Selesai menerima telepon dari momy Lindsey, dilemparkannya begitu saja handphone itu keatas ranjang.
"Mana pakaian tidurku!" "Ini Tuan," Seperti biasa Arabella akan berbalik ketika Stanley menurunkan handuknya dan mulai memakai pakaiannya. Hal itu membuat Stanley geleng-geleng kepala, pasalnya selama ini gadis-gadis yang dia temui justru akan lompat kegirangan jika bisa melihat bentuk tubuhnya yang kekar, tetapi Arabella justru sebaliknya gadis itu tidak tertarik sama sekali melihat tubuh kekar Stanley. "Apa kau tidak pernah penasaran dengan tubuhku?" "Untuk apa aku penasaran," "Tubuhku kekar dan menarik, semua wanita pasti menginginkan untuk melihat atau bahkan merasakan otot-otot tubuhku, kau tidak ingin?" Sebenarnya Arabella sudah kesal sekali dengan pertanyaan-pertanyaan Stanley yang sangat tidak berbobot, apalagi sikap narsisnya yang berlebihan. Padahal tidak semua wanita akan tertarik dengan tubuh kekarnya. "Maaf Tuan, aku tidak menyukai tubuhmu sama sekali," "Wow, oh ya? Bagaimana jika kau coba sekali, aku jamin setelah mencobanya kau akan ketagihan," "Maaf Tuan aku tidak mau!" "Saat ini aku akan membiarkanmu lolos tapi tidak dengan nanti, jika aku sudah tidak tahan tubuhmu itu akan aku mainkan sesukaku kau ingat itu!" Deg. Kenapa setiap kalimat yang keluar dari mulut Stanley selalu terdengar mengerikan. "Cepat pijat aku!" perintah Stanley. Sambil berjalan menuju sofa dan menyilangkan kedua kakinya, Arabella pun menurut dan menghampiri Stanley lalu duduk disamping Stanley untuk memijatnya. "Siapa yang menyuruhmu untuk duduk?" "Bukankah kau meminta aku untuk memijatmu, kalau aku tidak duduk lalu aku bagaimana?" "Berdiri!" "Hah, berdiri?" "Tapi, itu akan membuatku sangat pegal dan sulit untuk memijatmu, Tuan," "Kau itu protes terus, sudah bagus aku mengizinkanmu tinggal di istanaku," Benar juga apa yang dikatakan oleh Stanley, daripada dirinya hidup menjadi gelandangan dijalanan saat ini memang sudah sepatutnya Arabella menurut pada perintah Stanley. Arabella segera mengambil posisi duduk menghadap Stanley lalu mulai memijat-mijat kepala Stanley, karena posisi Stanley yang duduk disofa sehingga Arabella yang berdiri memijat pun harus membungkukkan posisi tubuhnya. Bukan Stanley Limson namanya jika tidak punya seribu akal cerdik demi melihat apa yang ingin dia lihat, Stanley sengaja meminta Arabella memijitnya dengan posisi dia berdiri begini karena otomatis Arabella akan membungkuk, membuat lingkar dada kaos yang dikenakan Arabella itu ikut menurun. Sebuah pemandangan nyata terpampang dihadapan Stanley, saat ini Stanley bisa dengan jelas melihat pabrik melon import yang berada tidak jauh dari wajahnya. Sementara itu, Arabella tidak menyadari sama sekali ternyata ini akal licik Stanley demi melihat kedua melon import miliknya. Glek.. Terlihat pabrik melon import itu masih sangat segar, murni alami, dan belum tersentuh oleh tangan manapun. Sungguh terlihat kencang, dan fresh membuat Stanley merasakan semakin gelisah semakin dia pandangi pabrik melon import itu. "Kau pernah tidur dengan laki-laki?" "Pernah!" dengan polosnya. "Apa? Jadi kau juga sama saja dengan wanita-wanita murahan diluar sana? Aku pikir kau adalah gadis polos ternyata," Arabella langsung menghentikan memijat Stanley. "Apa maksudmu Tuan? Aku akan tidur dengan ayahku (laki-laki), jika ada petir dan hujan deras memangnya itu salah? Dan bisa dikatakan wanita murahan?" "Astaga!" Stanley baru sadar ternyata Arabella tidak masuk kedalam pertanyaannya! Yang dimaksud Stanley tidur dengan laki-laki itu kan tidur dengan pacarnya, tetapi Arabella justru menganggap jika ayahnya juga termasuk laki-laki yang dimaksud Stanley. "Bukan itu maksudku, apa kau tidak pernah berpacaran?" "Pacar? Tidak pernah, mendiang ayah dan ibuku bilang aku hanya boleh berpacaran ketika sudah lulus kuliah!" Setelah mendengar jawaban Arabella, terlihat Stanley tersenyum kecil. "Bagus, ayah dan ibumu itu benar," "Lalu apa aku lanjut memijatmu lagi Tuan?" "Tidak perlu, kau tidur saja istirahat!" "Terimakasih Tuan, kebetulan tanganku sudah kebas," "Lain kali bukan hanya tanganmu yang aku buat kebas tapi bagian lain dari tubuhmu juga akan aku buat kebas!" "Hah? Apa maksudmu Tuan?" "Nanti kau akan mengerti setelah aku memutuskan untuk melakukannya, sekarang kau tidurlah!" kata Stanley yang berdiri dari sofa menuju tempat tidurnya. Tanpa mempedulikan lagi maksud dari Stanley yang sulit dia mengerti, Arabella merebahkan tubuhnya diatas sofa yang cukup lebar untuk menampung tubuhnya yang kecil itu. Bught.. "Aww," Baru saja mau memejamkan kedua matanya, ada yang melemparkan satu buah bantal dan selimut kearah Arabella. Saat menengok rupanya Stanley yang melemparkannya dari ranjang tempat dia berada. "Dasar tidak sopan, memangnya tidak bisa diberikan baik-baik?" "Bawel, sudah untung aku berikan bantal dan selimut," "Tapi dilempar dan mengenai wajahku, itukan tidak sopan Tuan," "Mau tidak? Kalau kau tidak terima, biar aku ambil lagi agar tubuhmu kedinginan sepanjang malam," "Ja-jangan Tuan, iya aku terima bantal dan selimutnya terimakasih Tuan," Hmm.. Pagi harinya Stanley sudah berpakaian rapih memakai kemeja, dasi, dan jas sementara Arabella belum juga bangun dari tidurnya. "Hei bangun!" kata Stanley, dipencetnya hidung Arabella hingga membuatnya kesulitan bernafas. "Emmm," seketika itu juga Arabella merasa dirinya kesulitan bernafas, hingga Arabella pun terbangun dan mendapati tangan besar Stanley yang memencet hidungnya. Setelah Arabella terbangun Stanley pun menyingkirkan tangannya dari hidung Arabella. "Tuan, apa tidak bisa lebih baik lagi membangunkan aku selain menekan hidungku sampai aku tidak bisa bernafas?" "Itu cara jitu agar gadis pemalas sepertimu cepat bangun!" "Hmm, anda sudah rapih Tuan? Memangnya mafia mengurusi pekerjaannya pagi-pagi?" "Kau pikir aku tidak memiliki bisnis legal? Perusahaanku tidak perlu aku urus?" "Iya juga ya, dulu ayahku pernah bilang jika group Limson itu memiliki banyak bisnis," "Cepat mandi lalu ikut aku," "Ikut kemana Tuan?" "Bukankah kau masih ingin kuliah?" "Iya mau Tuan, tapi aku takut orang-orang itu akan mengejarku sampai di kampus," "Aku akan taruh beberapa anggota group Limson selama kau di kampus!" sambil memakai jam tangan. "Benarkah? Terimakasih Tuan ternyata kau baik sekali," "Ini tidak gratis," sambil memperhatikan lekuk tubuh Arabella tanpa berkedip, membuat Arabella mengerti apa arti kata tidak gratis yang diucapkan oleh Stanley. "Apa? Aku harus membayar dengan tubuhku? Jangan begitu Tuan, aku akan menjadi pelayanmu mulai sekarang tapi tidak perlu sampai dengan tubuhku untuk membayarnya," "Dengar, kau tidak berhak mengatur seorang ketua group Limson! Bibirmu, dan seluruh anggota tubuhmu sudah dicap sebagai milikku," Arabella hanya bisa menghela nafas setiap kali mendengar ucapan mengerikan Stanley. Keduanya sarapan bersama terlebih dahulu lalu setelah mobil disiapkan oleh supir pribadi Stanley, mereka berdua masuk kedalam mobil! Arabella duduk dibangku belakang bersama dengan Stanley karena ada supir yang mengemudikan mobil tersebut. Sepanjang perjalanan, Stanley fokus pada tablet ditangannya sementara Arabella sesekali melirik kearah Stanley. "Sebenarnya dia itu kejam atau baik sebenarnya? Kenapa seperti memiliki kepribadian ganda, kadang baik kadang jahat." Dalam hati Arabella. "Kau diam-diam memerhatikan wajahku yang tampan ini rupanya," kata StanleySeketika Arabella langsung buru-buru memalingkan wajahnya dari Stanley."Kau terlalu percaya diri Tuan,""Mengaku sajalah, dengar ya! Kau bebas menikmati ketampanan wajahku ini, asal jangan pernah jatuh cinta padaku,""Itu tidak mungkin Tuan, kau galak dan kejam sedangkan aku menyukai laki-laki yang lemah lembut dan baik!" kata Arabella.Membuat supir pribadi yang sedang fokus menyetir pun menahan senyum setelah mendengar Arabella mengatakan hal itu."Cih dasar gadis jual mahal,"Tibalah Arabella di kampus tempat dia kuliah, sesuai ucapannya Stanley menugaskan dua orang anggota group Limson untuk berjaga-jaga disekitar kampus kalau-kalau anggota group black cat masih mengincar Arabella.Sementara itu Stanley kembali melanjutkan perjalanannya menuju perusahaan iklan milik group Limson, meskipun dia bukan CEO di perusahaan tersebut karena sudah ada saudara kembarnya Steiner yang mengurus disini tetap saja Stanley akan membantu."Tumben kau datang pagi!" kata Steiner."Ya aku harus mengo
Stanley semakin menghimpit tubuh Arabella dibawah sana! Setiap kali berdekatan dengan Arabella selalu saja Stanley merasakan nafsunya memuncak dan menuntut untuk dipuaskan, sayangnya gadis lugu itu selalu berusaha menghentikan aksi Stanley.Tapi tidak untuk sore ini, Stanley tidak mau menunggu lagi dia sudah sangat horny dan ingin mencicipi tubuh gadis lugu yang pastinya masih perawan! Selama ini Stanley sendiri tidak pernah meniduri gadis perawan, yang dia tiduri kebanyakan wanita-wanita yang entah sudah berapa banyak dimasuki oleh kejantanan para laki-laki.Rasa penasaran Stanley terhadap tubuh Arabella semakin menguat kala melihat tubuh mungil itu tetapi seperti menyembunyikan kedua bongkahan besar dibalik kaos yang dia kenakan!"Dari luar saja aku melihat payudaramu sangat besar, tubuhmu mungil tapi kenapa payudaramu berukuran sekitar 38D?""A-aku tidak mengerti, tolong lepaskan aku Tuan!"Saat Arabella berbicara Stanley memperhatikan gerakan bibirnya yang basah, sedikit tebal bib
Melihat wajah lugu Arabella begitu terkejut dan tercengang sampai membuka mulutnya ketika melihat lobak import miliknya itu mengeras dengan ukuran sangat panjang! Stanley semakin bergairah ingin secepatnya Arabella bisa menikmati bagaimana nikmatnya lobak import sejuta umat miliknya.Kenapa dikatakan lobak import sejuta umat? Karena sudah banyak dinikmati oleh banyak wanita."Tidak! Kasihanilah aku Tuan!" kata Arabella."Kasihan? Untuk apa aku kasihan padamu? Aku sudah terlalu baik padamu, bukankah sudah seharusnya kau memberikan hadiah untukku?"Ditariknya kembali kedua pangkal paha Arabella hingga kedua pangkal paha itu terbuka selebar-lebarnya dihadapan Stanley, sambil memainkan lobak importnya dengan tangan sendiri Stanley memandangi bagaimana bagian inti Arabella yang sangat basah dibawah sana.Tok.Tok.Tok."Sit!! Sial! Siapa yang berani mengganguku?" kata Stanley.Rasanya Arabella bisa bernafas lega untuk beberapa saat karena ada orang yang mengetuk pintu kamar itu! Stanley be
Bab 10 Tubuhku milikmuMeskipun dalam hatinya Diva sangat dongkol atas apa yang dilakukan Stanley padanya, mana pernah Diva diturunkan oleh laki-laki dijalanan seperti ini.Tapi karena Diva sangat ingin menjadi istri Stanley tentu saja Diva harus selalu menuruti apapun yang diperintahkan oleh Stanley, banyak wanita yang ingin berada diposisi Diva saat ini.Bisa dijodohkan dengan pewaris group Limson yang sangat tampan dan bertubuh macho, wanita mana yang akan menolak?Sementara itu Arabella akan pulang pada pukul 00.00 malam karena tugas jaganya di minimarket 24 jam itu berakhir tengah malam.Pemilik minimarket datang saat Arabella hendak pulang."Ra, sebelum pulang kau ambilah kopi dulu, itu gratis matamu sudah kelihatan ngantuk sekali!" ujar pemilik toko."Iya Nyonya , terimakasih banyak aku seduh kopi dulu setelah itu aku langsung pulang,""Iya, ambil saja roti yang expired hari ini untuk kau ngemil di rumah!""Baik Nyonya, anda sungguh baik!"Dengan senang Arabella membuat segelas
Saat sudah berada didalam kamar Stanley, seperti biasanya Arabella akan menyiapkan air hangat untuk Stanley berendam! Kemudian menyiapkan juga pakaian tidurnya."Ayo," kata Stanley."Ayo kemana Tuan?""Ikutlah mandi bersamaku,"Dengan entengnya Stanley mengajak Arabella mandi bersama, padahal kata-kata enteng yang keluar dari bibir Stanley itu terdengar sangat menakutkan bagi Arabella.Seumur hidupnya dia tidak pernah mandi bareng apalagi dengan seorang laki-laki dewasa.Glek.."Ingat janjimu padaku Arabella! Aku sudah menyelamatkan nyawamu, dan aku janji kau akan tetap mendapatkan bayaran dariku setiap kali aku menyentuh tubuhmu!""Baiklah,"Saat ini Arabella memang harus menepati janjinya karena Stanley sudah menyelamatkannya dari tangan anggota black cat. Meskipun berada didalam kamar Stanley sama saja harus menyerahkan tubuhnya, akan tetapi bukankah ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Arabella digilir dipakai beramai-ramai oleh para anggota black cat.Keduanya berjalan ma
Berbeda dengan Stanley yang keheranan karena Arabella cepat akrab dan membuat semua anggota group Limson ceria bermain permainan ala anak kecil bersamanya, Austin justru merasa sosok Arabella spesial karena jarang wanita cantik yang bisa membuat para laki-laki tertawa riang seperti itu."Nona Ara, ternyata kau selain cantik juga lucu ya!" goda Austin.Kemudian Austin mengulurkan tangannya kehadapan Arabella, membuat Stanley tiba-tiba meradang melihat asisten pribadinya itu bertingkah genit pada Arabella."Kenalkan, aku Austin! Aku asisten pribadi Tuan Stanley,"Baru saja Arabella hendak menjabat tangan Austin, tiba-tiba Stanley menepak tangan Austin hingga tangan itupun tidak jadi berkenalan dengan Arabella."Bukankah ada banyak pekerjaan yang harus kau cross check?" tanya Stanley.Austin pun tersenyum sambil buru-buru mengambil langkah seribu sebelum bosnya itu memecatnya tanpa pesangon."Dan kau gadis genit! Cepat bangun!""Gadis genit? Memang di markas ini ada gadis lain lagi?" tan
Setibanya di kediaman mewah miliknya! Stanley melihat ada mobil milik orangtuanya sudah terparkir di halaman depan rumahnya.Setelah turun dari mobilnya! Stanley bergegas masuk kedalam rumah, di ruangan tamu sudah ada momy Lindsey, Dady Domanick dan juga Arabella yang sedang mengobrol bersama."Nah itu dia anakanya," kata momy Lindsey melihat Stanley sudah tidak."Mom, Dad, kok engga memberi kabar dulu?""Memangnya kami ini orang asing Stan? Sampai-sampai mau menemui putranya sendiri saja harus memberi kabar dulu!""Bukan begitu mom, kalau tau momy dan Dady mau kemari, aku kan bisa pulang daritadi,""Halah, bilang saja karena kami datang mendadak jadi tidak sempat menyembunyikan gadis yang ada didalam rumahmu ini kan?" ujar Dady Domanick.Stanley pun menengok kearah Arabella yang terlihat sangat canggung ditengah-tengah orangtuanya."Ara, sana pergi ke kamar!""Baik Tuan, mari Tuan, Nyonya,""Iya Ara, terimakasih sudah menemani mengobrol,""Sama-sama,"Setelah Arabella pergi, Stanley
Terlihat Stanley menyelipkan senyuman licik disudut bibirnya kala menatap wajah Arabella, tetapi lagi-lagi Arabella tidak mengerti akan maksud senyuman itu! Kedua mata Arabella hanya menatap wajah tampan Stanley.Rasanya laki-laki dihadapannya itu tidak pernah sekalipun terlihat jelek, dari kiri dari kanan bahkan dari hanya melihat punggungnya saja, Stanley sudah sangat terlihat tampan.Secara perlahan Stanley mengangkat gelas berisi wine itu agak lebih tinggi dan sejajar dengan bagian inti Arabella, membuat nafas Arabella kian kembang kempis.Kemudian dimiringkannya gelas berisi wine yang hanya tinggal separuh itu oleh Stanley, sehingga wine didalam gelas itu turun kebawah.Curr..Wine tersebut mengenai bagian inti Arabella membuat Arabella terpejam lalu melipat bibirnya, tidak ingin kehilangan satu tetes pun wine favoritnya! Stanley langsung menyeruput wine yang tercecer dibagian inti Arabella."Ahhh Tuan! Ahhhhh!"Desahan panjang yang keluar dari bibir Arabella, membuat Stanley leb
Karena Steiner dan Kak Gilbert sudah ada disini, jadi pekerjaan untuk memantau dimulainya pembangunan pabrik pun mereka yang tangani, sementara Austin hari ini setia mendampingi Stanley untuk menemui Arabella di kantornya.Austin menunggu didalam mobil sementara Stanley menemui owner kantor ini secara langsung untuk meminta waktu khusus bersama dengan Arabella, tentu saja owner tersebut langsung mengiyakan karena Stanley telah memberikan banyak keuntungan untuk kantornya."Baiklah Tuan, nanti ketika Arabella kembali dari survei diluar saya akan langsung memerintahkan dia untuk masuk kedalam ruangan meeting!""Kira-kira berapa lama?""Tidak lama kok, pergi mengantar klien untuk survei rumah sudah dari pagi, paling tidak sampai sepuluh menit dia sudah disini!""Oke, terimakasih atas pengertiannya!""Sama-sama Tuan, jangan kapok untuk membeli properti dari kantorku ini ya Tuan Stanley!""Ya, tentu saja!"Setelah berbicara langsung dengan owner tersebut! Stanley pun dengan sabar menunggu
Dengan memasang wajah kesal, Austin meraba lehernya yang hampir putus akibat ulah Stanley."Cepat katakan, siapa orang yang sudah berani menyembunyikan Arabella selama ini?""Dia musuh bebuyutanmu sendiri, Tuan Steiner!""Baji*ngan! Pantas saja aku tidak bisa menemukan Ara selama ini,""Dua tahun lalu Tuan Stei membeli rumah yang saat ini dia pinjamkan pada Arabella, tapi yang lebih membuatku tercengang proyek kita di negara ini adalah campur tangan Kakak iparmu Tuan, setelah aku selidiki rupanya kakak ipar anda menawarkan harga lebih murah pada negara ini agar mereka mau kita membangun pabrik di negara ini dan memasok barang untuk mereka! Feelingku, Kakak iparmu ikut terlibat,""Shit, bedebah dua itu memang harus aku beri pelajaran! Hubungi mereka, katakan aku sakit dan tidak bisa menghandle proyek disini sendirian!""Baik Tuan!""Matilah kalian ditanganku," kata Stanley.Austin pun menghubungi Steiner dan kakak ipar Stanley yaitu kak Gilbert, memberitahukan pada mereka jika Stanley
Keduanya sama-sama saling menatap untuk beberapa saat, sebenarnya Arabella juga tidak tega melihat Stanley hanya mengenakan kemeja putih karena jasnya diberikan padanya! Apalagi tubuh Stanley terkena cipratan air hujan, rasanya pasti dingin sekali.Jika tidak ingat akan perbuatan Stanley dulu padanya, mungkin saat ini Arabella sudah memeluk tubuh Stanley dan memberinya kehangatan! Akan tetapi mengingat saat dulu Stanley hanya menganggapnya sebagai wanita tawanan kamarnya, yang hanya dijadikan alat untuk memuaskan nafsu birahinya semata, rasa sesak dihati Arabella pun kembali terasa.Masih teringat jelas saat Stanley menolak pernyataan cinta Arabella, meminta Arabella selalu meminum pil kontrasepsi karena tidak mau Arabella sampai hamil anaknya, bahkan Stanley lebih memilih meneruskan pertunangannya dengan Diva, tak hanya itu saja Stanley juga membayar keperawanannya dengan uang, sakit dihati Arabella pun muncul kembali."Aku tidak mau memelukmu Tuan!""Kenapa?""Ingatlah istrimu di ru
Sambil mengecup pipi baby Dam, Arabella mengajak baby Dam berbicara."Dam, tadi momy bertemu dengan ayahmu! Maafin momy ya, lebih baik kita tetap berdua seperti ini dan ayahmu tidak perlu tau jika dia sebenarnya memilikimu!"Oea, oea, oea..Seolah mengerti dengan perkataan Ibunya dan merasa tidak setuju, baby Dam pun mendadak menangis."Cup! Cup! Cup!"Sementara itu di hotel tempat Stanley menginap sebelum dia pindah nantinya ke pentahouse yang sudah dia beli. Stanley pun memanggil Austin untuk menemuinya didalam kamar."Ada apa Tuan?""Aku mau kau telepon owner dari kantor properti itu dan minta dia memecat atasan Arabella, jika ingin aku jadi membeli tanah beribu-ribu hektar itu! Jika dia menolak, maka katakan aku akan mencari kantor properti lain!""Baik Tuan, aku akan segera mengurusnya!""Berani sekali dia memarahi wanitaku," ujar Stanley.Keesokan harinya! Austin tidak ikut bersama dengan Stanley untuk survei ke lokasi tanah yang akan dia beli karena adanya urusan lain yang haru
Langkah kaki kecil Arabella yang berjalan dibelakangnya membuat Stanley menyelipkan senyum dibibirnya! Gadis itu sepertinya ingin mengatakan sesuatu pada Stanley, akan tetapi tidak berani mengatakannya! Stanley pun berhenti berjalan, dengan masih membelakangi Arabella..."Kau mau mengatakan sesuatu nona?""Terimakasih sudah jadi membeli pentahouse dari kantor kami!"Setelah mengatakan itu barulah Arabella segera berjalan cepat meninggalkan Stanley yang masih memperhatikan langkah kaki Arabella yang sangat terburu-buru, bahkan Arabella sempat menabrak orang yang ada didekatnya."Semakin cantik! Wajahnya terlihat lebih dewasa sekarang, bukan begitu Austin?""Benar Tuan! Tidak menyangka ternyata nona Arabella ada di negara ini,""Kenapa payudaranya terlihat dua kali lipat lebih besar lagi ya?" tanya Stanley."Mungkin karena makan banyak! Tapi Tuan, aku penasaran kenapa nona Arabella bisa sampai di negara ini, padahal dulu anggota group Limson juga mengecek data penerbangan saat dia mengh
Satu tangan Stanley membelai wajah Arabella akan tetapi langsung ditepisnya, tidak putus asa sampai disitu saja! Stanley menyentuh bibir merah muda Arabella dengan ibu jarinya, akan tetapi Arabella kembali menepisnya."Aku akan meminta atasanku mengambil alih klien seperti anda Tuan, anda sungguh tidak sopan," kata Arabella.Kemudian keduanya akhirnya saling menatap, tatapan Arabella terlihat kesal sementara Stanley justru terlihat menyunggingkan senyum dibibirnya."Bisa antar aku ke lokasi properti yang akan aku beli, nona Bella Shofie?" tanya Stanley sambil melihat name tag yang terpasang didada Arabella.Mendengar ucapan Stanley yang sudah berbicara formal, Arabella pun akhirnya bisa sedikit tenang."Bisa, mari saya antar!" kata Arabella.Dibukanya knop pintu ruangan itu oleh Stanley kemudian Stanley pun mempersilahkan Arabella untuk keluar dari dalam ruangan.Dalam hati Arabella, dia sungguh tidak mengerti dengan maunya Stanley! Bukankah dia sudah menikah? Kenapa masih saja terus
Karena baru tiba negara ini! Stanley dan Austin memutuskan untuk beristirahat terlebih dahulu, besok barulah mereka akan mengunjungi agent properti. Saat sedang beristirahat sambil bermain handphone, tidak sengaja Stanley melihat postingan akun media sosial Diva.Dimana gadis itu memposting foto berpegangan tangan dengan tangan laki-laki!"Hei Austin, kemarilah!""Ada apa ketua?" sambil membawa segelas wine.Diperlihatkannya layar handphone miliknya itu pada Austin, Austin melihat rupanya itu postingan media sosial Diva yang tengah menggenggam erat tangan laki-laki yang bagian tubuh laki-laki itu tidak terlihat."Ini nona Diva, lalu kenapa memangnya Tuan?" sambil meneguk wine digelasnya."Tidak kenapa-kenapa, gadis ini cepat juga move on dariku, pasti laki-laki yang sedang dekat dengannya berkali-kali lipat jauh lebih tampan dariku!"Uhuk..Uhuk..Austin langsung tersedak mendengar ucapan Stanley."Hei, hati-hati saat minum! Tapi benarkan, Diva bia move on secepat itu, aku penasaran s
Tetapi dibalik kabar yang menyakitkan hatinya itu, Arabella sadar bahwa dia justru harus lebih kuat demi bayi yang dia kandung saat ini! Karena menurut penjelasan dari Dokter kandungannya, keadaan ibu sangat berpengaruh pada bayi yang sedang dikandungnya. Jika ibunya terus menerus berada dalam kesedihan tentu saja itu bisa berakibat tidak baik bagi tumbuh kembang sang janin."Ara, kau tidak apa-apa?" orang yang menolong Arabella itu datang menghampiri ke dapur."Aku tidak apa-apa, tunggulah didepan aku akan buatkan minuman dulu untukmu!""Masih belum terlambat untuk menghentikan pernikahan itu, jika kau memang ingin memberitahukan kehamilanmu aku yakin pernikahan itu pasti akan dibatalkan!""Untuk apa aku memberitahu kehamilanku padanya, toh dia tidak menginginkan kehamilanku!""Lalu kau mau aku tetap merahasiakan ini?""Ya,""Baiklah jika itu maumu, tapi ingatlah satu hal kapanpun kau membutuhkan bantuan aku pasti akan membantumu dan bayi itu!""Terimakasih banyak, kau laki-laki yang
Sebelum kabur, Arabella memang sudah merasakan tidak enak badan terus-menerus ditambah kepalanya terasa pusing dan pagi hari Arabella selalu merasakan mual, padahal Arabella adalah gadis yang jarang sekali sakit! Setelah searching di internet tentang tanda-tanda kehamilan, Arabella pun mulai berpikiran jika dirinya tengah mengandung anak dari hasil hubungan gilanya dengan Stanley.Didalam kamar mandi, Arabella sudah menggunakan tes pack tersebut namun untuk melihatnya dia masih takut jika kecewa dan ternyata hasilnya negatif, padahal Arabella ingin sekali membawa sesuatu yang sangat berharga dari Stanley yaitu benih yang Stanley tanamkan dirahimnya.Dengan perlahan Arabella membuka sedikit demi sedikit tes pack tersebut hingga muncullah dua garis merah yang menandakan keinginannya itu akan segera terwujud! Karena terlalu bahagia, Arabella langsung lompat-lompat kegirangan."Oh my God apa yang baru saja aku lakukan, aduhh Bodh! Bodoh! Ara, kenapa kau lompat-lompat bisa-bisa aku kegugur