Share

Bab 3 Tidur bersama

Penulis: Sopi_sopiah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-20 00:19:40

"Siapkan baju tidurku!"

"Baik Tuan,"

Tidak ada yang bisa Arabella lakukan selain pasrah melaksanakan semua perintah Stanley. Meskipun dia sangat ingin sekali pergi dan mencari jenazah ayahnya tetapi untuk saat ini menurut pada Stanley adalah hal yang harus dia lakukan.

"Ini Tuan,"

Diberikannya satu set pakaian tidur pada Stanley, berbeda dengan banyak wanita yang sudah dia temui entah kenapa melihat wajah sendu Arabella membuat Stanley betah berlama-lama memandangi wajahnya.

Meskipun Arabella adalah putri dari pengkhianat group Limson yang hampir saja membuat para anggota group Limson dalam bahaya, tetapi Arabella begitu polos dan tidak tau apa-apa.

Diraihnya pakaian tidur itu dari tangan Arabella, langsung saja Arabella berbalik badan.

"Kenapa kau berbalik badan?"

"Karena kau mau memakai pakaian mu kan, Tuan?"

"Kau tidak mau melihat?"

"Dasar gila,"

Gadis lugu itu sungguh membuat Stanley selalu ingin menggoda kepolosannya.

Malam harinya Stanley merebahkan tubuhnya diatas ranjang sementara Arabella masih betah duduk di sofa.

"Hei kau, kemari!"

Dengan menghela nafas panjang, Arabella pun menghampiri Stanley.

"Pijat aku,"

"Aku tidak bisa memijat,"

"Harus bisa atau aku lempar tubuhmu keluar jendela!"

Rasanya ingin sekali Arabella menyumpal mulut pedas Stanley, tapi dia tidak akan mungkin bisa melakukan hal itu mau tidak mau Arabella pun menuruti perintah Stanley.

Stanley membalikkan tubuhnya tidur dengan posisi tengkurap, perlahan tangan Arabella pun mulai memijat pindah Stanley dengan pelan-pelan, saking pelannya tubuh kekar Stanley merasa jika Arabella bukan sedang memijatnya melainkan sedang mencolek-colek tubuhnya.

"Kau sedang apa? Aku menyuruhmu memijit bukan mencolek,"

"A-aku memijit sesuai perintah mu Tuan,"

"Ini tidak terasa yang benar kencangkan lagi!"

Bibir Arabella mengerucut saking kesalnya dia pada Stanley karena sepanjang Arabella memijit, Stanley terus melayangkan protes padahal Arabella sudah berusaha keras untuk bisa memijat dengan kencang sesuai dengan apa yang Stanley perintahkan.

Semakin larut kedua mata Arabella semakin merasa ngantuk, ada banyak hal yang malam ini dia alami tetapi hingga larut malam begini dia masih belum bisa beristirahat karena harus memijit Stanley.

"Tuan aku ngantuk dan lelah,"

"Jangan mengeluh dan tetap memijat!"

"Baik Tuan!"

Hingga akhirnya Arabella pun tidak dapat lagi mempertahankan rasa kantuknya sampai-sampai dia pun tertidur dengan kepala yang bersandar diatas punggung Stanley.

"Hei kau tidur?"

Tidak kunjung mendapat jawaban sementara punggungnya dijadikan bantal oleh Arabella, Stanley pun perlahan bangun sambil memegangi kepala Arabella.

"Sit, gadis ini tidak ada takut-takutnya padaku bisa-bisanya dia tidur!"

Diangkatnya tubuh Arabella kemudian direbahkannya diatas ranjang. Karena sudah sangat ngantuk Stanley pun ikut merebahkan tubuhnya disamping Arabella.

Hingga malam harinya Arabella memeluk tubuh Stanley disela-sela tidur nyenyak nya, membuat Stanley terbangun dari tidurnya saat merasakan tubuhnya dipeluk bagaikan bantal guling oleh Arabella.

"Hei kau pikir aku guling?"

Tetapi Arabella tetap tertidur pulas tetapi melihat wajah lelah dan letih Arabella yang sedang tertidur lelap begini, Stanley pun membalas pelukan Arabella dengan melingkarkan satu tangannya dipinggang Arabella.

Pagi menjelang, Arabella terusik ketika mentari pagi menyapa dirinya dengan masuk melewati celah jendela kamar mewah itu.

Saat terbangun hal pertama yang Arabella lihat adalah wajah tampan Stanley yang saat ini tepat berada didepan wajahnya. Arabella melirik semakin bawah dan semakin bawah mendapati Stanley yang melingkarkan tangannya pada pinggangnya.

"Dasar laki-laki kurang ajar!"

Didorongnya tubuh Stanley oleh Arabella hingga Stanley pun terbangun.

"Kau, berani sekali kau mengganggu tidur ku!"

Pagi-pagi begini hanya Arabella yang bisa membuat Stanley terusik dari tidurnya hingga Stanley pun sangat marah.

"Kau laki-laki kurang ajar kau memelukku, dan kenapa kau tidur satu ranjang denganku?"

"Hei gadis gila ranjang ini milikku dan kau tawanan kamar ku, apapun yang aku lakukan itu adalah hak ku,"

"Tapi tidak dengan menyentuh tubuhku, aku tidak akan pernah rela,"

Ditariknya tubuh Arabella hingga tubuh mungil kini bisa dengan mudahnya berada dibawah tubuh Stanley.

"Dengar, cepat atau lambat tubuhmu ini akan menjadi milikku jadi berhentilah protes,"

"Kau jahat! Kau adalah manusia paling menjijikkan, kau pembunuh,"

"Lebih baik kau mandi sekarang jika kau masih ingin melihat jenazah ayahmu sebelum dia dikebumikan!"

"Apa? Jenazah ayahku?"

Stanley segera berdiri dari sana lalu pergi menuju kamar mandi sementara Arabella terus menangis mendengar jenazah ayahnya akan segera dikebumikan.

Seperti mimpi kini dia tidak memiliki siapapun lagi dihidup nya, Arabella sangat mengutuk Stanley karena dialah ayahnya sampai tewas. Separah apapun kesalahan ayahnya, tidak ada yang berhak membunuh ayahnya dengan keji seperti ini.

Hiks.

Hiks.

Hiks.

Arabella terus menangis sampai Stanley selesai mandi.

"Kau tidak mau melihat jenazah ayahmu?"

Arabella langsung bangkit dan memukul-mukul dada bidang Stanley. Rasanya ingin sekali Arabella bunuh laki-laki kejam yang berada dihadapannya ini.

"Aku benci kau, aku benci kau!"

Disingkirkannya tangan Arabella dengan kasar oleh Stanley.

"Mandilah aku tunggu dibawah!"

Setelah mengatakan itu Stanley pun pergi meninggalkan kamar sementara Arabella mau tidak mau dia harus mandi untuk bisa pergi melihat jenazah ayahnya.

Saat selesai mandi beberapa pelayan datang sambil membawa banyak pakaian wanita untuk Arabella.

"Nona silahkan anda pilih pakaian mana yang akan anda pakai hari ini!"

"Ini pakaian untukku?"

"Benar,"

"Apa ini yang menyuruh kalian itu Tuan jahat yang tinggi dan seram itu?"

"Maksud anda Tuan Stanley?"

"Iya Stanley atau Stan up pokoknya itulah,"

"Benar nona kami diperintahkan oleh Tuan untuk membawakan pakaian ini,"

"Katakan padanya aku akan pakai pakaian ku yang ini lagi!"

"Maaf nona tapi Tuan berpesan jika anda menolak, maka anda tidak akan diizinkan untuk ikut ke pemakaman,"

"Dasar laki-laki jahat, bisanya hanya mengancam saja!"

Akhirnya Arabella memilih salah satu pakaian bagus dan mahal itu untuk dia kenakan, pilihannya jatuh pada dress berwarna hitam yang membuat wajah Arabella terlihat lebih cerah dan cantik lagi memakai gaun itu.

Arabella turun ke lantai bawah untuk menemui Stanley, saat sedang menikmati sebatang rokok sambil duduk santai di sofa ruang tamunya! Stanley melihat Arabella datang menghampirinya.

Hampir saja Stanley lupa caranya berkedip saat menyaksikan betapa cantiknya Arabella mengenakan dress berwarna hitam itu.

"Kau sudah siap?"

Arabella hanya diam saja dan tidak mau menatap wajah Stanley.

Akhirnya Stanley, Arabella dan beberapa anggota group Limson masuk kedalam mobil untuk pergi menyaksikan jenazah ayahnya Arabella dikebumikan.

Tangisan Arabella tak terbendung lagi ketika melihat ayahnya didalam peti jenazah, rasanya hancur seperti tidak ingin hidup lagi ketika harus melihat ayahnya terbujur kaku didalam peti. Arabella menangis histeris dan memeluk peti jenazah.

Melihat Arabella menangis histeris membuat Stanley merasakan sesuatu dalam hatinya, biasanya dia tidak pernah memiliki rasa kasihan atau iba tetapi melihat Arabella menangis seperti itu, Stanley merasakan sesuatu yang lain dalam dirinya.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 4 Ciuman

    Dihampirinya Arabella oleh Stanley agar dia bisa lebih tenang, tetapi respon dari Arabella justru tidak menyambut baik Stanley."Pergi! Kau pembunuh, kesalahan apa yang dilakukan ayahku sampai seharga nyawa ayahku?""Sudahlah menyingkir peti ayahmu harus segera dikebumikan,"Ditariknya tangan Arabella meskipun Arabella tetap menolak tetapi tenaga besar tangan Stanley mampu membuat Arabella akhirnya membiarkan peti jenazah ayahnya dikebumikan.Meskipun ayah Arabella memiliki kesalahan yang sangat fatal terhadap Stanley dan group Limson, akan tetapi walau bagaimanapun ayah Arabella adalah mantan anggota group Limson yang sudah cukup lama mengabdi pada group Limson, sebelum akhirnya beberapa bulan terakhir memilih berkhianat dengan bergabung pada group mafia black cat yang merupakan musuh terbesar group Limson.Usai sudah peti jenazah itu sudah dikebumikan dan Arabella masih terus menangis."Lepaskan aku! Kau sudah membunuh ayahku, sekarang kau mau menjadikan aku juga tawanan mu lalu set

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 5 Stanley baik hati

    Barulah setelah Stanley masuk kedalam ruangannya dan mendapati kedua anggota group Limson yang sudah tewas mengenaskan, Stanley melihat kamera cctv di ruangan kerjanya.Mengetahui bahwa fakta anggota group Limson terlama yang selama ini mengabdi menjadi pelakunya, Stanley pun langsung memerintahkan beberapa anggota group Limson memburu ayah Arabella.Hingga pada malam kejadian beberapa anggota group Limson mendapati ayah Arabella yang hendak kabur meninggalkan rumahnya, tetapi terlanjur dipergoki oleh beberapa anggota group Limson.Sebenarnya Stanley sudah meminta para anggota group Limson meminta flashdisk itu secara baik-baik dan membiarkan ayah Arabella tetap hidup, tetapi ayah Arabella malah mengeluarkan pistol! Tidak ingin ada korban jiwa lagi di group Limson, dengan terpaksa salah seorang anggota group Limson menembak terlebih dahulu ayah Arabella.Sehingga flashdisk berisi data-data penting group Limson itu bisa kembali diamankan sebelum jatuh ke tangan group black cat!Flashba

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-20
  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 6 Tubuhmu bayarannya

    Selesai menerima telepon dari momy Lindsey, dilemparkannya begitu saja handphone itu keatas ranjang."Mana pakaian tidurku!""Ini Tuan,"Seperti biasa Arabella akan berbalik ketika Stanley menurunkan handuknya dan mulai memakai pakaiannya. Hal itu membuat Stanley geleng-geleng kepala, pasalnya selama ini gadis-gadis yang dia temui justru akan lompat kegirangan jika bisa melihat bentuk tubuhnya yang kekar, tetapi Arabella justru sebaliknya gadis itu tidak tertarik sama sekali melihat tubuh kekar Stanley."Apa kau tidak pernah penasaran dengan tubuhku?""Untuk apa aku penasaran,""Tubuhku kekar dan menarik, semua wanita pasti menginginkan untuk melihat atau bahkan merasakan otot-otot tubuhku, kau tidak ingin?"Sebenarnya Arabella sudah kesal sekali dengan pertanyaan-pertanyaan Stanley yang sangat tidak berbobot, apalagi sikap narsisnya yang berlebihan. Padahal tidak semua wanita akan tertarik dengan tubuh kekarnya."Maaf Tuan, aku tidak menyukai tubuhmu sama sekali,""Wow, oh ya? Bagaim

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 7 Layani aku!

    Seketika Arabella langsung buru-buru memalingkan wajahnya dari Stanley."Kau terlalu percaya diri Tuan,""Mengaku sajalah, dengar ya! Kau bebas menikmati ketampanan wajahku ini, asal jangan pernah jatuh cinta padaku,""Itu tidak mungkin Tuan, kau galak dan kejam sedangkan aku menyukai laki-laki yang lemah lembut dan baik!" kata Arabella.Membuat supir pribadi yang sedang fokus menyetir pun menahan senyum setelah mendengar Arabella mengatakan hal itu."Cih dasar gadis jual mahal,"Tibalah Arabella di kampus tempat dia kuliah, sesuai ucapannya Stanley menugaskan dua orang anggota group Limson untuk berjaga-jaga disekitar kampus kalau-kalau anggota group black cat masih mengincar Arabella.Sementara itu Stanley kembali melanjutkan perjalanannya menuju perusahaan iklan milik group Limson, meskipun dia bukan CEO di perusahaan tersebut karena sudah ada saudara kembarnya Steiner yang mengurus disini tetap saja Stanley akan membantu."Tumben kau datang pagi!" kata Steiner."Ya aku harus mengo

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-24
  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 8 Dibuat tak tahan

    Stanley semakin menghimpit tubuh Arabella dibawah sana! Setiap kali berdekatan dengan Arabella selalu saja Stanley merasakan nafsunya memuncak dan menuntut untuk dipuaskan, sayangnya gadis lugu itu selalu berusaha menghentikan aksi Stanley.Tapi tidak untuk sore ini, Stanley tidak mau menunggu lagi dia sudah sangat horny dan ingin mencicipi tubuh gadis lugu yang pastinya masih perawan! Selama ini Stanley sendiri tidak pernah meniduri gadis perawan, yang dia tiduri kebanyakan wanita-wanita yang entah sudah berapa banyak dimasuki oleh kejantanan para laki-laki.Rasa penasaran Stanley terhadap tubuh Arabella semakin menguat kala melihat tubuh mungil itu tetapi seperti menyembunyikan kedua bongkahan besar dibalik kaos yang dia kenakan!"Dari luar saja aku melihat payudaramu sangat besar, tubuhmu mungil tapi kenapa payudaramu berukuran sekitar 38D?""A-aku tidak mengerti, tolong lepaskan aku Tuan!"Saat Arabella berbicara Stanley memperhatikan gerakan bibirnya yang basah, sedikit tebal bib

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 9 Pengaman

    Melihat wajah lugu Arabella begitu terkejut dan tercengang sampai membuka mulutnya ketika melihat lobak import miliknya itu mengeras dengan ukuran sangat panjang! Stanley semakin bergairah ingin secepatnya Arabella bisa menikmati bagaimana nikmatnya lobak import sejuta umat miliknya.Kenapa dikatakan lobak import sejuta umat? Karena sudah banyak dinikmati oleh banyak wanita."Tidak! Kasihanilah aku Tuan!" kata Arabella."Kasihan? Untuk apa aku kasihan padamu? Aku sudah terlalu baik padamu, bukankah sudah seharusnya kau memberikan hadiah untukku?"Ditariknya kembali kedua pangkal paha Arabella hingga kedua pangkal paha itu terbuka selebar-lebarnya dihadapan Stanley, sambil memainkan lobak importnya dengan tangan sendiri Stanley memandangi bagaimana bagian inti Arabella yang sangat basah dibawah sana.Tok.Tok.Tok."Sit!! Sial! Siapa yang berani mengganguku?" kata Stanley.Rasanya Arabella bisa bernafas lega untuk beberapa saat karena ada orang yang mengetuk pintu kamar itu! Stanley be

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 10 Dinodai

    Bab 10 Tubuhku milikmuMeskipun dalam hatinya Diva sangat dongkol atas apa yang dilakukan Stanley padanya, mana pernah Diva diturunkan oleh laki-laki dijalanan seperti ini.Tapi karena Diva sangat ingin menjadi istri Stanley tentu saja Diva harus selalu menuruti apapun yang diperintahkan oleh Stanley, banyak wanita yang ingin berada diposisi Diva saat ini.Bisa dijodohkan dengan pewaris group Limson yang sangat tampan dan bertubuh macho, wanita mana yang akan menolak?Sementara itu Arabella akan pulang pada pukul 00.00 malam karena tugas jaganya di minimarket 24 jam itu berakhir tengah malam.Pemilik minimarket datang saat Arabella hendak pulang."Ra, sebelum pulang kau ambilah kopi dulu, itu gratis matamu sudah kelihatan ngantuk sekali!" ujar pemilik toko."Iya Nyonya , terimakasih banyak aku seduh kopi dulu setelah itu aku langsung pulang,""Iya, ambil saja roti yang expired hari ini untuk kau ngemil di rumah!""Baik Nyonya, anda sungguh baik!"Dengan senang Arabella membuat segelas

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27
  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 11 Mandi

    Saat sudah berada didalam kamar Stanley, seperti biasanya Arabella akan menyiapkan air hangat untuk Stanley berendam! Kemudian menyiapkan juga pakaian tidurnya."Ayo," kata Stanley."Ayo kemana Tuan?""Ikutlah mandi bersamaku,"Dengan entengnya Stanley mengajak Arabella mandi bersama, padahal kata-kata enteng yang keluar dari bibir Stanley itu terdengar sangat menakutkan bagi Arabella.Seumur hidupnya dia tidak pernah mandi bareng apalagi dengan seorang laki-laki dewasa.Glek.."Ingat janjimu padaku Arabella! Aku sudah menyelamatkan nyawamu, dan aku janji kau akan tetap mendapatkan bayaran dariku setiap kali aku menyentuh tubuhmu!""Baiklah,"Saat ini Arabella memang harus menepati janjinya karena Stanley sudah menyelamatkannya dari tangan anggota black cat. Meskipun berada didalam kamar Stanley sama saja harus menyerahkan tubuhnya, akan tetapi bukankah ini jauh lebih baik jika dibandingkan dengan Arabella digilir dipakai beramai-ramai oleh para anggota black cat.Keduanya berjalan ma

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-27

Bab terbaru

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 122 TAMAT

    Karena terlalu merindukan Damnatio membuat Lexie menjadi liar tidak terkendali seperti saat ini, leher Damnatio telah habis dihisapnya hingga meninggalkan jejak-jejak merah dileher Damnatio, pintu lift terbuka keduanya kemudian melangkah keluar dari dalam lift dengan Lexie yang terus menciumi dada bidang Damnatio!Jas serta kemeja milik Damnatio yang telah berhasil dilepaskan oleh Lexie itu pun dilempar begitu saja, kini keduanya berada dilantai sembilan hotel tersebut! Sebenarnya ada banyak kamar hotel disamping kanan dan kiri Lexie juga Damnatio, tapi entah kenapa keduanya justru memilih untuk tetap melanjutkan aksinya dilorong-lorong hotel.Lexie menjulurkan lidahnya untuk menjilati bagian atas tubuh Damnatio, puting Damnatio pun tak lepas dari incaran lidah Lexie yang meliuk-liuk disana!"Oughttt Lexie kau sangat liar, ah aku menyukai tingkah liarmu ini sayang!"Lidah Lexie terus menjilati tubuh Damnatio hingga turun kearea bawah, secepat kilat Lexie berjongkok kemudian meloloskan

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 121 Berlari dari keramaian

    Setelah semuanya siap, Stanley menggandeng Lexie untuk bertemu dengan Damnatio diatas altar yang telah disediakan, rasanya seperti baru kemarin mendengar tangisan kecil saat Lexie masih menjadi bayi tapi kini Stanley sudah harus mengantarkan putri angkatnya itu untuk dinikahi oleh Damnatio.Setidaknya Stanley dan Arabella merasa bersyukur karena Lexie dinikahi oleh putra kandung mereka, dengan begitu mereka yakin jika Damnatio tidak akan mungkin menyakiti Lexie! Damnatio adalah laki-laki terbaik Nyang dipilih Tuhan untuk mencintai Lexie selamanya.Langkah kaki Lexie dan Stanley semakin dekat dengan tempat dimana Damnatio berdiri menunggu kehadiran mereka, wajah cantik dan bersinar Lexie pun mulai semakin terlihat jelas dihadapan Damnatio! Gadis itu tersenyum malu ketika berjalan dengan seluruh pasang mata para tamu undangan yang tertuju melihat kecantikan wajah Lexie dan keindahan gaun super mahal miliknya.Damnatio terlihat menyelipkan senyum tipis dibibirnya, meskipun masih kesal ka

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 120 Pesta pernikahan

    Setelah ditenangkan oleh Mommy Arabella akhirnya Lexie pun berhenti menangis."Hari ini kau ada syuting iklan, sebaiknya kau sarapan dulu agar ada tenaga!""Aku tidak nafsu makan mom, melihat sikap kak Dam seperti itu aku jadi malas makan dan syuting,""Dam itu hanya sedang marah sedikit padamu, nanti beberapa hari lagi juga marahnya hilang! Kau harus tau Dam meminta Mommy mempersiapkan pernikahan kalian secepatnya, dia meminta dengan konsep outdoor dipinggir pantai!" kata Mommy Arabella."Benarkah? Mommy tidak bohong kan?""Untuk apa Mommy bohong, Dam menginap disini untuk membicarakan hal itu dengan Mommy,"Lexie pun sampai senyum-senyum sendiri mendengar hal itu, ternyata dibalik sikap cuek Damnatio saat ini dia tidak goyah sedikitpun untuk segera menikahi Lexie, bahkan diam-diam meminta kedua orangtuanya untuk mempersiapkan pesta yang begitu menarik. Pikiran Lexie pun langsung melayang-layang sudah membayangkan bagaimana rasanya nanti ketika mengucap janji suci bersama Damnatio di

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 119 Sebenarnya ingin

    Dengan wajah yang ditekuk, bibir mengerucut dan kedua tangan yang bertolak pinggang! Lexie terlihat kesal dan gemas karena Damnatio tidak pernah mengangkat teleponnya setelah meninggalkan rumah begitu saja kemarin. Rasanya ingin sekali Lexie menerkam ketua mafia itu, akan tetapi Damnatio masih berlagak cuek dan malah melanjutkan sarapannya."Aku tidak mau ikut-ikutan, sayang aku berangkat ke markas sekarang ya!" kata Stanley."Aku antar kedepan Dad," kata mommy Arabella.Keduanya kemudian berdiri dari kursi lalu menghampiri Lexie, dikecupnya pipi Lexie kanan dan kirinya oleh Stanley dan Arabella."Putri Daddy yang malang, jika ada yang menjual stok kesabaran beli lah agar kau kuat menghadapinya!" kata Stanley."Dad, jangan seperti kompor cepat kedepan!" kata Arabella.Stanley dan Arabella pun pergi, hanya tinggal Lexie yang masih berdiri namun belum berkata-kata, Damnatio pun mengandalkan sudut matanya untuk melihat apakah Lexie sudah bergerak dari tempat dia berdiri, sampai dua menit

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 118 Mendatangi Damnatio

    Damnatio mabuk cukup parah sehingga untuk berjalan saja dia sempoyongan padahal sudah dipapah oleh Daddy Stanley, mulut Damnatio pun terus berbicara aneh-aneh dan tidak mau diam sepanjang perjalanan didalam mobil."Kau tau kan Dad, aku sangat mencintai Lexie jadi aku tidak bisa marah padanya! Bagaimana jika kau saja yang aku marahi?""Apa kau ini Dam, memangnya aku salah apa sampai mau kau marahi? Ada-ada saja! Sudah tutup mulutmu!""Diam," teriak Damnatio.Membuat Stanley pun terkejut mendengar teriakan Damnatio."Kau harus aku marahi, kau itu kan laki-laki yang sering membuat mommyku merintih-merintih sepanjang malam, iya kan? Aku sering mendengarnya,""Iya, besok-besok mommymu bukan hanya aku buat merintih tapi menjerit-jerit,"Mendengar jawaban Stanley, Damnatio yang masih dalam pengaruh alkohol langsung menarik jaket Stanley, kedua tangannya itu mencengkram leher Stanley."Apa kau bilang? Kau benar-benar laki-laki jahat, aku akan menembakmu!""Anak ini benar-benar pemabuk yang pa

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 117 Merencanakan pernikahan

    Disaat berusaha untuk mengejar Damnatio, saat hendak meminta pada salah satu supir pribadinya justru Lexie dihalangi oleh kedua anggota group Limson yang stay didepan pintu utama rumah tersebut."Apa ini?""Maaf nona, tapi Tuan Dam meminta kami agar menahan anda di rumah! ini sudah larut malam, sebaiknya anda kembali masuk kedalam dan beristirahat!""Tidak bisa, dia marah padaku! Bahkan sangat marah, aku harus menjelaskan padanya!""Percuma saja nona, Tuan Dam tidak ingin diganggu untuk saat ini!"Percuma saja melawan karena tenaga Lexie tidak mungkin kuat menerobos kedua anggota group Limson bertubuh besar itu! Akhirnya Lexie pun pasrah dan kembali masuk kedalam rumah.Didalam kamarnya, Lexie tidak ada henti-hentinya mengutuk dirinya sendiri dan merasa sangat bersalah pada Damnatio!"Aku harus bagaimana? Kak Dam pasti sangat membenciku sekarang, mommy! Iya, aku harus menelpon mommy!"Lexie pun mengambil handphone miliknya kemudian menelpon mommy Arabella, mommy Arabella yang baru saj

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 116 Akibat behind the scene

    Dibawah sana kedua jari-jari Damnatio terus mengobok-obok bagian inti Lexie sementara satu tangannya lagi mulai menurunkan resleting celananya karena Damnatio sudah tidak sanggup lagi menahan gejolak nafsunya yang semakin meronta-ronta."Ah kak, sudah mau dimasukkan sekarang?""Ya, maafkan aku Lexie aku tidak akan membuatmu klimaks dengan jari-jariku, aku tidak sanggup lagi menahan birahiku sendiri!"Kedua jari itupun langsung dikeluarkan oleh Damnatio, dan detik selanjutnya ada pengganti yang bentuknya jauh lebih besar dan lebih panjang lagi ketimbang dua jari yang tadi memasuki miliknya, tubuh Lexie pun terhentak ketika lobak import yang berotot dan sudah sangat keras itu mulai ditekan semakin masuk kedalam lubangnya."Ouh ahhh Lexie, kau dapat merasakan milikku?""Yes ahh, kakak aku merasakannya ahhh terus kak sampai dalam,"Damnatio pun menekan habis lobak importnya hingga benar-benar mentok didalam sana, rasanya sungguh membuat Damnatio melayang-layang ke surga saat miliknya yang

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 115 Beralaskan lantai

    Jari-jari tangan Damnatio memelintir-lintir kedua puting payudara Lexie yang sudah mengeras akibat terangsang oleh sentuhan-sentuhan yabg dilakukan oleh Damnatio, sambil kembali meraup bibir ranum Lexie jari-jari itu terus memainkan kedua puting Lexie hingga membuat tubuh Lexie meliuk-liuk keenakan.Seorang pelayan yang tadinya hendak membersihkan kaca-kaca di ruangan televisi yang letaknya menghadap langsung ke kolam renang, segera memalingkan wajahnya begitu tak sengaja melihat kegiatan yang tengah dilakukan oleh kedua majikannya didekat kolam renang.Buru-buru pelayan tersebut tidak jadi membersihkan kaca jendela yang berada disana, lalu pergi berlalu agar tidak menggangu kedua makhluk yang sama-sama tengah saling memberikan kenikmatan satu sama lain!"Beritahu semua pelayan agar tidak melakukan kegiatan apapun didekat kolam renang," ujar pelayan tadi pada sesama pelayan yang juga bekerja di rumah ini."Memang ada apa?""Pokoknya beritahu saja siapapun jangan ada yang mendekat kear

  • Arabella Milik Sang Mafia   Bab 114 Kolam renang

    Saat tiba di kediaman mewahnya! Lexie buru-buru turun dari dalam mobil sementara mommy Arabella memutuskan untuk langsung melanjutkan perjalanan pulang ke rumahnya! Saking tidak sabarnya bertemu dengan Damnatio, Lexie berlarian masuk kedalam rumah berharap jika Damnatio sudah pulang dan menunggunya didalam kamar.Akan tetapi saat pintu kamarnya dibuka, tidak ada sosok Damnatio didalamnya karena masih penasaran Lexie pun mengelilingi rumah siapa tau Damnatio berada di ruangan lain."Nona, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang pelayan yang kebetulan berpapasan dengan Lexie."Apa Tuan Dam sudah pulang?""Belum nona, sejak tadi saya tidak melihat Tuan Dam!""Baiklah,"Padahal sudah sangat merindukan Damnatio tapi rupanya Damnatio belum juga tiba di rumah, Lexie kemudian membuka layar handphonenya dan tidak mendapati pesan atau telepon masuk dari laki-laki pujaannya itu."Bahkan sekedar mengirimkan pesan saja dia tidak! Dasar so sibuk!" umpatnya.Karena penasaran dengan keberadaan Damna

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status