Supir pribadi Stanley Limson itu hanya menggaruk-garuk kepalanya saat ditanyai oleh Stanley perihal dia yang terkesan membela Arabella yang sudah jelas-jelas uang cash dan kartu black cardnya juga.Akan tetapi Stanley pun merasa senang ketika melihat Arabella turun dari mobilnya dengan sangat gembira membawa uang cash dan kartu tersebut, gadis itu sepertinya tidak sabar menunggu waktu siang agar segera pulang kuliah dan pergi berbelanja.Mobil yang ditumpangi oleh Stanley pun melaju meninggalkan kampus! Sementara Stanley menghubungi Austin sang asisten pribadinya."Halo Tuan ketua!" sapa Austin ditelepon."Austin, taruh dua orang anggota di kampus Arabella dan awasi dia karena nanti siang dia akan pergi ke pasar dan pusat perbelanjaan lainnya!""Dua orang Tuan?""Ya, yang paling mahir bertarung! Aku tidak mau gadis itu tertangkap oleh group black cat!""Baik Tuan!"Setelah memerintahkan Austin lewat telepon, Stanley pun merasa lega untuk mengurus pekerjaannya! Stanley tidak perlu risa
Karena Ibunya Diva memohon terus menerus dipanggilan telepon itu, terpaksa Stanley pun memilih untuk menemui Diva dan mengingkari janjinya pada Arabella. Sebelum pergi menemui Diva, Stanley lebih dulu menelpon Arabella akan tetapi Arabella yang masih sedang sibuk memflating masakan-masakannya diatas piring cantik pun tidak sempat untuk mengaktifkan kembali handphone miliknya.Alhasil saat Stanley ingin mengabari, handphone Arabella masih tidak aktif."Sial! Apa gadis ini masih bersama dengan Austin? Kenapa handphonenya terus tidak aktif. Baiklah terserah saja aku tidak peduli!" kata Stanley lalu buru-buru menaiki mobil miliknya.Setelah tiba di kediaman Diva, kedatangan Stanley langsung disambut bahagia oleh kedua orangtua Diva. Mereka senang karena Stanley adalah laki-laki baik yang peduli pada calon istrinya."Stan, akhirnya kau datang juga!""Diva dimana Paman?""Ayo, ikut Paman dia di kamarnya,"Sampai di kamar Diva, gadis itu terlihat sedang duduk bersandar diheadboard ranjang me
Pagi menjelang! Arabella terbangun dari tidurnya dan tidak mendapati Stanley juga didalam kamar ini. Hatinya semakin pilu, mengingat Stanley yang mungkin semalaman melakukan hal yang sama seperti yang dia lakukan pada Arabella dengan wanita lain.Tetapi tidak ada waktu untuk Arabella meratapi nasibnya, pagi ini dia ada kelas pagi sehingga harus buru-buru ke berangkat ke kampus.Setelah memakai pakaian simple saja hanya kaos berwarna putih dan rok mini berwarna biru muda, Arabella segera turun untuk menemui seorang supir. Jika tidak ada Stanley maka Arabella akan meminta seorang supir yang ada di rumah untuk mengantarnya ke kampus.Sementara di kediaman Diva! Stanley yang baru saja membuka kedua matanya langsung beringsut saat melihat ada Diva diatas ranjang yang sama dengannya."Diva,""Stan, kenapa kau kaget?""Tidak, aku hanya merasa semalam aku pulang ke rumahku tapi kenapa pagi ini aku terbangun di kamarmu!""Sejak semalam kan kita ngobrol-ngobrol kemudian kau ketiduran," kata Div
Ada rasa kesedihan dihati Arabella malam ini, pertama karena ketika Stanley datang dia tidak lantas menjelaskan kenapa kemarin dia tidak menepati janjinya dan pergi entah kemana? Bahkan mungkin tidur dengan wanita lain!Kedua, malam ini Stanley datang dan ingin merampas kesuciannya akan tetapi dengan cara harus meminum pil kontrasepsi ini, sangat takutkah seorang Stanley Limson jika dia harus memiliki anak dari tawanan kamarnya sendiri? Atau tidak sudikah jika sampai memiliki keturunan dari gadis kalangan biasa bahkan anak dari seorang pengkhianat group Limson?Semua pikiran itu membuat Arabella hanya menatap pil kontrasepsi yang diberikan oleh Stanley."Pil itu untuk diminum Ara, bukan untuk kau lihat!" kata Stanley."Aku tidak mau sampai kau hamil!" katanya lagi.Ingin sekali Arabella memaki Stanley saat ini tapi dia sadar, atas dasar apa dirinya protes atau memaki?Ditelannya pil kontrasepsi itu oleh Arabella, tapi Stanley tak langsung percaya begitu saja."Buka mulutmu, aku harus
Arabella terus memperhatikan bagaimana bibir Stanley menyedot-nyedot puting payudaranya secara bergantian, kedua tangan besarnya itu meremas-remas payudara Arabella juga kemudian mengumpulkannya ditengah-tengah. Stanley juga menekan-nekan puting Arabella menggunakan lidah kasarnya, sungguh Arabella gadis yang terkenal masih polos diantara teman-temannya lain m, kini justru merasakan sudah merasakan kecanduan akan sentuhan-sentuhan nakal pada tubuhnya.Tubuhnya yang sejak tadi terlentang pasrah diatas pasir putih hanya dengan beralaskan jas milik Stanley, kini tubuh itu semakin gelisah ingin menuntut yang lebih dari ini.Sementara Stanley, puas dengan memainkan kedua payudara Arabella yang ukurannya sangat pas dan ideal untuk dihisap, kini mendaratkan ciumannya keleher jenjang Arabella.Stanley sudah tidak peduli lagi akan pekerjaan yang tengah menantinya, padahal hari ini group Limson tengah berkumpul di dermaga untuk melakukan pengiriman senjata, narkotika, dan minuman keras dalam ju
Setelah Stanley berhasil mencapai puncak kenikmatannya, dikeluarkannya lobak importnya yang kini sudah layu dan kecil! Stanley langsung tercengang ketika melihat adanya sisa-sisa darah yang tersisa dilobak importnya!Mungkinkah ini yang dinamakan darah seorang gadis perawan? Batin Stanley untuk beberapa saat termenung menatap wajah Arabella yang masih terlihat lelah setelah melayani nafsunya.Ada rasa bersalah dihati Stanley saat melihat darah keperawanan Arabella, dan dengan sabar dan pasrahnya Arabella memberikan sesuatu yang sangat berharga ini untuknya hanya karena Arabella adalah gadis sebatang kara yang menggantungkan hidupnya pada Stanley.Sementara Stanley justru memanfaatkan kepolosan dan ketidakberdayaan Arabella untuk memiliki tubuhnya."Apakah aku sangat jahat pada gadis ini?" dalam hati Stanley.Arabella yang melihat Stanley melamun sambil terus menatap kearahnya, merasa keheranan kenapa ketua mafia terbesar di negara ini bisa-bisanya melamun setelah merasa puas?"Tuan, k
Austin bahkan meraba-raba kontainer besar yang dia peluk untuk menuangkan luapan kekecewaannya karena hari ini hatinya dibuat patah melihat Arabella dipeluk oleh Stanley. Selama ini Austin tidak pernah melihat Stanley memeluk wanita dengan sehangat itu, biasanya yang dilakukan oleh ketua pada wanita-wanita yang pernah dia nikmati, tidak pernah ada kelembutan seperti yang saat ini Austin lihat.Nyaman berlama-lama dalam pelukan Stanley membuat Arabella lupa untuk melepaskan pelukannya."Kau mau begini terus sampai pagi?" tanya Stanley.Membuat Arabella menengadahkan kepalanya menatap wajah Stanley."Aku mau pulang!""Oke, kita pulang sekarang,"Stanley melepaskan pelukannya kemudian menggandeng tangan Arabella hingga masuk kedalam mobil.Sementara kekacauan itu adalah bagian khusus untuk Austin, semua urusan, masalah, dan kekacauan itu adalah jatah utama Austin dia harus membereskan semua bekas kekacauan tadi dan urus sampai dermaga rapih kembali.Setibanya di rumah mewah milik Stanley
Stanley pun meraih kedua tangan Arabella kemudian menatap wajah pilu gadis itu."Jangan lagi bahas hal ini, dan hilangkan seluruh perasaan itu Ara!" kata Stanley.Sementara Arabella hanya tertunduk diam, rasanya terlalu menyakitkan ketika cinta itu bertepuk sebelah tangan."Besok aku akan mengajakmu jalan-jalan,""Kau tidak perlu repot-repot Tuan, mungkin kau benar perasaan ini tidak sepatutnya ada! Aku janji akan menghapusnya!""Bagus! Aku senang kau mengerti maksudku, jadi besok kau mau pergi denganku?""Aku akan pergi dengan temanku saja Tuan,""Siapa?"Arabella hanya menjawabnya dengan senyuman, kemudian kembali merebahkan tubuhnya untuk mengakhiri pembicaraan itu dengan Stanley. Padahal Stanley sudah mengosongkan semua pekerjaannya besok demi untuk mengajak Arabella pergi jalan-jalan, tetapi Arabella ternyata memilih untuk pergi dengan temannya.Melihat Arabella sudah merebahkan tubuhnya, Stanley pun ikut merebahkan tubuhnya lalu tangannya sudah mulai mengayun keudara untuk memel
Karena Steiner dan Kak Gilbert sudah ada disini, jadi pekerjaan untuk memantau dimulainya pembangunan pabrik pun mereka yang tangani, sementara Austin hari ini setia mendampingi Stanley untuk menemui Arabella di kantornya.Austin menunggu didalam mobil sementara Stanley menemui owner kantor ini secara langsung untuk meminta waktu khusus bersama dengan Arabella, tentu saja owner tersebut langsung mengiyakan karena Stanley telah memberikan banyak keuntungan untuk kantornya."Baiklah Tuan, nanti ketika Arabella kembali dari survei diluar saya akan langsung memerintahkan dia untuk masuk kedalam ruangan meeting!""Kira-kira berapa lama?""Tidak lama kok, pergi mengantar klien untuk survei rumah sudah dari pagi, paling tidak sampai sepuluh menit dia sudah disini!""Oke, terimakasih atas pengertiannya!""Sama-sama Tuan, jangan kapok untuk membeli properti dari kantorku ini ya Tuan Stanley!""Ya, tentu saja!"Setelah berbicara langsung dengan owner tersebut! Stanley pun dengan sabar menunggu
Dengan memasang wajah kesal, Austin meraba lehernya yang hampir putus akibat ulah Stanley."Cepat katakan, siapa orang yang sudah berani menyembunyikan Arabella selama ini?""Dia musuh bebuyutanmu sendiri, Tuan Steiner!""Baji*ngan! Pantas saja aku tidak bisa menemukan Ara selama ini,""Dua tahun lalu Tuan Stei membeli rumah yang saat ini dia pinjamkan pada Arabella, tapi yang lebih membuatku tercengang proyek kita di negara ini adalah campur tangan Kakak iparmu Tuan, setelah aku selidiki rupanya kakak ipar anda menawarkan harga lebih murah pada negara ini agar mereka mau kita membangun pabrik di negara ini dan memasok barang untuk mereka! Feelingku, Kakak iparmu ikut terlibat,""Shit, bedebah dua itu memang harus aku beri pelajaran! Hubungi mereka, katakan aku sakit dan tidak bisa menghandle proyek disini sendirian!""Baik Tuan!""Matilah kalian ditanganku," kata Stanley.Austin pun menghubungi Steiner dan kakak ipar Stanley yaitu kak Gilbert, memberitahukan pada mereka jika Stanley
Keduanya sama-sama saling menatap untuk beberapa saat, sebenarnya Arabella juga tidak tega melihat Stanley hanya mengenakan kemeja putih karena jasnya diberikan padanya! Apalagi tubuh Stanley terkena cipratan air hujan, rasanya pasti dingin sekali.Jika tidak ingat akan perbuatan Stanley dulu padanya, mungkin saat ini Arabella sudah memeluk tubuh Stanley dan memberinya kehangatan! Akan tetapi mengingat saat dulu Stanley hanya menganggapnya sebagai wanita tawanan kamarnya, yang hanya dijadikan alat untuk memuaskan nafsu birahinya semata, rasa sesak dihati Arabella pun kembali terasa.Masih teringat jelas saat Stanley menolak pernyataan cinta Arabella, meminta Arabella selalu meminum pil kontrasepsi karena tidak mau Arabella sampai hamil anaknya, bahkan Stanley lebih memilih meneruskan pertunangannya dengan Diva, tak hanya itu saja Stanley juga membayar keperawanannya dengan uang, sakit dihati Arabella pun muncul kembali."Aku tidak mau memelukmu Tuan!""Kenapa?""Ingatlah istrimu di ru
Sambil mengecup pipi baby Dam, Arabella mengajak baby Dam berbicara."Dam, tadi momy bertemu dengan ayahmu! Maafin momy ya, lebih baik kita tetap berdua seperti ini dan ayahmu tidak perlu tau jika dia sebenarnya memilikimu!"Oea, oea, oea..Seolah mengerti dengan perkataan Ibunya dan merasa tidak setuju, baby Dam pun mendadak menangis."Cup! Cup! Cup!"Sementara itu di hotel tempat Stanley menginap sebelum dia pindah nantinya ke pentahouse yang sudah dia beli. Stanley pun memanggil Austin untuk menemuinya didalam kamar."Ada apa Tuan?""Aku mau kau telepon owner dari kantor properti itu dan minta dia memecat atasan Arabella, jika ingin aku jadi membeli tanah beribu-ribu hektar itu! Jika dia menolak, maka katakan aku akan mencari kantor properti lain!""Baik Tuan, aku akan segera mengurusnya!""Berani sekali dia memarahi wanitaku," ujar Stanley.Keesokan harinya! Austin tidak ikut bersama dengan Stanley untuk survei ke lokasi tanah yang akan dia beli karena adanya urusan lain yang haru
Langkah kaki kecil Arabella yang berjalan dibelakangnya membuat Stanley menyelipkan senyum dibibirnya! Gadis itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu pada Stanley, akan tetapi tidak berani mengatakannya! Stanley pun berhenti berjalan, dengan masih membelakangi Arabella..."Kau mau mengatakan sesuatu nona?""Terimakasih sudah jadi membeli pentahouse dari kantor kami!"Setelah mengatakan itu barulah Arabella segera berjalan cepat meninggalkan Stanley yang masih memperhatikan langkah kaki Arabella yang sangat terburu-buru, bahkan Arabella sempat menabrak orang yang ada didekatnya."Semakin cantik! Wajahnya terlihat lebih dewasa sekarang, bukan begitu Austin?""Benar Tuan! Tidak menyangka ternyata nona Arabella ada di negara ini,""Kenapa payudaranya terlihat dua kali lipat lebih besar lagi ya?" tanya Stanley."Mungkin karena makan banyak! Tapi Tuan, aku penasaran kenapa nona Arabella bisa sampai di negara ini, padahal dulu anggota group Limson juga mengecek data penerbangan saat dia mengh
Satu tangan Stanley membelai wajah Arabella akan tetapi langsung ditepisnya, tidak putus asa sampai disitu saja! Stanley menyentuh bibir merah muda Arabella dengan ibu jarinya, akan tetapi Arabella kembali menepisnya."Aku akan meminta atasanku mengambil alih klien seperti anda Tuan, anda sungguh tidak sopan," kata Arabella.Kemudian keduanya akhirnya saling menatap, tatapan Arabella terlihat kesal sementara Stanley justru terlihat menyunggingkan senyum dibibirnya."Bisa antar aku ke lokasi properti yang akan aku beli, nona Bella Shofie?" tanya Stanley sambil melihat name tag yang terpasang didada Arabella.Mendengar ucapan Stanley yang sudah berbicara formal, Arabella pun akhirnya bisa sedikit tenang."Bisa, mari saya antar!" kata Arabella.Dibukanya knop pintu ruangan itu oleh Stanley kemudian Stanley pun mempersilahkan Arabella untuk keluar dari dalam ruangan.Dalam hati Arabella, dia sungguh tidak mengerti dengan maunya Stanley! Bukankah dia sudah menikah? Kenapa masih saja terus
Karena baru tiba negara ini! Stanley dan Austin memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, besok barulah mereka akan mengunjungi agent properti. Saat sedang beristirahat sambil bermain handphone, tidak sengaja Stanley melihat postingan akun media sosial Diva.Dimana gadis itu memposting foto berpegangan tangan dengan tangan laki-laki!"Hei Austin, kemarilah!""Ada apa ketua?" sambil membawa segelas wine.Diperlihatkannya layar handphone miliknya itu pada Austin, Austin melihat rupanya itu postingan media sosial Diva yang tengah menggenggam erat tangan laki-laki yang bagian tubuh laki-laki itu tidak terlihat."Ini nona Diva, lalu kenapa memangnya Tuan?" sambil meneguk wine digelasnya."Tidak kenapa-kenapa, gadis ini cepat juga move on dariku, pasti laki-laki yang sedang dekat dengannya berkali-kali lipat jauh lebih tampan dariku!"Uhuk..Uhuk..Austin langsung tersedak mendengar ucapan Stanley."Hei, hati-hati saat minum! Tapi benarkan, Diva bia move on secepat itu, aku penasaran s
Tetapi dibalik kabar yang menyakitkan hatinya itu, Arabella sadar bahwa dia justru harus lebih kuat demi bayi yang dia kandung saat ini! Karena menurut penjelasan dari Dokter kandungannya, keadaan ibu sangat berpengaruh pada bayi yang sedang dikandungnya. Jika ibunya terus menerus berada dalam kesedihan tentu saja itu bisa berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang sang janin."Ara, kau tidak apa-apa?" orang yang menolong Arabella itu datang menghampiri ke dapur."Aku tidak apa-apa, tunggulah didepan aku akan buatkan minuman dulu untukmu!""Masih belum terlambat untuk menghentikan pernikahan itu, jika kau memang ingin memberitahukan kehamilanmu aku yakin pernikahan itu pasti akan dibatalkan!""Untuk apa aku memberitahu kehamilanku padanya, toh dia tidak menginginkan kehamilanku!""Lalu kau mau aku tetap merahasiakan ini?""Ya,""Baiklah jika itu maumu, tapi ingatlah satu hal kapanpun kau membutuhkan bantuan aku pasti akan membantumu dan bayi itu!""Terimakasih banyak, kau laki-laki yang
Sebelum kabur, Arabella memang sudah merasakan tidak enak badan terus-menerus ditambah kepalanya terasa pusing dan pagi hari Arabella selalu merasakan mual, padahal Arabella adalah gadis yang jarang sekali sakit! Setelah searching di internet tentang tanda-tanda kehamilan, Arabella pun mulai berpikiran jika dirinya tengah mengandung anak dari hasil hubungan gilanya dengan Stanley.Didalam kamar mandi, Arabella sudah menggunakan tes pack tersebut namun untuk melihatnya dia masih takut jika kecewa dan ternyata hasilnya negatif, padahal Arabella ingin sekali membawa sesuatu yang sangat berharga dari Stanley yaitu benih yang Stanley tanamkan dirahimnya.Dengan perlahan Arabella membuka sedikit demi sedikit tes pack tersebut hingga muncullah dua garis merah yang menandakan keinginannya itu akan segera terwujud! Karena terlalu bahagia, Arabella langsung lompat-lompat kegirangan."Oh my God apa yang baru saja aku lakukan, aduhh Bodh! Bodoh! Ara, kenapa kau lompat-lompat bisa-bisa aku kegugur