Saat sedang fokus membelai lembut bibir selembut kapas semerah buah ceri milik Lexie, tiba-tiba Lexie pun seperti hendak terbangun dari tidurnya! Langsung saja Damnatio menyingkirkan jari jemarinya yang tadi sempat membelai lembut bibir Lexie."Emtth,"Lexie terbangun entah itu efek dari sentuhan Damnatio terhadap bibirnya ataukah memang gadis itu memang ingin bangun dari tidurnya.Damnatio kembali fokus memandangi jalanan dan kendaraan yang berada didepannya, saat ini mobil-mobil sama sekali tidak bergerak akibat macet."Kak, apa kita belum sampai juga?""Belum, kau tidurlah lagi!""Aku sudah tidak mengantuk tapi,""Ya sudah kalau begitu diamlah jangan ganggu aku,""Kak Dam, memangnya aku mengganggu kakak? Aku kan hanya mengajak bicara kakakku sendiri,""Jangan merokok lagi Lexi!"Tiba-tiba Damnatio kembali membahas masalah Lexie yang ketahuan olehnya sedang merokok."Karena mom dan Dad akan marah?""Aku tidak suka melihatnya!""Baiklah aku janji tidak akan merokok lagi jika kakak ti
Tiba di rumah, Lexie dan mom Arabella turun dari mobil! Di sana Dad Stanley sudah bersiap-siap dengan kopernya karena mereka sudah harus ke bandara."Aduh kalian lama sekali! Ayo mom, kita harus ke bandara sekarang!""Iya tadi macet sedikit, Dam mana Dad?""Biarkan saja anak itu, sudah diatur entah pergi kemana dia!""Kita tidak tunggu kak Dam dulu Dad?""Untuk apa Lexie, anak kami itu cuma kau saja dia biar aku pecat jadi anak!" kata Dad Stanley."Hus, Dad jangan begitu! Dam mungkin sibuk, ya sudah Lexie saja yang antar kita ke bandara,""Iya, ayo mom dad!"Digandengnya lengan Stanley dan Arabella oleh Lexie. Sebenarnya Stanley sendiri merasa sangat beruntung kehadiran Lexie di rumah ini sudah membuatnya memiliki anak sungguhan, lihat saja kelakuan anak kandungnya Damnatio, orangtua mau perjalanan udara, justru batang hidungnya saja tidak nampak.Hanya Lexie yang selalu memberikan kehangatan dan keramaian bagi Stanley dan Arabella, entah jadi seperti apa rumah besar ini jika saja dul
Cukup lama Lexie memeluk tubuh Damnatio yang kekar itu, nyaman bagi Lexie tapi siksaan bagi Damnatio karena harus bersusah payah menepis pikiran kotor dalam pikirannya.Barulah setelah beberapa lama Lexie akhirnya melepaskan pelukan dari tubuh kekar kakaknya itu!"Kak, besok aku tidak mau berangkat sekolah dengan supir!""Sudah jangan rewel!""Aku kau kakak saja yang antar sekolah, teman-temanku sering diantar kakaknya,""Lexie, aku tidak memiliki waktu untuk mengantar atau menjemputmu! Jadi jangan banyak merengek lagi, belajarlah dewasa!" dengan ketus Damnatio mengatakan itu sambil berdiri dari sofa lalu pergi meninggalkan Lexie begitu saja.Dengan cara menjaga jarak dan bersikap ketus begini pada Lexie, Damnatio berharap perasaan tidak wajar ini entah dari dalam dirinya. Lexie pun hanya bisa menghembuskan nafas panjangnya saat mendengar kakaknya berkata demikian, Lexie terus memandangi punggung tegap Damnatio hingga perlahan menghilang dari pandangannya."Sebenarnya kak Dam kenapa g
Tidak ada rasa aneh dalam diri Lexie saat menatap wajah tampan kakaknya itu, karena setampan apapun Damnatio tentu saja bagi Lexie dia adalah kakak kandungnya yang hanya bisa dilihat ketampanannya namun tidak akan mungkin bisa dia miliki, Lexie menatap tatapan dalam-dalam yang saat ini dilakukan oleh Damnatio terhadapnya, sebagai tatapan seorang Kakak pada adiknya, akan tetapi tidak dengan Damnatio.Mendekap tubuh adiknya yang sangat cantik, manis, lucu dan seksi membuat Damnatio tidak dapat mengalihkan pandangan matanya, ditatapnya wajah Lexie secara intens oleh Damnatio."Dam, menyingkir dari Lexie! Kau sungguh pengganggu," teriak Paul.Membuat Dam segera meraih satu tangan Lexie dan menuntunnya untuk pergi dari lapangan basket itu."Dam, mau dibawa kemana itu Lexie?" tanya Reval.Tanpa menoleh kembali kebelakang, Damnatio pun menjawab dengan santainya."Kalian lanjutkan saja bermain, aku akan antar Lexie kedalam rumah dulu!""Yah, sialan kau Dam mengacaukan suasana saja!" keluh Pau
Mobil itupun meninggalkan halaman sekolah untuk menuju bandara! Sore ini Dady Stanley dan mom Arabella tiba dan Lexie selalu ingin menjemput mie bandara. Menengok kebelakang mobilnya, Lexie melihat ada satu mobil yang ikut mengawal dirinya, mobil.itu milik asisten ayahnya yaitu Paman Austin."Itu bukankah mobil Paman Austin?" tanya Lexie."Benar nona, Tuan Austin akan ikut menjemput orangtua anda juga anaknya yang berkacamata sangat besar itu juga tadi ikut masuk kedalam mobil!""Oh Paman Austin sekaligus menjemput Kak Adele?""Benar nona,"Tiba di bandara! Lexie turun dari mobil, begitu juga dengan Austin, Adele dan beberapa anggota group Limson yang ikut didalam mobil Austin."Kak Adele," sapa Lexie lalu merangkul pundak Adele."Hai Lexie," sambil terlihat tidak nyaman dirangkul oleh Lexie."Hai cantik!" sapa Austin."Hai Paman tampanku,""Lexie lepaskan, jangan rangkul aku!" kata Adele."Memangnya kenapa kak?""Kau kan cantik, apa kau tidak malu dekat-dekat dengan gadis cupu sepert
Melihat ibunya sangat terpukul hingga tubuhnya lemas, Damnatio pun merasa harus mengambil sikap terhadap ayahnya."Sebaiknya Dady pergilah dulu, kami masih perlu waktu untuk mencerna kenyataan pahit ini!""Dady titip momymu, kabari jika Lexie sudah selesai operasi,""Baik Dad,"Stanley pun menatap penuh penyesalan atas segala kebohongan yang telah dia perbuat pada Arabella dan pada Damnatio bahkan seluruh keluarga Limson pasti akan murka!"Ara, aku mencintaimu! Percayalah, apapun yang aku lakukan itu semata-mata untuk kebaikanmu,"Akan tetapi Arabella memalingkan wajahnya dan enggan menatap balik wajah suaminya, rasanya terlalu sakit mengetahui kenyataan ini! Arabella masih sangat kecewa atas kebohongan begitu besar ini.Tak mendapatkan respon baik dari Arabella, akhirnya Stanley dan Austin pergi dari hadapan Arabella. Mungkin menjauh untuk beberapa saat bisa membuat Arabella sedikit lebih tenang, keduanya pergi ke seberang rumah sakit, di sana terdapat cafe."Ketua, aku belum menghub
Keduanya langsung sama-sama diam dan tidak lagi melanjutkan perdebatan, apalagi melihat Lexie sudah siuman dan dia mendengar percakapan diantara Stanley dengan Arabella. Secara perlahan Arabella dan Stanley segera berjalan untuk menghampiri Lexie yang terlihat sangat shock."Lexie apa maksudnya kau mendengar semuanya? Ka-kami hanya sedang berdebat kecil saja apapun yang kau dengar itu bukan masalah penting,," kata Arabella."Apa benar aku bukan anak kandung kalian? Aku berbeda dari kak Dam yang lahir dari rahimmu mom?""Ti-tidak kau salah dengar, mungkin ini akibat kau masih shock mengalami kecelakaan jadi kau berhalusinasi mendengar hal yang aneh-aneh,""Katakan, lalu siapa aku ini mom??? Dimana keluargaku? Kenapa mereka tega membuangku, hingga kalian memungutku?""Diam! Lexie dengar, tidak ada yang kami pungut dan kau adalah anak kandungku,""Tidak, kau bohong mom! Katakan kebenarannya, Dad aku perlu tau yang sebenarnya,"Arabella langsung memeluk Lexie dia tidak mau mengatakan keny
Keesokan harinya sesuai janji Stanley pada Lexie untuk menemukan keluarga asli Lexie jika masih ada, Stanley pun tidak mengurus bisnisnya hari ini dan mungkin selama beberapa hari kedepan sampai Lexie dapat bertemu dengan keluarganya!Tugas di markas untuk sementara waktu akan diambil alih oleh Austin, sebenarnya Damnatio ditunjuk langsung oleh Stanley untuk saatnya dia membuktikan jika dirinya sudah layak mengurus bisnis hitam keluarga Limson ini, akan tetapi Damnatio menolak karena dia juga ingin menemani Lexie mencari keluarganya.Padahal Meyden sangat menantikan untuk bertemu dengan Damnatio di kampus, Meyden berharap bisa memperbaiki hubungannya dengan Damnatio jika hari ini bertemu dengan Damnatio, namun sejak pagi sekali Meyden menunggu Damnatio didalam kelasnya! Laki-laki itu tidak juga kunjung datang hingga dosen yang mengajar sudah masuk kedalam kelas.Melihat wajah murung Meyden membuat Reval yang sejak tadi duduk dibangku belakang terus memperhatikan wajah murung Meyden."
Karena terlalu merindukan Damnatio membuat Lexie menjadi liar tidak terkendali seperti saat ini, leher Damnatio telah habis dihisapnya hingga meninggalkan jejak-jejak merah dileher Damnatio, pintu lift terbuka keduanya kemudian melangkah keluar dari dalam lift dengan Lexie yang terus menciumi dada bidang Damnatio!Jas serta kemeja milik Damnatio yang telah berhasil dilepaskan oleh Lexie itu pun dilempar begitu saja, kini keduanya berada dilantai sembilan hotel tersebut! Sebenarnya ada banyak kamar hotel disamping kanan dan kiri Lexie juga Damnatio, tapi entah kenapa keduanya justru memilih untuk tetap melanjutkan aksinya dilorong-lorong hotel.Lexie menjulurkan lidahnya untuk menjilati bagian atas tubuh Damnatio, puting Damnatio pun tak lepas dari incaran lidah Lexie yang meliuk-liuk disana!"Oughttt Lexie kau sangat liar, ah aku menyukai tingkah liarmu ini sayang!"Lidah Lexie terus menjilati tubuh Damnatio hingga turun kearea bawah, secepat kilat Lexie berjongkok kemudian meloloskan
Setelah semuanya siap, Stanley menggandeng Lexie untuk bertemu dengan Damnatio diatas altar yang telah disediakan, rasanya seperti baru kemarin mendengar tangisan kecil saat Lexie masih menjadi bayi tapi kini Stanley sudah harus mengantarkan putri angkatnya itu untuk dinikahi oleh Damnatio.Setidaknya Stanley dan Arabella merasa bersyukur karena Lexie dinikahi oleh putra kandung mereka, dengan begitu mereka yakin jika Damnatio tidak akan mungkin menyakiti Lexie! Damnatio adalah laki-laki terbaik Nyang dipilih Tuhan untuk mencintai Lexie selamanya.Langkah kaki Lexie dan Stanley semakin dekat dengan tempat dimana Damnatio berdiri menunggu kehadiran mereka, wajah cantik dan bersinar Lexie pun mulai semakin terlihat jelas dihadapan Damnatio! Gadis itu tersenyum malu ketika berjalan dengan seluruh pasang mata para tamu undangan yang tertuju melihat kecantikan wajah Lexie dan keindahan gaun super mahal miliknya.Damnatio terlihat menyelipkan senyum tipis dibibirnya, meskipun masih kesal ka
Setelah ditenangkan oleh Mommy Arabella akhirnya Lexie pun berhenti menangis."Hari ini kau ada syuting iklan, sebaiknya kau sarapan dulu agar ada tenaga!""Aku tidak nafsu makan mom, melihat sikap kak Dam seperti itu aku jadi malas makan dan syuting,""Dam itu hanya sedang marah sedikit padamu, nanti beberapa hari lagi juga marahnya hilang! Kau harus tau Dam meminta Mommy mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya, dia meminta dengan konsep outdoor dipinggir pantai!" kata Mommy Arabella."Benarkah? Mommy tidak bohong kan?""Untuk apa Mommy bohong, Dam menginap disini untuk membicarakan hal itu dengan Mommy,"Lexie pun sampai senyum-senyum sendiri mendengar hal itu, ternyata dibalik sikap cuek Damnatio saat ini dia tidak goyah sedikitpun untuk segera menikahi Lexie, bahkan diam-diam meminta kedua orangtuanya untuk mempersiapkan pesta yang begitu menarik. Pikiran Lexie pun langsung melayang-layang sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika mengucap janji suci bersama Damnatio di
Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit
Damnatio mabuk cukup parah sehingga untuk berjalan saja dia sempoyongan padahal sudah dipapah oleh Daddy Stanley, mulut Damnatio pun terus berbicara aneh-aneh dan tidak mau diam sepanjang perjalanan didalam mobil."Kau tau kan Dad, aku sangat mencintai Lexie jadi aku tidak bisa marah padanya! Bagaimana jika kau saja yang aku marahi?""Apa kau ini Dam, memangnya aku salah apa sampai mau kau marahi? Ada-ada saja! Sudah tutup mulutmu!""Diam," teriak Damnatio.Membuat Stanley pun terkejut mendengar teriakan Damnatio."Kau harus aku marahi, kau itu kan laki-laki yang sering membuat mommyku merintih-merintih sepanjang malam, iya kan? Aku sering mendengarnya,""Iya, besok-besok mommymu bukan hanya aku buat merintih tapi menjerit-jerit,"Mendengar jawaban Stanley, Damnatio yang masih dalam pengaruh alkohol langsung menarik jaket Stanley, kedua tangannya itu mencengkram leher Stanley."Apa kau bilang? Kau benar-benar laki-laki jahat, aku akan menembakmu!""Anak ini benar-benar pemabuk yang pa
Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj
Dibawah sana kedua jari-jari Damnatio terus mengobok-obok bagian inti Lexie sementara satu tangannya lagi mulai menurunkan resleting celananya karena Damnatio sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak nafsunya yang semakin meronta-ronta."Ah kak, sudah mau dimasukkan sekarang?""Ya, maafkan aku Lexie aku tidak akan membuatmu klimaks dengan jari-jariku, aku tidak sanggup lagi menahan birahiku sendiri!"Kedua jari itupun langsung dikeluarkan oleh Damnatio, dan detik selanjutnya ada pengganti yang bentuknya jauh lebih besar dan lebih panjang lagi ketimbang dua jari yang tadi memasuki miliknya, tubuh Lexie pun terhentak ketika lobak import yang berotot dan sudah sangat keras itu mulai ditekan semakin masuk kedalam lubangnya."Ouh ahhh Lexie, kau dapat merasakan milikku?""Yes ahh, kakak aku merasakannya ahhh terus kak sampai dalam,"Damnatio pun menekan habis lobak importnya hingga benar-benar mentok didalam sana, rasanya sungguh membuat Damnatio melayang-layang ke surga saat miliknya yang
Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear
Saat tiba di kediaman mewahnya! Lexie buru-buru turun dari dalam mobil sementara mommy Arabella memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya! Saking tidak sabarnya bertemu dengan Damnatio, Lexie berlarian masuk kedalam rumah berharap jika Damnatio sudah pulang dan menunggunya didalam kamar.Akan tetapi saat pintu kamarnya dibuka, tidak ada sosok Damnatio didalamnya karena masih penasaran Lexie pun mengelilingi rumah siapa tau Damnatio berada di ruangan lain."Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengan Lexie."Apa Tuan Dam sudah pulang?""Belum nona, sejak tadi saya tidak melihat Tuan Dam!""Baiklah,"Padahal sudah sangat merindukan Damnatio tapi rupanya Damnatio belum juga tiba di rumah, Lexie kemudian membuka layar handphonenya dan tidak mendapati pesan atau telepon masuk dari laki-laki pujaannya itu."Bahkan sekedar mengirimkan pesan saja dia tidak! Dasar so sibuk!" umpatnya.Karena penasaran dengan keberadaan Damna