Share

Bab 595

Setelah selesai berbicara, Harvey menggandeng tangan Selena dan pergi dengan angkuh, meninggalkan Wina yang masih berusaha meredam emosinya.

Pria ini lebih keras kepala dibandingkan dengan saat mereka masih kecil, seperti batu besar yang keras dan bau, sulit untuk diajak berbicara.

Melihat mereka berdua berjalan pergi sambil bergandengan tangan, Wina hampir saja mematahkan giginya karena menahan emosi.

Senyum dingin terangkat di sudut bibirnya, seperti ular yang bersembunyi di tempat gelap, matanya bersinar dengan cahaya hijau samar, mengeluarkan racun yang mematikan.

Selena memiringkan tubuhnya untuk menatap Harvey. Menyadari tatapan wanita yang ada di sebelahnya itu, Harvey langsung menundukkan pandangannya. "Kenapa? Kalau kamu masih penasaran, tanya aja langsung, jangan mikir yang nggak-nggak."

Selena mengangkat alisnya, "Memangnya waktu itu kamu beneran niat pengen bunuh keluarganya?"

"Iya."

Harvey berkata tanpa ragu, "Ibuku punya penyakit mental, jadi ibuku nggak begitu perhatian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status