# Arisan Bodong Keluarga Bab 56 ( Panas Panas Panas ) Pov Diki Hari minggu gini mumpung libur aku mencari kesibukan dengan membongkar motorku. Sebenarnya aku enggan untuk menjualnya, motor ini hasil jerih payahku bahkan aku belum kenyang memakainya keburu diserahkan pada Robi. Beberapa kali aku menegurnya karena tak mau merawat motor, mentang mentang gratis tinggal pakai gak ada rasa memilikinya. " Diki kamu jadi kan jual motormu? " tiba tiba Amah sudah berada dibelakangku. " Entahlah Mah, aku ragu malas buat nyicil nyicil lagi " " Ih kamu gimana sih, gak konsisten banget. Amah udah hubungin temen temen Amah sapa tahu ada yang minat beli motormu " " Ya kalau Amah bersedia dikurangi jatah bulanannya aku gak masalah " " Itu lagi itu lagi yang dibahas, kamu gak kasian sama Amah? " " Amah juga gak kasian sama aku, sampai sekarang aku masih harus ngasih Amah uang bahkan lebih besar dari nafkah istriku. Tapi Amah malah memberikan uangnya pada Robi. Aku bukan gak tahu cuma pura
# Arisan Bodong Keluarga Bab 57 ( Motor Baru ) Yati dan Yuyun keluar sambil menggerutu " Huhh Bu Murni itu nyebelin bukannya makasih malah ngusir kita " " Dia emang gitu, biarin sajalah. Eh Yat emang beneran Novia mau beli mobil? " tanya Yuyun. " Ngga tau lah aku kan cuma ngarang saja buat manas manasin mertuanya. Kamu lihat kan tadi dia kesal banget malah kelihatan kayak mau nangis hahaaa " " Lah kamu bisa saja Yat, emang kamu tuh partner yang pintar " " Iya dong Yatiiii gitu loh " dengan bangganya Yati berucap bahkan sambil menepuk dadanya. " Kamu lihat gak tadi si Diki dicubit Ibunya? " " Iya itu kan pas kamu muji muji Novia, terus si Diki kelihatan senang. Emaknya malah gak suka. Emang benci banget dia sama menantunya itu " " Iya gak ngerti aku, padahal Novia baik ya. Aku saja kalau pinjam duit sering dikasih. Bahkan anakku sering dikasihnya jajan pas ketemu di warung " " Lah kamu jangan jangan punya hutang sama dia terus belum dibayar " " Emang hahaaaa " " Huuhhh kam
# Arisan Bodong Keluarga Bab 58 ( Rencana Usaha ) Diki menjadi salah tingkah karena siulan Yati, dia pun tak mau menambah kesalah pahaman langsung saja motornya tancap gas. Brrrmmmm.. " Huhuuu " Teriak Ibu-ibu yang sedang berkumpul di luar. Mendengar itu Bu Murni menjadi penasaran. " Ada apa sih rame banget diluar? " Dia pun keluar ingin melihat langsung. " Hehhh Yati ada apa sih rame rame berisik banget " tanyanya. " Eh Bu Murni, itu loh Diki boncengan sama perempuan siapa sih? cantik lagi orangnya " Untuk sementara waktu Bu Murni melamun mencari jawaban, tapi selintas dia mendapat ide. " Oh itu, temen deket Diki. Emang kenapa? " " Yang bener Bu Murni bukannya Diki belum cerai sama Novia. Kok di dukung sih Bu, dosa loh Bu " timpal ibu ibu lain yang sedang ikut nongkrong. " Saya kan cuma bilang deket bukan pacar atau calon istri. Ya kalau kesananya mereka berjodoh siapa yang mau ngelarang " Bu Murni membela diri. " Ya harusnya mereka gak usah deketan dulu kalau belum res
# Arisan Bodong Keluarga Bab 59 ( Restu Amah ) " Untung saja aku pulang menjelang Maghrib jadi sudah tidak ada yang nongkrong di gang " Diki memasukkan motornya ke dalam teras rumahnya. Samar samar terdengar suara riuh anak kecil di dalam rumahnya " Ini pasti si Robi sudah datang, gercep banget dia tau motor kejual langsung datang kesini " " Eh Diki baru pulang kencan ya hehee " tiba-tiba saja Yati nongol, Diki sampe terhenyak kaget. " Ini orang kenapa bisa muncul dimana saja, apa dia gak punya kerjaan lain selain ngintipin kehidupan orang " dia menggerutu dalam hati. Padahal Diki tak berharap bertemu orang, apalagi modelan Yati atau Yuyun yang sudah terkenal CCTV berjalan di daerah mereka. " Kencan apaan ngarang saja " Diki berusaha membantah ucapan Yati. " Ah Diki laki laki emang gitu suka ngeles. Kita banyak yang lihat kok tadi kamu boncengan mana dipeluk erat lagi hehee so sweett " " Ngarang saja, udah ah gak usah bikin gosip gak jelas. Mau maghrib bukannya sholat " diti
# Arisan Bodong Keluarga Bab 60 ( Diki Selingkuh? ) Seminggu berlalu Novia disibukan dengan kegiatan baru yaitu pindah ke Ruko yang baru dikontraknya. Ibu dan anaknya ikut bersamanya tinggal di ruko tersebut. Karena di ruko belum mulai berjualan jadi masih belum terlalu penuh dengan barang barang. Dia sudah bertekad untuk mulai usaha dari nol dengan dukungan dari keluarganya. Novia berjualan pakaian, tas dan sepatu. Untuk pakaian dia mengambil dari konveksi Fayza secara langsung sehingga harganya murah. Kalau untuk sandal dan tas dia mengambil dari Pamannya Riki sebagai suppliernya. Menurut perkiraannya seminggu ke depan dia akan mulai berjualan baik online atau offline. Siangnya dia akan bekerja seperti biasa, untuk tokonya dia mempekerjakan satu karyawan, adik dari teman akrab Manda bernama Sinta. " Udah berapa persen persiapan toko Vi? " tanya Manda. " Kalau untuk toko 90% udah ready Teh, paling nambah nambah dikit lah. Semingguan lagi toko akan dibuka. Katanya barang un
#Arisan Bodong Keluarga Bab 61 ( Kepergok Manda ) Setelah pamit pada Bu Siska aku langsung menaiki motorku. Nuri mengekoriku dari belakang. " Mas bantuin aku masang helm dong kayaknya macet deh jetrekannya " Dia mendekatkan wajahnya padaku, kami langsung berhadapan dengan jarak yang sangat dekat. Uugghh apa sih ini maksudnya, aku kan laki laki normal kenapa sih dia seperti sedang menggodaku. Saking dekatnya jarak kami nafasnya terasa menerpa wajahku, buru buru ku jetrekan besi pengait helmya " Nih udah ya " Wajahnya yang mendongak padaku membuatku jadi tambah salting. Untung saja Ibunya sudah masuk ke dalam. Jangan sampai melihat adegan ini, aku takut Ibunya berpikir yang tidak tidak padaku. " Makasih Mas maaf aku ngerepotin ya " Aku hanya tersenyum tak menanggapi, Nuri masih berdiri tak menaiki motor. " Kenapa? " tanyaku. " Mas boleh gak kalau makan baso dulu di ruko depan aku lapar. Belum sempat sarapan " wajahnya seperti memohon. Ya sallam ini perempuan ap
# Arisan Bodong Keluarga Bab 62 ( Pamer Motor Baru ) Pov Diki Sepanjang perjalanan menuju rumahku tangannya terus melingkar diperutku. Kalau orang pacaran sih enak nah ini kalau anak buahku yang lihat bisa jadi gosip santapan Ibu-ibu ghibah. " Nur aku turun depan gang ya " ucapku ketika mulai memasuki daerah rumahku. " Sampai rumah saja Mas gak papa kok. Kasian Mas Diki bawa barang banyak " jawabnya. Bisa saja, bilang saja kamu gak mau pisah dari aku hehee. Motor sudah mulai memasuki gang rumahku beberapa meter lagi akan sampai di depan rumah. Sudah kuduga pasti bakal banyak orang yang berkumpul karena ini hari libur. Jangankan hari libur hari biasa pun pasti ada saja yang nongkrong terutama geng Yati CS. Aku pun turun dari motor dan mengambil belanjaanku yang tadi di simpan di bawah kakiku. " Eh ada Nuri, habis belanja ya. Ayo sini masuk " ajak Amah. Aku tak tahu kalau Amah juga sedang ngobrol dengan tetangga di depan rumah. Mendengar ajakan Amah, Nuri langsung tersenyum
# Arisan Bodong Keluarga Bab 63 ( Dasar Riya ) Akhirnya Diki bisa tidur dengan nyenyak malam ini, hari ini dia ingin istirahat dan tidur nyenyak agar besok bisa pamer motor baru di pabriknya. Walaupun tadi sore dia sempat kesal dengan drama Nuri yang ingin di antar pulang. Walau tak bicara secara langsung tapi Diki paham. Cuma dia berlaga tak paham saja. Amah yang tahu situasi dia langsung memaksa Diki agar mengantar pulang Nuri. Diki pun mengajak Ikbal agar membawa motor Bapak dan mengikuti dari belakang. Supaya nanti mereka pulang berboncengan. Dan supaya tak ada lagi drama ' Motornya boleh dipakai Mas Diki dulu nanti kalau aku ada perlu dan Mas Diki ada waktu tolong antar aku ya '. Diki sudah tahu drama apa yang akan dilakukan Nuri untuk mengikatnya. Andai saja masih lajang mungkin Diki gak akan berfpikir dua kali untuk menerimanya, tapi Diki masih bingung dengan statusnya. Malam ini bukan Diki saja yang bisa tidur nyenyak, Amah pun sama. Keinginannya memiliki motor baru s