# Arisan Bodong Keluarga Bab 27 ( Ancaman Penjara ) Selepas semua pergi mereka duduk di dalam warung melepas ketegangan. Dengan disuguhi air botol mineral oleh Bu Ningsih " Bu disini ada cctv gak ? " tiba tiba Manda bertanya pada Bu Ningsih. " Ada, kebetulan ibu pasang 2 yang 1 ada di dalam, yang 1 lagi ada diluar. Itu sengaja ibu pasang karena waktu itu banyak kejadian barang hilang " jawab Bu Ningsih. " Bagus kalau gitu, seingat saya kemarin Bu Murni kesini kan bareng menantunya untuk minta uang sewa. Nah Bu saya minta rekamannya ya, yang hari ini sama hari kemarin luar dalam ya bu. Terus saya mau minta foto kuitansi bukti Bu Murni menerima uang 1 juta kemarin " pinta Manda pada Bu Ningsih. " Oh ada di laci kalau kuitansi, kalau rekaman ada di hp saya. Kalau mau sekarang bisa." suami Bu Ningsih menjawab permintaan Manda. " Baiklah saya minta sekarang saja semuanya " mereka pun segera memfoto kuitansi yang di tanda tangani Bu Murni. Serta menyalin video cctv yang berisi adeg
# Arisan Bodong Keluarga Bab 28 ( Ancaman Balik ) Pov Author Melihat Keenan yang berubah diam Vity merasa heran " Mas kok diam saja, kenapa? gak suka ya makan disini. Makanan disini enak kok. Aku sering makan disini bareng teman " " Enggak kok gak ada apa apa " jawab Keenan sambil terus menunduk tapi matanya sering melihat ke arah meja samping yang di duduki 2 wanita. Karena merasa curiga vity pun melihat ke arah samping " Mas kamu apaan sih mentang mentang ada cewek lihat lihat terus ke samping. Awas ya kamu! " " Nggak kok, ayo kita makan bukannya sesudah ini kita mau nonton, ayo buruan makannya " Keenan berusaha mengalihkan Vity agar tidak marah. Tak lama Novia dan Manda pun selesai makan. Mereka segera bersiap pulang. Novia tak mau melihat ke arah Keenan karena dia pernah berkenalan dengan Vity, khawatir Vity akan menyapanya. Dia tak mau tahu lebih banyak agar tak terseret masalah ke depannnya nanti. Lainnnya halnya dengan Manda dia terus memandangi Keenan dengan pandangan
#Arisan Bodong KeluargaBab 29 ( Kebohongan Baru )Pulang dari pasar Bu Murni dan Diki pulang dengan berjalan kaki, sedangkan Ayu dibawa Robi menggunakan motor yang tadi digunakan berboncengan dengan Diki. Sepanjang jalan pulang Ayu menangis manja. Sampai sampai banyak orang di sepanjang jalan melihat ke arah mereka.Ayu terlihat begitu miris dengan rambut acak acakan seperti singa, make up yang luntur karena menangis terus.Mereka tiba terlebih dahulu di rumah sambil menangis, pintu rumah di bukakan Pak Imam dengan raut kaget " Loh ini kenapa, kok pulang dari pasar nangis mana acak acakan begitu. Mana amah tadi kalian berangkat berdua kan? "Ayu langsung duduk di kursi sambil menyeka air matanya, mengambil cermin dan mengusap rambutnya." Ini semua gara gara mantu kesayangan Ayah hiks hiks " Ayu menjawab pertanyaan mertuanya di iringi tangis.Pak Imam tambah heran " maksudnya gimana? " " Ini tuh kerjaan Novia sama kakaknya Yah. Mereka ribut di warung kelontong Bu Ningsih " Robi men
# Arisan Bodong Keluarga Bab 30 ( Panik ) Sejenak Diki rehat karena lelah, motor pun sebentar lagi beres. Dia membuka ponsel iseng membuka status berharap Novia memposting fotonya dan Keyla. Tapi tak ada status Novia, lanjut melihat status yang lain. Ada status Ayu yang belum lama di posting. Foto lengannya yang lebam sambil memegang rambutnya yang terlepas akibat jambakan Manda. Postingan berikutnya ada gambar foto kantor Polsek. " Ini maksudnya apa ya? kok mereka gak diskusi dulu nanya pendapatku " gumam Diki dalam hati. Diki bergegas membereskan barang barangnya. Merapihkan semua peralatan bengkelnya. Kakinya melangkah menuju rumah Ibunya. " Ayu, Robi ini maksudnya apa? kok ada status kantor Polsek kenapa gak nanya dulu pendapatku? " Diki bertanya pada Ayu dan Robi yang sedang berada di ruang TV. Kini Ayu sudah terlihat lebih baik rambutnya sudah tidak acak acakan lagi. " Gak apa apa Diki, itu sudah minta persetujuan Amah. Tadi Robi ngajak Ayu lapor ke Polisi tapi Ayu
#Arisan Bodong Keluarga Bab 31 ( Penyesalan Diki ) Dengan perasaan kesal dan kecewa Diki pulang ke rumahnya. Dia bersandar di headboard merenungi semua hal yang terjadi. " Vi kamu pasti sangat marah padaku, bagaimana caranya agar kamu mau kembali ke rumah ini dan kita berkumpul menjadi keluarga kecil bahagia " Diki bergumam sendiri. Matanya menatap langit langit kamar. Diki jadi teringat putrinya Keyla, dia menyesal jarang menghabiskan waktu bersamanya. Karena dia lebih sering menghabiskan waktu bersama orang tua dan adik adiknya. Flash back on " Vi nanti kamu ke rumah ya, Amah mau ke rumah paman Dika yang di Sumedang " hari itu Novia sedang berada di rumah Neneknya bersama Keyla. Diki menelpon memintanya untuk pulang ke rumah mereka. Padahal Novia jarang ke rumah neneknya karena sibuk bekerja dan diwaktu libur waktunya dihabiskan untuk membereskan rumah. Novia izin menginap 2 malam disana, tapi baru saja semalam esok paginya Diki sudah meneleponnya untuk kembali. Rencana
# Arisan Bodong Keluarga Bab 32 ( Kekecewaan Pak Imam ) Setelah Diki pergi Pak Imam masih berada disana. Tatapannya seakan menghakimi. " Ayah kecewa pada kalian, apa kalian gak punya malu berbuat seperti itu? Amah juga harusnya sebagai orang tua, kewajiban Amah nasehatin mereka. Ini malah mendukung kelakuan buruk mereka. Amah sering bilang malu sama tetangga, justru Ayah lihat Amah lah yang sering mempermalukan diri sendiri. Kurang apa Novia sama Amah? Dia selalu menurut dan lebih banyak mengalah. Dan kamu Yu, posisimu sama dengan Novia sebagai menantu di keluarga ini. Seharusnya kalian bisa lebih dekat. Apalagi kamu dan Robi yang sudah menggunakan uang Novia harusnya kalian meminta maaf, ini malah mau ambil haknya Novia lagi " Pak Imam berbicara panjang lebar meluapkan rasa kecewanya. " Ayah jangan menyudutkan kami terus dong, itu semua ide Amah kan untuk pakai uang Novia. Kenapa kami terus yang dipojokan " Robi merasa kesal dan tak terima mendengar nasehat dari Ayahnya. " Gak t
# Arisan Bodong Keluarga Bab 33 ( Meluluhkan Hati Novia ) Pagi pagi sekali Diki sudah berangkat menuju tempatnya bekerja, dia berharap dapat bertemu Novia. Bahkan dia melewatkan sarapan pagi di rumah Ibunya. Walaupun mereka satu pabrik tapi pada saat bekerja mereka tak dapat bertemu sembarangan karena berbeda gedung. Sedangkan di jam istirahat semua orang menggunakan waktu untuk makan dan beristirahat ataupun beribadah. Sehingga akan sulit meluangkan waktu untuk mengobrol. Apalagi Novia akhir akhir ini menghindari pertemuan dengan Diki. Dari kejauhan Diki melihat Novia sedang berjalan masuki gerbang, dia segera berlari mendekati Novia. " Vi, Vi izinkan aku bicara sebentar, sebentaaar saja " pintanya. Diki mendekati Novia dan memohon. Novia terlihat berpikir, dan melihat wajah Diki yang begitu memohon " Mau bicara apa sih Mas mau nyalahin aku lagi, atauu mau nalak aku? " " Astagfirullah Vi, kamu jangan begitu aku gak mungkin nalak kamu. Aku masih cinta dan sayang kamu juga Key
# Arisan Bodong Keluarga Bab 34 ( Kegigihan Bu Murni ) Bu Murni bangun lebih pagi untuk membuat sarapan suami dan anaknya. Semenjak Novia pergi Diki makan di rumahnya. Namun pagi ini dia heran karena tak mendapati Diki sarapan. Padahal yadi dia mendengar Diki mengeluarkan motornya kemudian di panaskan. Hal itu kebiasaan Diki setiap pagi sebelum pergi bekerja. Bu Murni tak menyangka Diki pergi tidak sarapan dan tidak pamit padanya. " Huhhh dasar anak kurang aj@r. Sudah cape cape buat sarapan malah gak di makan. Dia pikir gak cape gitu, marah marah sih marah tapi jangan keterusan " Dia sibuk menggerutu tanpa dia sadar suaminya sudah berdiri di belakangnya. " Ada apa sih pagi pagi sudah mengomel? " " Eh Yah, itu si Diki pergi kerja gak pamit. Gak sarapan juga di pikirnya gak cape gitu siapin semuanya " " Makanya jadi orang jangan keterlaluan, Amah pikir Diki gak punya perasaan? " Bu Murni langsung mencebik bukannya di bela malah di bikin tambah kesal. Sayangnya pagi ini