Dihampirinya Arabella oleh Stanley agar dia bisa lebih tenang, tetapi respon dari Arabella justru tidak menyambut baik Stanley.
"Pergi! Kau pembunuh, kesalahan apa yang dilakukan ayahku sampai seharga nyawa ayahku?" "Sudahlah menyingkir peti ayahmu harus segera dikebumikan," Ditariknya tangan Arabella meskipun Arabella tetap menolak tetapi tenaga besar tangan Stanley mampu membuat Arabella akhirnya membiarkan peti jenazah ayahnya dikebumikan. Meskipun ayah Arabella memiliki kesalahan yang sangat fatal terhadap Stanley dan group Limson, akan tetapi walau bagaimanapun ayah Arabella adalah mantan anggota group Limson yang sudah cukup lama mengabdi pada group Limson, sebelum akhirnya beberapa bulan terakhir memilih berkhianat dengan bergabung pada group mafia black cat yang merupakan musuh terbesar group Limson. Usai sudah peti jenazah itu sudah dikebumikan dan Arabella masih terus menangis. "Lepaskan aku! Kau sudah membunuh ayahku, sekarang kau mau menjadikan aku juga tawanan mu lalu setelah itu kau juga akan membunuh ku seperti kau membunuh ayahku?" "Lalu apa mau mu sekarang?" Dilepaskannya tangan Arabella oleh Stanley. "Aku mau pergi aku tidak mau berada didalam rumah laki-laki jahat seperti mu," "Kalau begitu pergilah aku membebaskan mu," Tidak tunggu lama Arabella langsung pergi meninggalkan Stanley dan pra anggota group Limson. Salah seorang anggota group Limson menghampiri Stanley untuk menanyakan apakah benar dia melepaskan sang tawanan. "Tuan, apa benar anda akan melepaskan nona Arabella?" "Dia yang memintanya," "Tapi Tuan, group Black cat belum mengetahui tentang tewasnya ayah dari nona Arabella mereka pasti akan mengincar apa yang mereka cari, apa tidak bahaya bagi nona Arabella jika berada diluaran sana?" Stanley hanya menghembuskan nafas panjangnya tanpa menjawab pertanyaan salah satu anggota group Limson. Mau bagaimana lagi Arabella adalah gadis keras kepala, dia sudah terlanjur salah paham terhadap Stanley. Dengan perasaan yang masih berduka, Arabella kembali ke rumah masa kecilnya! Dimana dulu dia dan ayahnya menghabiskan waktu bersama-sama! Makan, memasak bernyanyi semua itu menjadi kenangan indah Arabella bersama ayahnya didalam rumah ini. Tapi sekarang semua itu telah hilang akibat ulah Stanley, membuat Arabella bersumpah sangat membenci laki-laki bernama Stanley itu. Malam harinya saat Arabella sedang tertidur pulas, dia merasa ada bunyi kendaraan yang terparkir didepan rumahnya! Arabella pun buru-buru keluar dari kamarnya untuk mengintip dari jendela rumah dekat pintu utama. Dilihatnya beberapa laki-laki berwajah seram yang Arabella sendiri tidak kenal siapa mereka, yang pasti mereka bukan anggota group Limson yang kemarin menculiknya. Arabella segera berlari menuju pintu belakang rumahnya karena dua merasa mereka bukan orang-orang baik. Benar saja sesaat setelah Arabella keluar lewat pintu belakang, terdengar suara pintu depan rumahnya yang didobrak dengan kasar oleh sekelompok orang-orang itu! Arabella terus berlari secepat mungkin dia tidak ingin tertangkap oleh siapa pun mereka. Hingga akhirnya sebuah tangan meraih pinggul Arabella lalu membekap mulutnya. "Sutt jangan berteriak jika kau masih ingin hidup," Dalam kegelapan Arabella yang bersembunyi dibalik tembok sebuah bangunan melihat ternyata yang membekapnya adalah Stanley. "Kau, belum puas juga kau membunuh ayahku dan sekarang kau mengirim orang-orang itu untuk membunuhku kan?" "Diam!" "Untuk apa aku ," Belum selesai Arabella berbicara Stanley sudah mencium bibirnya agar Arabella berhenti berbicara, cara ini terpaksa dilakukan oleh Stanley agar mulut Arabella tidak terus bicara dan mengundang musuh bisa menemukan mereka. Kedua bola mata Arabella memutar merasakan untuk pertama kalinya ciuman pertama, apalagi dengan laki-laki yang dia benci! Ini terasa seperti mimpi tetapi ciuman ini nyata adanya. Stanley cukup lama mencium bibir Arabella, setelah Arabella bisa tenang barulah Stanley melepaskan ciumannya. "Tetap berada dibelakang ku, jika masih ingin hidup," "Tapi kau baru saja menciumiku tanpa izin," "Makanya jangan bawel," "Kau," "Sutt, diam!" Arabella menurut kali ini dan berada terus dibelakang Stanley, selanjutnya Stanley mengambil dua pistol sekaligus yang dia selipkan dipinggangnya. Dor. Dor. Stanley mulai melakukan penyerangan pada anggota black cat dengan menembak terlebih dahulu, saling tembak diantara beberapa orang anggota black cat dengan Stanley pun tak terhindarkan lagi. Dengan kemampuannya Stanley bisa langsung menembak tepat sasaran satu persatu anggota black cat, hingga akhirnya beberapa anggota black cat pun dapat dilumpuhkan oleh Stanley. Digandengnya tangan Arabella lalu diajaknya berlari oleh Stanley untuk masuk kedalam mobil miliknya yang diparkir tidak jauh dari sana. Arabella hanya menurut saja pada Stanley dia merasa Stanley tidak berniat untuk membunuhnya dan malah melindunginya dari orang-orang tadi. Mobil Stanley melaju meninggalkan tempat semula sebelum nantinya para anggota black cat lebih banyak lagi yang datang! Didalam mobil, Arabella melirik kearah Stanley. "Kenapa menatapku begitu?" "Bukankah kau juga orang jahat? Kenapa menyelamatkan aku?" "Bukankah lebih baik mengucapkan terimakasih dibandingkan bertanya panjang lebar seperti itu," "Untuk apa aku berterimakasih pada pembunuh ayahku, kau dengan orang-orang tadi tidak ada bedanya," "Kau salah paham nona," "Salah paham apa? Kau ketua dari para anggota mu itu kan? Aku melihat sendiri mereka menembak ayahku!" "Ayahmu pengkhianat dan orang-orang tadi adalah orang yang membuat ayahmu berkhianat pada group Limson!" "Tidak mungkin ayahku seperti itu," "Kenyataannya ayahmu sangat haus akan uang dan kekuasaan padahal selama ini group Limson selalu mencukupi kebutuhan para anggotanya," "Kau bohong," "Akan aku jelaskan agar kau sedikit paham!" Sambil mengemudikan mobilnya, Stanley menceritakan kenapa ayahnya sampai ditembak mati oleh anggota group Limson. Flashback on, beberapa hari lalu di markas group Limson! "Hei apa yang kau lakukan?" Dua orang anggota group Limson memergoki ayah Arabella yang merupakan anggota terlama group Limson. Ayah Arabella begitu gelagapan saat dipergoki oleh beberapa anggota group Limson yang selama beberapa bulan terakhir ini sudah mencurigai ada yang tidak beres dengannya. Hari ini terbukti ketika ayah Arabella secara diam-diam membawa satu buah flashdisk yang dia pakai untuk meretas data-data penting yang ada didalam laptop milik Stanley Limson. Ruangan yang jelas-jelas hanya ketua group Limson saja yang boleh berada didalamnya, tetapi ayah Arabella diam-diam meretas data-data penting milik group Limson. Semua itu dia lakukan karena sudah bekerjasama dengan anggota group black cat yang merupakan musuh terbesar group Limson! Dimana ayah Arabella dijanjikan kursi sebagai kaki tangan ketua black cat dengan bayaran yang sangat fantastis jika dia berhasil mengambil data-data penting dari group Limson. Saat diminta menyerahkan flashdisk tersebut, ayah Arabella justru langsung menusuk perut secara membabi-buta dua orang anggota group Limson yang memergokinya hingga mereka pun tewas ditempat. Mayat keduanya disembunyikan oleh ayah Arabella didalam ruangan Stanley kemudian dia membersihkan darah-darah ditangannya dan keluar dari markas group Limson tanpa ada yang mengetahui kejahatan yang sudah dia lakukan.Barulah setelah Stanley masuk kedalam ruangannya dan mendapati kedua anggota group Limson yang sudah tewas mengenaskan, Stanley melihat kamera cctv di ruangan kerjanya.Mengetahui bahwa fakta anggota group Limson terlama yang selama ini mengabdi menjadi pelakunya, Stanley pun langsung memerintahkan beberapa anggota group Limson memburu ayah Arabella.Hingga pada malam kejadian beberapa anggota group Limson mendapati ayah Arabella yang hendak kabur meninggalkan rumahnya, tetapi terlanjur dipergoki oleh beberapa anggota group Limson.Sebenarnya Stanley sudah meminta para anggota group Limson meminta flashdisk itu secara baik-baik dan membiarkan ayah Arabella tetap hidup, tetapi ayah Arabella malah mengeluarkan pistol! Tidak ingin ada korban jiwa lagi di group Limson, dengan terpaksa salah seorang anggota group Limson menembak terlebih dahulu ayah Arabella.Sehingga flashdisk berisi data-data penting group Limson itu bisa kembali diamankan sebelum jatuh ke tangan group black cat!Flashba
Selesai menerima telepon dari momy Lindsey, dilemparkannya begitu saja handphone itu keatas ranjang."Mana pakaian tidurku!""Ini Tuan,"Seperti biasa Arabella akan berbalik ketika Stanley menurunkan handuknya dan mulai memakai pakaiannya. Hal itu membuat Stanley geleng-geleng kepala, pasalnya selama ini gadis-gadis yang dia temui justru akan lompat kegirangan jika bisa melihat bentuk tubuhnya yang kekar, tetapi Arabella justru sebaliknya gadis itu tidak tertarik sama sekali melihat tubuh kekar Stanley."Apa kau tidak pernah penasaran dengan tubuhku?""Untuk apa aku penasaran,""Tubuhku kekar dan menarik, semua wanita pasti menginginkan untuk melihat atau bahkan merasakan otot-otot tubuhku, kau tidak ingin?"Sebenarnya Arabella sudah kesal sekali dengan pertanyaan-pertanyaan Stanley yang sangat tidak berbobot, apalagi sikap narsisnya yang berlebihan. Padahal tidak semua wanita akan tertarik dengan tubuh kekarnya."Maaf Tuan, aku tidak menyukai tubuhmu sama sekali,""Wow, oh ya? Bagaim
Seketika Arabella langsung buru-buru memalingkan wajahnya dari Stanley."Kau terlalu percaya diri Tuan,""Mengaku sajalah, dengar ya! Kau bebas menikmati ketampanan wajahku ini, asal jangan pernah jatuh cinta padaku,""Itu tidak mungkin Tuan, kau galak dan kejam sedangkan aku menyukai laki-laki yang lemah lembut dan baik!" kata Arabella.Membuat supir pribadi yang sedang fokus menyetir pun menahan senyum setelah mendengar Arabella mengatakan hal itu."Cih dasar gadis jual mahal,"Tibalah Arabella di kampus tempat dia kuliah, sesuai ucapannya Stanley menugaskan dua orang anggota group Limson untuk berjaga-jaga disekitar kampus kalau-kalau anggota group black cat masih mengincar Arabella.Sementara itu Stanley kembali melanjutkan perjalanannya menuju perusahaan iklan milik group Limson, meskipun dia bukan CEO di perusahaan tersebut karena sudah ada saudara kembarnya Steiner yang mengurus disini tetap saja Stanley akan membantu."Tumben kau datang pagi!" kata Steiner."Ya aku harus mengo
Stanley semakin menghimpit tubuh Arabella dibawah sana! Setiap kali berdekatan dengan Arabella selalu saja Stanley merasakan nafsunya memuncak dan menuntut untuk dipuaskan, sayangnya gadis lugu itu selalu berusaha menghentikan aksi Stanley.Tapi tidak untuk sore ini, Stanley tidak mau menunggu lagi dia sudah sangat horny dan ingin mencicipi tubuh gadis lugu yang pastinya masih perawan! Selama ini Stanley sendiri tidak pernah meniduri gadis perawan, yang dia tiduri kebanyakan wanita-wanita yang entah sudah berapa banyak dimasuki oleh kejantanan para laki-laki.Rasa penasaran Stanley terhadap tubuh Arabella semakin menguat kala melihat tubuh mungil itu tetapi seperti menyembunyikan kedua bongkahan besar dibalik kaos yang dia kenakan!"Dari luar saja aku melihat payudaramu sangat besar, tubuhmu mungil tapi kenapa payudaramu berukuran sekitar 38D?""A-aku tidak mengerti, tolong lepaskan aku Tuan!"Saat Arabella berbicara Stanley memperhatikan gerakan bibirnya yang basah, sedikit tebal bib
Melihat wajah lugu Arabella begitu terkejut dan tercengang sampai membuka mulutnya ketika melihat lobak import miliknya itu mengeras dengan ukuran sangat panjang! Stanley semakin bergairah ingin secepatnya Arabella bisa menikmati bagaimana nikmatnya lobak import sejuta umat miliknya.Kenapa dikatakan lobak import sejuta umat? Karena sudah banyak dinikmati oleh banyak wanita."Tidak! Kasihanilah aku Tuan!" kata Arabella."Kasihan? Untuk apa aku kasihan padamu? Aku sudah terlalu baik padamu, bukankah sudah seharusnya kau memberikan hadiah untukku?"Ditariknya kembali kedua pangkal paha Arabella hingga kedua pangkal paha itu terbuka selebar-lebarnya dihadapan Stanley, sambil memainkan lobak importnya dengan tangan sendiri Stanley memandangi bagaimana bagian inti Arabella yang sangat basah dibawah sana.Tok.Tok.Tok."Sit!! Sial! Siapa yang berani mengganguku?" kata Stanley.Rasanya Arabella bisa bernafas lega untuk beberapa saat karena ada orang yang mengetuk pintu kamar itu! Stanley be
Bab 10 Tubuhku milikmuMeskipun dalam hatinya Diva sangat dongkol atas apa yang dilakukan Stanley padanya, mana pernah Diva diturunkan oleh laki-laki dijalanan seperti ini.Tapi karena Diva sangat ingin menjadi istri Stanley tentu saja Diva harus selalu menuruti apapun yang diperintahkan oleh Stanley, banyak wanita yang ingin berada diposisi Diva saat ini.Bisa dijodohkan dengan pewaris group Limson yang sangat tampan dan bertubuh macho, wanita mana yang akan menolak?Sementara itu Arabella akan pulang pada pukul 00.00 malam karena tugas jaganya di minimarket 24 jam itu berakhir tengah malam.Pemilik minimarket datang saat Arabella hendak pulang."Ra, sebelum pulang kau ambilah kopi dulu, itu gratis matamu sudah kelihatan ngantuk sekali!" ujar pemilik toko."Iya Nyonya , terimakasih banyak aku seduh kopi dulu setelah itu aku langsung pulang,""Iya, ambil saja roti yang expired hari ini untuk kau ngemil di rumah!""Baik Nyonya, anda sungguh baik!"Dengan senang Arabella membuat segelas
Saat sudah berada didalam kamar Stanley, seperti biasanya Arabella akan menyiapkan air hangat untuk Stanley berendam! Kemudian menyiapkan juga pakaian tidurnya."Ayo," kata Stanley."Ayo kemana Tuan?""Ikutlah mandi bersamaku,"Dengan entengnya Stanley mengajak Arabella mandi bersama, padahal kata-kata enteng yang keluar dari bibir Stanley itu terdengar sangat menakutkan bagi Arabella.Seumur hidupnya dia tidak pernah mandi bareng apalagi dengan seorang laki-laki dewasa.Glek.."Ingat janjimu padaku Arabella! Aku sudah menyelamatkan nyawamu, dan aku janji kau akan tetap mendapatkan bayaran dariku setiap kali aku menyentuh tubuhmu!""Baiklah,"Saat ini Arabella memang harus menepati janjinya karena Stanley sudah menyelamatkannya dari tangan anggota black cat. Meskipun berada didalam kamar Stanley sama saja harus menyerahkan tubuhnya, akan tetapi bukankah ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Arabella digilir dipakai beramai-ramai oleh para anggota black cat.Keduanya berjalan ma
Berbeda dengan Stanley yang keheranan karena Arabella cepat akrab dan membuat semua anggota group Limson ceria bermain permainan ala anak kecil bersamanya, Austin justru merasa sosok Arabella spesial karena jarang wanita cantik yang bisa membuat para laki-laki tertawa riang seperti itu."Nona Ara, ternyata kau selain cantik juga lucu ya!" goda Austin.Kemudian Austin mengulurkan tangannya kehadapan Arabella, membuat Stanley tiba-tiba meradang melihat asisten pribadinya itu bertingkah genit pada Arabella."Kenalkan, aku Austin! Aku asisten pribadi Tuan Stanley,"Baru saja Arabella hendak menjabat tangan Austin, tiba-tiba Stanley menepak tangan Austin hingga tangan itupun tidak jadi berkenalan dengan Arabella."Bukankah ada banyak pekerjaan yang harus kau cross check?" tanya Stanley.Austin pun tersenyum sambil buru-buru mengambil langkah seribu sebelum bosnya itu memecatnya tanpa pesangon."Dan kau gadis genit! Cepat bangun!""Gadis genit? Memang di markas ini ada gadis lain lagi?" tan
Karena terlalu merindukan Damnatio membuat Lexie menjadi liar tidak terkendali seperti saat ini, leher Damnatio telah habis dihisapnya hingga meninggalkan jejak-jejak merah dileher Damnatio, pintu lift terbuka keduanya kemudian melangkah keluar dari dalam lift dengan Lexie yang terus menciumi dada bidang Damnatio!Jas serta kemeja milik Damnatio yang telah berhasil dilepaskan oleh Lexie itu pun dilempar begitu saja, kini keduanya berada dilantai sembilan hotel tersebut! Sebenarnya ada banyak kamar hotel disamping kanan dan kiri Lexie juga Damnatio, tapi entah kenapa keduanya justru memilih untuk tetap melanjutkan aksinya dilorong-lorong hotel.Lexie menjulurkan lidahnya untuk menjilati bagian atas tubuh Damnatio, puting Damnatio pun tak lepas dari incaran lidah Lexie yang meliuk-liuk disana!"Oughttt Lexie kau sangat liar, ah aku menyukai tingkah liarmu ini sayang!"Lidah Lexie terus menjilati tubuh Damnatio hingga turun kearea bawah, secepat kilat Lexie berjongkok kemudian meloloskan
Setelah semuanya siap, Stanley menggandeng Lexie untuk bertemu dengan Damnatio diatas altar yang telah disediakan, rasanya seperti baru kemarin mendengar tangisan kecil saat Lexie masih menjadi bayi tapi kini Stanley sudah harus mengantarkan putri angkatnya itu untuk dinikahi oleh Damnatio.Setidaknya Stanley dan Arabella merasa bersyukur karena Lexie dinikahi oleh putra kandung mereka, dengan begitu mereka yakin jika Damnatio tidak akan mungkin menyakiti Lexie! Damnatio adalah laki-laki terbaik Nyang dipilih Tuhan untuk mencintai Lexie selamanya.Langkah kaki Lexie dan Stanley semakin dekat dengan tempat dimana Damnatio berdiri menunggu kehadiran mereka, wajah cantik dan bersinar Lexie pun mulai semakin terlihat jelas dihadapan Damnatio! Gadis itu tersenyum malu ketika berjalan dengan seluruh pasang mata para tamu undangan yang tertuju melihat kecantikan wajah Lexie dan keindahan gaun super mahal miliknya.Damnatio terlihat menyelipkan senyum tipis dibibirnya, meskipun masih kesal ka
Setelah ditenangkan oleh Mommy Arabella akhirnya Lexie pun berhenti menangis."Hari ini kau ada syuting iklan, sebaiknya kau sarapan dulu agar ada tenaga!""Aku tidak nafsu makan mom, melihat sikap kak Dam seperti itu aku jadi malas makan dan syuting,""Dam itu hanya sedang marah sedikit padamu, nanti beberapa hari lagi juga marahnya hilang! Kau harus tau Dam meminta Mommy mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya, dia meminta dengan konsep outdoor dipinggir pantai!" kata Mommy Arabella."Benarkah? Mommy tidak bohong kan?""Untuk apa Mommy bohong, Dam menginap disini untuk membicarakan hal itu dengan Mommy,"Lexie pun sampai senyum-senyum sendiri mendengar hal itu, ternyata dibalik sikap cuek Damnatio saat ini dia tidak goyah sedikitpun untuk segera menikahi Lexie, bahkan diam-diam meminta kedua orangtuanya untuk mempersiapkan pesta yang begitu menarik. Pikiran Lexie pun langsung melayang-layang sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika mengucap janji suci bersama Damnatio di
Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit
Damnatio mabuk cukup parah sehingga untuk berjalan saja dia sempoyongan padahal sudah dipapah oleh Daddy Stanley, mulut Damnatio pun terus berbicara aneh-aneh dan tidak mau diam sepanjang perjalanan didalam mobil."Kau tau kan Dad, aku sangat mencintai Lexie jadi aku tidak bisa marah padanya! Bagaimana jika kau saja yang aku marahi?""Apa kau ini Dam, memangnya aku salah apa sampai mau kau marahi? Ada-ada saja! Sudah tutup mulutmu!""Diam," teriak Damnatio.Membuat Stanley pun terkejut mendengar teriakan Damnatio."Kau harus aku marahi, kau itu kan laki-laki yang sering membuat mommyku merintih-merintih sepanjang malam, iya kan? Aku sering mendengarnya,""Iya, besok-besok mommymu bukan hanya aku buat merintih tapi menjerit-jerit,"Mendengar jawaban Stanley, Damnatio yang masih dalam pengaruh alkohol langsung menarik jaket Stanley, kedua tangannya itu mencengkram leher Stanley."Apa kau bilang? Kau benar-benar laki-laki jahat, aku akan menembakmu!""Anak ini benar-benar pemabuk yang pa
Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj
Dibawah sana kedua jari-jari Damnatio terus mengobok-obok bagian inti Lexie sementara satu tangannya lagi mulai menurunkan resleting celananya karena Damnatio sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak nafsunya yang semakin meronta-ronta."Ah kak, sudah mau dimasukkan sekarang?""Ya, maafkan aku Lexie aku tidak akan membuatmu klimaks dengan jari-jariku, aku tidak sanggup lagi menahan birahiku sendiri!"Kedua jari itupun langsung dikeluarkan oleh Damnatio, dan detik selanjutnya ada pengganti yang bentuknya jauh lebih besar dan lebih panjang lagi ketimbang dua jari yang tadi memasuki miliknya, tubuh Lexie pun terhentak ketika lobak import yang berotot dan sudah sangat keras itu mulai ditekan semakin masuk kedalam lubangnya."Ouh ahhh Lexie, kau dapat merasakan milikku?""Yes ahh, kakak aku merasakannya ahhh terus kak sampai dalam,"Damnatio pun menekan habis lobak importnya hingga benar-benar mentok didalam sana, rasanya sungguh membuat Damnatio melayang-layang ke surga saat miliknya yang
Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear
Saat tiba di kediaman mewahnya! Lexie buru-buru turun dari dalam mobil sementara mommy Arabella memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya! Saking tidak sabarnya bertemu dengan Damnatio, Lexie berlarian masuk kedalam rumah berharap jika Damnatio sudah pulang dan menunggunya didalam kamar.Akan tetapi saat pintu kamarnya dibuka, tidak ada sosok Damnatio didalamnya karena masih penasaran Lexie pun mengelilingi rumah siapa tau Damnatio berada di ruangan lain."Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengan Lexie."Apa Tuan Dam sudah pulang?""Belum nona, sejak tadi saya tidak melihat Tuan Dam!""Baiklah,"Padahal sudah sangat merindukan Damnatio tapi rupanya Damnatio belum juga tiba di rumah, Lexie kemudian membuka layar handphonenya dan tidak mendapati pesan atau telepon masuk dari laki-laki pujaannya itu."Bahkan sekedar mengirimkan pesan saja dia tidak! Dasar so sibuk!" umpatnya.Karena penasaran dengan keberadaan Damna