Semua orang ramai membicarakannya."Benar-benar, apakah Selena menganggap dirinya sendiri bunda maria? Jangan karna petugas kebersihan adalah orang miskin. Jadi, kalau mereka melakukan kesalahan mereka bisa dibebaskan tanpa dosa. Kalau demikian bagaimana kalau besok aku pergi ke jalan dan menabrakkan diri ke Rolls-Royce, lalu bilang kalau aku tidak punya uang. Jadi tidak apa apa?""Nyonya Irwin, ‘kan kaya raya, jadi langsung saja bantu bayar satu miliar itu. Untuk apa mempersulit orang kecil dengan hanya bersimpati?""Benar juga. Tadi di atas panggung aku masih berpikir dia dan Tuan Harvey serasi bagaikan langit dan bumi. Sekarang dilihat, tidak ada yang istimewa. Uang kami para artis tidak didapat dengan mudah. Gaun seperti ini memang susah dipinjam, sekarang kena air jadi rusak. Kalau sampai gaun ini rusak, kami akan masuk daftar hitam. Kerugian ini nggak cuman bisa dihapus dengan omong saja.""Bukan hanya satu miliar, dua miliar pun tidak cukup. Devi Caraka menawarkan harga yang san
Harvey mendekat ke Selena dengan cepat dan langsung menariknya ke dalam pelukannya, "Kamu baik-baik saja?""Aku baik-baik saja. Kebetulan tadi aku melihat ada orang yang sedang menindas kelompok yang lemah, jadi aku menolong mereka."Setelah menjelaskan, Selena melihat ke arah Denisa. "Saya bisa menunjukkan bukti pembelian gaun, serta foto gaun yang tergantung di lemari pakaian di rumah saya. Nona Denisa sendiri bisa memberikan bukti seperti apa?"Melihat Selena yang serius, Denisa hanya bisa terus bersikeras, "Manajer saya yang meminjam gaun ini untuk saya, buktinya ada padanya.""Baiklah, kalau begitu panggil manajer Anda dan tanyakan dengan jelas dari studio pakaian mana dia meminjamnya. Dengan begini, Anda juga akan mendapatkan kejelasan untuk diri Anda sendiri.""Dia, dia baru saja pergi karena ada urusan, mana mungkin saya bisa memanggilnya ke sini?""Jadi, tanpa bukti apa pun, Anda dengan seenaknya menuduh orang lain dan memalsukan harga, bukannya itu berarti Anda melakukan peni
Sebelum debut, Denisa dulunya terkenal sebagai gadis yang berandalan. Sejak kecil hingga dewasa, dialah yang selalu menindas orang lain, tidak pernah ada yang berani menindasnya.Meskipun dia hanya berada di urutan ke-18 di industri hiburan, dia sangat pandai bergaul dan memikat banyak pria.Fokusnya hanya untuk menghasilkan uang, tidak peduli apakah dia bisa berakting atau tidak, asalkan bisa mendapatkan uang, dia tidak peduli dengan cara apa pun.Namun dia tidak pernah mengira bahwa dia akan mengundang malapetaka pada dirinya sendiri. Pupilnya semakin membesar dan dia berkata dengan susah payah, "Kenapa?"Jelas-jelas pria ini terlihat sangat lemah tadi. Bagaimana mungkin tiba-tiba berubah seperti ini?Seluruh tubuhnya memancarkan niat membunuh yang dingin. Pria ini sama sekali bukan seorang petugas kebersihan biasa."Nona Denisa, kalau mau menyalahkan, salahkan dirimu sendiri yang tidak bisa membedakan siapa yang pantas atau pun tidak pantas untuk diusik. Ada orang yang sudah membaya
Chandra terlihat agak gelisah. Masalahnya ini memang tidak terlalu besar, tapi tidak terlalu kecil juga.Pembunuh bayaran biasanya akan melakukan riset terlebih dahulu. Bagaimana cara membunuh, bagaimana cara membereskan mayat, semuanya akan mereka perhitungkan dengan tepat.Mereka pasti tidak akan meninggalkan apa pun yang akan membuat identitas mereka terungkap, apalagi meninggalkan sidik jari.Alex orangnya lumayan cuek, itulah sebabnya dia menjadi kambing hitam."Tuan Harvey, si brengsek itu memakai sarung tangan, tidak ada sidik jari, tidak ada kamera pengawasan. Alex hanya kebetulan berada di tempat kejadian. Lebih parahnya lagi, sekarang muncul desas desus di internet."Harvey meraba cincin pernikahannya. Dibandingkan dengan Chandra yang gelisah, ekspresinya lebih banyak menunjukkan ketenangan dan penguasaan diri."Desas-desus seperti apa?""Ada orang memposting masalah antara Nyonya dan Denisa di internet. Katanya kita memanfaatkan kekuasaan untuk menindas orang lain. Bahkan be
Dalam foto tersebut, Denisa terlihat terbaring di tengah salju, bagian wajahnya sudah diburamkan sehingga ekspresinya tidak terlihat jelas.Dia masih mengenakan gaun yang sebelumnya menimbulkan keributan hanya gara-gara terkena air. Namun sekarang roknya tersebut dipenuhi dengan salju.Orang ini masih baik-baik saja tadi, bagaimana mungkin tiba-tiba sudah mati?Rasa kantuk Selena menghilang seketika. Dia mengklik berita tersebut untuk membacanya dengan cermat dan menemukan Alex terlibat dalam kasus tersebut.Dia teringat bahwa sebelum pergi, Harvey tampaknya sempat memberikan instruksi pada Alex. Sekarang Denisa sudah mati dan Alex malah berada di tempat kejadian.Ekspresi Selena menegang. Dia segera keluar dari dalam selimut dan berlari ke arah pintu.Pintu terbuka dan Selena langsung menabrak dada seorang pria.Harvey menatap dengan penuh kasih sayang padanya, "Kamu nggak memakai sepatu, mau pergi ke mana malam-malam begini?""Harvey, aku sudah lihat berita, Alex baik-baik saja?""Di
Selena butuh waktu lama untuk tertidur. Harvey terus menenangkannya dengan lembut, seperti sedang membujuk seorang anak kecil.Meskipun sejauh ini Selena terlihat normal dan tidak mengalami efek samping apa pun, Harvey tetap saja merasa khawatir.Menurut laporan percobaan terhadap penguji obat, semuanya mengalami efek samping, meskipun dengan reaksi yang berbeda-beda.Selena malah tidak mengalami efek samping sama sekali!Ini bukanlah pertanda yang baik. Tidak ada efek samping yang muncul pada Selena karena Selena masih belum sampai di tahap itu.Pada saatnya nanti, mungkin efek samping yang dialami Selena akan menjadi yang paling dahsyat.Seperti bom waktu yang tidak diketahui kapan waktunya meledak, Harvey selalu merasa cemas dan tidak pernah bisa merasa tenang.Baru saja tertidur, Selena yang berada dalam pelukannya tiba-tiba berteriak."Ah!"Harvey tiba-tiba membuka matanya dan memeluk Selena erat-erat, "Seli, ada apa?"Seluruh tubuh Selena penuh dengan keringat dingin. Tubuhnya ge
Harvey berpikir sebaiknya dia menjaga suasana hati Selena, tetapi dia juga tidak ingin Selena merasa kalau dia sedang menipunya. Oleh karena itu, dia berusaha mengalihkan pembicaraan dengan berkata, "Ada sedikit masalah, ini berkaitan dengan insiden Alex yang membuat heboh di internet. Aku tidak mau kamu khawatir cuma karena masalah sepele seperti ini.""Apa masalahnya serumit itu?""Tidak rumit, kok. Aku tidak meminta humas untuk menanganinya karena aku sedang mengumpulkan bukti. Ada beberapa orang yang mencoba memanfaatkan situasi ini untuk membuat masalah."Harvey kemudian membungkuk dan mencubit pipi Selena dengan penuh kasih sayang. "Kamu tidak perlu berpikir berlebihan. Setelah masalah ini selesai, kita akan pergi ke luar negeri. Beristirahatlah dengan baik di rumah selama dua hari ini, jangan membaca komentar-komentar negatif yang beredar di internet, itu hanya akan membuatmu sedih."Selena tahu Harvey berkata seperti itu demi kebaikannya. "Oleh karena itu, dia juga tidak berusa
"Bukankah nyonya juga merasa aneh karena belum pernah melihat tuan dan nyonya besar setelah bertahun-tahun menikah? Ternyata, nyonya besar bukanlah orang yang tuan sukai, tuan sudah mempunyai wanita lain. Tapi, nyonya besar malah menggunakan cara-cara yang tidak terpuji untuk mendapatkan tuan, dia mengira tuan akan berubah pikiran setelahnya. Siapa sangka, tuan malah semakin membencinya dan justru merawat Pauline Herlambang yang saat itu juga sedang hamil."Hati Selena terasa sesak saat mendengarkan penjelasan Benita, seolah-olah seseorang terus-terusan menusuknya dengan jarum."Lalu, apa yang terjadi?" tanya Selena."Nyonya besar membenci Pauline. Suaminya selalu mengabaikannya, ditambah dengan perubahan hormon saat hamil, penyakit jantungnya juga bertambah semakin parah dan dia menjadi depresi. Tapi, dia tetap berusaha kuat demi anak yang ada di kandungannya. Di hari persalinan, nyonya besar dan Pauline melahirkan bayi prematur di saat yang bersamaan. Tapi, saat itu tuan tanpa ragu m