dina ingin menarik tangan Cantika. Namun Diki menghalangi adik Ibunya tersebut. " Sudah Bi, kami ada urusan penting. Aku harap Bibi gak ikut campur ya " Diki memegang tangan Bibinya. " Kamu jangan gak sopan sama Bibi ya Ki, ini rumah Bibi " bentak Dina pada Diki. " Aku tahu Bi, aku kecewa sama Bibi sudah menutupi semua. Andai Bibi tak mengizinkan Amah membawa Robi kemari aku juga tak akan mengganggu kenyamanan Bibi " balas Diki telak. Dina langsung terdiam tak bisa menjawab, andai bukan permintaan kakaknya dia juga tak akan mengizinkan kakak dan anaknya bertemu di rumahnya. " Aarrghhh " terdengar teriakan di dalam ruang makan membuat Diki dan Dina berlari untuk melihatnya. Diki berlari terlebih dahulu dia melihat Cantika sedang menjambak Ayu dan Robi sedang berusah
# Arisan Bodong Keluarga Bab 145 ( Dimana Amah? ) " Pantas saja emas si Ayu tambah banyak, belum lagi sering pasang story lagi makan di cafe mahal bareng si Robi. Dasar pasangan gak ada akhlak " umpat Diki sambil menggebrak meja. " Jadi kapan kita akan meminta pertanggung jawabannya? aku sudah gak sabar buat menghajar dia " tambah Diki nampaknya dia marah sekali dengan perbuatan adiknya. Sedikitnya Diki memiliki dendam pribadi pada Robi karena secara tidak langsung Robi yang menghancurkan rumah tangganya. Gara gara pernikahan Robi yang menggunakan uang arisan istrinya kini dia yang harus menanggung akibatnya, berpisah dengan anak istrinya. " Kamu punya dendam pribadi ya Mas sama dia sampe semangat gitu hehee " Cantika tersenyum miring melihat tingkah kakak laki lakinya. Dikii sedikit malu mendengarnya karena ternyata nampak sekali amarah dan dendamnya. " Apa salah kalau aku marah, kamu bayangkan saja sendiri kalau kamu ada di posisiku. Berpisah dengan anak dan suami mu karena
# Arisan Bodong KeluargaBab 144 ( Robi Dan Ayu Korupsi )Pulang dari tempat kerja Diki langsung menuju ke toko Cantika, lebih tepatnya toko Ibunya hanya saja dikelola oleh Cantika.Diki pulang dengan diselimuti rasa kesal setelah sebelumnya dia sempat bersitegang dengan Novia di parkiran motor." Sombong sekali Novia mentang mentang sudah dapat penggantiku, dia kira cuma dia saja yang laku? Haaahh aku juga punya Nuri " Diki menggerutu sepanjang jalan di motornya.Dulu motornya paling bagus di parkiran karena model terbaru dan harganya mahal, kini gelar motor terbagus diambil Novia bahkan Novia membeli cash walaupun itu hadiah. Sementara Diki dia mengambil dengan cara kredit untung saja gak ambil tenor lama karena Diki takut tiba tiba dia tak bisa membayarnya.Diki sudah tiba di depan toko Cantika dia langsung memarkirkan motornya kemudian masuk ke dalam." Mi dimana Cantika? " Diki bertanya pada Umi, bisa dibilang Umi ini orang kepercayaan Cantika.Di antara yang lain dia termasuk
# Arisan Bodong Keluarga Bab 143 ( Kedatangan Keluarga Adrian ) Novia pulang terburu buru, karena dia ingin mengunjungi dulu tokonya sebelum ke rumah neneknya. Dia ingin memastikan keadaan toko dan mengecek laporan sambil menunggu jam kedatangan orang tua Adrian. Satu jam Novia berada di tokonya setelah dirasa cukup dia hendak ke rumah neneknya yang hanya butuh waktu beberapa menit. Karena ruko Novia berada di jajaran gerbang komplek, sedangkan rumah neneknya ada di dekat gerbang dengan berjalan kaki oun sebenarnya cukup dekat. Ting Ketika Novia berdiri ponselnya berbunyi dan melihat ada pesan masuk dari Adrian. [ Assalammu Alaikum, Yang dimana? ] Novia yang sudah berdiri kembali duduk dan berniat membalas pesan tersebut. [ Waalaikum salam, aku lagi di toko baru mau pulang ke rumah buat siap siap nyambut calon mertuaku ] [ Aiihhh pintar menggoda sekarang ya. Kamu hati hati minta antar pegawaimu ya. Harusnya kamu jangan ke toko dulu, aku takut Nuri tiba tiba muncul lagi ]
# Arisan Bodong Keluarga Bab 142 ( Mantan Aneh ) Pov Novia Sepagi ini sudah ada yang minta di dongengin. Gara gara dapat kiriman foto kebersamaan ku dengan Adrian dan anak anak yang entah dari siapa. Tak apalah segala sesuatunya tak akan bisa di tutupi selamanya. Mau nanti atau mau sekarang sama saja. Yang jadi masalah adalah posisi pekerjaan kami. Aku takut pihak management berpikiran buruk. Semoga saja Pak Candra bisa membantu menjelaskan, lagipula Adrian sudah tidak bekerja disini. Dia pun bekerja jadi audit hanya sebagai freelancer. Benar kata Lori, orang selalu ada yang pro dan kontra. Bahkan ada saja suara sumbang yang menyebut aku berselingkuh dari A'Diki. Tapi bagi yang mengetahui keseharian dan masalah kami, pasti mereka akan paham. Biarlah waktu yang akan menjawab semuanya. Hari ini pekerjaan berjalan seperti biasa. Adrian berkali kali mengirim pesan dan mengingatkan aku banyak hal. Jangan telat makan lah, jangan melamun, hati hati bekerja. Ya ampun berasa jadi a
# Arisan Bodong Keluarga Bab 141 ( Dapat Ganti sultan ) " Heheee gak kok, kami masih betah masih cape lah Yang perjalanan jauh dari sana " ujar Adrian sambil memelas. " Huhuu tadi saja nakutin kita " ucap Novia sambil mencebikan bibirnya. " Becanda Yang hehee" jawab Adrian sambil terkekeh. " Jangan marah dong masa marah gak kasian gitu sama aku hari ini mengalami hal seram " wajah Adrian memelas. Arif langsung duduk diantara mereka lalu bertanya " Memangnya ada apa? " " Seram Paman tadi Pas main ke rumah Bi Nania " ucap Manda. Kali ini Manda yang bercerita dan semua menyimak dengan serius. " Makanya kalian kalau ke tempat baru harus permisi. Walau bagaimana pun kita ini sebagai tamu harus bersikap sopan. Beruntung tadi Adrian langsung menemui Pak Ustadz. Sudah sekarang kita siap siap sholat maghrib ya " Semua mengangguk setuju, Arif langsung berdiri dua keponakannya pun ikut berdiri dan mengikutinya. Mereka seperti anak kecil yang mengikuti induknya. Bahkan mereka saling