Seketika Arabella langsung buru-buru memalingkan wajahnya dari Stanley.
"Kau terlalu percaya diri Tuan," "Mengaku sajalah, dengar ya! Kau bebas menikmati ketampanan wajahku ini, asal jangan pernah jatuh cinta padaku," "Itu tidak mungkin Tuan, kau galak dan kejam sedangkan aku menyukai laki-laki yang lemah lembut dan baik!" kata Arabella. Membuat supir pribadi yang sedang fokus menyetir pun menahan senyum setelah mendengar Arabella mengatakan hal itu. "Cih dasar gadis jual mahal," Tibalah Arabella di kampus tempat dia kuliah, sesuai ucapannya Stanley menugaskan dua orang anggota group Limson untuk berjaga-jaga disekitar kampus kalau-kalau anggota group black cat masih mengincar Arabella. Sementara itu Stanley kembali melanjutkan perjalanannya menuju perusahaan iklan milik group Limson, meskipun dia bukan CEO di perusahaan tersebut karena sudah ada saudara kembarnya Steiner yang mengurus disini tetap saja Stanley akan membantu. "Tumben kau datang pagi!" kata Steiner. "Ya aku harus mengontrol karyawanku disini, apakah dia becus atau tidak!" "Siapa yang kau maksud karyawanmu?" "Kau dan semua orang yang ada disini adalah karyawanku, karena akulah ketua group Limson pemegang kendali semua bisnis group Limson!" "Baru diangkat jadi ketua saja sudah sombong, pikirkan nyawamu itu! Kau kan setiap waktu dalam bahaya," "Persetan!!! Kau pikir aku payah, siapapun yang berani menyerangku tidak akan aku biarkan dia mati dengan mudah!" "Terserah kau saja! Keluar sana dari ruanganku, aku sedang sibuk!" "Berikan aku laporan bulan kemarin biar aku cek, setelah itu aku akan pergi!" Dengan bermalas-malasan Stainer pun memberikan beberapa berkas untuk Stanley periksa. "Ku dengar hari ini Momy dan Dady memintamu pulang untuk memilihkan jodoh untukmu?" "Benar," "Sudah berumur masih saja dijodohkan, lucu!" kata Steiner. "Diam kau! Aku hanya malas mencari jodoh sendiri, lagipula wanita-wanita yang berada didekatku hanyalah mainanku saja tidak untuk aku nikahi! Jadi biarkan saja momy atau Dady yang mencarikannya," "Bilang saja kau tidak becus mencari gadis baik-baik," "Hei kau bicara seperti itu seolah kau telah memiliki kekasih saja!" Steiner pun garuk-garuk kepala, apa yang dikatakan Stanley memang benar! Steiner malah mengolok-ngolok Stanley padahal dia sendiri saja menyandang status jomblo akut karena masih fokus bekerja. Setelah memastikan tidak ada masalah di perusahaan ini! Stanley pergi meninggalkan kantor menuju tempat casino milik group Limson, hari ini beberapa tamu VVIP yang berasal dari Spanyol akan hadir dan berjudi dengan master yang berasal dari Beijing dan Hongkong. Kegiatan Stanley sebenarnya sangat padat tetapi karena orangtuanya meminta Stanley untuk datang terlebih dahulu, Stanley pun menurut. Sore hari setelah melihat pertandingan judi antar master dari berbagai negara ditempat casino milik group Limson! Stanley pergi menemui orangtuanya. "Momy ada?" tanya Stanley saat dia baru turun dari mobil dan disambut oleh seorang security. "Ada Tuan, Tuan Nick juga ada didalam," Segera Stanley masuk kedalam rumah untuk menemui kedua orangtuanya. Rupanya Momy Lindsey sedang memetik beberapa bunga dihalaman belakang rumah, sementara Dady Domanick terlihat diujung halaman tengah duduk sambil menikmati secangkir kopi hangat. "Aku pulang," lalu memeluk momy Lindsey dari belakang, dan mencium pipi momy Lindsey. "Hei Stan lepaskan momyku itu! Dia milikku," ujar Dady Domanick. Tetapi Stanley justru tetap memeluk momy Lindsey. "Momy sedang apa?" "Tentu saja momy sedang memetik bunga-bunga ini dan menunggumu datang sejak tadi," "Sekarang aku sudah datang, mau momy apakan aku, dengan senang hati aku akan pasrah!" "Stan, momy mau kau tinggal disini bersama momy Dady, dan Steiner," "Tidak bisa dong mom," "Kenapa?" "Aku tidak bebas membawa wanita-wanitaku kedalam rumah ini! Sudahlah kak Naura saja tidak tinggal disini, masa aku harus tinggal disini," "Loh kakakmu itu kan sudah menikah wajar dia ikut suaminya! Kau itu lajang dan masih milik momy," "Stan janji akan sering-sering kesini menemui Momy, oke kita berhenti membahas ini lagi ini lagi!" "Stan kemari!" teriak Dady Domanick. Akhirnya Stanley menggandeng momy Lindsey untuk duduk dikursi bersama dengan Dady Domanick. Baru saja bokong Stanley menyentuh kursi, Dady Domanick sudah menjejerkan beberapa foto-foto beberapa wanita cantik diatas meja. "Wow, wanita-wanita ini seksi-seksi dan cantik-cantik Dad! Siapa mereka? Berapa tarif semalamnya?" Plak. Aww.. Dady Domanick memukul belakang kepala Stanley karena bicaranya yang asal. "Ini adalah wanita-wanita yang harus kau pilih, mereka ini bukan wanita bayaran seperti yang biasanya kau pakai itu!" "Kenapa aku harus memilih jika aku bisa mendapatkan semuanya," "Sit kau ini keturunan siapa Stan kenapa watakmu aneh begitu?" tanya Dady Domanick. Dia tidak sadar jika sikap tengil dan playboy Stanley itu diturunkan darinya, Dady Domanick seolah lupa jejak masa muda dia sebelum menikahi momy Lindsey persis seperti Stanley sekarang. "Tentu saja keturunanmu Dad, seperti orang amnesia saja!" kata momy Lindsey sambil mendelik heran. Membuat Dady Domanick menggaruk-garuk kepalanya. "Ya sudahlah, Stan jadi kau pilih yang mana? Ini semua putri dari beberapa rekan bisnis Dady, mereka berpendidikan dan wanita baik-baik untuk bisa melahirkan keturunanmu kelak!" "Terserah momy dan Dady saja yang penting kalian bahagia, "Loh kok kami Stan, pilih yang kau suka!" "Tidak ada yang aku suka mom, semua biasa saja seperti wanita-wanita bayaran yang sering aku pakai," "Anak ini benar-benar duplikatku sekali," kata Dady Domanick. "Ya sudah, biar momy yang pilihkan ya!" Untuk beberapa saat momy Lindsey melihat satu persatu foto-foto tersebut, lama menimbang-nimbang pilihan momy Lindsey jatuh pada putri pemilik perusahaan handphone. "Nah ini saja, namanya Diva Lady sky putri pemilik perusahaan handphone di negara kita!" "Temui dia saat weekend dan ajak dia berkencan!" "Oke Dad, ya sudah jika tidak ada lagi hal penting lainnya aku harus buru-buru pergi sekarang mom, dad," "Stan, ini kan baru sebentar kau bahkan belum minum," protes momy Lindsey. "Nanti Stan kesini lagi mom, sekarang sedang banyak urusan momy tidak lupa kan kalau aku ini ketua group Limson, pekerjaanku sangat banyak mom!" Stanley mencium pipi momy Lindsey kemudian sebelum pergi, Stanley mengambil bunga-bunga tulip yang tadi sudah dipetik oleh momy Lindsey. "Dah mom!" "Hei nak, nanti Dady kirimkan alamat rumah Diva!" "Oke Dad!" Sementara itu di kampus Arabella baru saja selesai mata kuliah terakhirnya, saat sedang merapihkan buku-buku kedalam tas! Teman-teman Arabella menghampiri Arabella untuk mengajaknya nongkrong seperti biasa. "Ra, nongkrong yuk bareng anak-anak lain juga!" "Sorry aku engga bisa deh sementara waktu ini," "Kenapa memang?" "Lagi ada urusan keluarga, lain kali aja ya!" Boro-boro untuk nongkrong-nongkrong bebas diluaran sana, untuk masuk kuliah saja Arabella masih ketakutan karena takut anggota black cat mendatanginya sampai ke kampus. "Okelah," Arabella pun keluar kelas lalu berjalan menuju gerbang kampus, rencananya Arabella akan berjalan menuju halte bis tetapi saat berada di gerbang kampus satu buah tangan besar membekap mulut Arabella lalu menariknya kedalam pelukan. Eumm... Saat tangan besar itu melepaskan mulut Arabella dan Arabella berbalik untuk melihat sosok yang membekap mulutnya, Arabella dibuat terkejut. "Kau Tuan? Ya Tuhan aku pikir kau anggota black cat," Ckckck.. "Kau penakut sekali," "Kenapa kau bisa ada disini?" "Menjemputmu!" "Kenapa begitu?" "Aku takut tawanan kamarku melarikan diri makanya aku jemput, ini ambil!" diberikannya beberapa tangkai bunga tulip berwarna ungu dan merah muda. "Bunga tulip, wah indah sekali kau dapat darimana Tuan?" "Aku mencuri," "Hah?" "Itu dari rumah orangtuaku, tadinya mau aku buang tapi aku pikir kau mungkin saja mau, makanya aku berikan," "Terimakasih Tuan, aku suka sekali," "Yasudah cepat masuk mobil!" Keduanya sama-sama masuk kedalam mobil. Selama perjalanan Stanley melihat bagaimana Arabella tidak henti-hentinya tersenyum pada bunga tulip itu. "Usiamu berapa?" "Aku baru berusia 18 tahun Tuan," "Muda sekali," "Memang aku masih muda dan cantik," "Cih, narsis! Siapa namamu?" Arabella kemudian melirik kearah Stanley, setelah beberapa hari bersama memang keduanya belum saling berkenalan satu sama lain. Arabella mengulurkan tangannya pada Stanley. "Sebutkan saja namamu tidak perlu menjabat tanganku!" "Ya agar kita saling mengenal harus berjabat tangan Tuan!" Arabella meraih satu tangan Stanley dan menjabat tangan tersebut. "Aku Arabella, dan kau?" "Stanley Limson," "Senang berkenalan denganmu Tuan," Tapi buru-buru Stanley menarik tangannya dari Arabella. Tiba di kediaman Stanley, keduanya turun dari mobil lalu berjalan masuk kedalam kamar. Arabella melatakkan tasnya lalu berniat memasukkan bunga tulip kedalam salah satu vas bunga yang terdapat didalam kamar. "Tuan, kau mau aku buatkan minuman apa?" "Ambilkan aku satu botol wine," "Baik Tuan!" Sambil membawa tulip yang sudah dimasukkan kedalam Vas bunga kecil untuk diisi air, Arabella pergi menuju mini bar tempat botol-botol wine milik Stanley berjejer. Di sana juga ada seorang pelayan yang sedang mengelap botol-botol wine tersebut. "Permisi, wine mana yang biasanya Tuan Stanley minum?" Seorang pelayan laki-laki itupun mengambil salah satu wine lalu diberikannya pada Arabella. "Ini, jika sore hari Tuan biasanya minum jenis ini!" "Terimakasih! Kemudian Arabella membawa satu botol wine dan satu gelas serta vas bunga tersebut diatas satu nampan. Tiba didalam kamar, terlihat Stanley sedang duduk disofa sambil menghisap satu batang rokok! Tetapi tubuh bagian atasnya sudah tidak memakai pakaian apapun. Arabella pun langsung menundukkan kepalanya tidak mau melihat hal-hal yang selama ini tidak pernah dia lihat. "Ini Tuan," Stanley melirik ke gelas yang jumlahnya hanya satu. "Kenapa gelasnya satu?" "Karena hanya kau yang akan minum, Tuan," "Aku ingin kau temani aku minum sore ini," "Maaf Tuan tapi aku tidak terbiasa mabuk,," "Aku akan membuatmu terbiasa, kemarilah!" "Tidak Tuan, a-aku mau mandi saja," Tetapi dengan sigap satu tangan Stanley menarik pinggul Arabella hingga tubuh Arabella pun terjatuh kesofa, tepatnya dalam pelukan tubuh kekar Stanley. "Tu-tuan jangan," "Aku sedang ingin, layani aku!" "Ti-tidak mau, aku tidak bisa tolong jangan Tuan," Satu tangan Stanley memegangi kedua tangan Arabella lalu meletakkannya diatas kepala Arabella sendiri, sementara tubuh Arabella segera ditindih oleh Stanley.Stanley semakin menghimpit tubuh Arabella dibawah sana! Setiap kali berdekatan dengan Arabella selalu saja Stanley merasakan nafsunya memuncak dan menuntut untuk dipuaskan, sayangnya gadis lugu itu selalu berusaha menghentikan aksi Stanley.Tapi tidak untuk sore ini, Stanley tidak mau menunggu lagi dia sudah sangat horny dan ingin mencicipi tubuh gadis lugu yang pastinya masih perawan! Selama ini Stanley sendiri tidak pernah meniduri gadis perawan, yang dia tiduri kebanyakan wanita-wanita yang entah sudah berapa banyak dimasuki oleh kejantanan para laki-laki.Rasa penasaran Stanley terhadap tubuh Arabella semakin menguat kala melihat tubuh mungil itu tetapi seperti menyembunyikan kedua bongkahan besar dibalik kaos yang dia kenakan!"Dari luar saja aku melihat payudaramu sangat besar, tubuhmu mungil tapi kenapa payudaramu berukuran sekitar 38D?""A-aku tidak mengerti, tolong lepaskan aku Tuan!"Saat Arabella berbicara Stanley memperhatikan gerakan bibirnya yang basah, sedikit tebal bib
Melihat wajah lugu Arabella begitu terkejut dan tercengang sampai membuka mulutnya ketika melihat lobak import miliknya itu mengeras dengan ukuran sangat panjang! Stanley semakin bergairah ingin secepatnya Arabella bisa menikmati bagaimana nikmatnya lobak import sejuta umat miliknya.Kenapa dikatakan lobak import sejuta umat? Karena sudah banyak dinikmati oleh banyak wanita."Tidak! Kasihanilah aku Tuan!" kata Arabella."Kasihan? Untuk apa aku kasihan padamu? Aku sudah terlalu baik padamu, bukankah sudah seharusnya kau memberikan hadiah untukku?"Ditariknya kembali kedua pangkal paha Arabella hingga kedua pangkal paha itu terbuka selebar-lebarnya dihadapan Stanley, sambil memainkan lobak importnya dengan tangan sendiri Stanley memandangi bagaimana bagian inti Arabella yang sangat basah dibawah sana.Tok.Tok.Tok."Sit!! Sial! Siapa yang berani mengganguku?" kata Stanley.Rasanya Arabella bisa bernafas lega untuk beberapa saat karena ada orang yang mengetuk pintu kamar itu! Stanley be
Bab 10 Tubuhku milikmuMeskipun dalam hatinya Diva sangat dongkol atas apa yang dilakukan Stanley padanya, mana pernah Diva diturunkan oleh laki-laki dijalanan seperti ini.Tapi karena Diva sangat ingin menjadi istri Stanley tentu saja Diva harus selalu menuruti apapun yang diperintahkan oleh Stanley, banyak wanita yang ingin berada diposisi Diva saat ini.Bisa dijodohkan dengan pewaris group Limson yang sangat tampan dan bertubuh macho, wanita mana yang akan menolak?Sementara itu Arabella akan pulang pada pukul 00.00 malam karena tugas jaganya di minimarket 24 jam itu berakhir tengah malam.Pemilik minimarket datang saat Arabella hendak pulang."Ra, sebelum pulang kau ambilah kopi dulu, itu gratis matamu sudah kelihatan ngantuk sekali!" ujar pemilik toko."Iya Nyonya , terimakasih banyak aku seduh kopi dulu setelah itu aku langsung pulang,""Iya, ambil saja roti yang expired hari ini untuk kau ngemil di rumah!""Baik Nyonya, anda sungguh baik!"Dengan senang Arabella membuat segelas
Saat sudah berada didalam kamar Stanley, seperti biasanya Arabella akan menyiapkan air hangat untuk Stanley berendam! Kemudian menyiapkan juga pakaian tidurnya."Ayo," kata Stanley."Ayo kemana Tuan?""Ikutlah mandi bersamaku,"Dengan entengnya Stanley mengajak Arabella mandi bersama, padahal kata-kata enteng yang keluar dari bibir Stanley itu terdengar sangat menakutkan bagi Arabella.Seumur hidupnya dia tidak pernah mandi bareng apalagi dengan seorang laki-laki dewasa.Glek.."Ingat janjimu padaku Arabella! Aku sudah menyelamatkan nyawamu, dan aku janji kau akan tetap mendapatkan bayaran dariku setiap kali aku menyentuh tubuhmu!""Baiklah,"Saat ini Arabella memang harus menepati janjinya karena Stanley sudah menyelamatkannya dari tangan anggota black cat. Meskipun berada didalam kamar Stanley sama saja harus menyerahkan tubuhnya, akan tetapi bukankah ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Arabella digilir dipakai beramai-ramai oleh para anggota black cat.Keduanya berjalan ma
Berbeda dengan Stanley yang keheranan karena Arabella cepat akrab dan membuat semua anggota group Limson ceria bermain permainan ala anak kecil bersamanya, Austin justru merasa sosok Arabella spesial karena jarang wanita cantik yang bisa membuat para laki-laki tertawa riang seperti itu."Nona Ara, ternyata kau selain cantik juga lucu ya!" goda Austin.Kemudian Austin mengulurkan tangannya kehadapan Arabella, membuat Stanley tiba-tiba meradang melihat asisten pribadinya itu bertingkah genit pada Arabella."Kenalkan, aku Austin! Aku asisten pribadi Tuan Stanley,"Baru saja Arabella hendak menjabat tangan Austin, tiba-tiba Stanley menepak tangan Austin hingga tangan itupun tidak jadi berkenalan dengan Arabella."Bukankah ada banyak pekerjaan yang harus kau cross check?" tanya Stanley.Austin pun tersenyum sambil buru-buru mengambil langkah seribu sebelum bosnya itu memecatnya tanpa pesangon."Dan kau gadis genit! Cepat bangun!""Gadis genit? Memang di markas ini ada gadis lain lagi?" tan
Setibanya di kediaman mewah miliknya! Stanley melihat ada mobil milik orangtuanya sudah terparkir di halaman depan rumahnya.Setelah turun dari mobilnya! Stanley bergegas masuk kedalam rumah, di ruangan tamu sudah ada momy Lindsey, Dady Domanick dan juga Arabella yang sedang mengobrol bersama."Nah itu dia anakanya," kata momy Lindsey melihat Stanley sudah tidak."Mom, Dad, kok engga memberi kabar dulu?""Memangnya kami ini orang asing Stan? Sampai-sampai mau menemui putranya sendiri saja harus memberi kabar dulu!""Bukan begitu mom, kalau tau momy dan Dady mau kemari, aku kan bisa pulang daritadi,""Halah, bilang saja karena kami datang mendadak jadi tidak sempat menyembunyikan gadis yang ada didalam rumahmu ini kan?" ujar Dady Domanick.Stanley pun menengok kearah Arabella yang terlihat sangat canggung ditengah-tengah orangtuanya."Ara, sana pergi ke kamar!""Baik Tuan, mari Tuan, Nyonya,""Iya Ara, terimakasih sudah menemani mengobrol,""Sama-sama,"Setelah Arabella pergi, Stanley
Terlihat Stanley menyelipkan senyuman licik disudut bibirnya kala menatap wajah Arabella, tetapi lagi-lagi Arabella tidak mengerti akan maksud senyuman itu! Kedua mata Arabella hanya menatap wajah tampan Stanley.Rasanya laki-laki dihadapannya itu tidak pernah sekalipun terlihat jelek, dari kiri dari kanan bahkan dari hanya melihat punggungnya saja, Stanley sudah sangat terlihat tampan.Secara perlahan Stanley mengangkat gelas berisi wine itu agak lebih tinggi dan sejajar dengan bagian inti Arabella, membuat nafas Arabella kian kembang kempis.Kemudian dimiringkannya gelas berisi wine yang hanya tinggal separuh itu oleh Stanley, sehingga wine didalam gelas itu turun kebawah.Curr..Wine tersebut mengenai bagian inti Arabella membuat Arabella terpejam lalu melipat bibirnya, tidak ingin kehilangan satu tetes pun wine favoritnya! Stanley langsung menyeruput wine yang tercecer dibagian inti Arabella."Ahhh Tuan! Ahhhhh!"Desahan panjang yang keluar dari bibir Arabella, membuat Stanley leb
Supir pribadi Stanley Limson itu hanya menggaruk-garuk kepalanya saat ditanyai oleh Stanley perihal dia yang terkesan membela Arabella yang sudah jelas-jelas uang cash dan kartu black cardnya juga.Akan tetapi Stanley pun merasa senang ketika melihat Arabella turun dari mobilnya dengan sangat gembira membawa uang cash dan kartu tersebut, gadis itu sepertinya tidak sabar menunggu waktu siang agar segera pulang kuliah dan pergi berbelanja.Mobil yang ditumpangi oleh Stanley pun melaju meninggalkan kampus! Sementara Stanley menghubungi Austin sang asisten pribadinya."Halo Tuan ketua!" sapa Austin ditelepon."Austin, taruh dua orang anggota di kampus Arabella dan awasi dia karena nanti siang dia akan pergi ke pasar dan pusat perbelanjaan lainnya!""Dua orang Tuan?""Ya, yang paling mahir bertarung! Aku tidak mau gadis itu tertangkap oleh group black cat!""Baik Tuan!"Setelah memerintahkan Austin lewat telepon, Stanley pun merasa lega untuk mengurus pekerjaannya! Stanley tidak perlu risa
Karena Steiner dan Kak Gilbert sudah ada disini, jadi pekerjaan untuk memantau dimulainya pembangunan pabrik pun mereka yang tangani, sementara Austin hari ini setia mendampingi Stanley untuk menemui Arabella di kantornya.Austin menunggu didalam mobil sementara Stanley menemui owner kantor ini secara langsung untuk meminta waktu khusus bersama dengan Arabella, tentu saja owner tersebut langsung mengiyakan karena Stanley telah memberikan banyak keuntungan untuk kantornya."Baiklah Tuan, nanti ketika Arabella kembali dari survei diluar saya akan langsung memerintahkan dia untuk masuk kedalam ruangan meeting!""Kira-kira berapa lama?""Tidak lama kok, pergi mengantar klien untuk survei rumah sudah dari pagi, paling tidak sampai sepuluh menit dia sudah disini!""Oke, terimakasih atas pengertiannya!""Sama-sama Tuan, jangan kapok untuk membeli properti dari kantorku ini ya Tuan Stanley!""Ya, tentu saja!"Setelah berbicara langsung dengan owner tersebut! Stanley pun dengan sabar menunggu
Dengan memasang wajah kesal, Austin meraba lehernya yang hampir putus akibat ulah Stanley."Cepat katakan, siapa orang yang sudah berani menyembunyikan Arabella selama ini?""Dia musuh bebuyutanmu sendiri, Tuan Steiner!""Baji*ngan! Pantas saja aku tidak bisa menemukan Ara selama ini,""Dua tahun lalu Tuan Stei membeli rumah yang saat ini dia pinjamkan pada Arabella, tapi yang lebih membuatku tercengang proyek kita di negara ini adalah campur tangan Kakak iparmu Tuan, setelah aku selidiki rupanya kakak ipar anda menawarkan harga lebih murah pada negara ini agar mereka mau kita membangun pabrik di negara ini dan memasok barang untuk mereka! Feelingku, Kakak iparmu ikut terlibat,""Shit, bedebah dua itu memang harus aku beri pelajaran! Hubungi mereka, katakan aku sakit dan tidak bisa menghandle proyek disini sendirian!""Baik Tuan!""Matilah kalian ditanganku," kata Stanley.Austin pun menghubungi Steiner dan kakak ipar Stanley yaitu kak Gilbert, memberitahukan pada mereka jika Stanley
Keduanya sama-sama saling menatap untuk beberapa saat, sebenarnya Arabella juga tidak tega melihat Stanley hanya mengenakan kemeja putih karena jasnya diberikan padanya! Apalagi tubuh Stanley terkena cipratan air hujan, rasanya pasti dingin sekali.Jika tidak ingat akan perbuatan Stanley dulu padanya, mungkin saat ini Arabella sudah memeluk tubuh Stanley dan memberinya kehangatan! Akan tetapi mengingat saat dulu Stanley hanya menganggapnya sebagai wanita tawanan kamarnya, yang hanya dijadikan alat untuk memuaskan nafsu birahinya semata, rasa sesak dihati Arabella pun kembali terasa.Masih teringat jelas saat Stanley menolak pernyataan cinta Arabella, meminta Arabella selalu meminum pil kontrasepsi karena tidak mau Arabella sampai hamil anaknya, bahkan Stanley lebih memilih meneruskan pertunangannya dengan Diva, tak hanya itu saja Stanley juga membayar keperawanannya dengan uang, sakit dihati Arabella pun muncul kembali."Aku tidak mau memelukmu Tuan!""Kenapa?""Ingatlah istrimu di ru
Sambil mengecup pipi baby Dam, Arabella mengajak baby Dam berbicara."Dam, tadi momy bertemu dengan ayahmu! Maafin momy ya, lebih baik kita tetap berdua seperti ini dan ayahmu tidak perlu tau jika dia sebenarnya memilikimu!"Oea, oea, oea..Seolah mengerti dengan perkataan Ibunya dan merasa tidak setuju, baby Dam pun mendadak menangis."Cup! Cup! Cup!"Sementara itu di hotel tempat Stanley menginap sebelum dia pindah nantinya ke pentahouse yang sudah dia beli. Stanley pun memanggil Austin untuk menemuinya didalam kamar."Ada apa Tuan?""Aku mau kau telepon owner dari kantor properti itu dan minta dia memecat atasan Arabella, jika ingin aku jadi membeli tanah beribu-ribu hektar itu! Jika dia menolak, maka katakan aku akan mencari kantor properti lain!""Baik Tuan, aku akan segera mengurusnya!""Berani sekali dia memarahi wanitaku," ujar Stanley.Keesokan harinya! Austin tidak ikut bersama dengan Stanley untuk survei ke lokasi tanah yang akan dia beli karena adanya urusan lain yang haru
Langkah kaki kecil Arabella yang berjalan dibelakangnya membuat Stanley menyelipkan senyum dibibirnya! Gadis itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu pada Stanley, akan tetapi tidak berani mengatakannya! Stanley pun berhenti berjalan, dengan masih membelakangi Arabella..."Kau mau mengatakan sesuatu nona?""Terimakasih sudah jadi membeli pentahouse dari kantor kami!"Setelah mengatakan itu barulah Arabella segera berjalan cepat meninggalkan Stanley yang masih memperhatikan langkah kaki Arabella yang sangat terburu-buru, bahkan Arabella sempat menabrak orang yang ada didekatnya."Semakin cantik! Wajahnya terlihat lebih dewasa sekarang, bukan begitu Austin?""Benar Tuan! Tidak menyangka ternyata nona Arabella ada di negara ini,""Kenapa payudaranya terlihat dua kali lipat lebih besar lagi ya?" tanya Stanley."Mungkin karena makan banyak! Tapi Tuan, aku penasaran kenapa nona Arabella bisa sampai di negara ini, padahal dulu anggota group Limson juga mengecek data penerbangan saat dia mengh
Satu tangan Stanley membelai wajah Arabella akan tetapi langsung ditepisnya, tidak putus asa sampai disitu saja! Stanley menyentuh bibir merah muda Arabella dengan ibu jarinya, akan tetapi Arabella kembali menepisnya."Aku akan meminta atasanku mengambil alih klien seperti anda Tuan, anda sungguh tidak sopan," kata Arabella.Kemudian keduanya akhirnya saling menatap, tatapan Arabella terlihat kesal sementara Stanley justru terlihat menyunggingkan senyum dibibirnya."Bisa antar aku ke lokasi properti yang akan aku beli, nona Bella Shofie?" tanya Stanley sambil melihat name tag yang terpasang didada Arabella.Mendengar ucapan Stanley yang sudah berbicara formal, Arabella pun akhirnya bisa sedikit tenang."Bisa, mari saya antar!" kata Arabella.Dibukanya knop pintu ruangan itu oleh Stanley kemudian Stanley pun mempersilahkan Arabella untuk keluar dari dalam ruangan.Dalam hati Arabella, dia sungguh tidak mengerti dengan maunya Stanley! Bukankah dia sudah menikah? Kenapa masih saja terus
Karena baru tiba negara ini! Stanley dan Austin memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, besok barulah mereka akan mengunjungi agent properti. Saat sedang beristirahat sambil bermain handphone, tidak sengaja Stanley melihat postingan akun media sosial Diva.Dimana gadis itu memposting foto berpegangan tangan dengan tangan laki-laki!"Hei Austin, kemarilah!""Ada apa ketua?" sambil membawa segelas wine.Diperlihatkannya layar handphone miliknya itu pada Austin, Austin melihat rupanya itu postingan media sosial Diva yang tengah menggenggam erat tangan laki-laki yang bagian tubuh laki-laki itu tidak terlihat."Ini nona Diva, lalu kenapa memangnya Tuan?" sambil meneguk wine digelasnya."Tidak kenapa-kenapa, gadis ini cepat juga move on dariku, pasti laki-laki yang sedang dekat dengannya berkali-kali lipat jauh lebih tampan dariku!"Uhuk..Uhuk..Austin langsung tersedak mendengar ucapan Stanley."Hei, hati-hati saat minum! Tapi benarkan, Diva bia move on secepat itu, aku penasaran s
Tetapi dibalik kabar yang menyakitkan hatinya itu, Arabella sadar bahwa dia justru harus lebih kuat demi bayi yang dia kandung saat ini! Karena menurut penjelasan dari Dokter kandungannya, keadaan ibu sangat berpengaruh pada bayi yang sedang dikandungnya. Jika ibunya terus menerus berada dalam kesedihan tentu saja itu bisa berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang sang janin."Ara, kau tidak apa-apa?" orang yang menolong Arabella itu datang menghampiri ke dapur."Aku tidak apa-apa, tunggulah didepan aku akan buatkan minuman dulu untukmu!""Masih belum terlambat untuk menghentikan pernikahan itu, jika kau memang ingin memberitahukan kehamilanmu aku yakin pernikahan itu pasti akan dibatalkan!""Untuk apa aku memberitahu kehamilanku padanya, toh dia tidak menginginkan kehamilanku!""Lalu kau mau aku tetap merahasiakan ini?""Ya,""Baiklah jika itu maumu, tapi ingatlah satu hal kapanpun kau membutuhkan bantuan aku pasti akan membantumu dan bayi itu!""Terimakasih banyak, kau laki-laki yang
Sebelum kabur, Arabella memang sudah merasakan tidak enak badan terus-menerus ditambah kepalanya terasa pusing dan pagi hari Arabella selalu merasakan mual, padahal Arabella adalah gadis yang jarang sekali sakit! Setelah searching di internet tentang tanda-tanda kehamilan, Arabella pun mulai berpikiran jika dirinya tengah mengandung anak dari hasil hubungan gilanya dengan Stanley.Didalam kamar mandi, Arabella sudah menggunakan tes pack tersebut namun untuk melihatnya dia masih takut jika kecewa dan ternyata hasilnya negatif, padahal Arabella ingin sekali membawa sesuatu yang sangat berharga dari Stanley yaitu benih yang Stanley tanamkan dirahimnya.Dengan perlahan Arabella membuka sedikit demi sedikit tes pack tersebut hingga muncullah dua garis merah yang menandakan keinginannya itu akan segera terwujud! Karena terlalu bahagia, Arabella langsung lompat-lompat kegirangan."Oh my God apa yang baru saja aku lakukan, aduhh Bodh! Bodoh! Ara, kenapa kau lompat-lompat bisa-bisa aku kegugur