Arabella terus memperhatikan bagaimana bibir Stanley menyedot-nyedot puting payudaranya secara bergantian, kedua tangan besarnya itu meremas-remas payudara Arabella juga kemudian mengumpulkannya ditengah-tengah. Stanley juga menekan-nekan puting Arabella menggunakan lidah kasarnya, sungguh Arabella gadis yang terkenal masih polos diantara teman-temannya lain m, kini justru merasakan sudah merasakan kecanduan akan sentuhan-sentuhan nakal pada tubuhnya.Tubuhnya yang sejak tadi terlentang pasrah diatas pasir putih hanya dengan beralaskan jas milik Stanley, kini tubuh itu semakin gelisah ingin menuntut yang lebih dari ini.Sementara Stanley, puas dengan memainkan kedua payudara Arabella yang ukurannya sangat pas dan ideal untuk dihisap, kini mendaratkan ciumannya keleher jenjang Arabella.Stanley sudah tidak peduli lagi akan pekerjaan yang tengah menantinya, padahal hari ini group Limson tengah berkumpul di dermaga untuk melakukan pengiriman senjata, narkotika, dan minuman keras dalam ju
Setelah Stanley berhasil mencapai puncak kenikmatannya, dikeluarkannya lobak importnya yang kini sudah layu dan kecil! Stanley langsung tercengang ketika melihat adanya sisa-sisa darah yang tersisa dilobak importnya!Mungkinkah ini yang dinamakan darah seorang gadis perawan? Batin Stanley untuk beberapa saat termenung menatap wajah Arabella yang masih terlihat lelah setelah melayani nafsunya.Ada rasa bersalah dihati Stanley saat melihat darah keperawanan Arabella, dan dengan sabar dan pasrahnya Arabella memberikan sesuatu yang sangat berharga ini untuknya hanya karena Arabella adalah gadis sebatang kara yang menggantungkan hidupnya pada Stanley.Sementara Stanley justru memanfaatkan kepolosan dan ketidakberdayaan Arabella untuk memiliki tubuhnya."Apakah aku sangat jahat pada gadis ini?" dalam hati Stanley.Arabella yang melihat Stanley melamun sambil terus menatap kearahnya, merasa keheranan kenapa ketua mafia terbesar di negara ini bisa-bisanya melamun setelah merasa puas?"Tuan, k
Austin bahkan meraba-raba kontainer besar yang dia peluk untuk menuangkan luapan kekecewaannya karena hari ini hatinya dibuat patah melihat Arabella dipeluk oleh Stanley. Selama ini Austin tidak pernah melihat Stanley memeluk wanita dengan sehangat itu, biasanya yang dilakukan oleh ketua pada wanita-wanita yang pernah dia nikmati, tidak pernah ada kelembutan seperti yang saat ini Austin lihat.Nyaman berlama-lama dalam pelukan Stanley membuat Arabella lupa untuk melepaskan pelukannya."Kau mau begini terus sampai pagi?" tanya Stanley.Membuat Arabella menengadahkan kepalanya menatap wajah Stanley."Aku mau pulang!""Oke, kita pulang sekarang,"Stanley melepaskan pelukannya kemudian menggandeng tangan Arabella hingga masuk kedalam mobil.Sementara kekacauan itu adalah bagian khusus untuk Austin, semua urusan, masalah, dan kekacauan itu adalah jatah utama Austin dia harus membereskan semua bekas kekacauan tadi dan urus sampai dermaga rapih kembali.Setibanya di rumah mewah milik Stanley
Stanley pun meraih kedua tangan Arabella kemudian menatap wajah pilu gadis itu."Jangan lagi bahas hal ini, dan hilangkan seluruh perasaan itu Ara!" kata Stanley.Sementara Arabella hanya tertunduk diam, rasanya terlalu menyakitkan ketika cinta itu bertepuk sebelah tangan."Besok aku akan mengajakmu jalan-jalan,""Kau tidak perlu repot-repot Tuan, mungkin kau benar perasaan ini tidak sepatutnya ada! Aku janji akan menghapusnya!""Bagus! Aku senang kau mengerti maksudku, jadi besok kau mau pergi denganku?""Aku akan pergi dengan temanku saja Tuan,""Siapa?"Arabella hanya menjawabnya dengan senyuman, kemudian kembali merebahkan tubuhnya untuk mengakhiri pembicaraan itu dengan Stanley. Padahal Stanley sudah mengosongkan semua pekerjaannya besok demi untuk mengajak Arabella pergi jalan-jalan, tetapi Arabella ternyata memilih untuk pergi dengan temannya.Melihat Arabella sudah merebahkan tubuhnya, Stanley pun ikut merebahkan tubuhnya lalu tangannya sudah mulai mengayun keudara untuk memel
Tanpa ragu-ragu lagi Stanley langsung berjongkok lalu menyingkap dengan kasar rok yang dikenakan oleh Arabella, kepalanya langsung tenggelam ditengah-tengah bagian terindah milik wanita cantik itu, tidak tanggung-tanggung! Stanley bahkan melebarkan kedua pangkal paha Arabella agar dia lebih leluasa dalam melakukan aksinya."Tuan, tidak disini! Jangan Tuan, aku takut ada orang ahhh,"Melakukan protes tetapi ujung-ujungnya justru sia-sia saja karena Stanley sudah meliuk-liukkan lidah kasarnya dibawah sana! Ditekan-tekannya lubang kenikmatan itu oleh Stanley sehingga Arabella seketika menjerit."Ahhh Tuan, jangan ahhh emmthh Tuan,"Karena tidak ingin sampai keburu ada yang memergoki keduanya, Stanley segera menghentikan aksinya lalu kembali berdiri."Tuan jangan lakukan disini,"Dicengkeramnya wajah Arabella oleh Stanley."Dengar, kau sudah membuatku marah hari ini!""Ta-tapi aku salah apa?""Tawanan kamarku tidak berhak pergi bersama laki-laki lain kecuali aku,""Ma-maaf Tuan, tapi kau
Tiba di kediaman Diva dan orangtuanya, Stanley juga orangtuanya langsung disambut ketika baru turun dari mobil oleh orangtuanya Diva. Raut wajah mereka tidak dapat disembunyikan lagi, betapa bahagianya keluarga Diva jika benar-benar menjadi anggota group Limson nantinya."Mari masuk!" kata momynya Diva.Mereka duduk di ruangan tamu, kemudian setelah menunggu beberapa saat Diva muncul dengan balutan gaun berwarna putih yang membuatnya terlihat jauh lebih cantik dari hari-hari sebelumnya."Tuh lihat calon istrimu, cantik sekali dia!" kata momy Lindsey."Iya mom,""Cantik memang, tapi Stan depan belakang rada minus ya!" bisik Dady Domanick pada telinga Stanley."Kau benar Dad,""Apa kau tidak mencari yang lebih besar lagi? Awas nanti jangan sampai kau menyesal ya Stan, setelah menikah maka kau tidak boleh lagi bermain-main dengan wanita lain!""Nyolek juga tidak boleh Dad!""Tidak! Kau hanya boleh menikmati yang ada yaitu Diva yang akan menjadi istrimu,""Berat Dad!" sambil mengusap kasa
Sebenarnya Austin sendiri terkadang bingung dengan sikap Stanley yang terkadang seperti hanya menganggap Arabella sebagai gadis tawanan kamarnya, dan hanya memanfaatkan Arabella untuk memuaskan birahinya! Tapi terkadang, Stanley justru bersikap berlebihan dan mengarah pada kecemburuan ketika Arabella dekat dengannya.Padahal Stanley harusnya menyadari, jika sebentar lagi dia akan bertunangan lalu menikah, bukankah itu artinya tidak akan lama lagi Arabella akan dia singkirkan dari kehidupannya? Lalu kenapa Stanley tidak biarkan saja Arabella dekat dengannya ataupun dekat laki-laki lain.Cukup lama Stanley duduk terdiam dilantai sendirian karena Austin sudah pamit kembali ke markas group Limson.Saat Arabella sedang duduk diatas ranjang sambil menyandarkan kepalanya pada headboard, Stanley masuk kedalam kamar dengan langkah kaki perlahan.Kemudian, Stanley menghampiri Arabella dengan duduk dibibir ranjang didekat Arabella. Melihat kehadiran Stanley, Arabella masih tidak berniat untuk be
Mau tidak mau akhirnya Arabella pun ikut bersama Stanley ke markas group Limson! Pagi-pagi begini Stanley biasanya akan duduk dikursi kebesarannya sambil memeriksa laporan penjualan barang-barang, dan juga laporan biaya produksi serta laporan-laporan lainnya.Karena tidak ada kegiatan apapun lagi, Arabella pun pergi ke pantry untuk membuatkan kopi hangat untuk Stanley lengkap dengan makanan ringannya.Diletakkannya Kopo hangat dan makanan ringan itu diatas meja Stanley, tetapi Stanley terlihat sedang fokus pada laptop dihadapannya."Seharusnya tidak perlu membuatkan aku minuman," kata Stanley yang bicara tanpa menoleh kearah Arabella sedikitpun."Tidak apa-apa kok Tuan, daripada aku hanya diam saja!""Memang aku membawamu kesini untuk diam duduk diatas sofa!""Kenapa begitu?""Agar aku lebih bersemangat lagi menyelesaikan pekerjaanku!"Membuat Arabella pun tersenyum mendengar jawaban Stanley."Ara!""Ya?""Kemarilah,"Arabella menghampiri Stanley berdiri didepan meja kerjanya."Lebih
Karena Steiner dan Kak Gilbert sudah ada disini, jadi pekerjaan untuk memantau dimulainya pembangunan pabrik pun mereka yang tangani, sementara Austin hari ini setia mendampingi Stanley untuk menemui Arabella di kantornya.Austin menunggu didalam mobil sementara Stanley menemui owner kantor ini secara langsung untuk meminta waktu khusus bersama dengan Arabella, tentu saja owner tersebut langsung mengiyakan karena Stanley telah memberikan banyak keuntungan untuk kantornya."Baiklah Tuan, nanti ketika Arabella kembali dari survei diluar saya akan langsung memerintahkan dia untuk masuk kedalam ruangan meeting!""Kira-kira berapa lama?""Tidak lama kok, pergi mengantar klien untuk survei rumah sudah dari pagi, paling tidak sampai sepuluh menit dia sudah disini!""Oke, terimakasih atas pengertiannya!""Sama-sama Tuan, jangan kapok untuk membeli properti dari kantorku ini ya Tuan Stanley!""Ya, tentu saja!"Setelah berbicara langsung dengan owner tersebut! Stanley pun dengan sabar menunggu
Dengan memasang wajah kesal, Austin meraba lehernya yang hampir putus akibat ulah Stanley."Cepat katakan, siapa orang yang sudah berani menyembunyikan Arabella selama ini?""Dia musuh bebuyutanmu sendiri, Tuan Steiner!""Baji*ngan! Pantas saja aku tidak bisa menemukan Ara selama ini,""Dua tahun lalu Tuan Stei membeli rumah yang saat ini dia pinjamkan pada Arabella, tapi yang lebih membuatku tercengang proyek kita di negara ini adalah campur tangan Kakak iparmu Tuan, setelah aku selidiki rupanya kakak ipar anda menawarkan harga lebih murah pada negara ini agar mereka mau kita membangun pabrik di negara ini dan memasok barang untuk mereka! Feelingku, Kakak iparmu ikut terlibat,""Shit, bedebah dua itu memang harus aku beri pelajaran! Hubungi mereka, katakan aku sakit dan tidak bisa menghandle proyek disini sendirian!""Baik Tuan!""Matilah kalian ditanganku," kata Stanley.Austin pun menghubungi Steiner dan kakak ipar Stanley yaitu kak Gilbert, memberitahukan pada mereka jika Stanley
Keduanya sama-sama saling menatap untuk beberapa saat, sebenarnya Arabella juga tidak tega melihat Stanley hanya mengenakan kemeja putih karena jasnya diberikan padanya! Apalagi tubuh Stanley terkena cipratan air hujan, rasanya pasti dingin sekali.Jika tidak ingat akan perbuatan Stanley dulu padanya, mungkin saat ini Arabella sudah memeluk tubuh Stanley dan memberinya kehangatan! Akan tetapi mengingat saat dulu Stanley hanya menganggapnya sebagai wanita tawanan kamarnya, yang hanya dijadikan alat untuk memuaskan nafsu birahinya semata, rasa sesak dihati Arabella pun kembali terasa.Masih teringat jelas saat Stanley menolak pernyataan cinta Arabella, meminta Arabella selalu meminum pil kontrasepsi karena tidak mau Arabella sampai hamil anaknya, bahkan Stanley lebih memilih meneruskan pertunangannya dengan Diva, tak hanya itu saja Stanley juga membayar keperawanannya dengan uang, sakit dihati Arabella pun muncul kembali."Aku tidak mau memelukmu Tuan!""Kenapa?""Ingatlah istrimu di ru
Sambil mengecup pipi baby Dam, Arabella mengajak baby Dam berbicara."Dam, tadi momy bertemu dengan ayahmu! Maafin momy ya, lebih baik kita tetap berdua seperti ini dan ayahmu tidak perlu tau jika dia sebenarnya memilikimu!"Oea, oea, oea..Seolah mengerti dengan perkataan Ibunya dan merasa tidak setuju, baby Dam pun mendadak menangis."Cup! Cup! Cup!"Sementara itu di hotel tempat Stanley menginap sebelum dia pindah nantinya ke pentahouse yang sudah dia beli. Stanley pun memanggil Austin untuk menemuinya didalam kamar."Ada apa Tuan?""Aku mau kau telepon owner dari kantor properti itu dan minta dia memecat atasan Arabella, jika ingin aku jadi membeli tanah beribu-ribu hektar itu! Jika dia menolak, maka katakan aku akan mencari kantor properti lain!""Baik Tuan, aku akan segera mengurusnya!""Berani sekali dia memarahi wanitaku," ujar Stanley.Keesokan harinya! Austin tidak ikut bersama dengan Stanley untuk survei ke lokasi tanah yang akan dia beli karena adanya urusan lain yang haru
Langkah kaki kecil Arabella yang berjalan dibelakangnya membuat Stanley menyelipkan senyum dibibirnya! Gadis itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu pada Stanley, akan tetapi tidak berani mengatakannya! Stanley pun berhenti berjalan, dengan masih membelakangi Arabella..."Kau mau mengatakan sesuatu nona?""Terimakasih sudah jadi membeli pentahouse dari kantor kami!"Setelah mengatakan itu barulah Arabella segera berjalan cepat meninggalkan Stanley yang masih memperhatikan langkah kaki Arabella yang sangat terburu-buru, bahkan Arabella sempat menabrak orang yang ada didekatnya."Semakin cantik! Wajahnya terlihat lebih dewasa sekarang, bukan begitu Austin?""Benar Tuan! Tidak menyangka ternyata nona Arabella ada di negara ini,""Kenapa payudaranya terlihat dua kali lipat lebih besar lagi ya?" tanya Stanley."Mungkin karena makan banyak! Tapi Tuan, aku penasaran kenapa nona Arabella bisa sampai di negara ini, padahal dulu anggota group Limson juga mengecek data penerbangan saat dia mengh
Satu tangan Stanley membelai wajah Arabella akan tetapi langsung ditepisnya, tidak putus asa sampai disitu saja! Stanley menyentuh bibir merah muda Arabella dengan ibu jarinya, akan tetapi Arabella kembali menepisnya."Aku akan meminta atasanku mengambil alih klien seperti anda Tuan, anda sungguh tidak sopan," kata Arabella.Kemudian keduanya akhirnya saling menatap, tatapan Arabella terlihat kesal sementara Stanley justru terlihat menyunggingkan senyum dibibirnya."Bisa antar aku ke lokasi properti yang akan aku beli, nona Bella Shofie?" tanya Stanley sambil melihat name tag yang terpasang didada Arabella.Mendengar ucapan Stanley yang sudah berbicara formal, Arabella pun akhirnya bisa sedikit tenang."Bisa, mari saya antar!" kata Arabella.Dibukanya knop pintu ruangan itu oleh Stanley kemudian Stanley pun mempersilahkan Arabella untuk keluar dari dalam ruangan.Dalam hati Arabella, dia sungguh tidak mengerti dengan maunya Stanley! Bukankah dia sudah menikah? Kenapa masih saja terus
Karena baru tiba negara ini! Stanley dan Austin memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, besok barulah mereka akan mengunjungi agent properti. Saat sedang beristirahat sambil bermain handphone, tidak sengaja Stanley melihat postingan akun media sosial Diva.Dimana gadis itu memposting foto berpegangan tangan dengan tangan laki-laki!"Hei Austin, kemarilah!""Ada apa ketua?" sambil membawa segelas wine.Diperlihatkannya layar handphone miliknya itu pada Austin, Austin melihat rupanya itu postingan media sosial Diva yang tengah menggenggam erat tangan laki-laki yang bagian tubuh laki-laki itu tidak terlihat."Ini nona Diva, lalu kenapa memangnya Tuan?" sambil meneguk wine digelasnya."Tidak kenapa-kenapa, gadis ini cepat juga move on dariku, pasti laki-laki yang sedang dekat dengannya berkali-kali lipat jauh lebih tampan dariku!"Uhuk..Uhuk..Austin langsung tersedak mendengar ucapan Stanley."Hei, hati-hati saat minum! Tapi benarkan, Diva bia move on secepat itu, aku penasaran s
Tetapi dibalik kabar yang menyakitkan hatinya itu, Arabella sadar bahwa dia justru harus lebih kuat demi bayi yang dia kandung saat ini! Karena menurut penjelasan dari Dokter kandungannya, keadaan ibu sangat berpengaruh pada bayi yang sedang dikandungnya. Jika ibunya terus menerus berada dalam kesedihan tentu saja itu bisa berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang sang janin."Ara, kau tidak apa-apa?" orang yang menolong Arabella itu datang menghampiri ke dapur."Aku tidak apa-apa, tunggulah didepan aku akan buatkan minuman dulu untukmu!""Masih belum terlambat untuk menghentikan pernikahan itu, jika kau memang ingin memberitahukan kehamilanmu aku yakin pernikahan itu pasti akan dibatalkan!""Untuk apa aku memberitahu kehamilanku padanya, toh dia tidak menginginkan kehamilanku!""Lalu kau mau aku tetap merahasiakan ini?""Ya,""Baiklah jika itu maumu, tapi ingatlah satu hal kapanpun kau membutuhkan bantuan aku pasti akan membantumu dan bayi itu!""Terimakasih banyak, kau laki-laki yang
Sebelum kabur, Arabella memang sudah merasakan tidak enak badan terus-menerus ditambah kepalanya terasa pusing dan pagi hari Arabella selalu merasakan mual, padahal Arabella adalah gadis yang jarang sekali sakit! Setelah searching di internet tentang tanda-tanda kehamilan, Arabella pun mulai berpikiran jika dirinya tengah mengandung anak dari hasil hubungan gilanya dengan Stanley.Didalam kamar mandi, Arabella sudah menggunakan tes pack tersebut namun untuk melihatnya dia masih takut jika kecewa dan ternyata hasilnya negatif, padahal Arabella ingin sekali membawa sesuatu yang sangat berharga dari Stanley yaitu benih yang Stanley tanamkan dirahimnya.Dengan perlahan Arabella membuka sedikit demi sedikit tes pack tersebut hingga muncullah dua garis merah yang menandakan keinginannya itu akan segera terwujud! Karena terlalu bahagia, Arabella langsung lompat-lompat kegirangan."Oh my God apa yang baru saja aku lakukan, aduhh Bodh! Bodoh! Ara, kenapa kau lompat-lompat bisa-bisa aku kegugur