Harvey jatuh ke kekosongan.Tubuhnya tidak jatuh ke tanah, melainkan ditopang oleh seseorang.Harvey sudah kehilangan kesadaran, tubuhnya yang tinggi dan tegap itu bersandar pada seseorang yang baru datang.Ting ting ting.Winnie sangat senang dan menari-nari dengan gembira. Meskipun dia tidak bisa berbicara, ekspresi di wajahnya penuh dengan kebahagiaan.Alex dan Chandra pun tak peduli lagi dengan kesedihan mereka. Mata mereka terpaku pada wanita yang muncul entah sejak kapan.Wanita itu mengenakan pakaian hitam yang tampak kuat, lengkap dengan sepatu bot tebal di kakinya.Jaket kulit yang dikenakannya menonjolkan pinggang dan lekuk tubuhnya yang sempurna. Gayanya sangat modern, terlihat agak tidak cocok dengan desa yang sangat kuno ini.Di atas lehernya yang elegan adalah wajah yang indah.Tidak bisa dikatakan jelek, hanya bisa digambarkan sebagai anggun. Sama sekali tidak berhubungan dengan kecantikan.Bagaimana bisa wanita seperti ini melahirkan anak blasteran?Wanita itu memeluk p
Winnie tidak bisa berbicara. Dia hanya bisa menggunakan tubuhnya untuk menunjukkan rasa sukanya."Anak baik, Ibu sudah pulang."Kembali ke pondok bambu, Michelle juga sudah bangun.Semalam, agar dia tidak menangis dan mengganggu Harvey, Chandra langsung memukulnya hingga pingsan.Melihat orang di punggung Alex, Michelle pun menangis dan menghampirinya. "Kak George, bagaimana keadaanmu? Bagaimana kamu bisa meninggalkanku? Bawalah aku bersamamu, kumohon!"Terdengar suara dingin seorang wanita. "Kalau kamu terus menangis, keluar saja! Berisik!"Michelle membuka mulutnya lebar-lebar. Awalnya, dia ingin menangis. Akan tetapi, setelah ditegur seperti itu, dia menjadi terlihat lucu karena ingin menangis, tetapi tidak bisa menangis.Baru pada saat itulah Michelle melihat ada seorang wanita asing di sampingnya. "Siapa dia?""Kak Michelle, ini dokter hebat yang bisa menyembuhkan Bos. Bersikaplah hormat kepadanya." Alex khawatir Michelle akan kembali membuat Nyonya itu menjadi marah. Itu sebabnya
Selena menyiapkan bahan-bahan obat dengan sigap. Sekarang, dia sudah berbeda jauh dari sebelumnya.Selena tenang dan percaya diri, kuat dan tegar, juga mandiri.Tidak ada banyak hal yang bisa ditemukan di Desa Paisley, kecuali banyaknya bahan obat-obatan di sana. Wilma sudah menurunkan semua keterampilan medisnya kepada Selena. Dalam hal menawarkan racun, Selena merupakan seorang genius yang luar biasa dan salah satu yang terbaik di dunia.Selena mengambil apa yang dia butuhkan dan bergegas pergi ke gua.Baru saja masuk, Selena mendengar Michelle kembali menangis. Suara tangisnya terdengar tidak seperti sedang berpura-pura.Konon, Michelle sudah menyukai Harvey selama bertahun-tahun. Mereka pasangan yang cocok dan berasal dari dunia yang sama. Bahkan, golongan darah mereka juga sama. Mungkin, Michelle adalah orang yang benar-benar cocok untuk Harvey.Selena memasuki gua dengan tenang. Michelle berlutut di kakinya. "Dokter hebat, golongan darahku sama dengannya. Kalau perlu transfusi da
Saat Chandra tengah terpaku, Selena dengan cepat menyiapkan ramuan obat dan memberikan sebagian lain dari ramuan tersebut kepada Winnie untuk diseduh.Di antara beberapa anak, hanya Winnie saja yang memiliki kondisi tubuh yang istimewa untuk mewarisi ilmu pengobatan.Lebih dari tiga tahun kemudian, Selena menemukan jika dirinya tengah mengandung. Isaac bertekad ingin menggugurkan kandungan Selena, agar tidak ada beban dalam mengobati Selena.Selena menolak usul Isaac. Akhirnya, karena tidak ada pilihan lain, Isaac menemukan solusi yang terbaik. Dia mengirim Selena ke tempat Wilma di Desa Paisley.Wilma menguasai suatu teknik rahasia, yaitu merawat janin dengan cara menutrisinya dengan menggunakan obat. Teknik ini berlawanan dengan teknik biasa. Janin yang dirawat dengan nutrisi obat-obatan, tidak perlu takut terhadap obat apa pun di dalam kandungan.Teknik ini memiliki persyaratan yang sangat tinggi terhadap tubuh Selena. Selena harus makan obat-obatan sepanjang hari.Dalam keadaan sep
Embusan napas lemah terasa di telinganya. Sudah lama sekali Selena tidak sedekat ini dengan seorang pria.Terlebih lagi, orang yang dipanggil oleh pria ini adalah dirinya. Tubuh Selena menjadi agak tegang karenanya.Bukankah Harvey sudah bertunangan dengan orang lain?Chandra sendiri juga kaget melihat hal tersebut. Dia khawatir Harvey sudah melakukan sesuatu yang membuat dokter hebat ini marah dan tidak mau lagi mengobatinya. Chandra pun terus-menerus berkata, "Maaf, bosku sudah gila.""Hmm." Selena membantu menopang Harvey sampai ke pinggiran bak kayu dan memberi perintah. "Lepaskan pakaiannya dan letakkan dia di dalam bak."Sambil berkata demikian, Selena membalikkan punggungnya untuk memilah bahan obat. Chandra dengan bodohnya kembali bertanya, "Semua dilepas?""Hmm," jawab Selena pelan.Berbicara mengenai "semua", tubuh Harvey pun muncul di benak Selena. Tidak ada seorang pun di dunia ini yang lebih mengenal tubuh Harvey dibanding Selena. Tubuh laki-laki yang telah bercinta dengan
Selena membentangkan kembali kulit binatang itu dan membawakan sebuah selimut kecil."Vanessa, bisakah kamu membantuku mengangkatnya? Aku nggak bisa mengangkatnya sendirian," kata Chandra.Yang terpenting, Harvey sudah kehilangan kesadaran. Sulit bagi Chandra untuk mengeluarkan orang seperti itu sendirian.Selena merasa kesal. Jika bukan karena dia merasa terganggu oleh tingkah laku Alex yang suka kaget dan panik, Selena tidak akan menyuruhnya keluar.Semua ini benar-benar menyusahkan diri sendiri. Baiklah, anggap saja Harvey sebagai pasien biasa."Oke."Keduanya berdiri di tangga dan mengeluarkan Harvey dengan susah payah. Mata Selena tidak berani melihat ke mana-mana.Seluruh tubuh Harvey terasa panas menyengat. Entah itu karena obat atau keringat. Penampilan Harvey tampak lebih baik dibanding sebelumnya."Hati-hati." Chandra membantu menurunkan Harvey dengan hati-hati.Sebenarnya, Selena cukup lembut dalam bertindak. Namun, siapa sangka jika jalannya tidak rata. Chandra tidak bisa m
Chandra tanpa sadar menelan ludah dan menunjuk hidungnya sendiri. "Aku?""Kalau bukan kamu, apa aku yang harus melakukannya? Cepatlah. Waktu yang kamu buang sekarang akan mempercepat kematiannya," kata Selena dengan dingin.Chandra tidak bisa berkata-kata. Meskipun tidak punya pacar, bukan berarti dia itu gay! Dia adalah pria lurus yang sejati.Namun, apa yang dikatakan wanita itu juga tidak salah. Setiap detik yang terbuang sia-sia, akan makin mendekatkan Harvey pada kematian."Aku ... baiklah kalau begitu." Chandra berpikir, selama Harvey bisa tetap hidup, hal tersebut bukanlah masalah besar.Sambil berbicara, Chandra mengambil obat dan memasukkannya ke dalam mulutnya. Sudut mulutnya tidak bisa berhenti bergerak-gerak."Tahan. Jangan dibuang. Obat kedua ini menggunakan bahan obat yang berbeda, efeknya juga berbeda."Chandra merasa, hal ini jauh lebih sulit dibanding berjalan di atas kawat. Chandra mengeraskan hati, memejamkan mata, dan langsung mengarahkan obat itu ke mulut Harvey ta
Selena agak tidak bisa berkata-kata. Pria ini baru saja pulih sedikit, tetapi sudah begitu energik.Pendengaran Harvey pulih lebih cepat. Bagaimanapun, organ terakhir yang berhenti bekerja sebelum manusia mati adalah pendengaran.Namun, penglihatan Harvey belum membaik sedikit pun. Sekalipun Selena berada begitu dekat dengannya, Harvey hanya bisa melihat siluet yang kabur.Tidak ada suara yang dikenal Harvey di sekitarnya. Harvey tidak tahu situasi apa yang tengah dihadapinya. Reaksi naluriahnya barusan adalah untuk melindungi dirinya sendiri. Harvey mencengkeram erat-erat leher Selena, tidak memberinya kesempatan untuk melarikan diri sedikit pun."Kalau kamu ingin mati, bunuh aku saja." Selena bisa mengubah suaranya. Bahkan, Chandra dan yang lainnya tidak bisa mengenalinya."Siapa kamu?""Orang yang menyelamatkanmu."Baru pada saat itulah, Harvey agak melonggarkan cengkeraman tangannya dan memberi Selena kesempatan untuk bernapas. "Maaf, mataku nggak bisa melihat. Aku nggak tahu apa y