Selena menatapnya dengan bingung. "Ada apa lagi?"Gio mengeluarkan sesuatu dari saku celananya dan berkata dengan wajah yang agak canggung, "Mana ada ulang tahun tanpa hadiah? Ini adalah sesuatu yang saya minta di kuil saat saya masih berkelana di luar. Ini sangat mujarab. Saya hampir mati beberapa kali tapi akhirnya selamat dan hidup kembali dari ambang kematian. Jadi, saya ingin memberikannya kepada Nona Selena."Terdapat sebuah liontin bulan sabit di dalam telapak tangan yang berwarna gelap. Ada simbol keselamatan yang terdapat di lubang bagian dalam liontinnya."Nggak usah. Mana mungkin aku meminta simbol keselamatanmu?"Gio menyerahkannya dengan paksa ke tangan Selena. "Terimalah, saya tidak melakukan pekerjaan yang berbahaya lagi. Saya harap ini bisa membawakan Nona keberuntungan. Ini bukan sesuatu yang berharga, semoga Nona tidak keberatan."Selena melihatnya tetap bersikeras memberikannya. Bagaimanapun juga, itu adalah niat baiknya."Terima kasih. Kalau begitu, aku akan menerim
Lewis menyetujui permintaannya dan akan mengatur semuanya untuknya.Selena sangat berterima kasih kepada Lewis.Pada hari itu, Selena meminta Bi Mia untuk membuat hidangan semeja penuh, dan yang mengejutkan adalah dia bahkan memanggil Gio.Gio berdiri di samping dengan wajah tegang. Dia jelas menyadari sesuatu."Ayo duduk dan makan bersama.""Tapi aturan Nona ... ""Duduklah."Gio juga tidak bersikeras dan duduk dengan tegak. Dia tidak menggerakkan sumpitnya, melainkan bertanya duluan, "Apa Nona tidak membutuhkan saya lagi?"Selena tidak lagi menggunakan kursi roda selama satu minggu terakhir ini. Saat bepergian, selain mengikutinya dari kejauhan, Gio hanya punya satu fungsi yaitu membawa barang.Selena sudah lama menyadari, meski orang ini terlihat bodoh, tetapi pikirannya sangat peka."Aku sudah bisa mengurus kehidupan sehari-hari sendiri sekarang, jadi nggak ada gunanya kamu mengikutiku. Tapi jangan khawatir, aku sudah meminta Tuan Lewis untuk memberimu pekerjaan yang bagus."Selena
Sebenarnya Selena berpikir kalau Gio akan mengembalikan Bonbon, tetapi dia menunggu sampai malam hari dan tidak ada tanda-tanda Bonbon kembali.Sudahlah.Sebenarnya dia sudah berencana untuk menitipkan Bonbon kepada Abel sebelum pergi. Dia sudah ditakdirkan untuk hidup dalam perjalanan yang tidak pasti, jadi dia tidak bisa memelihara Bonbon terlalu lama.Selena juga merasa kalau ketidakberuntungannya selalu membawa dampak pada orang-orang di sekitarnya, jadi lebih baik bagi semua orang untuk menjaga jarak.Ini juga alasan kenapa dia ingin segera pergi dari sisi Lewis. Dia tidak ingin membawa kesialan dirinya kepada mereka.Arya, Lian, Bonbon adalah contoh yang jelas.Dia tidak ingin melihat orang lain terluka lagi.Gio adalah orang yang mandiri. Dia juga sangat lembut terhadap kucing. Menyerahkan Bonbon kepadanya mungkin bukanlah hal yang buruk.Bibi Mia pergi lebih awal karena ada urusan di rumahnya.Hanya tersisa Selena seorang di halaman yang luas.Lampu tenaga surya di halaman otom
Abel bersandar di bahu Lewis sambil menatap Selena naik ke kapal selangkah demi langkah. Matanya pun menjadi merah."Entah kenapa aku ingin nangis. Aku merasa Kak Selena sudah terlalu banyak menderita. Kesehatannya baru saja membaik, tapi dia pergi lagi, dan harus mengembara di laut selama itu. Gimana kalau ... gimana kalau dia mengalami kecelakaan di laut?"Lewis memegang bahunya dan menghiburnya dengan lembut, "Dia akan baik-baik saja. Kakek Mike sudah berlayar selama 20 tahun tanpa bahaya. Meski Selena sudah banyak menderita, dia juga bisa dianggap beruntung. Aku sudah bekerja di bidang ini selama bertahun-tahun, langit benar-benar memberkatinya karena dia masih bisa bertahan hidup padahal keadaannya sudah seperti itu. Setelah banyak menderita, kesehatannya pasti akan makin baik. Bukannya takdir itu berputar?""Semoga begitu." Abel menghela napas. "Entah kenapa dia harus mengambil risiko kembali ke Kota Arama padahal itu bisa membuatnya ketahuan. Bukannya lebih baik tinggal di tempa
Begitu bertemu, Selena langsung bertanya, "Gimana kabar Bonbon?""Baik. Saya sudah meminta teman saya untuk menjaganya. Dia pasti akan merawatnya dengan baik. Dokter Lewis khawatir orang lain tidak menjaga Nona dengan baik, jadi dia sengaja meminta saya untuk menjaga Nona.""Kalau begitu, mohon bantuannya."Selena berbalik dan kembali ke kamarnya setelah mengatakan itu. Apa itu khayalannya?Saat bertemu dengan orang yang seharusnya sudah berpisah, dia tidak merasa senang sama sekali, melainkan merasa agak aneh.Seolah orang ini seharusnya tidak muncul di sini, tetapi alasan kemunculannya itu masuk akal.Indra keenam Selena memberitahunya kalau dia bisa menjauhi orang itu.Selain itu, tinggal terlalu lama dengan seseorang yang tidak diketahui latar belakangnya bukanlah hal yang baik. Tanpa sadar, dia ingin menghindari Gio.Beberapa hari berikutnya, Selena selalu tinggal di dalam kamar, bahkan tidak pergi makan di luar.Gio menyajikan makanan ke hadapannya dan Selena mengucapkan terima k
Sebagian besar hidangan makan malam cenderung asam, meski Selena tidak suka, dia tetap memakannya beberapa suap.Setiap hari berikutnya, makanan yang agak asam lebih banyak lagi. Selena hampir muntah dan dia memanggil Gio, "Ekhm, ada banyak makanan asam belakangan ini, aku merasa bosan.""Baik, Nona. Nona suka makan apa? Katakan pada saya. Saya akan mencatatnya dan meminta koki di dapur untuk membuatkannya."Selena mengamati setiap ekspresi Gio dengan serius. Baik dalam perilaku maupun gerakan, tidak ada sedikit pun kesamaan dengan Harvey.Meski Harvey sangat mengenalnya, dia tidak mungkin meninggalkan segalanya dan berada di sisinya.Selain itu, kapan bos besar yang sombong itu pernah melayani orang lain?Selena mengamati Gio selama beberapa hari tanpa menemukan petunjuk apa pun. Setelah itu, dia merasa lega dan tidak lagi menjaga jarak dengan Gio.Hari-hari di laut memang agak membosankan. Pemandangan yang indah, matahari terbit dan terbenam yang indah pun akan terasa membosankan set
Gio berkata dengan serius, "Tempat ini seperti taman belakang iblis. Mereka melakukan kejahatan di wilayah ini dengan bebas, merampok, membunuh, dan melakukan segala macam kejahatan. Meski beberapa tahun ini mereka sudah jarang melakukannya, tapi itu nggak menutup kemungkinan kalau perjalanan kita akan berjalan lancar. Nona harus siap secara mental."Selena terlihat bingung. "Kalau ada bahaya, kenapa harus mengambil jalan ini?""Semua orang punya naluri penjudi, terutama para pengusaha. Kalau tidak melewati selat, akan menambah setengah bulan perjalanan, dan juga ada risiko berbahaya di jalur laut lainnya, seperti bertabrakan dengan karang. Ini juga akan meningkatkan beban biaya. Selama beberapa tahun terakhir, jumlah bajak laut yang muncul sudah berkurang, jadi semua orang merasa aman melewatinya."Gio menjelaskan dengan sangat rinci, tetapi Selena merasa kalau masalah ini tidak sesederhana itu."Apa Nona punya pandangan yang berbeda?""Aku hanya merasa kalau kita harus mempersiapkan
Selena menggelengkan kepala, "Lebih baik nggak usah ikut campur terlalu banyak, cukup di kapal saja."Gio ragu-ragu sejenak, tetapi kemudian bertanya, "Nona Selena, boleh aku tanya kenapa mengambil risiko pulang dengan cara menyelundup begini? Tubuhmu memang tidak sehat, kudengar kamu juga nggak punya keluarga dalam negeri, terus ngapain pulang?""Hm, ada sedikit urusan."Selena menjaga rahasia dengan sangat rapat, dia tidak akan mengungkapkan petunjuk sedikit pun.Gio yang paham pun langsung diam tanpa banyak bertanya, "Kalau gitu, istirahatlah lebih awal."Kapal kargo pun bersandar, membutuhkan setengah hari untuk persediaan dan perbaikan kapal. Selena bahkan tidak keluar dari kapal dan hanya berada di kamar sepanjang waktu.Dia perlahan-lahan menandai warna merah pada tanggal di kalender sambil melihat hari-hari yang makin dekat dengan Kota Arama.Sebentar lagi dia akan segera bertemu dengan kedua anak itu.Tidak lama kemudian, seorang awak kapal datang melaporkan, "Nona Selena, sun